Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PERANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BMT INSANI TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN 
1.1.Latar Belakang
Perekoomian Indonesia pada penghujung tahun 1990 – an mengalami krisis perekonomian multidimensional . Pilar utama penyangga perekonomian tidak sanggup menjadi penyangga . Perusahaan – perusahaan besar yang mengalami banyak kerugian mengambil tindakan untuk melaksanakan efisiensi kerja dalam berproduksi . Terjadilah PHK besar – besaran yang dilaksanakan berbagai perusahaan sehingga menimbulkan pengangguran dalam kapasitas yang besar . Sementara usaha – usaha kecil masih dapat bertahan karena modal yang mereka kelola tidaklah begitu besar jika dibandingkan dengan perusahaan besar .

Pengangguran yang begitu besar menyebabkan masyarakat mulai berbalik pada usaha – usaha kecil yang bersifat pribadi yang disebut dengan UMKM . Masyarakat berusaha untuk mengatasi pengangguran dengan bekerja ataupun membuka usaha kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka . Usaha kecil tersebut bukanlah hal yang baru dalam perekonomian Indonesia . Pemerintah Indonesia sendiri telah menaruh perhatian bagi usaha UMKM melalui berbagai macam kebijakan pemerintah . Tetapi kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut kurang memberi manfaat bagi masyarakat yang melaksanakan usaha – usaha kecil yang disebut dengan UMKM .
 Salah satu hal yang paling penting dalam pengembangan UMKM adalah modal kredit yang diberikan oleh pemerintah melalui kebijakan yang dikeluarkan , tidak efektif dalam memajukan usaha kecil . Banyak kredit yang diberikan oleh pemerintah tetapi tidak disalurkan bagi usaha kecil milik masyarakat .
Selain melalui pemerintah modal juga diperoleh usaha kecil melalui pihak perbankan . Perbankan diketahui memberi kredit untuk mengembangkan usaha .
Berbagai macam bentuk kredit yang disediakan oleh lembaga perbankan untuk mengembangkan usaha kecil . Hanya saja bukan rahasia lagi bahwa kredit – kredit yang disediakan oleh perbankan yang digunakan untuk usaha kecil sering mengalami kegagalan dibandingkan keberhasilannya . Ada berbagai macam kendala yang menyebabkan kegagalan penyaluran kredit tersebut . Dimulai dengan bunga kredit bank yang tinggi , prosedur yang panjang sehingga masyarakat menjadi merasa dipersulit dalam proses permohonan kredit . Selain pemerintah dan perbankan yang dapat memberikan kredit bagi usaha kecil , ada pula yang dikenal dengan rentenir yang memberi pinjaman dana bagi pengusaha kecil dengan bunga yang harus dibayar mencekik leher masyarakat .
Sehubungan dengan hal tersebut ekonomi syariah yang sedang berkembang dan menjadi perhatian di Indonesia , menawarkan sistem kerja sama yang berbeda bagi pengusaha kecil yang dikenal dengan lembaga keuangan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT ) yang merupakan lembaga pendukug kegitan ekonomi masyarakat kecil ( golongan ekonomi lemah ) dengan berlandaskan sistem ekonomi syariah Islam .
 Badan hukum dari BMT dapat berbentuk koperasi dengan syarat telah memiliki kekayaan lebih dari Rp.40.000.000 ,00 dan telah siap secara administrasi dan unuk menjadi koperasi yang sehat dapat dilihat dari segi pengelolaan koperasi dan dianalisa dari segi ibadah , amalan shalihan para pengurus yang telah mengelola BMT secara syaiah Islam .Sebelum berbadan hukum koperasi , BMT dapat dibentuk sebagai KSM ( Kelompok Swadaya Masyrakat ) yang dapat berfungsi sebagai pra koperasi.
Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian , dalam Bab I , Pasal I , Ayat I dinyatakan bahwa koperasi adlah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasrkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan .
Keberadaan BMT yang siap memberikan pinjaman modal tanpa agunan , dengan prosedur administrasi yang mudah , rendah biaya transaksi , dan yang tak kalah penting bebas bunga akan menjadi daya tarik bagi pengusaha mikro untuk beralih dari lembaga keuangan informal semacam rentenir kepada lembaga keuangan yang lebih baik , aman , halal dan syar ‘i yaitu BMT .
Keberadaan BMT diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghapuskan ketergantungan pengusaha mikro terhadap “ Bank Plecet – rentenir ”. Selain itu sektor usaha mikro dewasa ini tengah mendapatkan perhatian dunia internasional .
 Bahkan tahun 2005 dicanangkan sebagai tahun Internasional pembiayaan mikro oleh perserikatan Bangsa – Bangsa ( PBB ) . Hal ini merupakan peluang besar bagi BMT sebagai sebuah lembaga keuangan mikro syari’ah untuk berkembang dan mendapat dukungan pemerintah . Baik dari dukungan segi modal , legalitas , pengawasan , maupun info struktur .
Pada awal periode 1980 – an , diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan . Sedangkan pada tahun 1992 perkembangan bank syariah di tanah air mendapatkan pijakan setelah adanya deregulasi sektor perbankan pada tahun 1983 . Maka pada tahun 1992 lahirlah sebuah lembaga keuangan yang beroperasi menggunakan gabungan konsep Baitul Mal dan Baitul Tamwil ,yang target sasarannya serta skalanya pada sektor usaha mikro . Dengan semakin banyaknya orang yang memiliki perhatian terhadap lembaga kecil ini serta disamping juga perlu adanya perantara untuk terjalinnya komunikasi dan jaringan antar BMT .
Di kota Padangsidimpuan pada awal tahun 1995 lembaga keuangan syariah berbentuk BMT banyak berdiri . Namun karena berbagai kendala termasuk ketidakprofesionalan pengurus dalam mengolah dana , kurangnya modal BMT dan kredit macet maka banyak BMT yang gulung tikar . Akibat dari kendala tersebut BMT yang ada di kota Padangsidimpuan hanya tersisa dua BMT saja yaitu Koperasi Simpan Pinjam BMI Insani didirikan pada tanggal 2 Januari 1998 dan beroprasi pada tanggal 10 Maret 1998 .
BMT Insani ini berdiri untuk melindungi pengusaha mikro dan kecil yang ada di Padangsidimpuan dari rentenir – rentenir yang memberi pinjaman modal dengan  bunga yang tinggi serta motivasi pengurus BMT untuk menambah amal ibadah melalui bekerja di BMT tersebut .
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis melakukan penelitian yang diberi judul “ Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Insani Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Padangsidimpuan ” .
1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang pemilihan judul diatas, maka penulis terlebih dahulu merumuskan permasalahan sebagai dasar kajian penelitian dilakukan .
Adapun perumusan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan BMT Insani di kota Padangsidimpuan ? 2. Apa yang melatarbelakangi masyarakat meminjam di BMT ? 3. Bagaimana peranan pinjaman yang disalurkan pihak BMT terhadap pendapatan anggota BMT ? 1.3.Tujuan Penelitian Adapun tujan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan BMT Insani di kota Padangsidimpuan ? 2. Untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi masyarakat meminjam di BMT .
 3. Untuk mengetahui bagaimana peranan pinjaman yang disalurkan BMT terhadap pendapatan masyarakat / anggota BMT .
1.4.Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi terutama Departemen Ekonomi Pembangunan.
2. Sebagai masukan bagi kalangan akademis dan peneliti yang tertarik untuk membahas mengenai perkembangan BMT di kota Padangsidimpuan .
3. Sebagai penambah wawasan ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni .
4. Bagi BMT penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk mendukung kemajuan dan kelancaran kegiatan usaha BMT .
5. Sebagai bahan , pelengkap sekaligus pembanding hasil – hasil penelitian yang sudah ada menyangkut topik yang sama .

  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi