BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Investasi
mempunyai peranan yang penting sekali. Tidak ada investasi berarti tidak ada
pembangunan, karena sasaran suatu pembangunan akan dapat dicapai apabila ada
investasi yang dilakukan. Suatu perencanaan pembangunan pada dasarnya untuk
merumuskan pilihan terhadap investasi yang bertitik tolak pada skala prioritas
pembangunan dan yang disesuaikan dengan kemampuan yang terbatas baik dari segi
modal, sumber daya alam, tenaga ahli dan sebagainya.
Sebelum
suatu investasi dilakukan harus dikaji secara mendalam, karena biasanya
membutuhkan biaya yang cukup besar dan hasilnya baru dapat dirasakan pada
tahun-tahun pertama. Keberhasilan suatu investasi berarti keberhasilan
perencanaan pembangunan. Sebaliknya jika investasi itu tidak mencapai sasaran
yang diinginkan berarti pembangunan itu gagal yang sekaligus merupakan
kegagalan perencanaan pembangunan.
Pembangunan
ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat
mengelola sumberdaya–sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan
kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut.
Berdasarkan
hal tersebut masalah pokok dalam pembangunan daerah terletak pada penekanan
terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah
yang bersangkutan dengan menggunakan potensi SDM, kelembagaan, dan sumber daya
fisik secara lokal (daerah).
Orientasi ini mengarahkan kepada
pengambilan inisiatif-inisiataif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses
pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang kegiatan
ekonomi.
Setiap upaya pembangunan daerah mempunyai tujuan utama untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Dalam
mencapai tujuan tersebut pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara
bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu,
pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan
sumberdaya- sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan membangun
perekonomian daerah.
Investasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
pembangunan daerah sebagaimana yang dinyatakan dalam kasus bahwa membuka
lapangan pekerjaan berarti membuka kran investasi di suatu daerah. Tanpa
investasi pembangunan suatu daerah sulit dilaksanakan. Di dalam menentukan
pengalokasian investasi diperlukan perencanaan pembangunan daerah, dimana
perencanaan tersebut untuk memperbaiki pengunaan sumberdaya–sumberdaya publik
yang tersedia di daerah dan untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam
menciptakan nilai tambah yang ada di daerah.
Penyelenggaraan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah
dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh swasta dan masyarakat sebagai
bagian yang tidak bisa dipisahkan untuk saling berperan serta secara langsung
maupun tidak langsung dalam melaksanakan program-program pembangunan. Salah
satu faktor substansial dalam penyelenggaraan pembangunan adalah ketersediaan
pembiayaan pembangunan, karena dengan segala keterbatasan kemampuan
anggaran yang bersumber dari
pemerintah tidak mungkin mampu membiayai seluruh program pembangunan dan
kegiatan dalam masyarakat. Karena itu pemerintah perlu melakukan sinergi dengan
pihak swasta dan masyarakat sebagai solusi dalam penyediaan pembiayaan
pembangunan saat ini dan dimasa yang akan datang.
Untuk menjaga stabilitas kegiatan ekonomi dalam masyarakat
disamping selalu terus melakukan perbaikan program pembangunannya, juga perlu
didorong eterlibatan pihak swasta dan masyarakat dalam penyediaan sumber
pembiayaan diluar pemerintah untuk memenuhi kebutuhan membiayai program
pembangunan maupun membiayai kegiatan riil yang dilakukan oleh masyarakat.
Apabila sumber pembiayaan diluar pemerintah yang dikelola oleh lembaga pembiayaan
non pemerintah (investor) ini berkembang dan berperan, maka akan dapat
mengurangi ketergantungan terhadap sumber pembiayaan dari pemerintah dan lebih
jauh lagi akan membangun kemandirian dari dalam diri masyarakat untuk
menyediakan pembiayaan yang dibutuhkannya.
Sehubungan dengan maksud tersebut, kesediaan masuknya
investor untuk menanamkan modalnya ke pemerintah daerah menjadi harapan
pemerintah daerah untuk bersama – sama membangun daerahnya. Dengan adanya
penanaman modal di daerah diharapkan bahwa program pembangunan daerah akan
dapat terealisasi dengan cepat, terutama dalam upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan
pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi
daerah, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, serta mewujudkan
kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Selain itu, program penanaman modal di
daerah juga sangat berguna untuk
mendorong tumbuh kembangnya usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
Penanaman modal di daerah akan dapat berkembang apabila
pemerintah memiliki dan menyiapkan faktor sarana dan prasarana serta faktor
penunjang investasi, diantaranya adalah: meminimkan faktor penghambat iklim
penanaman modal, dengan cara antara lain: perbaikan koordinasi antar-instansi
Pemerintah Pusat - daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukum
di bidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim
usaha yang kondusif di bidang ketenagakerjaan dan keamanan berusaha.
Untuk menggiatkan penanaman modal di daerah dalam rangka
otonomi daerah, Pemerintah Daerah perlu menjalin hubungan sinergis dengan
instansi atau lembaga swasta maupun Pemerintah, baik dalam pengembangan peluang
potensi daerah maupun dalam koordinasi promosi dan pelayanan penanaman modal.
Oleh karena itu, peningkatan koordinasi kelembagaan tersebut harus dapat diukur
dari kecepatan pemberian perijinan dan fasilitas penanaman modal dengan biaya
yang berdaya saing.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian skripsi
ini membahas tentang faktor-faktor yang menjadi pendorong investasi di kota
medan, guna mengetahui sejauh mana investasi di Kota Medan maka perlu dilakukan
penelitian tentang “Analisis Faktor-Faktor Pendorong Investasi Di Kota Medan”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
- Faktor-faktor apa yang menjadi pendorong investasi di Kota
Medan
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah
- Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong investasi di Kota
Medan.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun hal yang menjadi manfaat dengan dilakukannya
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi
bahan masukan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai investasi.
2. Hasil penelitian juga dapat
dijadikan referensi bagi penulis lainnya.
3. Hasil penelitian ini menambah
wawasan dan meningkatkan kemampuan penulis dalam melakukan penelitian.
4. Sebagai penambah, pelengkap sekaligus pembanding
hasil-hasil penelitian yang ada menyangkut topik yang sama.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi