Kamis, 20 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN DIVISI UMUM & SDM PT. INALUM



BAB I  PENDAHULUAN  
 A.  Latar Belakang Masalah 
 Hal utama yang dituntut oleh perusahaandari karyawannya adalah prestasi  kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Prestasi  kerja karyawan adalah sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan  (Rivai, 2004: 309).

Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi karyawan yang  bersangkutan maupun perusahaan tempat ia bekerja. Prestasi kerja yang tinggi  akan meningkatkan produktivitas perusahaan dan memantapkan manajemen  perusahaan. Sebaliknya, prestasi kerja karyawan yang rendah dapat menurunkan  tingkat kualitas dan produktivitas perusahaan, menurunnya tingkat kepuasan  karyawan terhadap pekerjaannya, yang pada akhirnya akan berdampak ada  penurunan pendapatan perusahaan. (Phalestie, www.rumahbelajarpsikologi.com:  20 Mei 2009)  Bagi karyawan, prestasi kerja yangtinggi dapat memberikan keuntungan  tersendiri, seperti meningkatkan gaji, memperluas kesempatan untuk  dipromosikan, menurunnya kemungkinan untuk didemosikan, serta membuat ia  semakin ahli dan berpengalaman dalam bidang pekerjaannya. Sebaliknya, tingkat  prestasi kerja karyawan yang rendah menunjukkan bahwa karyawan tersebut  sebenarnya tidak kompeten dalam pekerjaannya, akibatnya ia sukar untuk  dipromosikan ke jenjang pekerjaan yang tingkatannya lebih tinggi, memperbesar   kemungkinan untuk didemosikan, dan padaakhirnya dapat juga menyebabkan  karyawan tersebut mengalami pemutusan hubungan kerja.
Kepuasan kerja karyawan adalah hal lain yang sangat penting untuk  diperhatikan oleh perusahaan pada karyawannya. Kepuasan kerja mengacu kepada  sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat  kepuasan yang tinggi mempunyai sikap yang positif terhadap pekerjaannya;  seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif  terhadap perkerjaannya (Robbins, 2007). Pendapat lainmengatakan, kepuasan  kerja merupakan fungsi dari tingkat keserasian antara apa yang diharapkan oleh  karyawan dengan apa yang dapat diperoleh, atau antara kebutuhan dengan  penghargaan yang didapat oleh karyawanyang bersangkutan. Kepuasan kerja  dapat mempengaruhi perilaku karyawan seperti ketidakhadiran, prestasi kerja,  keinginan untuk pindah kerja (Panggabean, 2004).
Kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun  perusahaan. Hal ini terutama untuk menciptakan keadaan positif di lingkungan  kerja perusahaan sehingga karyawanmerasa nyaman dalam menjalankan  pekerjaanya (Handoko, 2001).
Saat ini untuk mencapai tingkat pendidikan yang tinggi dibutuhkan biaya  yang tidak sedikit. Pendidikan mahal. Itulah wacana yang sering menjadi bahan  perbincangan di masyarakat. Pendidikan mahal disebabkan banyak komponen  yang harus dipenuhi untuk mendukung berlangsungnya pendidikan formal pada  suatu institusi pendidikan, komponen itu sendiri memerlukan biaya yang tidak  sedikit. (Harian Analisa,19 Mei 2009).
 Pendidikan yang mahal mengkibatkan adanya masyarakat yang tidak  mampu melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya sehingga memutuskan  untuk mecari pekerjaan dengan ijasah SMA saja. Menurut data dari Badan Pusat  Statistik dalam Sumatera Utara Dalam Angka (SUDA) tahun 2007 jumlah pencari  kerja yang terdaftar menurut tingkat pendidikan di Sumatera Utara pada tahun  2006 adalah sebagai berikut:  Tabel 1.1  Jumlah Pencari Kerja Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan  Tahun 2006  No Keterangan  Jumlah  1  Tidak pernah sekolah  -  2  SD dan Tidak Tamat SD  367 (orang) 3  SMP dan Setingkat SMP  23.372 (orang) 4  SMA dan Setingkat SMA  116.924 (orang) 5  Diploma I/II/III  8.136 (orang) 6 Sarjana  30.807 (orang) Total  179.606 (orang) Sumber: Sumatera Utara dalam Angka, 2007   Data di atas menunjukkan sebanyak 78,32%pencari kerja yang terdaftar di  Sumatera Utara pada tahun 2006 adalahtamatan setingkat SMA bahkan hanya  sampai tingkat SD dan SMP, 4,53% tamatan Diploma dan 17,15% tamatan  sarjana. Data tersebut jugadilengkapi dengan rata-rata lama sekolah di provinsi  Sumatera Utara yaitu 8,5 tahun. Hal ini berarti setiap penduduk di Sumatera Utara  hingga tahun 2006 mengecap pendidikan formal selama 8,5 tahun atau hanya  setingkat Sekolah Menengah Pertama.
PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Kuala Tanjung adalah salah  satu perusahaan besar diSumatera Utara yang mempekerjakan lebih dari 1.700  tenaga kerja hingga saat ini. Khusus Divisi Umum dan Sumber Daya, Berikut ini  adalah data jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan per Mei 2009:   Tabel 1.2  Jumlah Tenaga Kerja PT Inalum  Divisi Umum dan SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan  per 31 Mei 2009  No Tingkat Pendidikan  Jumlah  1 SMA  215  2 DIPLOMA  30  3 SARJANA  26  Jumlah  271  Sumber: Inalum Public Relation, Juni 2009 (data diolah) Kinerja yang telah dicapai PT. Inalum secara keseluruhan berupa  Sertifikasi dan Penghargaan dalam KualitasManajemen adalah sebagai berikut:  1.  Quality Management System (QMS) yaitu sertifikat ISO 9001 yang diperoleh  sejak Februari 1998 dari JAS-ANZ(Joint Accreditation System Australia &  New Zeland) dan dari UKAS(United Kingdom Accrediation Service) sejak  April 1998.
2.  Environmental Management System (EMS) yaitu berupa sertifikat ISO 14001  diperoleh sejak April 2002 dari SGS Internationaldan UKAS.
3.  Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). PT. Inalum  telah menerapkan Sistem Manajemen K3 dan mendapatkan predikat ‘Bendera  Emas’ (Gold Flag) pada tahun 2005 dan 2008 dari Kementrian Tenaga Kerja  dan Transmigrasi.
4.  Penghargaan PROPER (Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) dengan  ‘Peringkat Biru’ diperoleh sebanyaktiga kali yaitu pada tahun 2004, 2005,  dan 2008 dari Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia.
5.  Sertifikat dalam mendeteksi ancaman keamanan dan tindakan pencegahan di  Pelabuhan yaitu sertifikat International Ship & Port Facility Security (ISPS)  Codepada tahun 2005 dari Pemerintah Republik Indonesia.
 6.  Sertifikat  Sahwali Award  yaitu tentang Bisnis Ramah Lingkungan  (Environmentally Friendly Buisnessman pada tahun 1992 dari Indonesian  Environmental Management and Information Center (IEMIC).
(Sumber: Inalum Public Relation, Juni 2009)   Data tersebut di atas menunjukkan kinerja PT. Inalum secara keseluruhan  dalam hal manajemen kinerja tidak buruk meskipun komposisi karyawan  didominasi oleh karyawan dengan tingkat pendidikan setara SMA. Namun  peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan alasan untuk mengetahui  lebih lanjut mengenai perilaku karyawandalam menjalankan tugas-tugasnya  diperusahaan dan juga kepuasan kerja yang mereka miliki dalam melaksanakan  pekerjaannya jika dilihat dari sudut pandang tingkat pendidikan formal karyawan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dilakukan  penelitian yang akan menganalisis perbedaanprestasi dan kepuasan kerja ditinjau  dari tingkat pendidikan karyawan DivisiUmum dan SDM di PT. Inalum, Kuala  Tanjung.
B.  Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah uraikan, maka dirumuskan  masalah penelitian sebagai berikut:  1. Apakah ada perbedaan prestasi kerja karyawan Divisi Umum & SDM PT.
Inalum Kuala Tanjung jika ditinjau dari tingkat Pendidikan?  2. Apakah ada perbedaan kepuasan kerja karyawan Divisi Umum & SDM  PT. Inalum Kuala Tanjung jika ditinjau dari tingkat pendidikan?   C.  Kerangka Konseptual   Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan variabel yang  diteliti yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. (Sugiono, 2004)   Menurut Robbins (2007, 46-50) keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi  oleh karakteristik biografis individu dalam organisasi. Karakteristik tersebut  adalah usia, jenis kelamin karyawan, ras,dan masa kerja karyawan. Karakteristik  inilah yang mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi selain faktor-faktor  lain seperti kemampuan intelektual (pendidikan) dan kemampuan fisik yang  dimiliki.
 Menurut Panggabean (2004: 13) karakteristik indvidu yang terdiri dari  tingkat pendidikan, masa kerja, umur, jenis kelamin, dan status perkawinan adalah  faktor yang turut mempengaruhi sikap kerja karyawan yang terdiri dari kepuasan  kerja dan komitmen organisasi dan jugamempengaruhi perilaku kerja karyawan  yang terdiri dari prestasi kerja, absensi, turn over, dan semangat kerja.
 Berdasarkan uraian tersebut, dan berdasarkan latar belakang masalah serta  perumusan masalah maka kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagai  berikut: Kerangka Konseptual Penelitian  Gambar 1.1 Kerangka Konseptual  Sumber : Robbins, 2007  Prestasi dan Kepuasan Kerja Karyawan  Div. Umum & SDM PT. Inalum, K. Tanjung  Tingkat Pendidikan  Prestasi dan Kepuasan Kerja Karyawan  Div. Umum & SDM PT. Inalum, K. Tanjung  Tingkat Pendidikan  ≠ ≠  D.  Hipotesis  Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka  konseptual maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:  1. Ada perbedaan prestasi kerja jika ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan  Divisi Umum & SDM PT. Inalum, Kuala Tanjung.
2. Ada Perbedaan kepuasan kerja jika ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan  Divisi Umum & SDM PT. Inalum, Kuala Tanjung.
E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian  Tujuan penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan perbedaan prestasi  kerja dan perbedaan kepuasan kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan  karyawan di Divisi Umum & SDM PT. Inalum Kuala Tanjung.
2.  Manfaat Penelitian  Penelitian ini diharapkan bermanfaat antara lain:  a. Bagi Perusahaan  Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan sebagai  pertimbangan dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan  perekrutan dan pengembangan karyawan.
b. Bagi Akademisi  Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dukungan empiris  berkaitan dengan penelitian sejenis.
c. Bagi Penulis  Sebagai sarana menambah wawasan dalam bidang Sumber Daya  Manusia.
 F.  Metode Penelitian  1.  Batasan Operasional   Penelitian ini dibatasi pada keterkaitan antara prestasi kerja dan kepuasan  kerja dengan tingkat pendidikan karyawan Divisi Umum & SDM PT. Inalum  Kuala Tanjung.
2.  Defenisi Operasional Variabel  Untuk menjelaskan variabel-variabel yang diidentifikasi, maka defenisi  operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:  a. Prestasi Kerja  Prestasi kerja adalah perilaku kerja yang menjadi kinerja karyawan Divisi  Umum & SDM PT. Inalum, Kuala Tanjung dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya.Indikator-indikatornya meliputi:  kualitas kerja, kemandirian, inisiatif, dan kemampuan bekerja dalam tim.
b. Kepuasan Kerja  Kepuasan kerja adalah sikap umum karyawan terhadap pekerjaannya.
Indikator-indikatornya meliputi: pekerjaan itu sendiri sebagai faktor  internal dan lingkungan kerja sebagai faktor eksternal.
c. Tingkat Pendidikan  Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang dimiliki oleh  karyawan Divisi Umum & SDM PT. Inalum, Kuala Tanjung.
 Tabel 1. 3  Defenisi Operasional Variabel  No  Variabel Y (Dependent) Indikator  1 Prestasi Kerja  Kualitas kerja  Kemandirian  Inisiatif  Kemampuan bekerja dalam tim  2 Kepuasan Kerja  Pekerjaan itu sendiri  Lingkungan Kerja  No  Variabel X (Independent)  Strata (Grup) Variabel  3 Tingkat Pendidikan  SMA  DIPLOMA  SARJANA  3.  Skala Pengukuran Variabel  Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert  yaitu skala pengukuran yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan  persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial, dalam  penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang  disebut sebagai variabel penelitian yang akan diuji dan setiap jawaban dari  pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai. (Sugiyono, 2004: 86)  Skala Likert digunakan dalam daftar pertanyaan yang akan menguji dan  mengukur variabel terikat yaitu prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan secara  kuantitatif. Analisis data kuantitatif pada penelitian ini akan dilakukan dengan  memberikan lima (5) alternatif jawaban kepada responden seperti pada tabel  berikut:   Tabel 1.4  Instrumen Skala Likert  Sumber : Sugiyono, 2004  4.  Populasi dan Sampel  Dalam penelitian ini populasi penelitianadalah seluruh karyawan Divisi  Umum & SDM PT. Inalum Kuala Tanjung yaitu 271 orang karyawan.
Sampel penelitian dibagi berdasarkan tingkat pendidikan karyawan.
Metode penetapan sampel berdasarkan strata (tingkat pendidikan dan masa kerja)  dilakukan dengan teknik sampel secara random atas dasar strata yang proporsional  (proportionate stratified random sampling). Pembagian dilakukan dengan cara  memberikan bobot yang sama untuk setiap substrata. (Situmorang, 2008: 138).
No Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S)  4  3  Netral / Ragu-ragu (R) 3 4  Tidak Setuju (TS)  2  5  Sangat Tidak Setuju (STS)  1   Berikut adalah proses pembagian sampel berdasarkan tingkat pendidikan  karyawan:  Tabel 1.5  Pembagian Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karyawan No. Tingkat Pendidikan  Popula si Bobot Sampel  Sampel 1  SMA  215  215/271 x 73 = 57,915  58  2  DIPLOMA  30  30/271 x 73 = 8,081  8  3  SARJANA  26  26/271 x 73 = 7, 003  7  Jumlah  271   73  5.  Tempat dan Waktu Penelitian  Penelitian ini dilaksanakan di KantorPabrik Utama Peleburan Aluminium  bagian Umum dan Sumber Daya Manusia PT. Inalum Kuala Tanjung pada bulan  Mei hingga September 2009.
6.  Jenis dan Sumber Data  Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu primer dan sekunder. Data  primer adalah data yang secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan  dalam rumusan masalah penelitian yaitujawaban kuesioner yang dibagikan  kepada responden. Data sekunder meliputi bukti, catatan atau laporan yang  tersusun dalam arsip perusahaan.
 Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang  meliputi data yang berupa angka-angkaseperti jumlah karyawan, tingkat  pendidikan karyawan, dan jumlah skordari jawaban kuesioner yang telah  dikuantifikasi dengan pembobotan skor pada skala pengukuran (Skala Likert).
Berikutnya adalah data kualitatif yaitu data-data yang berupa keterangan yang  dapat memberikan gambaran terhadap permasalahan yang dibahas dalam  penelitian ini.
 7.  Metode Pengumpulan data  a. Daftar Pertanyaan (questionaire)  Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada  responden untuk dijawab, kemudian darijawaban pertanyaan ditentukan  skor dengan Skala Likert.
b. Studi Dokumentasi  Studi dokumentasi dilakukan dengan cara meninjau catatan-catatan serta  dokumen-dokumen yang ada misalnya jumlah karyawan dan tingkat  pendidikan karyawan. Studi dokumentasi juga dilakukan dengan cara  meninjau data literatur, jurnal, internet, majalah dan sumber-sumber lain  yang mendukung penelitian.
c. Wawancara (Interview)  Wawancara dimaksud adalah wawancara non structured(tidak terstruktur)  dan dilakukan dengan cara berdiskusidengan pimpinan Divisi Umum &  SDM PT. Inalum Kuala Tanjung untuk memperoleh informasi yang akan  mendukung penelitian ini.
8.  Uji Validitas dan Uji Reliabilitas  Instrumen penelitian yang valid berarti instrumen tersebut dapat  digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang  reliabel adalah jika instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek  yang sama akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2004: 267).
Instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak  untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan  reliabilitas dilakukan untuk menguji apakan kuesioner layak digunakan sebagai   instrumen penelitian atau tidak. Valid  artinya data yang diperoleh melalui  kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh  melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian lain.
a. Uji validitas  Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan pada responden di luar  sampel sebanyak 30 responden. Pengujian dilakukan dengan bantuan  program SPSS 14.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:    Jika nilai Corrected Item-Total Correlation> rtabel , maka pernyataan  tersebut dinyatakan valid.
  Jika nilai Corrected Item-Total Correlation< rtabel, maka pernyataan  tersebut dinyatakan tidak valid.
b.  Uji Reliabilitas  Uji reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah  dinyatakan valid dalam uji validitas akanditentukan reliabilitasnya dengan  bantuan program SPSS 14.0 for windows. Menurut Nunnally (1967) dalam  Ghozali (2005: 42) suatu konstruk atauvariabel dinyatakan reliabel  dengan kriteria sebagai berikut:    Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka variabel atau konstruk  tersebut dinyatakan reliabel.
  Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka variabel atau konstruk  tersebut dinyatakan tidak reliabel.
 9.  Metode Analisis Data  a. Uji Asumsi Klasik  1.  Uji Normalitas Data  Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi  sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji  normalitas dilakukan dengan pendekatan Kolmogorov Smirnovdengan  menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai Asyimp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% artinya datavariabel berdistribusi normal.
2.  Uji Homogenitas Varian  Pengujian perbedaan dengan lebih dari dua sampel hendaknya berasal  dari populasi yang sama. Uji  homogenitas dilakukan untuk  menghindari kesalahan atau kekurangakuratan hasil penelitian pada  analisis varian khususnya jika  banyaknya sampel dari tiap-tiap  kelompok berbeda, tetapi jika banyaknya sampel dari tiap-tiap  kelompok adalah sama maka homogenitas datanya dapat diabaikan  (Hartono, 2008: 162)  b. Analis Deskriptif  Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan  data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,  penyusunan, dan penganalisisan data sehingga dapat diketahui gambaran data  penelitian yang sedang diteliti.
 c. Analisis Varian (Anova)  Analisis Varian (Anova) adalah alat statistika yang digunakan untuk  menguji perbedaan variabel dependen antar anggota grup / strata sampel  (Situmorang, 2008:205) Hartono (2008, 163) mengatakan dalam analisis varian, untuk melakukan  analisis varian (Anova) ada tiga bagian pengukuran variabilitas pada data yang  akan dianalisis yaitu:  1. Variabilitas antar kelompok (between treatments variability) 2. Variabilitas dalam kelompok (within treatment variability) 3. Jumlah kuadrat penyimpangan total (total sum of squares) Dalam pengolahannya, digunakan alatbantu penelitian yaitu program  SPSS 14.0 for Windows.
d. Pengujian Hipotesis  Kriteria penerimaan / penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:  Bila Fhitung  ≤F tabel, maka Ho diterima.
Bila Fhitung  > F tabel , maka Ho ditolak.
Dengan bantuan program SPSS 14.0 for Windows, akan didapat hasil  analisis F hitung, yang akan dibandingkan dengan F tabel.
Untuk melihat Ftabel , diperlukan α(alpa) dan df between groupsdan df  within groups. Cara melihat tabel adalah df between groupssebagai pembilang  (baris atas dari kirike kanan), sedangkan df within groupssebagai penyebut  (kolom kiri dari atas kebawah). Perpotongan antara df between groupsdengan df  within groupsmerupakan titik kritis penerimaan hipotesis nol. (Hartono, 2008:  172)    

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi