Jumat, 28 Februari 2014

Skrippsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS EKSPANSI KREDIT INVESTASI, KREDIT MODAL KERJA, KREDIT KOMERSIAL


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat sepanjang tahun 2011 telah menembus angka 6,6 % pada bulan November, dan diperkirakan akan terus meningkat sampai akhir tahun. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pertumbuhan ekonomi tahun ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi semenjak krisis ekonomi 1998. (www.kompas.com).

Menurut Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi meningkat sejalan dengan perkembangan perekonomian domestik, meningkatnya arus investasi dan terus meningkatnya konsumsi masyarakat. BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus meningkat hingga 6,8% pada tahun 2012 mendatang dan diprediksikan akan menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi diantara negara-negara ASEAN.
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat tentu saja sejalan dengan perkembangan dunia usaha di Indonesia. Perkembangan dunia usaha ini telah menyebabkan peningkatan kebutuhan dana yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha. Hal itu tentu saja akan berdampak pada kenaikan permintaan kredit sebagai salah satu alternatif pembiayaan kegiatan usaha.

Dalam rangka penyediaan dana ini, lembaga keuangan khususnya perbankan memiliki peran yang sangat besar. Sesuai dengan fungsinya sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman (kredit), perbankan membantu menyediakan dana bagi masyarakat untuk memenuhi kegiatan usahanya atau pemenuhan kebutuhannya (kredit komersial/konsumsi).
Permintaan yang semakin besar terhadap kredit, tentu saja berbanding lurus dengan pertumbuhan kredit yang semakin besar pula. Pertumbuhan kredit di Indonesia sampai bulan Oktober 2011 sebesar 19,6% atau 26% merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN meskipun rasio kredit/GDP Indonesia masih rendah. Untuk pertumbuhan tertinggi tercatat pada kredit investasi dan mayoritas sektor produktif tumbuh tinggi kecuali untuk sektor pertanian. Di lain pihak, pertumbuhan DPK sebesar 10,6 atau 18,9% dengan kualitas kredit tetap terjaga dimana NPL Gross tercatat 2,7% sementara NPL net relatif stabil sebesar 0,6% serta CAR perbankan cukup tinggi mencapai 16,7%. (www.Vibiznews.com, tanggal akses : 21/11/2011).
Pada skripsi ini peneliti akan membahas analisis ekspansi kredit terutama pada kelompok Bank menengah yang mengambil studi kasus pada Bank Sumatera Utara (Sumut). Pertumbuhan kredit pada bank kelas menengah ini cukup mencengangkan mengingat suku bunga kredit yang lebih rendah dibanding bank besar dan penyaluran sebagian besar kredit digunakan untuk modal kerja pada usaha mikro kecil dan menengah (umkm).

Seperti yang kita ketahui sektor UMKM di Indonesia telah menjadi pilar utama dalam perekonomian, lebih dari 97% masyarakat indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Untuk memperlancar sektor ini tentu saja dibutuhkan permodalan yang baik.
Ekspansi kredit yang dilakukan oleh bank-bank menengah semua bertujuan akhir untuk meningkatan laba melalui efesiensi hasil bunga dengan biaya, sehingga dapat mengamankan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR). Dengan kondisi bahwa pelaksanaan ekspansi kredit yang diikuti oleh pengembalian kredit yang lancar dari setiap debitur, akan mendorong meningkatan pendapatan bank, dan terjadi kelebihan pembentukan cadangan penyisihan penghapusan kredit yang pada akhirnya dapat meningkatkan capital adequacy ratio (CAR) karena ekspansi kredit yang tidak hati-hati dan pemberian kredit kepada orang yang tidak tepat hanya akan menambah jumlah kredit macet pada bank tersebut, yang merupakan awal kebangkrutan bank.
Salah satu bank menengah yang mengalami peningkatan kredit adalah Bank Sumut. Bank Sumut yang hingga kini tetap berkomitmen untuk tetap fokus dalam menopang pertumbuhan bisnis pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tentu saja akan membawa angin segar bagi para pengusaha untuk tetap mengembangkan usahanya. Hal ini terlihat dengan penyaluran kredit Bank Sumut telah mencapai Rp10,9 triliun yang terpusat di segmen usaha kecil menengah, sementara pembiayaan unit usaha syariah sekitar Rp 420 miliar hingga Agustus 2011. Apalagi ditambah dengan Program Kredit Sumut Sejahtera (KSS) tahap I dan KSS tahap II yang diluncurkan Bank Sumut, sekaligus mendukung program

pemerintah dalam membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian melalui penulisan skripsi dengan judul:
Analisis Ekspansi Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan Kredit Komersial pada Kelompok Bank Menengah (studi kasus : Bank Sumatera Utara)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan tren ekspansi kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit komersial pada Bank Sumut?
2. Bagaimana pengaruh kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit komersial pada pendapatan bunga Bank Sumut?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisa perkembangan trend ekspansi kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit komersial pada Bank Sumut.
2. Menganalisa tingkat pengaruh kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit komersial pada pendapatan bunga Bank Sumut.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi penulis khususnya.
2. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan atau saran-saran yang dianggap perlu dalam hal yang terkait dengan ekspansi kredit.
3. Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti berikutnya yang menfokuskan penelitian pada bidang yang sama, 
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi