Sabtu, 01 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA TARIK INVESTASI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembukaan UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa Indonesia yang sejahtera merupakan tujuan akhir dari pembentukan negara ini. Oleh karena itu pemerintah pusat dan daerah terus bekerja sama untuk melakukan kegiatan pembangunan di berbagai bidang agar bisa sampai kepada tujuan akhir tersebut.

Pembangunan tidak cukup hanya dilihat dari pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga harus dilihat dari seberapa besar kemampuan pertumbuhan tersebut menjawab masalah-masalah ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan. Michael dan Stephen (2006 : 22) menyatakan bahwa “pembangunan dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan”.
Dalam melakukan percepatan pembangunan nasional di segala bidang pemerintah memerlukan modal yang besar. Akan tetapi pemerintah memiliki keterbatasan untuk menyediakan modal tersebut. Oleh karena itu, pemerintah melalui kebijakan fiskal dan kebijakan moneter berupaya mendorong pertumbuhan penanaman modal (investasi), baik yang berasal dari sektor swasta maupun sektor pemerintah, untuk mendapatkan tambahan modal pembangunan yang dapat digunakan untuk meningkatkan output potensial negara dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Pelaksanaan Investasi merupakan salah satu bentuk nyata dalam pembangunan nasional karena investasi adalah salah satu motor penggerak
pertumbuhan ekonomi. Sukirno (2000 : 107) menyatakan bahwa “investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian”. Penanaman modal yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri dalam suatu daerah ini diharapkan mampu terus memacu pertumbuhan ekonomi dan diharapkan dapat menciptakan multiplier effect, yaitu kegiatan tersebut dapat mempengaruhi kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya dan pada akhirnya akan membantu menjawab persoalan kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.
Menurut Kelana (1996), Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pemilik modal (investor) pada investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang ditanamkan (return of investment), yaitu berupa persentase keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar) yang diterima lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut (deposito), dan menggunakannya untuk investasi.
2. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan mengenai keuntungan dimasa depan akan memberikan gambaran pada investor mengenai jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan dan besarnya investasi yang
harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang diperlukan.
3. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya. Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (induced invesment).
4. Keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para investor untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperoleh untuk investasi-investasi baru.
5. Situasi politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor terutama pada investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa investasi memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan sehingga stabilitas politik jangka panjang akan sangat diharapkan oleh para investor.
6. Kemajuan teknologi, dengan adanya temuan-temuan teknologi baru (inovasi), maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin tingkat investor yang akan dicapai.
7. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah, tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seoerti jalan raya, listrik dan sistim komunikasi akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Disamping itu adanya bentuk insentif yang diberikan pemerintah seperti keringanan-keringanan di dalam perpajakan (tax holiday) yaitu suatu
keringanan di dalam pembebanan pajak yang diberikan kepada suatu perusahaan yang mau menanamkan modalnya.
Dilihat dari potensi yang dimilikinya, Sumatera Utara memiliki peluang yang sangat besar untuk aktivitas penanaman modal baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Provinsi yang beribukotakan Medan ini merupakan kota ke 3 (tiga) terbesar di Indonesia setelah kota Jakarta dan Surabaya, dilihat dari luas wilayahnya, jumlah penduduk, aktivitas industri dan perdagangan barang dan jasa(www.pemkomedan.go.id). Sumatera Utara juga memiliki geografi yang strategis, memiliki sumber daya alam berupa bahan mentah dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan yang dapat dipergunakan untuk membangun sektor industri. Selain itu terdapat pula potensi yang besar dari sektor-sektor lainnya seperti sektor pertambangan, sektor perindustrian, sektor pariwisata, warisan budaya luhur dan sumber daya manusia yang besar dengan tingkat pendidikan yang selalu berkembang dari waktu ke waktu.
Adanya Undang-undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan undang-undang nomor 6 tahun 1968 (UU No. 6/1998) tentang penanaman modal dalam negeri (PMDN) juga semakin memberikan peluang besar bagi Sumatera Utara sebagai tempat penanaman modal (investasi). Sebagai salah satu faktor produksi, modal dapat mempengaruhi Pertumbuhan produksi dalam hal meningkatkan pembangunan. Melalui pembangunan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dan dalam jangka panjang mampu mengurangi persoalan kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.
Dari penjelasan di atas, dapat dinyatakan bahwa modal sangat diperlukan untuk melakukan suatu pembangunan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan daya tarik penanaman modal tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara. Beberapa faktor tersebut adalah faktor ekonomi dan non ekonomi. Faktor ekonomi yang digunakan adalah tabungan masyarakat, total ekspor dan pengeluaran pemerintah dan faktor non ekonomi yang digunakan adalah kelembagaan, sosial politik dan infrastruktur. Faktor-faktor tersebut akan digunakan sebagai variabel dan akan di uji dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis hanya ingin melihat pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap daya tarik investasi PMDN . Faktor-faktor tersebut digunakan sebagai variabel karena dianggap mampu melihat daya tarik investasi PMDN di Sumatera Utara meskipun tidak tertutup kemungkinan bahwa masih ada banyak faktor ekonomi atau non-ekonomi lain yang dapat mempengaruhi daya tarik investasi PMDN di Sumatera Utara. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tarik investasi di Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaiamana pengaruh tabungan masyarakat (X1) terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara?
2. Bagaiamana pengaruh total ekspor (X2) terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara?

3. Bagaiamana pengaruh pengeluaran pemerintah (X3) terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara?
4. Bagaimana pengaruh kelembagaan, sosial ekonomi dan infrastruktur terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh tabungan masyarakat terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui pengaruh total ekspor terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara.
4. Untuk mengetahui pengaruh kelembagaan, sosial ekonomi dan infrastruktur terhadap daya tarik investasi di Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi penulis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik investasi di Sumatera Utara.
2. Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan investasi di Sumatera Utara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Sumatera Utara.
3. Sebagai bahan studi bagi mahasiswa/mahasisiwi Fakultas Ekonomi terutama Departemen Ekonomi Pembangunan.

4. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi