Rabu, 05 Maret 2014

Skripsi Ekonomi Pembangunan: PENGARUH PENDAPATAN DAN JUMLAH ANGGOTA RUMAH TANGGA TERHADAP PERMINTAAN AIR MINUM PDAM

xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan sektor air bersih berhadapan dengan aspek-aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam aspek ekonomi, sektor air bersih dituntut menyesuaikan diri dengan kaidah-kaidah ekonomi dalam rangka memandu alokasi sumber daya air dan mendorong terselenggaranya sektor usaha selayaknya koorperative yang profesional, berperilaku efisien, dan menghasilkan manfaat bagi sektor ekonomi lainnya. Dalam aspek sosial, sektor air bersih berhadapan dengan nilai-nilai sosial yang harus diaspirasikan di dalam pembangunan serta kedudukannya sebagai sektor publik yang paling mendasar. Muncul kesadaran yang sama yakni
sasaran menyediakan sarana dan air bersih bagi sebanyak-banyaknya penduduk. Sedangkan dalam aspek lingkungan, sektor air bersih berhadapan dengan implikasi yang bernuansa sosial dan mempengaruhi alokasi sumber daya air.
Air merupakan komoditi yang mempunyai kekhususan yaitu karena kevitalannya sehingga merupakan jasa publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak dan karena sifatnya yang merupakan natural monopoli di mana ditribusi dan transmisinya yang tidak dapat dilakukan oleh banyak perusahaan. Meskipun terdapat perusahaan Air Bersih swasta namun yang berhadapan langsung dengan konsumen Air yang merupakan sebagian besar masyarakat Indonesia adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Adanya monopoli air oleh PDAM ini bertujuan agar kesejahteraan masyarakat dapat
xvi
diutamakan karena pemerintah dapat memberikan harga yang baik daripada bila pendistribusian air dilakukan oleh perusahaan swasta.
PDAM Tirtanadi Medan milik Pemerintah Propinsi Sumatera Utara adalah perusahaan penyedia air bersih dan pengelola air limbah dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Propinsi Sumatera Utara. Untuk itu PDAM Tirtanadi Medan menyediakan air bersih yang memenuhi standar kesehatan dan mengelola air limbah dengan tingkat kualitas pelayanan prima yang dapat dijangkau masyarakat guna mewujudkan lingkungan yang sehat sehingga menjadi PDAM terbaik di Indonesia.
Saat ini PDAM Tirtanadi tidak hanya melayani pelanggan di Medan, tapi juga telah berupaya menjawab kebutuhan air bersih di beberapa daerah Tingkat II di Sumatera Utara antara lain Deli Serdang, Tapsel, Madina, Simalungun, Nias, dan lain-lain. Peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat di berbagai Daerah Tingkat II itu merupakan realisasi dari Kerjasama Operasi (KSO) dengan PDAM Tirtanadi. PDAM Tirtanadi memiliki 10 Cabang di Kota Medan sekitarnya dan sebahagian di Dati II yang melayani lebih dari 309.000 pelanggan.
Medan yang merupakan kota dagang dan tujuan wisata dan memiliki populasi penduduk sebanyak 2,3 juta jiwa memiliki jalinan kerjasama dengan kota-kota di sisi Selat Malaka seperti Kuala Lumpur, Penang dan Singapura. Hal ini berimplikasi pada peningkatan kebutuhan air bersih untuk berbagai keperluan. PDAM Tirtanadi saat ini memasok kebutuhan air bersih sebanyak lebih kurang 70% penduduk kota Medan. Proyeksi kebutuhan air bersih bagi Kota Medan pada tqahun 2005 adalah 6.200 liter per detik dan pada tahun 2010 mencapai 7.500 liter per detik.

Adapun total jumlah pelanggan PDAM Tirtanadi - Propinsi Sumatra Utara pada tahun 2004 adalah sebanyak 335.339 sambungan pelanggan, dan ini merupakan peningkatan dari jumlah pelanggan tahun 2001 sebanyak 294.898 sambungan pelanggan seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara senantiasa berupaya untuk tetap dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Sebagai perusahaan air minum yang melayani penduduk di Kota Medan dan sekitarnya secara khusus, dan Provinsi Sumatera Utara secara umum, PDAM Tirtanadi harus mampu mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di daerah-daerah tersebut. Namun, dengan adanya keterbatasan sumber daya dan kapasitas produksi maka perlu dilakukan analisa terhadap pemenuhan kebutuhan air minum penduduk di daerah Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara secara keseluruhan agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat dan mengelola air limbah dalam rangka menuju Medan Kota Metropolitan.
Teori dasar air dibedakan dalam berbagai macam klasifikasi atau golongan sesuai dengan penggunaan air. Hal ini dilakukan oleh PDAM Tirtanadi supaya dapat

xviii
membedakan besarnya tarif air yang dikenakan antara rumah tangga, industri, sosial dan usaha. Tabel di bawah ini akan menggambarkan besarnya tarif dasar air yang berupa biaya beban dalam berbagai golongan rumah tangga.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa tarif dasar air yang dikenakan tiap-tiap rumah tangga berbeda-beda tergantung pada type atau luas lantai rumah tangga dan pemakaiannnya. Sehingga semakin tinggi golongan rumah tangga dan pemakaiannya maka semakin besar pula persentase pengendali dari tarif air tersebut.
Pada umumnya rumah tangga melakukan permintaan yaitu membeli barang dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu kebutuhan yang dibutuhkan rumah tangga ialah Kesehatan. Kesehatan dalam rumah tangga yang dapat
xix
dipenuhi dengan adanya air bersih. Air yang bersih biasanya digunakan untuk minum, mandi, dan mencuci. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang sangat kompleks. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengajukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Dan Jumlah Tanggungan Terhadap Permintaan Air Minum PDAM Tirtanadi Medan (Studi Kasus Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan)”.
1.2 Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh pendapatan total kepala keluarga terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan ?
2. Apakah ada pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan?
1.2.2 Batasan Masalah
Dalam pemakaian air setiap rumah tangga mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan air sangat kompleks. Untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai permintaan air pada rumah tangga dengan tetap mengacu kepada rumusan masalah sehingga data yang dikumpulkan dapat dipelajari sehingga keseluruhan yang terintegrasi maka perlu adanya batasan masalah. Oleh karena itu penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

xx
1. Responden dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang menjadi pelanggan air di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
2. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Permintaan air pada rumah tangga
b. Pendapatan total kepala keluarga perbulan
c. Jumlah tanggungan keluarga
3. Penelitian tentang permintaan air pada rumah tangga dibatasi oleh waktu (bulan) sehingga dalam penelitian ini diasumsikan besarnya setiap variabel yang dipergunakan adalah konstan atau sama setiap bulan.
4. Variabel-variabel lain selain pendapatan total kepala keluarga dan jumlah tanggungan keluarga diasumsikan tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap permintaan air pada rumah tangga.
1.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dimana kebenarannya masih perlu dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan latar belakang dan permasalahannya dapat dibuat beberapa hipotesa :
1. Pendapatan total kepala keluarga diduga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
2. Jumlah tanggungan keluarga diduga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.

xxi
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor pendapatan total kepala keluarga terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor jumlah tanggungan keluarga terhadap permintaan air pada rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai :
1. Bagi PDAM sebagai bahan masukan dalam mengambil langkah kesejahteraan selanjutnya dalam meningkatkan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen dan sebagai pertimbangan dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
2. Bagi rumah tangga diharapkan rumah tangga di Lingkungan XIII Kelurahan Sei Sikambing C – II, Kecamatan Medan Helvetia, Medan memperoleh masukan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan dan pengeluaran air sehingga dapat membuat rencana dan strategi yang baik dalam memanfaatkan air bersih secara efektif dan efisien.
3. Bagi penulis merupakan latihan dan kesempatan untuk menerapkan teoriteori yang diperoleh dari bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya.



Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi