BAB I .
PENDAHULUAN .
A. Latar Belakang Masalah .
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Economic Value Added (Eva), Market Value Added (Mva) Dan Return On Asset (Roa) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011
Setelah tahun 1988 perkembangan
pasar modal di Indonesia meningkat cukup
pesat (Husnan,1994). Perkembangan pasar modal dipicu oleh beberapa faktor antara lain adanya kebijakan BAPEPAM
dan kebijakan pemerintah tentang
diijinkannya pemodal asing untuk membeli saham-saham yang terdaftar pada BEI ( Bursa Efek Indonesia ).
Dengan kata lain kebijakankebijakan tersebut mendorong para investor untuk
menginvestasikan modalnya di Indonesia.
Pasar modal merupakan salah satu
alternatif instrumen sumber dana jangka
panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan. Dewasa ini dilihat dari perkembangannya, perusahaan
yang menjual saham di pasar modal
semakin meningkat.
Pasar modal memiliki peran yang
sangat penting bagi perekonomian suatu
negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan atau sebagai
sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan
dana dari masyarakat pemodal atau investor (Husnan, 2003).
Dalam hal ini pasar modal menjalankan
fungsi sebagai pihak perantara antara pihak
yang kekurangan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Investor menginvestasikan dana yang dimiliki dengan
harapan akan memperoleh imbalan
keuntungan berupa kepemilikan, capital gain (keuntungan dari hasil jual dan beli saham). Dengan berinvestasi di
pasar modal dapat mendorong alokasi
dana yang afesien, karena dalam pasar modal pihak yang kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi yang
memberikan return maksimal namun juga
tetap mempertimbangkan resiko yang ada. Sedang pihak yang kekurangan dana dapat menggunakan modal dari
investor tersebut untuk pengembangan
usaha,ekspansi penambahan modal kerja dan lain sebagainya.
Dalam melakukan investasi di
pasar modal para analisis dan investor dapat
melakukan pendekatan investasi yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu
pendekatan teknikal dan pendekatan fundamental.
Analisis teknikal adalah upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham
tersebut diwaktu lampau (Halim, 2005).
Sedangkan analisis fundamental merupakan teknis analisis yang mempelajari tentang keuangan mendasar dan
fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah
penilaian nilai saham suatu perusahaan (Halim, 2005). Ang (1997) menyebutkan bahwa analisis
fundamental pada dasarnya adalah
melakukan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan, proses ini juga sering disebut
sebagai analisis perusahaan (Company
Analysis).
Secara umum nilai perusahaan
digambarkan dengan adanya perkembangan
harga saham perusahaan. Semakin tinggi harga saham perusahaan maka akan semakin tinggi pula nilai
perusahaan tersebut. Harga saham di
pasar modal di pengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain, kinerja perusahaan secara keseluruhan khususnya
prospek perusahaan dimasa depan serta
laba yang dihasilkan. Selain itu, deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, suku bunga bank serta
perubahan harga dianggap cukup berpengaruh.
Return saham akan dipengaruhi
olehindeks pasar dan faktor-faktor makro
seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.
Sehingga pemodal perlu melakukan
penilaian terhadap kondisi ekonomi dan implikasinya
terhadap pasar modal (Elton & Gruber, 1995) Harga saham perusahaan di pasar modal dapat
dijadikan tolak ukur baik tidaknya
kinerja keuangan perusahaan tersebut. Sehingga dapat dikatakan senakin baik kinerja keuangan perusahaan
semakin baik pula harga saham perusahaan
di pasar modal. Untuk itu investor memerlukan informasi keuangan dalam rangka penentuan kebijakan
penanaman modalnya. Investor harus
mempertimbangkan kinerja perusahaan tersebut sebelum melakukan investasi di pasar modal. Informasi kinerja
keuangan perusahaan atau kondisi perusahaan
pada umumnya terdapat di laporan keuangan perusahaan.
Jumingan (2006) menyatakan bahwa
laporan keuangan perusahaan hakikatnya
adalah hasil akhir akuntansi perusahaan yang bersangkutan, informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak yang
ada didalam perusahaan maupun pihak yang
berada diluar perusahaan.
Standar Akuntansi Keuangan (SKA)
menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan
adalah menyampaikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sebagian besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Gaspersz (2003 : 43) menyatakan
untuk mengukur kinerja suatu perusahaan,
investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Salah satu indikator
pengukuran kinerja keuangan yang sering
digunakan adalah rasio profitabilitas perusahaan. Alat ukut profitabilitas perusahaan yang sering
digunakan adalahReturn On Asset (ROA) dan Return On Equity(ROE). ROA
menggambarkan pembagian antara
keuntungan laba bersih dan asset ( Aktiva / harta) total, dinyatakan dalam presentase. ROE menggambarkan rasio
keuntungan bersih sesudah pajak terhadap
modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal pemegang saham (modal sendiri)
diinvestasikan kedalam perusahaan.
Semakin tinggi nilai presentase
ROE menunjukkan bahwa kinerja perusahaaan
semakin baik, karena menunjukkan bahwa bisnis tersebut memberikan pengembalian hasil yang
menguntungkan bagi pemilik modal yang
menginvestasikan modal mereka dalam perusahaan.
Meskipun telah digunakan secara
luas oleh investor sebagai salah satu dasar
dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum dalam laporan keuangan, penggunaan analisis
rasio keuangan sebagai alat ukur
akuntansi memiliki kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah
suatu perusahaan telah berhasil
menciptakan suatu nilai atau tidak. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan suatu konsep baru
yaitu Economic Value Added (EVA) yang mencoba mengukur nilai tambah
(value creation) yang dihasil suatu
perusahaan denagn cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat investasi
yang dilakukan. EVA merupakan indikator
tentang adanya suatu penciptaan nilai dari suatu investasi.
Peningkatan kemakmuran pemegang
saham antara lain dapat diukur dengan
metode Economic Value Added(EVA). Metode ini diperkenalkan sekitar tahun 1990-an oleh Stern Stewart &
Co.s, sebuah perusahaan konsultan dari
New York. EVA adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Selain itu EVA merupakan
indikator tentang adanya perubahan nilai
perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai
perusahaan (Sawir, 2001) Selain EVA
Stern Stewart & co.s, juga memperkenalkan Market Value Added(MVA) yang merupakan nilai pasar saham
dibanding dengan nilai bukunya. Ada
hubungan EVA dan MVA karena harga saham yang merupakan salah satu komponen penting dalam
perhitungan MVA, tergantung apada
kinerja perusahaan dimasa yang akan datang (Husnan dan Pudjiastuti,2004) Studi yang dilakukan oleh lehn dan makhija
(1996) menemukan adanya korelasi antara
alat ukur EVA,ROE,ROA dengan tingkat keuntungan saham.penelitian tersebut juga menunjukkan
bahwa EVA memiliki korelasi yang lebih
kuat dengan tingkat keuntungan saham dibandingkan denagn alat ukur lainnya. Hasil yang sama ditunjukkan oleh
Grant (1996) dan Satish Kumar dan A.K
Sharma, keduanya mengungkapkan bahwa EVA menunjukkan hubungan yang positif terhadap return
saham.
Begitu juga studi yang dilakukan
oleh Dodd and Chen (1996) menemukan
bahwa stock return dan EVA per saham berkolerasi cukup signifikan,namun mereka juga mengemukakan
bahwa EVA bukanlah satusatunya pengukur kinerja yang dikaitkan dengan stock
return. ROA masih dianggap lebih baik
dan berkorelasi lebih tinggi dari pada EVA, sedang EPS dan ROE hanya mampu menerangkan variasi stock
return kurang lebih 5-7% saja.
Lain halnya dengan J.HvH.De WED
(2005) menemukan Dia tidak mendukung
bahwa EVA lebih superior dibandingkan alat ukur lainnya yaitu ROA, ROE, EPA, DPS. Hasil berbeda ditunjukkan
oleh Biddle, et al (1997), Ismail
(2006), dimana dari hasil pengujiannya EVA tidak mempunyai hubungan nyata dengan return saham.
Di Indonesia penelitian EVA dalam
kaitannya dengan return saham diantara
dilakukan oleh Pradhono (2004), hasil penelitiannya menunnjukkan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return saham.Purwanto
Hadi Waluja (2005) menujukkan bahwa ROA dan EVA tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
keuntungan saham. Waluyo (2005), hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa EVA mempunyai hubungan yang nyata dengan tingkat pengembalian saham.
Rousana (1997) menunjukkan bahwa EVA dan MVA tidak berpengaruh signifikan sedangkan ROA
berpengaruh terhadap return saham penelitian
tersebut didukung oleh Sartono, Setiawan (1999).
Berdasarkan pertimbangan tersebut
diatas dan menyadari perlunya untuk melakukan
penelitian lebih lanjut tentang “ Pengaruh Economic Value Added(EVA), Market Value Added(MVA) dan
Return On Asset (ROA) ( Studi Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2007-2011)“.
B. Rumusan Masalah.
Kinerja perusahaan yang ditunjuk
dalam laporan keuangan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan, terutama investor yang menanamkan dananya dipasar modal. Dengan melakukan analisis
laporan keuangan melalui rasiorasio keuangan maka investor dapat memprediksi
return saham yang diinginkan sehingga
dapat dibuat portofolio yang menguntungkan dari hasil investasinya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka
yang menjadi pertanyaan dalam penelitian
ini adalah:.
1. Apakah Economic Value Added(EVA) berpengaruh
terhadap return saham?.
2. Apakah Market Value Added (MVA) berpengaruh
terhadap return saham? .
3. Apakah Return On Equity (ROA) berpengaruh
terhadap return saham? .
C. Tujuan Penelitian .
Sesuai dengan rumusan masalah
diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :.
1. Untuk mengetahui pengaruh
economic value added (EVA) terhadap return saham .
2. Untuk mengetahui pengaruh
market value adde (MVA) terhadap return saham
.
3. Untuk mengetahu pengaruh retun
on equity (ROA) terhadap return saham.
D. Manfaat Penelitian.
Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi semua pihak .
1. Bagi investor Penelitian ini diharapkan dapat digunakan
untuk membantu investor dalam pengambilan
keputusan investasi di pasar modal agar dapat mencapai return yang optimal .
2. Bagi perusahaan Bagi perusahaan penelitian ini dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan kebijakan
finansial guna meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memanfaatkan dana dari pihak ketiga .
3. Bagi dunia akademik Penelitian
ini dapat digunakan sebagai referensi dan mampu memberi kontribusi pada pengembangan teori yang
berkaitan dengan return saham.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Economic Value Added (Eva), Market Value Added (Mva) Dan Return On Asset (Roa) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi