BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Iklan melalui media massa
berhasil mempengaruhi konsumen selama bertahuntahun. Kini konsumen semakin
memiliki kekuatan yang luar biasa dibanding pada masa lalu. Ini dipacu oleh perkembangan media
alternatif seperti internet dan telepon genggam.
Konsumen semakin
leluasa berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Perubahan besar yang terjadi adalah konsumen kini berada dalam
kepercayaannya, dalam kreativitas diri dan kemampuan diri untuk mengekspresikan diri.
Konsumen tidak lagi melihat dirinya sebagai “responden pasif” dalam berhubungan dengan
suatu merek ataupun produk, tetapi “sederajat aktif” sehingga memiliki kepercayaan diri
untuk mendatangi merek ataupun produk, baik diundang oleh pemasar ataupun tidak (Needham,
2008: 61).
Banyak hal dan
topik yang dibicarakan oleh para konsumen diberbagai kesempatan, baik pembicaraan antara teman,
didalam keluarga, kantor atau dikampus.
Begitu banyak
desas-desus yang berkaitan dengan suatu produk (buzz) yang menyebar ditengah-tengah konsumen, baik yang positif
maupun negatif. Desas-desus ini sering disebut
word of mouth dan bila berkaitan dengan suatu produk ataupun suatu perusahaan maka terciptalah word of mouth marketing
(WOM). Word of Mouth Marketing merupakan fenomena nyata yang kerap berlaku dalam
kehidupan konsumen. Berdasarkan hasil survei (Majalah MIX Edisi 10 pada Oktober 2007) yang
melibatkan 30 (tiga puluh) orang pemasar profesional Indonesia, diperoleh
kenyataan bahwa word of mouth diyakini oleh pemasar dapat mendorong pembelian oleh
konsumen, dapat mempengaruhi komunitas, memberikan dampak karena dilakoni oleh pihak
ketiga yang dipercaya, efisien karena tidak
memerlukan dana yang besar, dapat menciptakan image positif bagi produk serta dapat menyentuh emosi konsumen. Para pemasar
dalam survei juga menyadari bahwa periklanan
tidak cukup lagi menjadi alat untuk berkomunikasi dengan konsumen karena konsumen cenderung mudah bosan melihat iklan.
Paradigma pemasar dunia di abad 21, termasuk
Indonesia mulai bergeser dari heavy advertising ke great word of mouth.
Sebuah iklan atau
seorang pemasar tidak akan mampu meyakinkan konsumen secara persuasive tentang kualitas suatu
produk selain seorang teman, kenalan, pelanggan lama atau ahli yang independen (Kotler,
2003:206). Tidak lama lagi konsumen akan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
dan tidak perlu lagi tergantung pada iklan
(Kotler, 2003;207). Word of mouth
memiliki pengaruh yang begitu penting.
Word of mouth menjadi kekuatan
karena manusia adalah makhluk sosial, suka berbicara satu dengan yang lain tentang hal baik maupun buruk
(Jerram, 2003: 1). Word of mouth
memberikan sebuah pengalaman yang
kredibel dan tepat pada waktunya, sedangkan menurut Kartajaya (2007; 183) word of mouth merupakan media
komunikasi yang paling efektif. Menurut hasil
sebuah survei online konsumen global oleh Nielsen pada bulan April 2007 di 47 Negara, Indonesia berada dalam jajaran lima
besar Negara yang menganggap word of mouth sebagai bentuk komunikasi pemasaran
yang paling kredibel bagi konsumen. Indonesia dengan 89% konsumen yang mempercayai media
komunikasi word of mouth sebagai bentuk iklan
kredibel, berada dibawah Hong Kong 93% konsumen dan Taiwan 91% konsumen.
Lima Negara
tersebut juga termasuk dalam deretan negara yang konsumennya paling mengandalkan rekomendasi orang lain mengenai
suatu produk atau merek.
Word of mouth
dalam batasan tertentu mempengaruhi tahap pengumpulan informasi sebelum proses transaksi. Word of
mouth juga memiliki pengaruh atas
awareness ataupun tahap pengenalan
produk dan dapat memiliki dampak atas keputusan akhir dari konsumen (Mitchel, 2005: 3). Word of mouth dapat berperan dalam fenomena
inovasi yang terjadi dalam pengembangan
produk baru seperti Es krim Magnum Classic. Kenyataan bahwa word of mouth sangat kuat dalam
mendorong awareness dan keinginan konsumen untuk bertransaksi dapat menjadi faktor
pendorong kesuksesan sebuah produk.
Rosnani (2009: 9) mendefenisikan keunikan produk adalah sesuatu yang mengidentikkan barang atau jasa tertentu yang
dapat menimbulkan suatu persepsi seseorang terhadap barang atau jasa tersebut.
Keunikan sebuah produk itu dapat dilihat
dari performance sebuah produk misalnya dari bentuknya,
manfaat yang dihasilkan, serta latar belakang
produk tersebut yang dapat menghasilkan tanggapan yang positif ketika mengkonsumsi, sehingga dapat terjadi ikatan
khusus secara terus menerus dalam mengkonsumsi
produk yang dihasilkan.
Magnum adalah salah
satu produk es krim dari produsen es krim Walls yang berrnaung di bawah perusahaan multinasional
unilever. Brand ini adalah brand es krim premium, dengan harga yang agak mahal namun
dengan kualitas yang lebih baik. Magnum bukan nama yang asing, sudah sejak lama es
krim ini diluncurkan di Indonesia, dengan ciri khas Coklat tebal dan krim vanilla yang
lembut. Pada tahun 2010, Walls meluncurkan es krim Magnum baru, dengan packaging baru yang
unik, dengan totol-totol brand es krim di bagian dalam yang berisi es krim stick
berlapis coklat Belgia. Magnum memang makin dicari sejak Wall’s meluncurkan varian baru es
krim ini beberapa waktu lalu, yakni Wall’s Magnum Chocolate Truffle. Jadi, kini ada tiga
varian es krim Magnum yang beredar di pasar.
Selain Magnum Chocolate Truffle, ada juga Magnum Classic dan Magnum Almond.
Meila Handayani
Putri, Senior Brand Manager Wall’s
Magnum (www.unilever.co.id, akses 15/04/2011) mengatakan, ”Lahir dengan
platform baru yang memberikan pengalaman
berkelas, yaitu pleasure indulgence atau kenikmatan cita rasa tinggi yang dapat terasa pada gigitan pertama
lapisan coklat Belgia lalu menyatu dengan es krim vanilla yang lembut membuat varian baru
Wall’s Magnum ini terasa sangat berbeda.” “Dengan pilihan kualitas terbaik dari
coklat Belgia, kami yakin Wall’s Magnum mampu memberikan kenikmatan premium dimana
saja.Wall’s Magnum memberikan sensasi yang berbeda dimana para konsumen diberi kesempatan
untuk memanjakan diri dengan kenikmatan
cita rasa spesial secara visual, persepsi, dan indrawi melalui tiga varian es
krim Wall’s Magnum terbaru – Classic,
Almond, Chocolate Truffle,” tambah Meila Magnum merupakan salah satu merek produk es
krim unggulan Wall’s yang sudah ada
sejak dulu. Unilever menerangkan sebagaimana ditulis Wikipedia, Magnum pertama diluncurkan pada tahun 1989 dengan
tema “Classic“. Produksi dan pemasarannya melalui beberapa tahap hingga pada 2010 lalu
diluncurkan “Gold” dan terbaru pada 2011 ini dengan “New Classic“. Indonesia adalah
salah satu negara tujuan distribusi Magnum menyusul beberapa negara di Amerika,
Australia, dan Eropa. Es krim magnum telah memenuhi cita rasa yang unik, dan memiliki
latar belakang yang menimbulkan reaksi positif
sehingga produk ini menjadi pembicaraan setiap orang. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian
terhadap produk Es krim Magnum Classic.
Berkaitan dengan keseluruhan fenomena
ini, penulis tertarik untuk menyusun skripsi
yang berjudul: “Analisis Keunikan Produk
yang Mempengaruhi Terciptanya Word of
Mouth pada produk Es Krim Magnum Classic (Studi Kasus pada Mahasiswa FISIP USU)”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang
maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah variable Keunikan Produk yang terdiri
dari bentuk produk (X1), rasa produk (X2) dan kemasan produk (X3) berpengaruh terhadap
terciptanya Word of Mouth pada produk Es krim Magnum Classic (studi kasus pada
mahasiswa FISIP USU)? 1.3. Tujuan
Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis keunikan produk yang
menciptakan word of mouth pada produk Es
krim Magnum Classic pada mahasiswa FISIP
USU pada tahun 2011.
1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi pelaku usaha Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk lebih memahami keunikan produk yang mempengaruhi word of mouth
agar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif di kemudian hari.
b. Bagi penulis Penelitian ini merupakan
sebuah kesempatan bagi penulis untuk menelusuri sebuah fenomena pemasaran yang nyata dan bersifat
universal melalui penerapan teori-teori yang
selama ini telah dipelajari.
c. Bagi peneliti
lain Hasil penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai referensi bagi penelitian-penelitian mendatang yang berkaitan dengan komunikasi
pemasaran khususnya word of mouth.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi