Jumat, 28 Februari 2014

Skrippsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

ix BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Globalisasi ekonomi yang mengubah perilaku dunia usaha, telah mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya sektor industri keuangan dan perbankan. Krisis moneter dan ekonomi yang melanda Amerika Latin di awal 1990-an dan sebagian kawasan Asia sepanjang paruh kedua tahun 1997 telah mengakibatkan negara-negara dengan sumber modal terbatas seperti Indonesia menjadi tak berdaya mengatasi perpindahan arus modal yang semakin cepat.

Perbankan memiliki kegiatan yang sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Untuk mengatasi hal ini diharapkan bank memiliki modal yang kuat dalam menjalankan usahanya.
Modal bank merupakan sumber dana pihak kesatu yang harus disediakan bank dalam jumlah yang cukup, karena selain berfungsi sebagai indikator kepercayaan masyarakat terhadap bank, juga berfungsi sebagai salah satu pengukur tingkat kesehatan suatu bank (Irmayanto, 2004:87).
Sumber dana bank yang dipakai sebagai alat operasional dapat diperoleh dari : (1) Dana yang bersumber dari bank itu sendiri, terdiri dari dana yang diperoleh berasal dari pemegang saham, cadangan laba, laba bank yang belum dibagi, (2) Dana yang berasal dari masyarakat luas dalam bentuk giro, tabungan dan deposito, (3) Dana yang bersumber dari lembaga lain, terdiri dari Bantuan  x Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), call money, pinjaman dari bank-bank luar negeri dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) (Kasmir, 2004:45).
Salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan khususnya dana pihak kesatu adalah pasar modal. Pasar modal (Capital Market) adalah pasar yang menjadi penghubung antara pemilik dana (investor) dengan pengguna dana (emiten). Pemilik dana (investor) adalah mereka, baik individu maupun lembaga atau badan usaha yang menyisihkan kelebihan dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan agar lebih produktif (Situmorang, 2008:1).
Pasar modal merupakan instrumen ekonomi yang sangat penting karena pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lenders) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower). Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya, lenders (investor) akan memperoleh return dari penyerahan dana tersebut sedangkan borrower akan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari kegiatan usaha perusahaan (Situmorang, 2008:4).
Salah satu cara perbankan untuk mendapatkan tambahaan modal adalah dengan menawarkan kepemilikan perusahaan kepada masyarakat (go public) melalui pasar modal tersebut. Manfaat dari go public (Irmayanto, 2004:304), yaitu: 1. Memperoleh dana murah yang relatif besar dan diterima sekaligus 2. Biaya go public dan prosesnya relatif murah  xi 3. Tidak ada kewajiban membayar bunga tetap (saham) 4. Emiten akan lebih dikenal masyarakat 5. Perusahaan dituntut selalu terbuka sehingga memacu manajemen secara profesional.
Dalam menentukan keputusan berinvestasi terhadap perbankan, penting bagi calon investor untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan bank dengan melihat laporan keuangan bank yang dipublikasikan melalui sarana pasar modal.
Bagi investor, informasi dari laporan keuangan dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan, apakah mereka akan membeli, menahan atau menjual surat berharga yang dimilikinya.
Mengharapkan imbalan berupa return dari pembelian saham adalah tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh para investor dalam menginvestasikan dananya dari laporan keuangan adalah profitabilitas yang menggambarkan perbandingan antara aktiva atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas dapat tercermin dari rasio keuangan perbankan.
Rasio yang digunakan sebagai indikator kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh bank atau mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata setiap rupiah asetnya adalah Return On Assets (ROA). ROA dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total aktiva. Semakin besar ROA akan menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar.
 xii Selain itu rasio hutang juga perlu dipertimbangkan para investor karena sebelum laba dibagikan kepada para pemegang saham, perusahaan harus mendahulukan pembayaran bunga kepada kreditur sehubungan modal pinjaman (kredit) yang diterima. Oleh karena itu para pemegang saham (investor), maupun calon investor berkepentingan terhadap informasi kemampuan perusahaan dalam pengembalian hutang jangka panjang (Abdullah, 2005:51). Rasio hutang yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio (DER).
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara jumlah hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar hutang jangka panjang perusahaan dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER cenderung menurunkan return saham, karena tingkat hutang yang semakin tinggi menunjukkan beban bunga perusahaan akan semakin besar dan mengurangi keuntungan.
Berdasarkan uraian di atas penulis akan melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
 xiii 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam penelitian ini adalah “apakah Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap Return Saham baik secara simultan maupun parsial pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”.
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan penelitian tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) secara simultan terhadap Return Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) secara parsial terhadap Return Saham yang terdaftar di BEI.
 xiv 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang bisa diberikan dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan temuan dan bukti empiris mengenai pengaruh rasio keuangan perbankan terutama Debt to Equity Ratio dan Return On Assets terhadap Return Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Memberikan penjelasan yang memadai dan relevan kepada pihak yang ingin berinvestasi di pasar modal khususnya pada perusahaan perbankan mengenai pentingnya peranan DER dan ROA dalam penanaman modal mereka.
3. Mendorong pihak yang memiliki kegiatan usaha untuk meminimalkan DER dan memaksimalkan ROA agar banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan mereka.
4. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan ilmiah penulis sehingga dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi .
5. Sebagai sumbangan pemikiran dan untuk perbandingan, penambahan, pelengkap hasil-hasil penelitian sebelumnya serta referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian ini.

  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi