BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Iklan merupakan
salah satu komponen marketing mixyang
umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan
kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di pasar. Kini, tiap
tahun dan tiap melakukan launching produk baru umumnya perusahaan
relamenghabiskan ratusan juta bahkan miliaran
rupiah untuk pengeluaran biaya iklan. Perusahaan berlomba-lomba membuat iklan untuk membangun posisi yang
menguntungkan di pasar. Kondisi persaingan
yang semakin ketat pun memicubiaya ini bertambah tiap tahunnya.
Tiada hari tanpa
iklan. Begitulah gambaran terhadap fenomena iklan televisi saat ini. Setiap jam dalam setiapprogram
televisi selalu dipenuhi tayangan iklan
yang saat ini kian memasyarakat bahkan cenderung membius. Jika melihat pengaruhnya, iklan tersebut dapat berpengaruh
positif dan negatif, tergantung siapa
audiensinya. Iklan memang dapat memengaruhi perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang diiklankan. Pengaruh
iklan pada perilaku konsumen ini sangat
variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk yang dimaksud sampai mendorong orang yang
sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.
Untuk bisa menghasilkan iklan efektif yang
sekaligus dapat membius publik, tentunya
dibutuhkan strategi perancangan yang matang. Bukan cuma tampilan fisik atau visual yang “wah”, tapi
juga mampu mengomunikasikan pesan yang
tersirat melalui konten dan konteks yang disajikan. Artinya, mampu memadukan pesan yang eksplisit dan pesan yang
implisit. Disinilah dibutuhkan strategi
terbaik agar pesan yang dikedepankan bisa ditangkap dalam durasi waktu tertentu, untuk strata sosialdan usia yang
bervariasi.
Berdasarkan survey
yang dilakukan SurveyOne yang melibatkan 1800 responden menunjukkan bahwa ada pengaruh iklan
terhadap keputusan konsumen dalam
memilih atau membeli merek atau produk. Persebarannya dijelaskan dalam Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Dalam
Memilih Merek/Produk Skala Sangat Kecil Kecil Biasa Saja
Besar Sangat Besar Pengaruh 0,80%
6,30% 55,30% 30,90%
6,70% Sumber: SurveyOne dalam
Majalah Marketing Edisi 09/VIII, 2008 Sebanyak
37,6% responden (677 orang)menyatakan pengaruh iklan dalam perilaku pembelian adalah besar dan sangat
besar. Sejumlah besar lagi yakni sebanyak
55,30% responden (995 orang)menganggap pengaruh iklan terhadap keputusannya dalam membeli merek/produk adalah
biasa saja. Sedangkan 7,10% responden
menganggap pengaruhnya kecil dan sangat
kecil. Dalam bisnis perfilman, iklan
juga menjadi senjata untuk mencapai tujuan pemasarannya. Iklan dalam bentuk trailer pun ditayangkan di
televisi dan media lainnya untuk mendapatkan
perhatian dan minat pemirsa yang lebih banyak.
Bisnis perfilman
Indonesia mencapaikebangkitannya dewasa ini. Mulai muncul berbagai genre film yang diproduksi
oleh anak-anak dalam negeri yang sebagian
menjalankan di jalur indie dan sebagian lagi bahkan sudah memasuki dan atau memiliki rumah produksi. Geliat
bisnis ini juga diikuti dengan ekspansi beberapa
pengelola bioskop dalam negeri. Pengelola bioskop 21Cineplex dan Blitz Megaplex merupakan pengelola bioskop
terbesar yang menguasai pasar bioskop
Indonesia saat ini.
Di kota Medan,
hingga tahun 2010 pengelola bioskop 21Cineplex merupakan pengelola bioskop terbesar yang
menguasai pasar bioskop disamping sebuah
pengelola bisokop lain yaitu President Theatre. President Theatre ini terletak di lantai 3 Deli Plaza Jl. Guru
Patimpus No.1 Medan. President Theatre hanya
memiliki satu studio didalamnya (pemkomedan.go.id).
Pengelola bioskop
tidak melakukan iklan secara gencar di media televisi maupun media cetak seperti yang dilakukan oleh
perusahaan operator seluler dan produsen
sabun. Iklan yang menyebutkan merek pengelola Bioskop 21 biasanya ditemukan di beberapa media cetak yang umumnya
berupa skedul penayangan film-film
dengan frekuensi yang berbeda pada surat kabar yang berbeda pula.
Selain itu, Bioskop
21 juga memberikankonten yang baik kepada konsumen melalui website multimedia www.21cineplex.com.
Trailer ini sama
sekali tidak menayangkan atau menyebutkan pengelola bioskop mana tepatnya film tersebut akan
ditayangkan. Iklan tersebut kemudian tayang
di televisi dan akan streaming di internet. Meskipun tidak menayangkan merek Bioskop 21 sebagai merek bioskop yang
akan memutar film tersebut, beberapa
iklan tersebut terskedul tayang sesaat sebelum film diputar dalam bioskop-bioskop milik 21Cineplex. Iklan
tersebut juga dimasukkan sebagai konten
di dalam website resmi 21Cineplex yang dapat diakses secara online.
Pengelola bioskop 21Cineplex terus melakukan
ekspansi dan ekspansi ini tidak hanya
terbatas pada penyebaran kekota-kota besar di Indonesia, melainkan diikuti dengan pembagian kelas bioskop dimana
Cinema XXI berada pada kelas pertama dan
Cinema 21 atau biasa disebut Bioskop 21 berada di kelas kedua.
Dalam Cinema XXI
juga terdapat kelas khusus bioskop bernama The Premiere yang menawarkan pelayanan lebih lux. Pembagian
kelas ini tidak saja pada pembagian
kelas pasar, melainkan diikuti pembagian film-film yang akan ditayangkan, fasilitas toko, dan tentunya
harga.
21Cineplex
menyadari persaingan bisnisnya sehingga belakangan banyak melakukan restrukturisasi dalam organisasinya,
dalam hal ini termasuk restrukturisasi
lokasi. Di kota Medan, dan di Indonesia pada umumnya, Bioskop 21 berlokasi di pusat-pusat perbelanjaan
modern seperti mall dan plaza. Di kota Medan,
Bioskop 21 berada di beberapa pusatperbelanjaan, termasuk di dalamnya Thamrin Plaza, Sun Plaza, Medan Plaza, Grand
Palladium, dan Binjai Super Mall.
Tentunya, meskipun dengan
kelas bioskop yang sama (Cinema 21), namun terdapat perbedaan kondisi lingkungan bioskop
(store environtment) yang disesuaikan
dengan target pasar.
Sebagai perusahaan
yang menawarkan jasa, Bioskop 21 Medan tidak bisa hanya mengandalkan strategi harga dan iklan
saja untuk meningkatkan daya ingat konsumen
terhadap perusahaannya karenaiklan media massa bukan satu-satunya cara terbaik untuk berpromosi. Masih banyak
cara lain yang sama atau bahkan lebih
baik, karena setiap produk (barang dan jasa) memiliki cara-cara berpromosi yang berbeda-beda (Morissan, 2010:v). Oleh
karena itu perusahaan mestinya memerhatikan
faktor lain yang mungkin akan menambah efek positif perusahaan yang menarik konsumen untuk me-recall merek
perusahaan. Perlu pendekatan emosional
yang kemudian lebih jauh akan membangun konsumen yang dapat merecall perusahaan
sebagai salah satu bentuk loyalty. Dalam melakukan pendekatan emosional kepada pelanggan, maka kepuasan
panca indera konsumen perlu diperhatikan.
Dalam hal ini, perusahaan perlu menciptakan pengalamanpengalaman yang baik bagi
konsumen sehingga akan menyentuh memori konsumen
dengan harapan akan ada ikatan antara perusahaan dan konsumen.
Dalam menciptakan
pengalaman yang positif kepada pengunjung, lingkungan Bioskop 21 memberikan pengaruh yang
cukup besar. Seperti iklan, lingkungan
bioskop juga sebaiknya memiliki desain dengan konten dan konsep yang baik. Lingkungan bioskop seperti tatacahaya,
desain, layout, musik, dan fasilitas
pendukung lain memberikan rangsangan tertentu bagi pengunjung. Halhal inilah
yang akan diingat pengunjung di dalam benak mereka, sehingga perusahaan mampu berada dalam ingatan
pengunjung.
Kreativitas
perusahaan dalam menciptakan iklan dan lingkungan bioskop akan menciptakan suatu daya tarik. Perhatian
pengunjung kepada iklan dan lingkungan
bioskop yang diciptakan merupakan hal yang dibutuhkan perusahaan untuk kemudian mempermudah pengunjung dalam
mengingat merek perusahaan ketika
mempertimbangkan sebuah pembelian.
Berdasarkan uraian
di atas, peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang bisnis jasa bioskop berdasarkan aspek
penayangan movie trailer dan lingkungan bioskop, dan menuangkannya dalam bentuk
skripsi dengan judul: “Analisis
Pengaruh Penayangan Movie Trailer dan Store Environtment Terhadap Recall
Audience di Bioskop 21 Medan”.
1.2 Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang
masalah yang diuraikan, maka masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
“apakah penayangan movie trailer dan
store environtment berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap recall audience di Bioskop 21 Sun Plaza Medan?” 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh penayangan movie trailer dan store environtment terhadap
recall audience yang terjadi pada
konsumen Bioskop 21 Sun Plaza Medan.
1.4 Manfaat
Penelitian Penelitian ini diharapkan
dapat berguna bagi: a. Perusahaan Sebagai
bahan informasi bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa efektifkah
movie trailer dan store
environtmentdapat memengaruhi konsumen
dalam mengingat suatu merek.
b.
Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas
pengetahuan penulis tentang pemasaran,
khususnya mengenai pengaruh movie
trailer dan store environtmentterhadap recall audience.
c. Peneliti Lain Diharapkan dapat menjadi masukan, referensi,
dan bahan perbandingan bagi yang
memerlukannya.
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi