xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pembangunan
sektor air bersih berhadapan dengan aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Dalam aspek ekonomi, sektor air bersih dituntut menyesuaikan diri dengan
kaidah-kaidah ekonomi dalam rangka memandu alokasi sumber daya air dan
mendorong terselenggaranya sektor usaha selayaknya koorperative yang profesional,
berperilaku efisien, dan menghasilkan manfaat bagi sektor ekonomi lainnya.
Dalam aspek sosial, sektor air bersih berhadapan dengan nilai-nilai sosial yang
harus diaspirasikan di dalam pembangunan serta kedudukannya sebagai sektor
publik yang paling mendasar. Muncul kesadaran yang sama yakni
sasaran
menyediakan sarana dan air bersih bagi sebanyak-banyaknya penduduk. Sedangkan
dalam aspek lingkungan, sektor air bersih berhadapan dengan implikasi yang
bernuansa sosial dan mempengaruhi alokasi sumber daya air.
Air merupakan
komoditi yang mempunyai kekhususan yaitu karena kevitalannya sehingga merupakan
jasa publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak dan karena sifatnya
yang merupakan natural monopoli di mana ditribusi dan transmisinya yang tidak
dapat dilakukan oleh banyak perusahaan. Meskipun terdapat perusahaan Air Bersih
swasta namun yang berhadapan langsung dengan konsumen Air yang merupakan
sebagian besar masyarakat Indonesia adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum).
Adanya monopoli air oleh PDAM ini bertujuan agar kesejahteraan masyarakat dapat
xvi
diutamakan
karena pemerintah dapat memberikan harga yang baik daripada bila
pendistribusian air dilakukan oleh perusahaan swasta.
PDAM Tirtanadi
Medan milik Pemerintah Propinsi Sumatera Utara adalah perusahaan penyedia air
bersih dan pengelola air limbah dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan
sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Propinsi Sumatera Utara. Untuk
itu PDAM Tirtanadi Medan menyediakan air bersih yang memenuhi standar kesehatan
dan mengelola air limbah dengan tingkat kualitas pelayanan prima yang dapat
dijangkau masyarakat guna mewujudkan lingkungan yang sehat sehingga menjadi
PDAM terbaik di Indonesia.
Saat ini PDAM
Tirtanadi tidak hanya melayani pelanggan di Medan, tapi juga telah berupaya
menjawab kebutuhan air bersih di beberapa daerah Tingkat II di Sumatera Utara
antara lain Deli Serdang, Tapsel, Madina, Simalungun, Nias, dan lain-lain.
Peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat di berbagai Daerah Tingkat II
itu merupakan realisasi dari Kerjasama Operasi (KSO) dengan PDAM Tirtanadi.
PDAM Tirtanadi memiliki 10 Cabang di Kota Medan sekitarnya dan sebahagian di
Dati II yang melayani lebih dari 309.000 pelanggan.
Medan yang
merupakan kota dagang dan tujuan wisata dan memiliki populasi penduduk sebanyak
2,3 juta jiwa memiliki jalinan kerjasama dengan kota-kota di sisi Selat Malaka
seperti Kuala Lumpur, Penang dan Singapura. Hal ini berimplikasi pada
peningkatan kebutuhan air bersih untuk berbagai keperluan. PDAM Tirtanadi saat
ini memasok kebutuhan air bersih sebanyak lebih kurang 70% penduduk kota Medan.
Proyeksi kebutuhan air bersih bagi Kota Medan pada tqahun 2005 adalah 6.200
liter per detik dan pada tahun 2010 mencapai 7.500 liter per detik.
Adapun total
jumlah pelanggan PDAM Tirtanadi - Propinsi Sumatra Utara pada tahun 2004 adalah
sebanyak 335.339 sambungan pelanggan, dan ini merupakan peningkatan dari jumlah
pelanggan tahun 2001 sebanyak 294.898 sambungan pelanggan seperti dapat dilihat
pada tabel berikut.
Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara senantiasa berupaya
untuk tetap dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Sebagai
perusahaan air minum yang melayani penduduk di Kota Medan dan sekitarnya secara
khusus, dan Provinsi Sumatera Utara secara umum, PDAM Tirtanadi harus mampu
mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di daerah-daerah tersebut.
Namun, dengan adanya keterbatasan sumber daya dan kapasitas produksi maka perlu
dilakukan analisa terhadap pemenuhan kebutuhan air minum penduduk di daerah
Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan agar dapat memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakat dan mengelola air limbah dalam rangka menuju
Medan Kota Metropolitan.
Teori dasar air
dibedakan dalam berbagai macam klasifikasi atau golongan sesuai dengan
penggunaan air. Hal ini dilakukan oleh PDAM Tirtanadi supaya dapat
xviii
membedakan
besarnya tarif air yang dikenakan antara rumah tangga, industri, sosial dan
usaha. Tabel di bawah ini akan menggambarkan besarnya tarif dasar air yang
berupa biaya beban dalam berbagai golongan rumah tangga.
Dari data di
atas dapat dilihat bahwa tarif dasar air yang dikenakan tiap-tiap rumah tangga
berbeda-beda tergantung pada type atau luas lantai rumah tangga dan
pemakaiannnya. Sehingga semakin tinggi golongan rumah tangga dan pemakaiannya
maka semakin besar pula persentase pengendali dari tarif air tersebut.
Pada umumnya
rumah tangga melakukan permintaan yaitu membeli barang dan jasa dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu kebutuhan yang dibutuhkan rumah tangga
ialah Kesehatan. Kesehatan dalam rumah tangga yang dapat
xix
dipenuhi dengan
adanya air bersih. Air yang bersih biasanya digunakan untuk minum, mandi, dan
mencuci. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang sangat kompleks.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengajukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Tanggungan Terhadap Permintaan
Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII Kelurahan Sei
Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)”.
1.2 Rumusan
Masalah Dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada
pengaruh pendapatan total kepala keluarga terhadap permintaan air pada rumah
tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan
Helvetia, Medan ?
2. Apakah ada
pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap permintaan air pada rumah tangga
di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia,
Medan?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam pemakaian
air setiap rumah tangga mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda sehingga
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan air sangat kompleks. Untuk
mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai permintaan air pada rumah
tangga dengan tetap mengacu kepada rumusan masalah sehingga data yang
dikumpulkan dapat dipelajari sehingga keseluruhan yang terintegrasi maka perlu
adanya batasan masalah. Oleh karena itu penulis memberikan batasan masalah
sebagai berikut :
xx
1. Responden
dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang menjadi pelanggan air di
Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia,
Medan.
2.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Permintaan
air pada rumah tangga
b. Pendapatan
total kepala keluarga perbulan
c. Jumlah
tanggungan keluarga
3. Penelitian
tentang permintaan air pada rumah tangga dibatasi oleh waktu (bulan) sehingga
dalam penelitian ini diasumsikan besarnya setiap variabel yang dipergunakan
adalah konstan atau sama setiap bulan.
4.
Variabel-variabel lain selain pendapatan total kepala keluarga dan jumlah
tanggungan keluarga diasumsikan tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
permintaan air pada rumah tangga.
1.3 Hipotesis
Penelitian
Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dimana kebenarannya
masih perlu dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan latar
belakang dan permasalahannya dapat dibuat beberapa hipotesa :
1. Pendapatan
total kepala keluarga diduga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C –
II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
2. Jumlah
tanggungan keluarga diduga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C –
II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
xxi
1.4 Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1.4.1 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor pendapatan total kepala keluarga
terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei
Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
2. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor jumlah tanggungan keluarga
terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing
C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
1.4.2 Manfaat
Penelitian
Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan atau dimanfaatkan
sebagai :
1. Bagi PDAM
sebagai bahan masukan dalam mengambil langkah kesejahteraan selanjutnya dalam
meningkatkan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan
sebagai pertimbangan dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
2. Bagi rumah
tangga diharapkan rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C –
II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan memperoleh masukan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi besarnya permintaan dan pengeluaran air sehingga dapat
membuat rencana dan strategi yang baik dalam memanfaatkan air bersih secara
efektif dan efisien.
3. Bagi penulis
merupakan latihan dan kesempatan untuk menerapkan teoriteori yang diperoleh
dari bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi