Rabu, 26 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS HUBUNGAN RASIO LIKUIDITAS DAN LEVERAGE DENGAN RETURN ON INVESTMENTPADA PT AGRO NUSA



 BAB I  PENDAHULUAN
  A.  Latar Belakang Masalah 
 Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu menghadapi  masalah-masalah yang rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses  pencapaian tujuan tersebut membutuhkan ketersediaan dana yang cukup untuk  membeli aktiva tetap, membeli dan menjual surat berharga, membeli persediaan  barang jadi baik untuk kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas  perusahaan. Dana yang dibutuhkan perusahaan bersumber dari pemilik  perusahaan (modal sendiri) dan dari pinjaman.

Profitabilitasperusahaan sangatlah penting karena untuk dapat  melangsungkan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan harus selalu berada  dalam keadaan menguntungkan agar dapat menarik modal dari luar. Jika  perusahaan ingin tetap bertahan maka perusahaan tentunya harus menghasilkan  laba guna membiayai kegiatan operasionalnya, umumnya perusahaan tidak akan  dapat bertahan tanpa adanya kemampuan menghasilkan laba.
Tingkat profitabilitasdapat dilakukan dengan membandingkan tingkat  Return on Investment (ROI) yang diharapkan dengan returnyang faktual. Jika  returnyang diharapkan lebih kecil daripada returnyang faktual maka investasi  dikatakan sangat baik. Menurut Abdullah (2005:57) Return on Investment (ROI)  sering juga disebut Return on Assets (ROA)  dipergunakan untuk mengukur  kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan penggunaan  keseluruhan aktiva perusahaan yang dimiliki.
  Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi  kewajiban (hutang) jangka pendeknya. Rasio ini dihitung dengan menggunakan  informasi dari pos aktiva lancar dan hutang lancar yang akan menunjukkan sejauh  mana aktiva lancar mampu melunasi hutang lancar. Semakin besar perbandingan  aktiva lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan  untuk melunasi hutang lancarnya (Harahap, 2008:301).
Peningkatan jumlah aktiva lancar akan mengakibatkan peningkatan  likuiditas perusahaan, jika hal lainnya tetap. Penurunan jumlah aktiva lancar akan  mengakibatkan penurunan likuiditas perusahaan, jika hal lainnyatetap. Penurunan  jumlah aktiva lancar akan mengakibatkan peningkatan profitabilitasperusahaan  (diukur dengan ROI). Tingkat kas, piutang atau investasi yang lebih rendah akan  mengurangi jumlah penyebut (total aktiva) pada persamaan ROI, sehingga ROI  akan mengalami peningkatan. Dari uraiantersebut dapat disimpulkan bahwa ROI  berbanding terbalik dengan likuiditas.Artinya, jika likuiditas meningkat maka  ROI menurun sedangkan jika likuiditas menurun maka ROI meningkat (Van  Horne dan Wachowicz, 2005:312).
Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh  mana kebutuhan keuangan perusahaan dibelanjai dengan dana pinjaman  (Djarwanto, 2004:148). Perusahaan yang menggunakan hutang (dana pinjaman)  sebagai salah satu sumber dananyadapat meningkatkan resiko keuangan  perusahaan jika tidak dapat mengelola dana yang diperoleh dari hutang secara  produktif. Jika hutang tersebut dapat dikelola dengan baik misalnya untuk proyek  investasi, hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif dan berdampak  terhadap peningkatan ROI perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:5). Kondisi    tersebut menunjukkan bahwa leverage berbanding lurus dengan ROI. Artinya,  ketika leveragemengalami penurunan maka ROI juga menurun dan ketika  leveragemeningkat maka ROI pun meningkat.
Rasio likuiditas diukur dengan menggunakan current ratiodan cash ratio sedangkan leverage diukur dengan menggunakan debt to assets ratio (debt ratio),  debt to equity ratio, dan long term debt to equity ratio kemudian dihubungkan  dengan return on investment(ROI). Rasio-rasio likuiditas dan leverageyang baik  akan membuat perusahaan memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan  keuntungan (Kasmir, 2010:119-124).
PT Agro Nusa Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa  konsultasi untuk pertanian, perkebunan, transportasi termasuk transportasi  perkebunan, dan bidang mesin termasuk mesin perkebunan. Saat ini PT Agro  Nusa Medan masih hanya menjalin kerjasama dengan PT Bridgestone Sumatera  Rubber Estate (PT BSRE) untuk memberikan bantuan di bidang perkebunan  seperti pemeriksaan mesin perkebunan, data produksi, dan penyakit tanaman  untuk meningkatkan produksi.
Tabel 1.1 menunjukkan rasio likuiditas, rasio leverage,dan ROI dari tahun  2007 – 2009 pada PT Agro Nusa Medan yang mengalami perkembangan tidak  searah dan berfluktuasi:  Tabel 1.
Perkembangan Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan ROI  PT Agro Nusa Medan  Periode 2007-20 Sumber: Laporan Keuangan PT Agro Nusa Medan (data diolah).
Tahun Rasio Likuiditas (CR) Rasio Leverage (DAR)  ROI  2007 17,78  0,986  0,14%  2008 21,27  0,984  0,25%  2009 31,71  0,982  0,47%    Likuiditas dan ROI mengalami peningkatan setiap tahunnya sedangkan  leverageselalu mengalami penurunan. Tahun 2008 likuiditas dan ROI meningkat  masing-masing sebesar 3,49 kali dan 0,11%. Tahun 2009 meningkat kembali  masing-masing sebesar 10,44 kali dan 0,22%. Kondisi ini menggambarkan bahwa  likuiditas berbanding lurus dengan ROI karena peningkatan likuiditas selalu  diikuti dengan peningkatan ROI. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang  sudah dijelaskan sebelumnya yang menyatakan bahwa likuiditas berbanding  terbalik dengan ROI.
Rasio leverage setiap tahunnya mengalami penurunan sebesar 0,002 kali  tetapi ROI meningkat setiap tahunnya yaitu 0,11% dan 0,22%. Hal ini  menunjukkan bahwa perkembangan leverageterhadap ROI berbanding terbalik.
Kondisi tersebut tidaksesuai dengan teori yang sudah dijelaskansebelumnya yang  menyatakan bahwa leverage berbanding lurus dengan ROI.
Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang  ”Analisis Hubungan Rasio Likuiditas dan Leveragedengan Return on  Investment (ROI) pada PT Agro Nusa Medan”.
B.  Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka  dirumuskan masalah sebagai berikut, yaitu:  1.  Apakah rasio likuiditas (current ratiodan cash ratio) memiliki hubungan  yang signifikan dengan ROI pada PTAgro Nusa Medan tahun 2005-2009?    2.  Apakah rasio leverage(debt to assets ratio, debt to equity ratio,dan long  term debt to equity ratio) memiliki hubungan yang signifikan dengan ROI  pada PT Agro Nusa Medan tahun 2005-2009?  C.  Kerangka Konseptual  Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar dalam perolehan dan  penggunaan dana perusahaan harus didasarkan dalam pertimbangan efisiensi dan  efektivitas. Hal ini berarti setiap rupiahdana harus dapat digunakan seefektif  mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk  melunasi hutang jangka pendeknya. Perusahaan harus mampu menyediakan aktiva  lancar dalam jumlah besar untuk dapat menutup hutang lancarnya. Rasio likuiditas  yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah current ratiodan cash ratio.
Semakin tinggi tingkat rasio likuiditas maka semakin tinggi kemampuan  perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendeknya (Harmono, 2009:106).
Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh  mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio leverageyang akan dibahas dalam  penelitian ini adalah debt to assets ratio (debt ratio), debt to equity ratio, dan long  term debt to equity ratio. Rasio ini menggunakan pos total hutang, total aktiva,  ekuitas, dan hutang jangka panjang. Perusahaan harus mampu menyediakan total  aktiva dan ekuitas dalam jumlah besar sehingga menghasilkan perbandingan yang  rendah terhadap total hutang dan hutang jangka panjang. Semakin kecil hasil  perbandingan tersebut maka semakin unleveragedsuatu perusahaan karena  pendanaan perusahaan oleh hutang semakin rendah. Sedangkan hasil    perbandingan yang tinggi akan menimbulkan leveragedkarena semakin besar  dana perusahaan yang dibiayai oleh hutang (Kasmir, 2010:122-124).
ROI sering juga disebut Return on Assets(ROA) merupakan pengukuran  kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan  dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin  tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan (Syamsudin, 2010:63).
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam  memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi likuiditas maka  perusahaan semakin mampu untuk membayar kewajiban (hutang) jangka  pendeknya. Tetapi jika likuiditas terlampau tinggi, maka akan berpengaruh buruk  terhadap kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan karena ada sebagian  dana yang tidak produktif yang diinvestasikan pada aktiva lancar sehingga  profitabilitasakan menurun. Berdasarkan uraiantersebut dapat disimpulkan  bahwa likuiditas berbanding terbalik dengan profitabilitas karena ketika likuiditas  meningkat profitabilitasmenurun dan sebaliknya ketika likuiditas menurun maka  profitabilitas akan mengalami peningkatan (Halim, 2007:159).
Menurut Harmono (2009:111), perusahaan dapat meningkatkan keuntungan  dengan cara melakukan pinjaman dana(hutang) khususnya hutang jangka  panjang. Hutang tersebut dapat dipergunakan sebagai tambahan modal untuk  operasional perusahaan. Semakin besar modal yang dipergunakan maka semakin  besar peluang perusahaan untuk memperoleh keuntungan tetapi kondisi tersebut  harus didukung dengan kebijakan manajemen dalam pemanfaatan modal yang  tersedia sehingga dapat disimpulkan bahwa  leveragesinergis dengan  profitabilitas.
  Berdasarkan teori diatas, dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan  likuiditas akan mengakibatkan penurunan profitabilitassedangkan peningkatan  leverageakan disertai dengan peningkatan pada profitabilitas(ditunjukkan  melalui Return on Investment/ROI).
Berikut ini adalah gambaran model kerangka konseptual yang akan  mengkaji hubungan rasio likuiditas dan leveragedengan ROI:  Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber: Van Horne dan Wachowicz (2005:312); Brigham dan Houston (2006: 107).
D.  Hipotesis  Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka  peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:  1.  Rasio likuiditas (current ratiodancash ratio) memiliki hubungan yang  signifikan dengan ROI pada PT Agro Nusa Medan.
2.  Rasio leverage(debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan long term debt  to equity ratio) memiliki hubungan yang signifikan dengan ROI pada PT  Agro Nusa Medan.
Cash Ratio(X2)  Debt to Asset Ratio (X3)  Debt to Equity Ratio(X4)  RETURN ON INVESTMENT (Y)  Long Term Debt to Equity  (X5)  Current Ratio(X1)    E.  Tujuan dan Manfat Penelitian  1. Tujuan Penelitian  Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan  menganalisis hubungan rasio likuiditas dan leveragedengan ROI pada  PT Agro Nusa Medan tahun 2005 sampai 2009.
2. Manfaat Penelitian  Manfaat Penelitian ini yaitu:  a. Bagi Perusahaan  Dapat menjadi bahan masukan bagi pimpinan perusahaan tentang  hubungan rasio likuiditas dan leveragedengan ROI, sebagai bahan  pertimbangan dalam menetapkan kebijakan atau keputusan keuangan  dimasa depan yang lebih efektif yang akan mendukung peningkatan  kemampuan perusahaan memperoleh laba.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya  Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam  melakukan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai penilaian  kemampuan perusahaan memperoleh laba yaitu ROI dalam  hubungannya dengan rasio likuiditas dan leverage.
c. Bagi Penulis  Memberikan kesempatan kepada penulis untuk menerapkan teori yang  telah didapatkan di bangku kuliah dan menambah wawasan serta pola  pikir ilmiah dalam bidang keuangan khususnya dalam memahami  likuiditas dan leverageperusahaan dalam hubungannya dengan return  on investmentperusahaan.
  F.  Metode Penelitian 1. Batasan Operasional  Batasan operasional berguna untuk membahas dan menganalisis  permasalahan yang ada pada penelitian ini, agar tidak terjadi kesalahan  dalam penelitian dan lebih jelas dalam memecahkan masalah. Maka  penelitian ini dibatasi pada pembahasan tentang hubungan rasio likuiditas  (current ratiodan cash ratio) dan leverage (debt to assets ratio, debt to  equity ratio, dan long term debt toequity ratio) dengan ROI pada PT  Agro Nusa Medan dengan data laporan keuangan dari tahun 2005 sampai  2009.
2. Identifikasi Variabel  Identifikasi variabel dari penelitian ini adalah:  a. Return on Investment (ROI) merupakan pengukuran kemampuan  perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan  dengan jumlah keseluruhan aktivayang tersedia di perusahaan  (Syamsuddin, 2010:63).
%10Aktiva Total Pajak Setelah  Bersih Laba x Investment oneturnR b. Current Ratio (CR) menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi  kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.
CR merupakan perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar (Van  Horne dan Wachowicz, 2005:206).
Lancar Hutang Lancar Aktiva  Ratio Current   c. Cash Ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas  yang tersedia untuk membayar hutang lancar (Kasmir, 2010:111).
Lancar Hutang Bankdan Kas  Ratio Cash d. Debt to Assets Ratio ( Debt Ratio/ DAR)menunjukkan berapa besar  bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. DAR  merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva (Van Horne  dan Wachowicz, 2005:209).
Aktiva Total Hutang Total  Ratio Assets to Debt e. Debt to Equity Ratio(DER) merupakan rasio yang digunakan untuk  menilai hutang dengan ekuitas dengan cara membandingkan semua  jumlah hutang termasuk hutang lancar dengan seluruh ekuitas.
(Kasmir, 2010:112).
Ekuitas Hutang Total  Ratio Equity to Debt f.  Long Term Debt to Equity Ratio (LTD to ER) merupakan rasio yang  digunakan untuk mengukur berapa banyak modal sendiri yang  dijadikan jaminan hutang jangka panjang (Kasmir, 2010:112).
Ekuitas Panjang Jangka Hutang Total  Ratio Equity to Debt Term Long 3. Lokasi dan Waktu Penelitian  Penelitian dilaksanakan pada PT AgroNusa yang terletak di Jl. Gunung  Krakatau No.20 Medan dan waktu penelitian direncanakan dari bulan  Agustus 2010 sampai dengan Oktober 2010.
  4. Jenis Data  Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,  yaitu:  a. Sejarah Perusahaan  b. Laporan Neraca tahun 2005 – 20 c. Laporan laba-rugi tahun 2005 – 20 d. Hasil publikasi, buku-buku ilmiah, dan literatur lainnya yang  berkaitan dengan masalah yang diteliti.
5. Teknik Pengumpulan Data  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu:  a. Studi Dokumentasi  Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang  berasal dari neraca, laporan laba-rugi, hasil publikasi, buku-buku  ilmiah, dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
b. Wawancara  Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data pendukung yang  dilakukan secara langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang  memberikan informasi.
6. Metode Analisis Data  Penganalisaan masalah yang dihadapisebagai objek pembahasan ini,  penulis menggunakan:  a. Metode Analisis Deskriptif  Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah  dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan    menginterpretasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran  yang jelas mengenai keadaan keuangan perusahaan yang sedang  diteliti.
Berdasarkan analisis dapat diketahui tentang perkembangan rasio  likuiditas danleverageperusahaan yaitu current ratio, cash ratio, debt  to assets ratio, debt to equity ratio, long term debtto equity ratiodan  perkembangan return on investment (ROI) pada PT Agro Nusa Medan  dengan data laporan keuangan dari tahun 2005 sampai dengan tahun  2009.
b. Metode Analisis Korelasi Pearson  Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah  model analisis korelasi yang dikembangkan oleh Karl Pearson.
Analisis Korelasi Pearsonditujukan untuk pasangan pengamatan data  rasio yang menunjukkan hubungan yang linier (Situmorang, dkk,  2008:47). Korelasi ini sering juga disebut Korelasi Product Moment.
Menghitung nilai koefisien korelasi Pearsondapat dilakukan dengan  menggunakan rumus sebagai berikut (Situmorang, dkk, 2008:48)       2 2 2 )()()()( ))(()( YYnXXn YXXYn r xy    Dimana :  r = Nilai koefisien korelasi  ∑X = Jumlah pengamatan variabel X  ∑Y = Jumlah pengamatan variabel Y  ∑XY = Jumlah hasil perkalian Variabel X dan Y    (∑X ) = Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X  (∑X) = Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X  (∑Y ) = Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y  (∑Y) = Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y  N = Jumlah Pasangan pengamatan X dan Y  Koefisien Korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan  negatif menunjukkan arti atau arahdari hubungan koefisien korelasi  tersebut. Korelasi positif nilainya berada diantara 0 sampai +1, nilai  menjelaskan bahwa apabila ada suatu variabel naik maka akan  menyebabkan kenaikan pada variabellainnya dan sebaliknya apabila  suatu variabel turun maka akanmenyebabkan penurunan variabel  yang lainnya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai  tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel turun maka  variabel lainnya akan naik. Untuk dapat memberikan interpretasi  terdapat kuat atau lemahnya hubungan antar variabel, maka dapat  digunakan Tabel 1.2.
Tabel 1.
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi  Interval Koefisien  Tingkat Hubungan  0,00 – 0,199  Sangat rendah  0,20 – 0,399  Rendah  0,40 – 0,599  Sedang  0,60 – 0,799  Kuat  0,80 – 1,000  Sangat kuat  Sumber : Sugiyono (2008:250)    Pengujian Hipotesis  Uji signifikansi korelasi Pearsondigunakan untuk menunjukkan apakah  secara individual variabel bebas (X) mempunyai hubungan yang signifikan atau  tidak terhadap variabel terikat (Y).
Menurut Sugiyono (2008:251), uji signifikansi korelasi product moment secara praktis tidak perlu dihitung, tetapi dapat dikonsultasikan pada tabel r  product moment(Lampiran).
Dalam uji signifikansi korelasi Pearsonada beberapa langkah yang perlu  diperhatikan, yaitu:  (1)  Bentuk Pengujian  H0 : r =  Variabel bebas X (Likuiditas dan Leverage) tidak mempunyai  hubungan yang signifikan dengan variabel terikat Y (ROI).
Ha : r Variabel bebas X (Likuiditas dan Leverage) mempunyai hubungan  yang signifikan dengan variabel terikat Y (ROI).
(2)  Kriteria Pengambilan Keputusan  Nilai r hitung (rh) dapat dilihat dari nilai korelasi hasil perhitungan  melalui aplikasi Software SPSS 16.00 for Windows. Nilai r tabel untuk  n = 5 dengan taraf kesalahan () = 5% diperoleh sebesar 0,878 (r  tabel = 0,878).
Jika r hitung lebih kecil dari r tabel (rh < r tabel), maka H0 diterima,  Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh >  r tabel ) maka Ha diterima.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi