Rabu, 05 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)


 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata baik materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Pembangunan ekonomi atau lebih tepatnya pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat bagi tercapainya pembangunan manusia, karena pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan penigkatan pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia berlangsung melalui dua jalur.
Jalur pertama melalui kebijaksanaan dan pengeluaran pemerintah. Dalam hal ini faktor yang menentukan adalah pengeluaran pemerintah untuk subsektor sosial yang merupakan prioritas seperti pendidikan dan kesehatan dasar. Besarnya pengeluaran itu merupakan indikasi besarnya komitmen pemerintah terhadap pembangunan manusia.
Jalur kedua adalah melalui kegiatan pengeluaran rumah tangga. Dalam hal ini faktor yang menentukan adalah besar dan komposisi pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dasar seperti pemenuhan nutrisi anggotanya, untuk biaya pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar, serta untuk kegiatan lain yang serupa.

Dalam manajemen anggaran pemerintah seringkali terjadi tarik menarik antara investasi untuk infrastruktur ekonomi (fisik) dan investasi untuk sektor pembangunan sosial. Di satu sisi pengeluaran investasi infrastruktur dibutuhkan untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, namun disisi lain diperlukan juga investasi untuk meningkatkna kualitas SDM. Pembangunan manusia yang berhasil sebetulnya juga memberi manfaat positif bagi pertumbuhan ekonomi melalui tersedianya tenaga kerja yang berkualitas. Dengan kata lain terdapat hubungan 2 arah yang telah disebutkan diatas antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia (Ramirez,rannis,steawart, 1998).
Dalam kasus Indonesia, seperti disebutkan dalam Indonesian human development report 2004, perkembangan pembangunan manusia selama ini sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi dari awal 1970-an sampai akhir 1990-an. Pertumbuhan tersebut memungkinkan manusia untuk mengalokasikan pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan. Sementara pengeluaran pemerintah untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan relatif sedikit. Alokasi pengeluaran pemerintah untuk bidang sosial selama ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Thailand. Kebutuhan akan peningkatan alokasi pengeluaran pemerintah untuk bidang sosial menjadi kian terasa, sejak indonesia mengalami krisis ekonomi.
Sebelum krisis, Indonesia cukup sukses dalam memenuhi jumlah hak-hak dasar seperti menerjemahkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ke dalam pembangunan manusia yang cepat dan merata. Namun demikian, keberhasilan ini sebagian besar dibiayai melalui belanja masyarakat, bukan belanja pemerintah.

Krisis tersebut bukan hanya menyebabkan merosotnya pencapaian pembangunan manusia tetapi juga membawa pengaruh buruk pada tingkat kemiskinan. Sementara itu, selain pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia sangatlah penting dalam upaya mengurangi kemiskinan. Hal ini karena pendidikan dan kesehatan yang baik memungkinkan penduduk yang miskin untuk meningkatkan nilai asetnya mengingat hal terpenting dari mereka ialah tenaga mereka. Sehubungan dengan itu maka pengeluaran pemerintah dalam bidang pendidikan dan kesehatan sangatlah penting.
Kemiskinan juga menghambat mereka untuk mengonsumsi nutrisi bergizi, dan dengan rendahnya tingkat pengetahuan yang mereka miliki, mereka kurang bisa memelihara lingkungan yang menyehatkan. Dari sudut pandang ekonomi, kesemuanya itu akan menghasilkan sumber daya manusia yang kurang berkualitas, atau dapat dikatakan memiliki tingkat produktivitas yang rendah. Hal ini juga berimbas pada terbatasnya upah/pendapatan yang dapat mereka peroleh.
Indeks pembangunan manusia (IPM), atau yang dikenal dengan sebutan Human Development index (HDI) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur salah satu aspek penting yang berkaitan dengan kualitas dari hasil-hasil pembangunan ekonomi, yakni derajat perkembangan manusia. IPM adalah suatu indeks komposisi yang didasarkan pada tiga indikator, yakni kesehatan, pendidikan yang dicapai, dan standar kehidupan. Jadi jelas bahwa 3 unsur ini sangat penting dalam menentukan tingkat kemampuan suatu propinsi untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusianya. Ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, selain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketersediaan kesempatan kerja,

yang pada gilirannya ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan kebijakan pemerintah. Jadi, IPM akan meningkat apabila ketiga unsur tersebut dapat ditingkatkan, dan nilai IPM yang tinggi menandakan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dengan kata lain terdapat korelasi positif antara nilai IPM dengan derajat keberhasilan pembangunan ekonomi.
Berdasarkan data BPS yang ada dari tahun 1996 sampai 2002, alokasi pengeluaran pemerintah provinsi masih lebih banyak untuk sektor-sektor diluar bidang pembangunan sosial. Kelompok sektor pendidikan dan kesehatan yang terdiri dari 6 sektor diatas tidak sampai setengah dari total pengeluaran pembangunan.
Pada tahun 1996, rata-rata persentase investasi pembangunan sosial tersebut adalah 14,43%. Pada tahun tersebut persentase alokasi tertinggi pada propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sedangkan terendah adalah propinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun-tahun berikutnya rata-rata persentase investasi pembangunan sosial ini meningkat yakni tahun 1999 menjadi 18,40% dan 22,12%. Tahun 1999 dan 2000 propinsi Riau menduduki posisi pertama dalam persentase investasi sosial tersebut. Propinsi-propinsi baru hasil pemekaran wilayah masih sangat rendah alokasi anggarannya untuk bidang pembangunan sosial tersebut.
Menurut Laporan Pembangunan Manusia United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2009, menyebutkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam tabel berikut ini.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi