Senin, 03 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA PINJAMAN DAN JUMLAH PENGUSAHA UKM TERHADAP JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN PADA PT BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 yang dengan cepat berubah menjadi krisis ekonomi yang pada akhirnya menyebabkan krisis multidimensional menyebabkan perekonomian Indonesia ambruk. Hal ini terjadi karena kurang tepatnya kebijakan ekonomi pemerintah yang memberikan dukungan finansial dan fasilitas secara berlebihan kepada pengusaha besar agar dapat menggerakkan perekonomian Indonesia dengan asumsi bahwa dari pengusaha besar tersebut akan mengalir kepada pengusaha kecil (trickle down effect). Tetapi akibat dukungan yang berlebihan ini, pengusaha besar menjadi rapuh dan tidak dapat bertahan sewaktu terjadi goncangan ekonomi dan menyebabkan perusahaan besar tersebut mengurangi produksi ataupun tenaga kerjanya bahkan ada yang sampai gulung tikar.

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai pihak perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana yang sering disebut fungsi intermediasi bank. Dana yang dihimpun bank tersebut dari pihak yang kelebihan dana disalurkan ke masyarakat berupa kredit yang merupakan kegiatan utama bank. Dari kegiatan ini, bank memperoleh pendapatan  bunga yang disebut spread yang merupakan selisih dari bunga simpanan yang diberikan kepada penabung dengan bunga kredit yang dibayar oleh debitur.
Sebelum krisis ekonomi 1997, bank lebih suka memberikan kredit kepada perusahaan besar terutama perusahaan afiliasinya sendiri sehingga pada saat perekonomian bergejolak, perusahaan tersebut tidak mampu bertahan yang menyebabkab kredit macet pada bank dan bank tersebut kekurangan likuiditas sehingga menyebabkan likuidasi.
Di tengah krisis ekonomi 1997, usaha kecil dan menengah (UKM) mampu bertahan dan justru semakin bertambah sehingga tidak dapat dipungkiri UKM telah menjadi tiang penyangga perekonomian karena UKM ini membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi kemiskinan di saat banyak usaha besar berguguran. Hal ini dapat dilihat dari jumlah UKM yang meningkat pesat dari 7000 pada tahun 1980 menjadi sekitar 40 juta pada tahun 2001 dan kemampuannya menyerap tenaga kerja juga meningkat dari 12 juta pada tahun 1980, 45 juta pada tahun 1990, 71 juta pada tahun 1993, dan 74,5 juta pada tahun 2001. Kenyataan ini menunjukkan jika potensi UKM dikembangkan dengan mengucurkan dana lebih besar tentu sektor bisnis ini dapat menjadi katup pengaman krisis sosial karena dapat mengatasi pengangguran walaupun sebenarnya permasalahannya tidak selalu menyangkut masalah kekurangan modal, tetapi modal merupakan salah satu faktor utama penghambat pengembangan usahanya. Karena jumlahnya banyak dan nilai kreditnya kecil, bank-bank nasional merasa kerepotan mengurus UKM. Hal ini disebabkan karena bank membutuhkan sistem administrasi yang rumit jika mengurus UKM sedangkan jika perusahaannya  besar, nilai kreditnya besar sehingga jumlah perusahaan yang akan diberikan kredit sedikit maka sistem administrasinya tidak rumit. Lagipula, kondisi UKM itu sendiri yang belum layak secara teknis perbankan (bankable) misalnya saja ada pengusaha yang belum memiliki pembukuan yang layak sesuai penilaian kriteria perbankan juga membuat sulitnya UKM untuk memperoleh kredit dari bank. Dalam kondisi demikianlah sesungguhnya dibutuhkan bantuan dari semua pihak terutama perbankan untuk memberikan bimbingan dan pengarahan bagi UKM yang memiliki keterbatasan sehingga UKM dapat maju dan berkembang.
Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Expor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia bergabung menjadi Bank Mandiri.
Bank Mandiri bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah, serta bancassurance dan menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik negara, komersiil, usaha kecil dan mikro serta nasabah consumer. Oleh karena itu, Bank Mandiri juga turut andil dalam berusaha membantu UKM dengan membentuk Small Business District Center (SBDC) pada tahun 2005. Adanya SBDC memungkinkan dilakukannya penyaluran kredit yang lebih fokus, penetapan target, kontrol dan pengawasan dalam penyaluran kredit yang prosesnya memerlukan jaringan / struktur organisasi yang lebih terintegrasi dan lebih fokus maka SBDC bertugas untuk memasarkan produk dan mencari peluang pasar  segmen Small Business, membina dan mengembangkan relationship dengan nasabah untuk memantau dan mempertahankan kualitas kredit dari debitur yang menjadi kelolaannya demi mencapai pertumbuhan portfolio kredit yang sehat dan tingkat profitabilitas yang tinggi dengan analisa kredit yang comprehensive dan akurat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Walaupun sebelum SBDC terbentuk, Bank Mandiri juga telah menyalurkan kredit kepada UKM tapi belum ada bidang yang secara spesifik menangani hal ini.
Akan tetapi dalam menyalurkan kredit terhadap UKM tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain besarnya suku bunga kredit yang disalurkan dan jumlah pelaku UKM. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik memilih dan menetapkan PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk sebagai obyek penelitian dengan judul penelitian “ Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pinjaman dan Jumlah Pengusaha UKM terhadap Penyaluran Kredit pada PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk Cabang SBDC Medan “.

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang pemilihan judul di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga pinjaman terhadap jumlah penyaluran kredit pada PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk Cabang SBDC Medan selama periode 2006-2007  2. Bagaimana pengaruh jumlah pengusaha UKM terhadap jumlah penyaluran kredit pada PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk Cabang SBDC Medan 1.3. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut : 1. Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap jumlah penyaluran kredit 2. Jumlah pengusaha UKM berpengaruh positif terhadap jumlah penyaluran kredit 1.4. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suku bunga pinjaman terhadap jumlah penyaluran kredit pada PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk Cabang SBDC Medan 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah pengusaha UKM terhadap jumlah penyaluran kredit pada PT Bank Mandiri (PERSERO), Tbk Cabang SBDC Medan  1.5. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai tambahan wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni 2. Sebagai tambahan informasi dan masukan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi  terutama mahasiswa/i Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya 3. Sebagai masukan maupun perbandingan bagi kalangan akademisi dan peneliti lain yang tertarik untuk membahas mengenai pengaruh tingkat suku bunga pinjaman dan jumlah pengusaha UKM terhadap jumlah penyaluran kredit 4. Sebagai penambah, pelengkap, sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada menyangkut topik yang sama   
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi