Rabu, 05 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPADATAN PENDUDUK


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan ekonomi berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan ekonomi. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya:

1. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.
2. Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.
3. Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.

Sekitar 200 tahun lalu Thomas Malthus mengajukan sebuah teori tentang hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang masih

dipercaya oleh banyak ahli sampai saat ini. Dalam bukunya yang berjudul Essay on the principle of population tahun 1789, Thomas Malthus merumuskan sebuah konsep pertambahan hasil yang semakin berkurang (diminishing return). Malthus melukiskan suatu kecenderungan bahwasanya jumlah populasi di suatu Negara akan meningkat sangat cepat pada deret ukur atau tingkat geometrik. Sedangkan pada saat yang bersamaan persediaan pangan meningkat menurut deret hitung. Maltus menjelaskan bahwa tidak seimbangnya laju pertumbuhan penduduk dengan ketersedian pangan dapat menyebabkan terjadinya ledakan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk dapat terjadi akibat dari 3 faktor pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (fertility), kematian (mortality) dan juga akibat dari migrasi (migration). Dalam teorinya tersebut Malthus memiliki kelemahan karena dia tidak memperhitungkan begitu besarnya dampak sosial dan teknologi dalam mengimbangi laju pertumbuhan penduduk.
Di negara-negara berkembang perkembangan penduduk sangat pesat khususnya di daerah perkotaan yang merupakan pusat dari kegiatan ekonomi. Tingginya perkembangan penduduk kota terutama disebabkan migrasi yang dilakukan oleh penduduk pedesaan. Urbanisasi merupakan salah satu aspek migrasi yang akan mempengaruhi pertambahan penduduk perkotaan. Todaro (2000) menyatakan bahwa munculnya urbanisasi yang berlebihan di suatu negara dipicu oleh pesatnya pertumbuhan penduduk yang didukung oleh menurunnya angka kematian serta adanya kebijakan pemerintah yang cenderung bias ke kota. Tingginya angka migrasi ke kota menyebabkan tidak meratanya distribusi penduduk atau persebaran penduduk sehingga terjadi pemusatan penduduk di perkotaan. Akibatnya kepadatan penduduk di perkotaan tersebut semakin tinggi. Tingginya angka migrasi ini disebabkan karena adanya faktor-faktor penarik dan pendorong yang menyebabkan penduduk pedesaan atau penduduk daerah lain tersebut melakukan perpindahan kedaerah perkotaan.

Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah :
1. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
3. Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
4. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
5. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah :
1. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup.
2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik,
3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
4. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.

Todaro (1979) berpendapat bahwa motivasi seseorang untuk pindah adalah motif ekonomi. Motif tersebut berkembang karena adanya ketimpangan ekonomi antar daerah. Todaro menyebutkan motif utama tersebut sebagai pertimbangan

ekonomi yang rasional. Mobilitas ke perkotaan mempunyai dua harapan, yaitu memperoleh pekerjaan dan harapan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari pada yang diperolehnya di tempat asalnya.
Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan pertambahan penduduk di daerah perkotaan semakin tinggi. Tidak terkecuali di Kota Tebing Tinggi, Sebagai sebuah kota yang termasuk kategori sedang, dalam dua dasawarsa terakhir perekonomian Tebing Tinggi tumbuh dengan cepat seiring dengan perkembangan fasilitas yang ada baik fasilitas ekonomi seperti sektor industri, serta fasilitas pendukung lainnya. Pada umumnya sektor industri besar/sedang di Kota Tebing Tinggi berstatus perorangan (tujuh unit), dan tujuh unit berstatus PT dan satu unit CV. Lokasi usaha paling banyak di Kecamatan Bajenis (enam unit). Tenaga kerja pada sektor industri besar/sedang umumnya bekerja pada kelompok industri kimia yakni minyak bumi, batubara, karet dan plastik. Kelompok industri makanan dan minuman serta tembakau. Kelompok industri barang logam yakni mesin dan peralatan. Tenaga kerja yang lain tersebar di kelompok industri tekstil yakni pakaian jadi dan kulit. Kelompok industri kayu yakni peralatan rumah tangga. Kelompok industri kertas yakni penerbitan dan percetakan. Tenaga kerja pada sektor industri besar/sedang yang akhirnya juga bekerja pada kelompok industri pengolahan lainnya. Besarnya nilai out put yang dihasilkan oleh sektor industri tersebut pada tahun 2008 mencapai 1.167,4 milyar rupiah. Sementara biaya input yang dikeluarkan pada tahun 2008 mencapai 998,4 milyar rupiah dengan demikian nilai tambah yang dihasilkan pada tahun 2008 mencapai 169 milyar rupiah. Perkembangan ekonomi Kota Tebing Tinggi dipacu karena letak strategis Kota Tebing Tinggi yang menjadi jalur lintas Sumatera. Di samping itu karena Kota Tebing Tinggi merupakan daerah hynterland yang berkembang menjadi wilayah kota yang maju, sehingga sebagian besar masyarakat daerah tetangga memanfaatkan Kota

Tebing Tinggi sebagai alternative utama dalam pemenuhan kebutuhan mereka, karena akses ke Kota Tebing Tinggi relative lebih dekat, terjangkau, efisien dan ekonomis. Kondisi ini mendorong perkembangan Kota Tebing Tinggi sebagai kota industri, yang tercermin dari aktivitas yang menonjol di sektor industri. Letak geografis Kota Tebing Tinggi yang diapit wilayah kaya sumber daya alam seperti Kabupaten Deli Serdang, dan daerah lain di Sumatera Utara serta Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menjadi peluang potensial dalam menggerakkan roda perekonomian. Lalu lintas antar kota menjadikan wilayah ini daerah transit. Kota Tebing Tinggi yang merupakan bahagian dari pemerintah kota di Sumatera Utara memiliki jumlah penduduk pada tahun 2008 mencapai 141.059 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 3.712 jiwa/Km2 (Sumatera Utara Dalam Angka 2009). Banyaknya industri-industri dan tersedianya sarana dan prasarana yang lebih baik di Kota Tebing Tinggi merupakan daya tarik bagi penduduk dari daerah lain untuk dapat tinggal di kota tersebut. Banyaknya industri-industri tersebut memunculkan harapan bagi penduduk daerah lain untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik. Sehingga banyak penduduk dari luar Kota Tebing Tinggi yang tertarik untuk melakukan migrasi ke kota tersebut.
Berdasarkan uraian diatas tersebut peneliti tertarik untuk meneliti masalah kepadatan penduduk Kota Tebing Tinggi tersebut dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kota Tebing Tinggi
1.2 Perumusan Masalah

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis terlebih dahulu merumuskan masalah sebagai dasar kajian penelitian yang dilakukan. Bertitik tolak dari uraian

yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah yang akan diteliti, yaitu :
1. Apakah Pendapatan Total Masyarakat Kota Tebing Tinggi berpengaruh terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Tebing Tinggi?
2. Apakah Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Kota Tebing Tinggi berpengaruh terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Tebing Tinggi?

1.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada, dimana keberadaannya masih perlu dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul, berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :
1. Pendapatan Total Masyarakat Kota Tebing Tinggi mempunyai pengaruh positif terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi.
2. Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Kota Tebing Tinggi mempunyai pengaruh positif terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh Pendapatan Total Masyarakat Kota Tebing Tinggi terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Tebing Tinggi.
2. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Kota Tebing Tinggi terhadap Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Tebing Tinggi. 1.5 Manfaat Penelitian



Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam mengatasi masalah kepadatan penduduk di Kota Tebing Tinggi.
2. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang topiknya berhubungan.
3. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis.
4. Menambah, melengkapi, sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada yang topiknya berhubungan.


  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi