Jumat, 28 Februari 2014

Skrippsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PERANAN PEMBERIAN KREDIT OLEH CU.BUDI MURNI TERHADAP USAHA PETANI KELAPA SAWIT


 BAB I
PENDAHULUAN
Tidak terlepas dari struktur perekonomian Indonesia yang merupakan Negara agraris sektor pertanian yang sangat perlu mendapat perhatian karena sebagian penduduk besar penduduk Indonesia hidup pada sektor pertanian, dan kontribusinya yang sangat tinggi dalam pembentukan PDB, penyerapan tenaga kerja, penyediaan bahan pangan, penurunan kemiskinan, penyediaan bahan baku sector lain terutama sektor industri dan berperan langsung dalam kondisi yang kondusif bagi kelangsungan pembangunan.

Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di Indonesia sampai saat ini. Walaupun Indonesia merupakan negara agraris, namun sebagian besar petaninya termasuk petani kecil. Petani yang termasuk dalam golongan ini biasanya hanya memiliki lahan pertanian yang diperoleh dari usaha taninya tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Banyak petani yang tidak memiliki lahan atau tidak berkuasa lagi atas lahan yang mereka miliki karena dijual atau disewakan. Petani tersebut berusaha menjadi buruh tani atau menyakap lahan petanian milik orang lain atau bekerja di sektor non pertanian.
Membicarakan pertanian dengan sendirinya kita membicarakan urusan pangan sebagai kebutuhan utama kelangsungan hidup kita dengan melihat hasil sub sektor 1.1 Latar Belakang

pertanian sebagai pemasok utama kebutuhan hidup, maka sub sektor pertanian ini sangat strategis kedudukannya dari pada sub sektor lainnya. Indonesia dengan luas areal tanah pertanian yang begitu dominan, maka strategi pembangunan ekonomi pada sektor pertanian dan industri pertanian harus menjadi lokomotif pembangunan.
Untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila atau untuk mencapai masyarakat yang memiliki industry yang kuat harus didasari dan di dukung oleh sector pertanian yang tangguh sehingga perekonomian nasional menjadi tangguh. Dengan memperkuat sektor pertanian nasional akan menunjukkan bahwa perekonomian nasional berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak dan ini merupakan watak ekonomi kerakyatan yang harus tercermin dalam keseluruhan kegiatan dan pelaksanaan pembangunan.
Dalam mendukung kestabilan dibidang pertanian peranan modal menjadi salah satu faktor yang sangat penting, dimana dengan adanya modal bukan hanya dipakai untuk meningkatkan mutu hasil pertanian tapi juga meningkatkan pendapatan para petani.
Kredit merupakan salah satu faktor pendukung bagi modal pertanian. Secara tradisional kebutuhan akan pinjaman atau kredit dalam masyarakat berjalan sejajar dengan upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Dari sudut pandang pengelolaan bisnis rakyat, selain mengandalkan modal sendiri, kredit menjadi modal pelengkap atas modal sendiri, sehingga dapat menjadi input yang di sewa.
Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 yang menyatakan “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan”, telah disepakati pula bahwa bentuk usaha bersama yang dimaksud adalah Koperasi. Di sini peranan pemerintah sangat penting dalam mendorong gerakan Koperasi sebagai organisasi usaha yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi-sosial para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam rangka pembangunan pertanian, pemerintah bergiat meningkatkan pembangunan pertanian di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara dengan 3 program pembangunan dalam RPJM PROVSU, yaitu :
Tujuan pembangunan tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan. Upaya meningkatkan pendapatan adalah sangat penting namun tidak berjalan sendiri. Perlu disertakan perombakan berbagai segi kehidupan masyarakat, misalnya pembangunan yang meniadakan ketimpangan, mengurangi ketidakmerataan, dan menghalau kemiskinan petani khususnya. Indonesia merupakan negara yang tropis dan kaya akan jenis tanaman palawija dan buah-buahan. Iklim Indonesia memungkinkan untuk 1. Pengembangan agraris bertujuan untuk mengembangkan agribisnis yang mampu menghasilkan produk pertanian yang berdaya saing. 2. Peningkatan ketahanan pangan untuk meningkatkan keanekaragaman produksi, ketersediaan tanaman pangan, distribusi, menjamin ketersediaan pangan dan gizi yang baik bagi masyarakat. 3. Peningkatan kesejahteraan petani

tumbuh suburnya berbagai jenis tanaman palawija dan buah-buahan tersebut ( Michael P.Todaro ).
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Utara, luas tanaman dan produksi kelapa sawit tahun 2011 diuraikan dalam bentuk tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Sawit Tanaman Perkebunan
Rakyat Tahun 2011
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu Utara
Perkembangan luas areal dan produksi tanaman perkebunan rakyat Kabupaten Labuhanbatu Utara menurut jenis tanaman adalah sebagai berikut : Kecamatan Luas Tanaman (Ha) Produksi (Ton) Rata-Rata Produksi (Kw/Ha) NA IX-X 9.044 19.913,40 22,02 Aek Natas 8.017 24.951,67 31,12 Aek Kuo 8.800 30.916,68 35,13 Marbau 13.56 40.943,76 30,19 Kualuh Hilir 6.949 20.705.22 29,80 Kualuh Selatan 3.702 9.102,25 24,59 Kualuh Hulu 12.913 35.516,00 27,50 Kualuh Leidong 4.233 6.562,28 15,50 Jumlah 67.218 188.611,26 28,06

Tabel 1.2
Jenis Tanaman di Kabupaten Labuhanbatu Utara 2007-2011
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu
*) masih bergabung dengan kabupaten induk Jenis Tanaman Tahun 2007 * 2008* 2009 2010 2011 I. LUAS AREAL (Ha) 1. Karet 67.686 67.863 - 22.141 22.141 2. Kelapa 9.588 9.48 - 6.146 5.836 3. Kopi 10 15 - - - 4. Kelapa Sawit 132.67 133.712 - 64.144 67.218 5. Coklat 923 942 - 300 300 6. Aren 10 6 - - - 7. Pinang 145 145 - 97 97 II. PRODUKSI (Ton) 1. Karet 64.205 64.942 - 76.348,28 23.943,00 2. Kelapa 9.068 9.064 - 5.987,62 7.001,58 3. Kopi 11 6 - - - 4. Kelapa Sawit 1.703,156 1.746,710 - 181.297,49 188.611,26 5. Coklat 466 478 - 165,07 172,42 6. Aren 9 5 - - - 7. Pinang 56 57 - 98,5 101,60

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis mencoba mengangkatnya dalam sebuah skripsi dengan judul :
“Analisis Peranan Pemberian Kredit Oleh CU.Budi Murni Terhadap Usaha Petani Kelapa Sawit Di Kabupaten labuhan batu utara”
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil suatu permasalahan yaitu :
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan di atas maka tujuan dari penelitian itu adalah : 1.2 Perumusan Masalah 1. Bagaimana peranan modal sendiri terhadap peningkatan pendapatan untuk kesejahteraan petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara. 2. Bagaimana peranan modal kredit pertanian yang diterima terhadap peningkatan pendapatan untuk kesejahteraan petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara. 3. Bagaimana peranan luas lahan kelapa sawit terhadap pendapatan untuk kesejahteraan petani kelapa sawit. 1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh modal sendiri terhadap pendapatan petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara.  2. Untuk mengalisis pengaruh modal kredit pertanian terhadap peningkatan pendapatan atau kesejahteraan petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara. 3. Untuk mengalisis pengaruh luas lahan terhadap peningkatan pendapatan atau kesejahteraan petani kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat dan diketahui sampai sejauh mana manfaat dan hasil penggunaan dana Kredit Usaha Tani, baik dilihat dari sudut analisa ekonomi ataupun dari sisi sosial masyarakat. Bila hasilnya ternyata belum sesuai dengan harapan serta tujuan pemerintah, maka dapat diketahui letak kelemahannya sehingga pada masa yang akan datang dana Kredit Usaha Tani (KUT) dapat digunakan seoptimal mungkin.

  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi