Jumat, 21 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PENGARUH PENAYANGAN MOVIE TRAILERDAN STORE ENVIRONTMENTTERHADAP RECALL AUDIENCE PADA BIOSKOP 21



BAB I  PENDAHULUAN
  1.1 Latar Belakang Masalah  
Iklan merupakan salah satu komponen  marketing mixyang umum  dilakukan oleh perusahaan. Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika  ingin produknya sukses di pasar. Kini, tiap tahun dan tiap melakukan launching produk baru umumnya perusahaan relamenghabiskan ratusan juta bahkan  miliaran rupiah untuk pengeluaran biaya iklan. Perusahaan berlomba-lomba  membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan di pasar. Kondisi  persaingan yang semakin ketat pun memicubiaya ini bertambah tiap tahunnya.

Tiada hari tanpa iklan. Begitulah gambaran terhadap fenomena iklan  televisi saat ini. Setiap jam dalam setiapprogram televisi selalu dipenuhi tayangan  iklan yang saat ini kian memasyarakat bahkan cenderung membius. Jika melihat  pengaruhnya, iklan tersebut dapat berpengaruh positif dan negatif, tergantung  siapa audiensinya. Iklan memang dapat memengaruhi perilaku konsumen terhadap  produk atau merek yang diiklankan. Pengaruh iklan pada perilaku konsumen ini  sangat variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk yang  dimaksud sampai mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.
 Untuk bisa menghasilkan iklan efektif yang sekaligus dapat membius  publik, tentunya dibutuhkan strategi perancangan yang matang. Bukan cuma  tampilan fisik atau visual yang “wah”, tapi juga mampu mengomunikasikan pesan   yang tersirat melalui konten dan konteks yang disajikan. Artinya, mampu  memadukan pesan yang eksplisit dan pesan yang implisit. Disinilah dibutuhkan  strategi terbaik agar pesan yang dikedepankan bisa ditangkap dalam durasi waktu  tertentu, untuk strata sosialdan usia yang bervariasi.
Berdasarkan survey yang dilakukan SurveyOne yang melibatkan 1800  responden menunjukkan bahwa ada pengaruh iklan terhadap keputusan konsumen  dalam memilih atau membeli merek atau produk. Persebarannya dijelaskan dalam  Tabel 1.1 berikut:  Tabel 1.1  Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Dalam Memilih Merek/Produk Skala  Sangat  Kecil  Kecil  Biasa Saja  Besar  Sangat  Besar  Pengaruh  0,80%  6,30%  55,30%  30,90%  6,70%  Sumber: SurveyOne dalam Majalah Marketing Edisi 09/VIII, 2008  Sebanyak 37,6% responden (677 orang)menyatakan pengaruh iklan dalam  perilaku pembelian adalah besar dan sangat besar. Sejumlah besar lagi yakni  sebanyak 55,30% responden (995 orang)menganggap pengaruh iklan terhadap  keputusannya dalam membeli merek/produk adalah biasa saja. Sedangkan 7,10%  responden menganggap pengaruhnya kecil  dan sangat kecil. Dalam bisnis  perfilman, iklan juga menjadi senjata untuk mencapai tujuan pemasarannya. Iklan  dalam bentuk trailer pun ditayangkan di televisi dan media lainnya untuk  mendapatkan perhatian dan minat pemirsa yang lebih banyak.
Bisnis perfilman Indonesia mencapaikebangkitannya dewasa ini. Mulai  muncul berbagai genre film yang diproduksi oleh anak-anak dalam negeri yang  sebagian menjalankan di jalur indie dan sebagian lagi bahkan sudah memasuki   dan atau memiliki rumah produksi. Geliat bisnis ini juga diikuti dengan ekspansi  beberapa pengelola bioskop dalam negeri. Pengelola bioskop 21Cineplex dan  Blitz Megaplex merupakan pengelola bioskop terbesar yang menguasai pasar  bioskop Indonesia saat ini.
Di kota Medan, hingga tahun 2010 pengelola bioskop 21Cineplex  merupakan pengelola bioskop terbesar yang menguasai pasar bioskop disamping  sebuah pengelola bisokop lain yaitu President Theatre. President Theatre ini  terletak di lantai 3 Deli Plaza Jl. Guru Patimpus No.1 Medan. President Theatre  hanya memiliki satu studio didalamnya (pemkomedan.go.id).
Pengelola bioskop tidak melakukan iklan secara gencar di media televisi  maupun media cetak seperti yang dilakukan oleh perusahaan operator seluler dan  produsen sabun. Iklan yang menyebutkan merek pengelola Bioskop 21 biasanya  ditemukan di beberapa media cetak yang umumnya berupa skedul penayangan  film-film dengan frekuensi yang berbeda pada surat kabar yang berbeda pula.
Selain itu, Bioskop 21 juga memberikankonten yang baik kepada konsumen  melalui website multimedia www.21cineplex.com.
Trailer ini sama sekali tidak menayangkan atau menyebutkan pengelola  bioskop mana tepatnya film tersebut akan ditayangkan. Iklan tersebut kemudian  tayang di televisi dan akan streaming di internet. Meskipun tidak menayangkan  merek Bioskop 21 sebagai merek bioskop yang akan memutar film tersebut,  beberapa iklan tersebut terskedul tayang sesaat sebelum film diputar dalam  bioskop-bioskop milik 21Cineplex. Iklan tersebut juga dimasukkan sebagai  konten di dalam website resmi 21Cineplex yang dapat diakses secara online.
 Pengelola bioskop 21Cineplex terus melakukan ekspansi dan ekspansi ini  tidak hanya terbatas pada penyebaran kekota-kota besar di Indonesia, melainkan  diikuti dengan pembagian kelas bioskop dimana Cinema XXI berada pada kelas  pertama dan Cinema 21 atau biasa disebut Bioskop 21 berada di kelas kedua.
Dalam Cinema XXI juga terdapat kelas khusus bioskop bernama The Premiere  yang menawarkan pelayanan lebih lux. Pembagian kelas ini tidak saja pada  pembagian kelas pasar, melainkan diikuti pembagian film-film yang akan  ditayangkan, fasilitas toko, dan tentunya harga.
21Cineplex menyadari persaingan bisnisnya sehingga belakangan banyak  melakukan restrukturisasi dalam organisasinya, dalam hal ini termasuk  restrukturisasi lokasi. Di kota Medan, dan di Indonesia pada umumnya, Bioskop  21 berlokasi di pusat-pusat perbelanjaan modern seperti mall dan plaza. Di kota  Medan, Bioskop 21 berada di beberapa pusatperbelanjaan, termasuk di dalamnya  Thamrin Plaza, Sun Plaza, Medan Plaza, Grand Palladium, dan Binjai Super Mall.
Tentunya, meskipun dengan kelas bioskop yang sama (Cinema 21), namun  terdapat perbedaan kondisi lingkungan bioskop (store environtment) yang  disesuaikan dengan target pasar.
Sebagai perusahaan yang menawarkan jasa, Bioskop 21 Medan tidak bisa  hanya mengandalkan strategi harga dan iklan saja untuk meningkatkan daya ingat  konsumen terhadap perusahaannya karenaiklan media massa bukan satu-satunya  cara terbaik untuk berpromosi. Masih banyak cara lain yang sama atau bahkan  lebih baik, karena setiap produk (barang dan jasa) memiliki cara-cara berpromosi  yang berbeda-beda (Morissan, 2010:v). Oleh karena itu perusahaan mestinya   memerhatikan faktor lain yang mungkin akan menambah efek positif perusahaan  yang menarik konsumen untuk me-recall merek perusahaan. Perlu pendekatan  emosional yang kemudian lebih jauh akan membangun konsumen yang dapat merecall perusahaan sebagai salah satu bentuk loyalty. Dalam melakukan pendekatan  emosional kepada pelanggan, maka kepuasan panca indera konsumen perlu  diperhatikan. Dalam hal ini, perusahaan perlu menciptakan pengalamanpengalaman yang baik bagi konsumen sehingga akan menyentuh memori  konsumen dengan harapan akan ada ikatan antara perusahaan dan konsumen.
Dalam menciptakan pengalaman yang positif kepada pengunjung,  lingkungan Bioskop 21 memberikan pengaruh yang cukup besar. Seperti iklan,  lingkungan bioskop juga sebaiknya memiliki desain dengan konten dan konsep  yang baik. Lingkungan bioskop seperti tatacahaya, desain, layout, musik, dan  fasilitas pendukung lain memberikan rangsangan tertentu bagi pengunjung. Halhal inilah yang akan diingat pengunjung di dalam benak mereka, sehingga  perusahaan mampu berada dalam ingatan pengunjung.
Kreativitas perusahaan dalam menciptakan iklan dan lingkungan bioskop  akan menciptakan suatu daya tarik. Perhatian pengunjung kepada iklan dan  lingkungan bioskop yang diciptakan merupakan hal yang dibutuhkan perusahaan  untuk kemudian mempermudah pengunjung dalam mengingat merek perusahaan  ketika mempertimbangkan sebuah pembelian.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut  tentang bisnis jasa bioskop berdasarkan aspek penayangan  movie trailer dan  lingkungan bioskop, dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul:   “Analisis Pengaruh Penayangan Movie Trailer dan Store Environtment Terhadap Recall Audience di Bioskop 21 Medan”.
1.2 Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka masalah utama  yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “apakah penayangan movie trailer  dan store environtment berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap recall  audience di Bioskop 21 Sun Plaza Medan?”  1.3 Tujuan Penelitian  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penayangan movie  trailer  dan store environtment  terhadap  recall audience  yang terjadi pada  konsumen Bioskop 21 Sun Plaza Medan.
1.4 Manfaat Penelitian  Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:  a.  Perusahaan   Sebagai bahan informasi bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa  efektifkah  movie trailer dan  store environtmentdapat memengaruhi  konsumen dalam mengingat suatu merek.
 b.  Penulis   Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis tentang  pemasaran, khususnya mengenai pengaruh  movie trailer dan  store  environtmentterhadap recall audience.
c.  Peneliti Lain   Diharapkan dapat menjadi masukan, referensi, dan bahan perbandingan bagi  yang memerlukannya.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi