BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada saat ini
dunia diperhadapkan pada masalah krisis ekonomi global yang dimulai dengan bangkrutnya
lembaga-lembaga keuangan di Amerika sehingga akan berdampak buruk pada
negara-negara dalam melakukan investasi keuangan dan usaha pengembangan di
bidang corporate dengan menggunakan standar mata uang dolar Amerika. Krisis
ekonomi global secara langsung akan berpengaruh terhadap program-program
pemerintah dalam memprioritaskan pembangunan ekonomi daerah maupun nasional
seperti pembiayaan pemerintah, peningkatan ekspor, membuka peluang kepada para
penanaman modal asing dan dalam negeri untuk berinvestasi, memperkecil angka
pengangguran, pengentasan kemiskinan dan lain-lain.
Krisis
perekonomian ini berpengaruh terhadap keberhasilan perekonomian suatu negara
terutama bila diukur dari kinerja makro ekonominya. Standar hidup suatu bangsa
di negara maju dan sedang berkembang sangat tergantung pada kebijakan makro
ekonomi yang dipilih dan dijalankan oleh pemerintahnya karena sektor swasta
sangat sulit diharapkan untuk berkontribusi lebih besar dalam menggerakkan
perekonomian. Kebanyakan negara berkembang, peranan pemerintah dalam
perekonomian relatif besar di mana pengeluaran pemerintah praktis dapat
mempengaruhi aktivitas ekonomi. Pada umumnya, bukan saja karena pengeluaran ini
dapat menciptakan berbagai prasarana yang dibutuhkan
dalam proses
pembangunan, tetapi juga merupakan salah satu komponen dari permintaan agregat
yang kenaikannya akan mendorong produksi domestik.
Untuk kasus di
Indonesia, pertumbuhan ekonomi mengalami banyak perubahan selama dekade 1970-an
dan 1980-an. Proses pembangunan mengalami banyak hambatan yang terutama
disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti adanya resesi ekonomi dunia.
Karena Indonesia sejak pertengahan orde baru menganut sistem ekonomi terbuka,
goncangan tersebut sangat terasa dampaknya terhadap laju pertumbuhan ekonomi
nasional. Gejolak eksternal kenaikan harga minyak dunia dan siklus pengetatan
moneter global sangat berpengaruh pada kestabilan makro ekonomi.
Pengaruh Resesi
Global di Indonesia (1980-1986) yaitu turunnya harga minyak dan meningkatnya
defisit yang diterima Indonesia dalam periode kemunduran perekonomian dan awal
1980-an. Dampak negatif dari resesi ekonomi dunia pada tahun 1982 terhadap
perekonomian Indonesia terutama terasa dalam laju pertumbuhan ekonomi yang
rendah untuk periode 1982-1988 yaitu sekitar 3,62%. Selama periode 1993-1995
rata-rata pertumbuhan per tahun meningkat menjadi 7,3 hingga 8,2%, tetapi
akibat krisis yang melanda Indonesia laju pertumbuhan ekonomi nasional menurun
drastis. Pada tahun 1998 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia -13,13% dengan laju
inflasi sebesar 77,63%. Kondisi ini sangat memprihatinkan dimana harga-harga
melambung tinggi sehingga masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya (Tambunan, 2001)
Akibat dari
krisis yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, membawa pertumbuhan
ekonomi secara nasional menjadi negatif. Untuk
mencapai
pertumbuhan ekonomi seperti yang diharapkan, tentunya berkaitan dengan besarnya
proporsi dana yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai pengeluarannya.
Hal ini tidak terlepas dari peranan dan fungsi pemerintah. Sehingga setelah
pada tahun 1999 pertumbuhan ekonomi sebesar 0,79% dan pada tahun 2000 menjadi
4,9%. Hal ini akibat dari mulainya Indonesia bangkit dari keterpurukan krisis
ekonomi. Pemerintah mutlak diperlukan dalam setiap bentuk atau sistem
perekonomian yang tidak hanya untuk menyediakan barang publik, melainkan juga
untuk mengalokasikan barang produksi maupun konsumsi, memperbaiki distribusi
pendapatan, memelihara stabilitas ekonomi serta mempercepat pertumbuhan
ekonomi. Semakin meningkatnya peranan pemerintah maka semakin besar pengeluaran
pemerintah dalam proporsinya terhadap penghasilan nasional.
Setiap tahun
pemerintah Indonesia sendiri memiliki sejumlah instrument untuk mempengaruhi
kegiatan makro ekonomi yaitu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). APBN sebagai salah satu jangkar pengaman perkonomian nasional harus
dijaga keseimbangan antara tujuan untuk mengamankan kesinambungan fiskal dengan
tujuan untuk mendorong perekonomian. Peranan APBN tersebut hingga saat ini
masih dalam batas rambu-rambu yang menjamin kesimanbungan fiskal. Sedangkan
stimulus ekonomi yang terbesar tetap diandalkan dari masyarakat dan dunia usaha
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan fiskal
melalui pengeluaran pemerintah dalam APBN diharapkan dapat menstimulus produk
domestik bruto. Pengeluaran pemerintah dapat menstimulus perekonomian melalui
peningkatan konsumsi dan investasi.
Konsumsi dan
investasi merupakan komponen Produk Domestik Bruto (PDB). Pengeluaran rutin
pemerintah digunakan untuk pengeluaran yang tidak produktif dan mengarah kepada
konsumsi sedangkan pengeluaran pembangunan lebih bersifat investasi. Hal ini
menuntut produktivitas masing-masing komponen pengeluaran pemerintah untuk
dapat memberikan kontribusi kepada PDB untuk periode berikutnya secara
berkesinambungan. Tentunya pengeluaran komponen tersebut harus dialokasikan
kepada pengeluaran-pengeluaran yang bersifat produktif dan investasi.
Dapat juga
dikatakan, anggaran belanja rutin memegang peranan yang penting untuk menunjang
kelancaran mekanisme sistem pemerintahan serta upaya peningkatan efisiensi dan
produktivitas yang pada gilirannya akan menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan setiap tahap pembangunan. Sedangkan pengeluaran pembangunan ditujukan
untuk membiayai program pembangunan yang anggarannya selalu disesuaikan dengan
besarnya dana yang berhasil dimobilisasi.
Apabila dalam
kondisi alokasi anggaran tidak memberikan arah perubahan besar bagi terciptanya
suatu suasana keadilan sebagai stimulasi pertumbuhan ekonomi dan justru
menunjukan ketidakseriusan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk
sektor vital dalam membangun suatu bangsa yang maju dan beradab seperti pada
sektor pendidikan, kesehatan dan peningkatan kualitas hidup seluruh bangsa
Indonesia. Maka pemerintah melalui kebijakan anggaran negara yang dilakukan
dengan mengarahkan alokasi belanja rutin yang ditunjukan pada upaya peningkatan
kualitas pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
Sedangkan pengeluaran pembangunan diarahkan untuk program proyek prasarana
sosial dan program pemulihan perekonomian.
Berdasarkan
uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dan menulis skripsi dengan
judul “Analisis Hubungan Kausalitas Antara Pengeluaran Pemerintah dan
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia”.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam kajian ini
adalah:
1. Apakah terdapat
hubungan kausalitas antara pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia?
2. Apakah ada
pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam
jangka panjang?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan
perumusan diatas, maka dapat dibuat suatu hipotesis bahwa :
1. Terdapat
hubungan kausalitas antara pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, cateris paribus.
2. Terdapat
pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam
jangka panjang.
1.4 Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan
pokok permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan
:
1. Untuk melihat
hubungan timbal balik antar pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
2. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia dalam jangka panjang.
1.5 Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai
tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu yang
penulis tekuni.
2. Sebagai bahan
tambahan dan pelengkap terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya.
3. Sebagai bahan
studi dan tambahan literature bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi terutama bagi mahasiswa/i Departemen Ekonomi
Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dalam cabang ilmu
ekonomi makro.
4. Sebagai bahan
referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya, sekaligus untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis.
5. Sebagai bahan
masukan yang bermanfaat bagi pemerintah atau instansi yang terkait.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi