Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: HUBUNGAN LIKUIDITAS TERHADAP RETURN on INVESTMENT (ROI) PADA PT. GUDANG GARAM



 BAB I  PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Masalah   
Pesatnya perkembangan perekonomian dewasa ini mempengaruhi  perkembangan perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, perdagangan,  maupun jasa. Dalam menghadapi perkembangan perekonomian, perusahaan perlu  melakukan persiapan untuk mengikuti perkembangan perekenomian tersebut untuk  pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan dalam kegiatan  operasionalnya adalah memperoleh laba yang maksimal yang dapat diukur dengan  suatu analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan yang digunakan  perusahaan salah satunya adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka yang  diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya  yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap, 2007: 297).

Setiap perusahaan pasti menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan  usahanya. Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu  perusahaan untuk membiayai kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi  (Riyanto, 2003:25). Alat-alat likuid yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu  merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Kemampuan  membayar dilihat dengan membandingkan antara kekuatan membayar di satu pihak  dengan kewajiban finansialnya yang harus dipenuhi di pihak lain.
 Masalah profitabilitas perusahaan juga penting sebagai dasar penilaian  terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan atau dengan kata lain suatu  perusahaan harus selalu berada pada keadaan yang menguntungkan. Profitabilitas  menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua  kemampuan dan sumber yang ada seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,  jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2007: 304). Keuntungan yang diperoleh  akan mempermudah perusahaan untuk memperoleh tambahan modal dari pihak luar  untuk kegiatan operasional perusahaan.
Profitabilitas maupun resiko yang dihadapi akan menurun jika likuditas  meningkat (Syamsuddin, 2002: 204). Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas  berbanding terbalik dengan profitabilitas dan resiko suatu perusahaan. Horne  (2005:149) menambahkan bahwa kemampuan memperoleh laba selama periode  tertentu akan mengorbankan kualitas (aktiva lancar) dan modal, baik modal sendiri  maupun modal secara keseluruhan.
PT Gudang Garam Tbk merupakan salah satu bentuk perusahaan rokok di  Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. PT Gudang Garam Tbk didirikan  tahun 1958, memproduksi beragam produk sigaret dengan merek andalan GG  Internasional dan GG Surya. Kantor pusat berada di Jalan Semapir II/I Wisseboard  2109 sampai 21096 Kediri, pabrik terletak di Kotamadya dan kabupaten Kediri  (www.gudanggaram.com).
Kota Kediri identik dengan kota rokok kretek. Di kota itulah, pabrik rokok  kretek PT Gudang Garam berdiri dan berkembang. Dengan areal seluas 250 hektar,  pabrik rokok itu mempekerjakan sekitar 40.000 karyawan dan buruh. Jumlah itu   sangat mengesankan, karena menurut data sensus penduduk tahun 2000, jumlah  penduduk Kota Kediri 242.660 orang. Ini artinya, kehidupan dari hampir 17 persen  penduduk kota itu tergantung pada penghasilan kerja di PT Gudang Garam.Implikasi  dari fakta ini sangat besar. Sebut saja soal pemogokan. Satu kali saja, Gudang Garam  harus tutup karena digoyang pemogokan, perekonomian Kota Kediri akan terganggu.
Sekadar contoh, setiap hari karyawan/buruh Gudang Garam menghabiskan Rp 2.0untuk makan. Apabila pabrik itu tutup sehari, omzet penjualan yang hilang dari  pedagang makanan saja mencapai Rp 80 juta.
Industri lainnya, seperti pabrik pengalengan bekicot yang diekspor ke  Perancis, pabrik pengalengan jagung muda dan sawit putih yang dikirim ke Taiwan,  industri kayu mebel, kusen dan saniter, serta industri makanan tahu, hanya  menyumbang 10 persen saja. Sumbangan untuk perekonomian Kota Kediri juga  berasal dari sektor perdagangan, restoran, dan hotel, yang seluruhnya berjumlah persen. Selain peranan Gudang Garam dalam perekonomian makro kota, pabrik  rokok itu juga sangat menentukan nilai produk domestik regional bruto (PDRB) per  kapita atau total nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga Kota  Kediri (http://pilkada.golkar.or.id/index.php?action=view&pid=kota&idk=350).
Sigaret Kretek Mesin (SKM) merupakan segmen produk andalan GGRM  yang menyumbangkan 81% hasil penjualan dan menguasai 49.1% pangsa pasar.
Untuk produk Sigaret Kretek Tangan (SKT), GGRM menduduki peringkat ketiga  dengan 14.6% pangsa pasar. Namun GGRM baru masuk segmen Mild di akhir tahun  lalu (www.esamuel.com).
 Berikuit ini informasi dan gambaran total aktiva, aktiva lancar, hutang lancar,  kas, dan laba bersih pada PT Gudang Garam, Tbk berdasarkan laporan keuangan  tahunan selama periode 2002 sampai dengan 2006.
Tabel 1.
Total Aktiva, Aktiva Lancar, HutangLancar, Kas, dan Laba Bersih  pada PT Gudang Garam, Tbk.
Tahun 2002-20(dalam jutaan)  Tahun  Total  Aktiva  Aktiva  Lancar  Hutang  Lancar  Kas Laba Bersih  2002 15.452.703 11.491.018  5.527.058  464.982  2.086.82003 17.338.899 11.923.663  6.057.693  413.718  1.838.62004 20.591.389 13.490.458  8.006.773  540.136  1.790.22005 22.128.851 14.709.465  8.488.549  420.471  1.889.62006 21.733.034 14.815.847  7.855.005  439.140  1.007.8Sumber: www.gudanggaram.co.id (data diolah bulan Februari 2008)  Berdasarkan tabel 1.1 total aktiva mengalami peningkatan pada tahun 20dan tahun 2005 dan diikuti oleh kenaikan aktiva lancar dan hutang lancar tetapi pada  kas dan laba bersih mengalami penurunan. Tahun 2004, total aktiva mengalami  peningkatan diikuti oleh kenaikan aktiva lancar, hutang lancar dan kas tetapi laba  bersih terus mengalami penurunan sedangkan pada tahun 2006 adanya penurunan  pada total aktiva, hutang lancar dan laba bersih tetapi altiva lancar dan kas mengalami  kenaikan sehingga penulis menemukan bahwa total aktiva, aktiva lancar, hutang  lancar, kas, dan laba bersih dari tahun 2002 sampai tahun 2006 pada PT Gudang  Garam, Tbk menunjukkan bahwa indikator-indikator dari rasio likuiditas selama  tahun 2002 sampai dengan 2006 tidak mengalami perkembangan searah dan  berfluktuasi.
 Memahami hubungan likuiditas dengan return on investmentmaka penulis  tertarik untuk mengadakan  penelitian dengan judul: “Hubungan Likuiditas  terhadap Return on Investment (ROI)pada PT. Gudang Garam, Tbk.”  B.  Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka  penulis mengemukakan masalah, yaitu: “Apakah terdapat hubungan yang negatif dan  signifikan antara rasio likuiditas terhadap  Return on Investment (ROI)  pada  PT Gudang Garam, Tbk?”  C. Kerangka Konseptual   Menurut Harahap (2007:301) rasio likuiditas menggambarkan kemampuan  perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat  dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja, yaitu pos-pos aktiva lancar  dan utang lancar. Pada rasio likuiditas ini terdapat tiga variabel yang digunakan  penulis, yaitu rasio lancar (current ratio), rasio cepat (acid test ratio), dan rasio kas  atas utang lancar (cash ratio).
Horne & Wachowicz (2005: 313) mengemukakan bahwa dua prinsip dasar  keuangan yaitu:  1. Profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas   Likuiditas adalah merupakan kelawanan dari profitabilitas. Peningkatan likuiditas  biasanya dibayar dengan penurunan profitabilitas.
 2. Profitabilitas bergerak dalam garis lurus dengan resiko (yaitu, terdapat keuntungan  dan kerugian antara resiko dengan pengembalian).
 Martono (2001: 55) mengatakan bahwa current ratioyang tinggi memberikan  indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek, dalam arti setiap perusahaan  memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban finansial jangka pendek.
Akan tetapi current ratioyang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan  memperoleh laba (profitabilitas), karena sebahagian modal kerja tidak berputar atau  mengalami pengangguran dan bila rasio aktiva lancar atas total aktiva meningkat  maka baik profitabilitas maupun resiko yang dihadapi akan menurun. Menurunnya  profitabilitas disebabkan karena aktiva lancar menghasilkan lebih sedikit  dibandingkan dengan aktiva tetap.
 Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa terjadinya  peningkatan likuiditas yang tinggi pada perusahaan dapat menyebabkan penurunan  profitabilitas. Dana yang tertanam pada aktiva lancar dapat mengurangi kesempatan  perusahaan untuk memperbesar tingkat pengembalian. Namun disisi lain perusahaan  juga memenuhi aktiva yang cukup sehingga perusahaan mampu membayar seluruh  kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Menurut Kuswadi (2004: 191) Return on Investment(ROI) merupakan salah  satu rasio kunci yang biasa digunakan oleh perusahaan yang dapat memberikan  indikasi tentang baik buruknya manajemen dalam melaksanakan kontrol biaya  maupun pengelolaan aktivanya.  Return on Investment(ROI) merupakan  perbandingan dari laba bersih dengan total aktiva yang digunakan untuk  menghasilkan laba tersebut. Besarnya laba bersih operasi perusahaan dipengaruhi   oleh perputaran dana yang ditanamkan, makin cepat dana tersebut berputar maka  semakin efektif penggunaan dana tersebut sehingga semakin besar pula laba  perusahaan atas dana yang ditanamkan (Kuswadi, 2004: 192).
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual  Sumber : Syamsuddin (2002:209) (data diolah bulan November 2007)  D. Hipotesis  Penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:  1. Current Ratiomempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap Return  on Investment (ROI).
2. Acid Test Ratiomempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap Return  on Investment (ROI).
3. Cash Ratiojuga mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap Return  on Investment (ROI).
RATIO LIKUIDITAS  Current Ratio  Cash Ratio  Acid Test Ratio  Return on Investment  (ROI)   E. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1. Tujuan Penelitian  a.  Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara current ratiodengan  Return on Investment (ROI).
b.  Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana hubungan antara acid test  ratiodengan Return on Investment (ROI).
c.  Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana hubungan antara cash ratio dengan Return on Investment (ROI).
2. Manfaat Penelitian   a. Bagi penulis dapat memberi kesempatan untuk menerapkan teori yang telah  didapatkan di perkuliahan dan menambah wawasan penulis dalam bidang  keuangan khususnya dalam hubungan likuiditas terhadap  Return on  Investment (ROI).
 b.  Bagi perusahaan yang sejenis sebagai bahan masukan dan tambahan informasi  tentang hubungan antara likuiditas terhadap  ROIsehingga dapat menjadi  bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan atau keputusan dimasa yang  akan datang.
 c. Bagi pihak lain berguna untuk menambah pengetahuan atau referensi  terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya  mengenai hubungan likuiditas terhadap ROI.
 F. Metode Penelitian  1. Tempat dan Waktu Penelitian  Berdasarkan jenis data yang digunakan, penulis tidak langsung ke  perusahaan, melainkan dengan mengunjungi situs PT Gudang Garam, Tbk  (www.gudanggaram.com) sedangkan waktu penelitian mulai bulan Oktober sampai  dengan Desember 2007.
2. Batasan Operasional  Batasan operasional yang penulis tetapkan yaitu pada tingkat likuiditas yang  diukur dengan aktiva lancar, rasio cepat dan kas rasio atas utang lancar, dan tingkat  profitabilitas perusahaan dengan Return on Investment(ROI). Alat analisis yang  digunakan adalah korelasiRank Spearman, yaitu untuk mengetahui hubungan  likuiditas terhadap ROI. Data Laporan keuangan yang digunakan merupakan laporan  keuangan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.
3.  Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel  Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam  penelitian ini adalah sebagai berikut: a.Return on Investment (ROI)  Return on Investment(ROI) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur  kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan  seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan (Abdullah 2005: 57).
Return on Investement=  Aktiva Total pajak setelah  bersih Laba x  1b.  Rasio Likuiditas diukur dengan beberapa variabel antara lain:  1. Rasio lancar  Rasio lancar menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajibankewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang  lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka  pendeknya (Harahap 2007: 301).
  Rasio Lancar =  %10Lancar Utang Lancar Aktiva x 2.  Rasio cepat  Rasio cepat menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid  mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio  ini disebut juga acid test ratio(Harahap 2007: 302).
Rasio cepat =  %10Lancar Utang Persediaan -Lancar Aktiva x 3.  Rasio Kas atas Utang Lancar  Rasio kas atas utang lancar untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam  membayar kewajiban yang segera harus dipenuhi dari kas dan setara kas yang  tersedia (Riyanto 2003: 332)  Cash Ratio(Rasio Kas) =  %10Lancar Hutang Kas Setaradan Kas x  14. Jenis Data dan Sumber Data  Penulis menggunakan data sekunder yaitu data pendukung dari situs internet  www. gudanggaram.com berupa:  a.  Sejarah singkat perusahaan  b.  Neraca perusahaan dari tahun 2002-20c.  Laporan laba rugi perusahaan dari tahun 2002-2006.
d.  Data-data lain yang dianggap perlu misalnya hasil publikasi, dan buku-buku  ilmiah yang diperoleh berkaitan dengan masalah yang diteliti.
5. Teknik Pengumpulan Data  Teknik yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan  dalam penelitian ini adalah dengan mengadakan studi dokumentasi, yang dilakukan  dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan tentang perusahaan serta  sumber-sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan penelitian baik yang  bersumber dari media internet maupun media massa lainnya.
6.  Metode Analisis data    Metode analisis data yang dipergunakan untuk menganalisis data:  a.  Metode Analisis Deskriptif  Metode ini merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga  memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan perusahaan melalui  pengumpulan, penyusunan dan penganalisisan data laporan keuangan dan  kegiatan perusahaan, sehingga akan diketahui gambaran umum keuangan  perusahaan (Sugiyono 2006: 142).
 1b.  Metode Analisis Korelasi Rank Spearman Metode Analisis Korelasi Rank Spearmandigunakan untuk mengetahui hubungan  atau menguji signifikan hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang  digunakan berbentuk data interval dan dari sumber data yang sama (Arikunto  2006: 274). Korelasi Korelasi Rank Spearman dihitung dengan rumus:     nn di r s dimana:  rs  :  Koefisien Korelasi Rank Spearmen  di  :  Selisih peringkat untuk setiap data  n  :  Jumlah sampel atau data  Nilai rsmenggambarkan besarnya hubungan antara variabel. Nilai rsyang  mendekati 1 berarti hubungan antara kedua variabel tersebut kuat dan bila nilai rs  mendekati nol menggambarkan hubungan kedua variabel tersebut lemah dan  mendekati tidak ada.Tanda positif (+) menunjukkan arah hubungan dua variabel  yang positif dan tanda negatif (-) menunjukkan arah hubungan dua variabel yang  negatif.
 1Interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:  Tabel 1.
Pedoman Untuk memberikan Interpretasi  Koefisien Korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan  0,000 - 0,199  Sangat lemah  0,200 – 0,399  Lemah  0,400 – 0,599  Sedang  0,600 – 0,799  Kuat  0,800 – 1,000  Sangat Kuat  Sumber: Sugiyono (2006:183) 7. Pengujian Hipotesis  Uji statistik t digunakan untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi  spearmanyang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai dari pada  thitung(sugiyono, 2006: 185) adalah:  t =  - 2 -n  r r Dimana:  t  :  Nilai t yang dihitung  n  :  Jumlah sampel atau data  r : Koefisien Korelasi  Bentuk pengujian yang digunakan adalah:  H0: t = 0, artinya :  tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel  Xi dengan Y.
Ha: t ≠0, artinya :  terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  variabel-variabel  Xi  dengan variabel Y.
 1Kriteria pengambilan keputusan:  H0diterima jika thitung ≤ttabelpada alpha = 5%, H0 diterima dan korelasinya tidak  signifikan.
H1diterima jika thitung> ttabelpada alpha = 5%, H0ditolak dan korelasinya  signifikan.
Secara manual perhitungan rumus tersebut adalah dengan memasukkan nilainilai yang diminta ke dalam rumus-rumus di atas. Namun karena pengolahan data  yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini menggunakan bantuan program  Software Statistical Product And Serice Solution(SPSS) versi 12.00 maka  perhitungan secara manual dengan rumus di atas tidak penulis lakukan.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi