Selasa, 04 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG KONSUMSI


 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini, manusia dengan ide, bakat, dan IPTEK beserta barang dan jasa yang dihasilkannya dapat dengan mudah melewati batas negara. Pergerakan yang relatif bebas, barang dan jasa yang dihasilkan, ternyata bukan hanya telah menimbulkan saling keterkaitan dan ketergantungan, tetapi juga menimbulkan persaingan global yang semakin ketat. Adanya keterkaitan dan ketergantungan serta persaingan global tersebut menyebabkan hampir semua kehidupan dalan suatu negara
terpengaruhi oleh ekonomi internasional. Dengan kata lain, dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, saat ini dapat dikatakan tidak ada lagi negara-negara yang ”autarki”, yaitu negara yang hidup terisolasi, tanpa mempunyai hubungan ekonomi, keuangan maupun perdagangan internasional (ekspor-impor). Kemampuan yang nyata dari suatu bangsa dalam menghasilkan barang-jasa dan kenikmatan yang diperoleh setiap penduduk (perkapita) atas hasil itu disebut dengan produktivitas perkapita atau lebih dikenal dengan pendapatan perkapita. Suatu negara yang memiliki jumlah dan laju pertumbuhan penduduknya juga masih tinggi, mempunyai tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan negara yang penduduknya tergolong lebih kecil dengan laju pertumbuhan rendah (Suseno Triyanto,1990)
Kemampuan suatu negara untuk menyediakan kebutuhan konsumsi penduduknya dapat dilihat dari tingkat dan laju pertumbuhan konsumsi perkapita yang merupakan suatu indikator yang sangat bermanfaat untuk mengukur tingkat kehidupan masyarakat.

Perubahan-perubahan yang terjadi (melalui laju pertumbuhan seperti laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk, dan laju pertumbuhan perkapita) di dalam tingkat konsumsi penduduk akan merefleksikan tingkat kehidupan masyarakatnya. Indonesia merupakan negara sedang berkembang dengan jumlah penduduk sekitar 214.854 (tahun 2005) dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,34% per tahun (tahun 2005), memiliki tantangan yang cukup besar dalam menghasilkan barang-jasa dan kenikmatan yang diperoleh oleh setiap penduduk. Dengan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin lama semakin meningkat yang dipicu oleh bertambahnya jumlah penduduk cenderung mendorong Indonesia untuk melakukan perdagangan internasional dengan melakukan ekspor maupun impor. Keterbatasan produktivitas barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia akan mendorong dilakukannya impor dengan tujuan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi guna mencapai kemakmuran suatu negara. Faktor-faktor yang mendorong dilakukannya impor adalah:
a. Keterbatasan kualitas sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki untuk mengolah sumber daya alam yang tersedia agar tercapai efektifitas dan efisiensi yang optimal dalam kegiatan produksi dalam negeri.
b. Adanya barang-jasa yang belum atau tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
c. Adanya jumlah atau kuantitas barang di dalam negeri yang belum mencukupi.

Barang impor terdiri dari:
a. Barang impor migas, yaitu: 1. Minyak.
2. Gas.




b. Barang impor non migas, yaitu: 1. Barang modal.
2. Bahan baku/penolong.
3. Barang konsumsi.


Contoh barang konsumsi terdiri dari:
a. Beras.
b. Tekstil
c. Susu, makanan, minuman dan buah-buahan.
d. Tembakau dan olahannya.
e. Alat-alat rumah tangga.
f. Dsb.

Negara Indonesia tentu memerlukan input untuk menghasilkan produk. Input yang diperlukan berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Variabel yang menentukan biaya input adalah harga dan jumlah input tersebut. Dalam kegiatan produksi tentu saja diperlukan cara produksi yang efektif dan efisien agar menekan biaya produksi. Hal ini didukung oleh teori klasik yakni teori absolute advantage (keunggulan mutlak) oleh Adam Smith yang menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional (gain from trade) karena melakukan spesialisasi dengan produksi dengan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak., serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak (absolute disadvantage). Dan juga teori cost comparative dari David Ricardo yang menyempurnakan teori Adam Smith baik secara cost comparative (labor efficiency) maupun production comparative (labor productivity).

Faktor-faktor yang mempengaruhi impor barang konsumsi adalah valas (Dollar AS) dan Produk Domestik Bruto (PDB). Apabila terjadi depresiasi rupiah maka nilai impor barang konsumsi akan mengalami kenaikan. Hal ini akan mempengaruhi anggaran pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Apabila kenaikan harga ini terjadi terus-menerus akan memicu terjadinya inflasi sehingga pemerintah perlu melakukan pengendalian terhadap jumlah impor barang konsumsi agar dampak dari kenaikan nilai impor barang konsumsi tidak berpengaruh secara universal dan signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Realisasi barang konsumsi impor pada tahun 2004 bernilai sebesar US$ 3786,5 juta dan mengalami kenaikan pada tahun 2005 dengan nilai sebesar US$ 4620,5 juta. Kenaikan ataupun penurunan jumlah dan nilai impor barang konsumsi yang terjadi setiap tahunnya tentu saja dipengaruhi oleh nilai valas negara yang berkaitan dan PDB. Berdasarkan uraian - uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna penyelesaian skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Barang Konsumsi di Indonesia.”
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ada rumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, rumusan masalah ini diperlukan sebagai suatu cara untuk mengambil keputusan dari akhir penulisan skripsi, antara lain :


1. Bagaimana pengaruh valas, dalam hal ini adalah Dollar AS, terhadap perkembangan nilai impor barang konsumsi di Indonesia.
2. Bagaimana pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dalam mendorong tingkat impor barang konsumsi guna mencapai kemakmuran masyarakat.

1.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada, dimana kebenarannya masih perlu dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :
1. Depresiasi rupiah atas valas (Dollar AS) berpengaruh negatif terhadap perkembangan nilai impor barang konsumsi Indonesia
2. Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh positif terhadap nilai impor barang konsumsi.

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dirumuskan yaitu mengetahui seberapa besar pengaruh nilai tukar rupiah atas Dollar AS, pendapatan perkapita dan laju inflasi terhadap besarnya barang konsumsi impor sehingga diharapkan para pengambil keputusan yang terkait mengetahui, memahami dan mengambil tindakan guna mengantisipasi segala kemungkinan baik bagi kalangan perbankan, eksportir-importir maupun bagi perekonomian Indonesia.

Dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat digunakan sebagai bahan studi atau tambahan literature bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan. 2. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi masyarakat dan mahasiswa/i yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. 3. Untuk menambah dan memperkaya wawasan ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni khususnya mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi impor barang konsumsi di Indonesia.

  
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi