Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGINAP PADA MADANI HOTEL



BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang Masalah
 Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat  menjanjikan dalam meraih devisa negara. Salah satu komponen industri pariwisata  yang besar peranannya di Indonesia adalah usaha perhotelan. Dewasa ini bisnis  perhotelan semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia. Di banyak daerah,  jumlah tujuan (destinasi) pariwisata dan hotel semakin bertambah. Situasi yang  sama juga tampak di kota-kota besar.

Hotel telah menjadi kebutuhan yang penting bagi masyarakat apabila  berkunjung ke suatu daerah ataupun suatu negara sebagai tempat beristirahat. Usaha perhotelan tidak hanya pada kegiatan penginapan saja melainkan jasa  restaurant, convention, meeting package. Menurut SK. Menparpostel No. KM  37/PW 340/ MPPT-86 hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan  sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan,  dan minuman serta lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.
Bisnis perhotelan sangat tergantung pada tingkat kunjungan wisatawan,  sebab jika tingkat kunjungan wisatawan meningkat, maka pertumbuhan dan  tingkat okupansi dalam bisnis perhotelan juga akan meningkat. Peningkatan  tersebut memicu timbulnya persaingan antar hotel. Para pelaku bisnis dalam hal ini  yang bergerak di bidang perhotelan dituntut untuk bersikap lebih kreatif lagi dalam  menarik para pelanggan yakni dengan mengembangkan strategi pemasaran.
Berbagai cara dapat dilakukan para pelaku bisnis, seperti menambah jumlah  kamar, pemberian diskon kamar, diskon event, serta mengubah  design iklan.
Beragam hal tersebut dilakukan para pelaku bisnis untuk menarik para calon  pelanggan agar menginap di hotel mereka.
Tidak hanya itu, proses keputusan  pembelian konsumen juga  mempengaruhi minat para calon pelanggan untuk mencoba menginap, merasakan  segala fasilitasnya, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh pihak hotel yang  tentunya demi kenyamanan para pelanggannya. Mengambil keputusan berarti  memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling menguntungkan dari  beberapa alternatif yang dihadapi. Alternatif yang ditetapkan merupakan  keputusan.
Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan  atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko  tertentu atau pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan  mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar  sasaran yang dipilih (Setiadi, 2003:9). Menurut Yoeti (2004:26), marketing mix digunakan dalam strategi pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi  konsumen agar mau bertindak membeli suatu product atau service, termasuk  produk industri jasa (hospitaliti).
Demi memenangkan persaingan, pihak hotel (sebagai perusahaan) harus  bisa memahami keinginan pasar yang ditunjang dengan suatu strategi pemasaran  yang baik. Hotel sebagai perusahaan jasa dapat menerapkan strategi pemasaran  yang sesuai dan dikenal dengan strategi bauran pemasaran jasa. Menurut Tjiptono  (2005:30), bauran pemasaran jasa adalah seperangkat alat yang dapat digunakan  pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Adapun bauran pemasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk  (product), harga (pricing), promosi (promotion), lokasi (place), orang (people),  proses (process), bukti fisik (physical evidence), dan customer service.
Kota Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia dan diyakini akan  menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik.
Peninggalan kebudayaan dapat disaksikan dari bangunan bersejarah yang telah  menjadi saksi dari keberadaan Kota Medan lebih dari 10 Dekade. Kota Medan  juga dikenal sebagai surga makanan dimana terdapat berbagai tempat pusat  jajanan, rumah makan dan restoran yang menyajikan makanan dengan cita rasa  yang khas. Disamping itu juga didukung oleh hotel-hotel berbintang, tempat  penukaran valuta asing, serta transportasi yang murah. Kegiatan perdagangan  aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota  Medan. Belakangan ini pertumbuhan industri kepariwisataan di Sumatera Utara  sangat menggembirakan. Hal tersebut dapat dilihat dari maraknya pertumbuhan  hotel berbintang di Kota Medan.
Menurut Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia),  kenyataan tersebut muncul karena tingkat pertumbuhan ekonomi dan membaiknya  investasi kota sehingga membuat banyak investor dari luar negeri berdatangan ke  Medan dan menuntut munculnya hotel-hotel. Meningkatnya penanaman modal  asing, terutama investasi perhotelan merupakan contoh bahwa Sumatera Utara  masih kondusif. Medan dinilai layak bagi investasi perhotelan bahkan secara  internasional.
Sebagai industri yang bergerak dalam bidang jasa, industri perhotelan di  kota Medan, juga tidak dapat lepas dari kondisi persaingan yang ketat untuk  memperebutkan pasar yang sedang menunjukkan pertumbuhan ini. Para pelaku  bisnis perhotelan di kota Medan ikut memperebutkan wisatawan domestik , baik  yang datang untuk tujuan bisnis, liburan, maupun mengunjungi keluarga. Berikut  Tabel 1.1 yang memperlihatkan jumlah tamu Indonesia yang menginap pada hotel  berbintang di Sumatera Utara pada tahun 2003 hingga 2009.
Tabel 1.1 Jumlah Tamu Indonesia pada Hotel Bintang di Sumatera Utara  pada tahun 2003 hingga 2009 Tahun  Jumlah Tamu Indonesia (Orang) 2003  692.200 orang 2004  770.800 orang 2005  816.200 orang 2006  911.900 orang 2007  820.100 orang 2008  765.800 orang 2009  878.500 orang Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara, diolah penulis Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah tamu Indonesia yang menginap  pada hotel berbintang di Sumatera Utara bersifat fluktuatif. Pada tahun 2003  hingga 2006 terjadi peningkatan, sedangkan pada tahun 2006 hingga 2008 terjadi  penurunan. Tetapi dari tahun 2008 menuju tahun 2009 terjadi peningkatan.
Berdasarkan penyajian tabel tersebut dapat dilihat bahwa Sumatera Utara  banyak di datangi didatangi oleh wisatawan Indonesia (domestik) yang mengalami  peningkatan dari 765.800 orang pada tahun 2008 menjadi 878.500 orang pada  tahun 2009. Dengan adanya peningkatan arus wisatawan  yang berkunjung ke  Sumatera Utara pada setahun terakhir ini, maka akan dibutuhkan perkembangan  dari segi fasilitas pariwisata. Fasilitas pariwisata tersebut mencakup hotel, dan  akomodasi lainnya.
Peningkatan berbagai fasilitas dan jasa pelayanan perhotelan  tersebut  ternyata menimbulkan persaingan di kalangan para pelaku bisnis hotel di kota  Medan  (yang merupakan ibu kota Propinsi Sumatera Utara)  dalam usaha  menjaring konsumen dan mempertahankan konsumennya.  Selain itu rencana  kepindahan Bandara Polonia Medan ke Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera  Utara, juga mulai berefek pada industri perhotelan di Medan. Ditandai dengan  adanya sejumlah hotel baru dan hotel lama yang berbenah dengan menambah  jumlah kamar. Hal ini pun semakin mempertajam persaingan para pelaku bisnis  hotel di Medan.
Di tengah persaingan hotel yang cukup ketat di Medan, Madani Hotel  Medan yang merupakan satu-satunya hotel berkonsep syariah di kota Medan serta  merupakan hotel pertama yang menggunakan konsep syariah di pulau Sumatera  memberanikan diri ikut bersaing merebut pangsa pasar. Madani Hotel Medan  adalah hotel dengan konsep Manajemen syariah yang bernuansa Timur Tengah  dan mulai beroperasi pada Juli 2007 yang terletak persis di depan Mesjid Raya Al  Manshun di Jalan  Sisingamangaraja/Amaliun No 1 Medan.  Agar bisa  memenangkan "pertarungan" dengan hotel-hotel yang lain, Madani Hotel Medan  melakukan strategi pemasarannya yaitu dengan mengembangkan strategi bauran  pemasaran (marketing mix). Berikut ini Tabel 1.2 yang memperlihatkan jumlah  tamu yang menginap di Madani Hotel Medan.
Tabel 1.2 Jumlah Tamu yang Menginap di Madani Hotel Medan Tahun  Jumlah Tamu yang Menginap di Madani  Hotel Medan (Orang) 2007  8633 orang 2008  30935 orang 2009  30358 orang 2010  36025 orang Sumber: Madani Hotel Medan (2011), diolah penulis Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah  tamu yang menginap di madani Hotel Medan sejak Madani Hotel Medan  didirikan, yaitu pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2008. Tetapi pada tahun  2009 terjadi penurunan jumlah tamu yang menginap sebesar 577 orang. Melihat  penurunan tersebut, pihak Madani Hotel Medan mulai mengembangkan strategi  bauran pemasaran pada hotelnya di awal tahun 2010. Segala aspek dalam bauran  pemasaran hotelnya ditingkatkan. Hal  tersebut yang mendongkrak terjadinya  kenaikan jumlah tamu yang menginap pada Madani Hotel Medan.
Pengembangan strategi bauran pemasaran yang dilakukan pihak Madani  hotel Medan yaitu, seperti memberikan pelayanan penunjang yang dalam hal ini  disebut fasilitas hotel, Madani Hotel Medan menambahkan fasilitas function room.
Madani Hotel Medan memiliki 8 function room dengan masing-masing function  room memiliki luas ruangan yang berbeda-beda. Function rooms tersebut dapat  digunakan untuk meeting, conventions and weddings. Function rooms tersebut  merupakan andalan Madani hotel Medan selain rooms  yang ditawarkannya.
Dengan adanya function rooms tersebut, para businessman yang datang ke Medan  tidak hanya dapat menginap di Madani Hotel medan tetapi sekaligus menggunakan  function rooms Madani Hotel Medan untuk acara keperluan bisnis mereka seperti  mengadakan seminar ataupun rapat.
Madani Hotel Medan juga mengusahakan penjalinan  hubungan kerja  dengan sejumlah travel biro yang ada di luar negeri, terutama Timur Tengah,  kemudian Malaysia dan Singapura, memberikan harga promo pada peringatan di  bulan-bulan tertentu seperti Lebaran & Halal bi Halal Package. Pada Paket  tersebut Madani Hotel Medan memberikan harga promo Rp 300.000/nett. Selain  itu Madani Hotel Medan juga mengubah design iklan, peningkatan keamanan  hotel, terutama tempat parkir, meningkatkan kebersihan hotel, memperkuat  konsistensi syariah pada pakaian dan sikap karyawan hotel, mempertegas larangan  bagi yang bukan suami-istri untuk menginap  satu kamar, serta meningkatkan  pelayanan kepada konsumen atau tamu hotel.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan tersebut, maka  penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Bauran  Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Konsumen Menginap pada Madani  Hotel Medan”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan  sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai  berikut: “Apakah bauran pemasaran jasa yang terdiri dari Produk (Product),  Harga (Pricing), Promosi (Promotion), Lokasi (Place), Orang (People), Proses  (Process), Bukti Fisik (Physical Evidence), Customer Service  berpengaruh  terhadap keputusan konsumen menginap pada Madani Hotel Medan?” 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan  menganalisis pengaruh bauran pemasaran jasa yang terdiri dari Produk (Product),  Harga (Pricing), Promosi (Promotion), Lokasi (Place), Orang (People), Proses  (Process), Bukti Fisik (Physical Evidence), Customer Service terhadap keputusan  konsumen menginap pada Madani Hotel Medan.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.  Bagi peneliti Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi  penulis dalam bidang manajemen pemasaran dan pemasaran jasa serta  penerapannya pada perusahaan jasa dalam hal ini hotel.
2.  Bagi perusahaan a. Sebagai masukan dalam bentuk informasi kepada pihak perusahaan  mengenai betapa penting peranan pemasaran serta manfaat yang  diberikan bagi perusahaan.
b.  Sebagai sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan  demi kemajuan usaha.
3.  Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain  yang mungkin tertarik untuk mengadakan penelitian pada bidang  atau perusahaan yang sama di masa yang akan datang.


Download lengkap Versi Word

1 komentar:

pesan skripsi