Rabu, 05 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM

BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang
Pembangunan merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang harus dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang diantaranya di bidang perekonomian. Dalam suatu pembangunan sudah pasti diharapkan terjadinya pertumbuhan. Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan sarana dan prasarana, terutama dukungan dana yang memadai. Aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan
ekonomi suatu negara Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila perbankan suatu negara hancur maka perekonomian negara tersebut juga akan hancur ( Kasmir, 2007: 16). Mendengar kata “Bank” bukanlah suatu istilah yang asing lagi bagi kita. Bank menurut undang-undang No. 10/1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Telah disebutkan bahwa salah satu fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank yang bisa mencapai 80% sampai dengan 90% dari
seluruh dana yang dikelola oleh bank. Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, deposito dan tabungan. Untuk menarik dana masyarakat ini, Bank-bank sekarang memasang berbagai strategi dengan maksud meningkatkan minat masyarakat untuk menabung antara lain berupa pemberian cendera mata, hadiah, pelayanan dan balas jasa lainnya. Bank- bank yang beroperasi dalam menjalankan fungsinya tersebut dalam prakteknya diawasi oleh otoritas moneter yaitu bank Indonesia. Dengan tujuan agar kesehatannya terjaga.Selain itu, untuk mendukung peningkatan perbankan dibutuhkan peranan masyarakat. Peranan tersebut adalah dengan menempatkan dananya yang menganggur dalam bentuk tabungan di bank. Tabungan yang semakin besar akan menciptakan akumulasi modal yang besar yang suatu saat kedepan akan memberikan andil bagi pembangunan. Bisnis perbankan merupakan bisnis yang penuh resiko disamping itu juga menjanjikan keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik dan hati-hati (prudent). Prinsip kehati-hatian merupakan suatu prinsip yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan kegiatannya wajib bersikap hati-hati (prudent) dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya. Penyediaan informasi terhadap bank itu juga diperlukan agar tercipta transparansi dan membina hubungan antara bank dan nasabah.
Sejak 22 september 2004 telah dibentuk suatu lembaga yang beroperasi pada 22 september 2005 yaitu lembaga Penjamin Simpanan ( LPS ) yang berfungsi
menjamin simpanan nasabah penyimpan asalkan simpanan nasabah tercatat pada pembukuan bank, tingkat bunga tidak melebihi dari yang ditetapkan LPS dan tidak melakukan tindakan yang merugikan bank seperti kredit macet. Dengan adanya LPS ini masyarakat akan semakin bersemangat lagi untuk menaruh dananya di bank. Indonesia merupakan merupakan suatu Negara kepulauan ( archipelago ) dengan jumlah 33 provinsi, 370 kabupaten dan 95 kota ( Publikasi BPS maret 2008 ). Didalam 95 kota tersebut terdapat suatu kota yang dikenal sebagai kota rambutan yaitu kota Binjai. Kota Binjai sebagai salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 22 Km dari Kota Medan. Kota Binjai dengan Visi Pembangunannya Tahun 2006 - 2010 : "Terwujudnya Kota Binjai Sebagai Kota Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berwawasan Lingkungan" Sejak diimplementasikan pertama kali pada tahun 2001, Otonomi daerah merupakan suatu kesempatan bagi daerah-daerah terutama kota Binjai untuk mengembangkan daerahnya sendiri. Kota dengan PDRB sebesar Rp 3.3 Triliun pada tahun 2007 dimana sektor keuangan dan perbankan berkontribusi sebesar 15.53 % terhadap PDRB yang proporsinya lebih besar dari kota medan yang sebesar 14.13 % terhadap PDRB Medan.
Salah satu peranan masyarakat kota Binjai terhadap sektor tersebut adalah melalui simpanan tabungan. Seberapa besar peranan masyarakat kota Binjai terhadap tabungannya bisa dilihat dari perkembangannya sejak tahun 2002, tabungan

masyarakat sebesar Rp 352 milliar, meningkat lagi menjadi Rp 530 miliar pada tahun 2004 dan turun sedikit tahun 2005 menjadi Rp 528 miliar. Penurunan di tahun 2005 ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak yang terjadi dua kali yaitu pada bulan maret yang mengalami kenaikan dari Rp 1,810,- menjadi Rp 2,400,- per liter dan pada bulan oktober terjadi kenaikan lagi menjadi Rp 4,500,- per liter. Kenaikan ini jelas menimbulkan terjadinya kenaikan harga barang-barang secara drastis. Hal ini bisa dilihat dari angka inflasi kota Binjai yang sebesar 30.25 % pada tahun 2005 yang melampaui inflasi SUMUT yang sebesar 22.41 % dan Nasional yang sebesar 17.11 %. Namun setelah itu, terjadi kenaikan jumlah tabungan sebesar Rp 732 miliar tahun 2007. Perkembangan yang terjadi menandakan bahwa masyarakat kota Binjai semakin percaya pada kinerja perbankannya. Keadaan ini harus terus dipertahankan oleh pihak perbankan di kota Binjai.Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat pada Bank Umum Di Kota Binjai Tahun 2002 - 2000200,000400,000600,000800,000123456Series
Tabungan yang meningkat ini bisa menjadi suatu modal yang sangat berharga bagi perkembangan daerah kota Binjai Karena dari akumulasi tabungan yang semakin membesar nantinya bisa dipergunakan untuk dijadikan Investasi yang mendukung perkembangan dunia usaha. Menurut Harrod Domar, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi diperlukan investasi-investasi baru sebagai stok modal. Semakin banyak tabungan yang kemudian diinvestasikan, maka semakin cepat terjadi pertumbuhan ekonomi (M. P. Todaro, 1993, : 65 – 66). Perkembangan tabungan ini dipengaruhi oleh Peningkatan Pendapatan Perkapita Masyarakat. Hal ini sesuai pendapat Keynes yang menyatakan bahwa fungsi konsumsi didasari oleh perilaku yaitu apabila terjadi peningkatan pada pendapatan, peningkatan tersebut tidak digunakan seluruhnya untuk meningkatkan konsumsi, tetapi dari sisa pendapatan tersebut juga digunakan untuk menabung, Orang-orang dengan pendapatan tinggi cenderung untuk menabung dengan proporsi yang lebih tinggi dari pendapatannya dibanding dengan orang-orang yang berpendapatan rendah. Lebih dari itu orang-orang dengan pendapatan rendah cenderung mempunyai tabungan yang negatif karena pendapatnya tidak mencukupi kebutuhan konsumsi minimum. Mungkin sederhananya rujukannya adalah S = -a + (1- b )Y.
Perkembangan pendapatan perkapitanya dari tahun 2001 yang sebesar Rp 5,366,649.-, pada tahun 2004 meningkat menjadi Rp 6,266,053.- , dan peningkatan ini terjadi juga hingga 2007 sebesar Rp 6,868,205,-.
Suku bunga mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, karena suku bunga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perekonomian secara makro. Suku bunga mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan untuk meminjam sejumlah dana, serta pendapatan yang diperoleh karena meminjam dana tersebut. Hubungan antara suku bunga dan simpanan, dimana hubungan kedua variabel tersebut bersifat positif. Semakin tinggi suku bunga akan semakin meningkatkan kesediaan masyarakat untuk menyimpan dananya pada lembaga perbankan, sehingga jumlah simpanan masyarakat pada lembaga perbankan akan naik. Gambar 1.2 Perkembangan Suku Bunga Tabungan pada Bank Umum Tahun 2002 - 2007 0.002.004.006.008.0010.0012345
Dari gambar 1.2 diatas, terlihat bahwa suku bunga mengalami penurunan. Pada tahun 2002 suku bunga tabungan sebesar 8.96 % masih tinggi. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya tingkat inflasi dimana secara nasional sebesar 11.80 % kemudian menurun sampai tahun 2004 sebesar 4.37 %, tahun 2005 naik sebesar 4.85 %, peningkatan yang terjadi pada tahun 2005 sebagai akibat dari kenaikan harga BBM yang terjadi dua kali yaitu pada bulan Maret dan Oktober yang jelas memberikan kontribusi terhadap tingginya inflasi baik terhadap kota Binjai, Provinsi SUMUT sampai ke tingkat Nasional dan turun sampai tahun 2007 menjadi 3.48 %. Berangkat dari hal tersebut diatas maka penulis mengambil judul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tabungan masyarakat pada bank umum di kota Binjai ”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasakan latar belakang yang telah diuraikan , maka ada rumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, rumusan masalah ini diperlukan sebagai suatu cara untuk mengambil keputusan dari akhir penulisan skripsi, antara lain :
1. Bagaimana pengaruh produk domestik regional bruto terhadap Jumlah tabungan masyarakat
2. Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap Jumlah tabungan masyarakat

1.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara permasalahan yang ada, dimana kebenarannya masih perlu dikaji dan diteliti malalui data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut
1. Produk domestik regional bruto berpengaruh positif terhadap jumlah tabungan masyarakat
2. Suku bunga berpengaruh positif terhadap jumlah tabungan masyarakat.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk domestik regional bruto terhadap Jumlah tabungan Masyarakat
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Suku Bunga terhadap Jumlah Tabungan Masyarakat

1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan studi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa fakultas ekonomi terutama departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya
b. Sebagai masukan bagi kalangan akedemisi dan penelitian yang tertarik untuk membahas mengenai topik yang sama.
c. Sebagai proses pembelajaran dan penambah wawasan ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni
d. Sebagai penambah, pelengkap sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada menyangkut topik yang sama


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi