BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap perusahaan dalam menjalankan
usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi
perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva
tetap. Kas adalah uang yang siap dan bebas digunakan. Kas meliputi uang kartal,
uang giral, dan simpanan giro di bank. Uang kartal adalah uang yang berlaku
resmi di wilayah suatu negara, misalnya mata uang rupiah yang diedarkan oleh
Bank Indonesia berlaku resimi di wilayah negara Indonesia. Uang giral adalah
uang yang berasal dari simpanan giro, seperti cek yang siap diuangkan dan bilyat
giro yang siap dipindahbukukan. Semakin besar kas yang dimiliki perusahaan
semakin tinggi tingkat likuiditas, semakin tinggi tingkat kemampuan membayar
kewajiban jangka pendek sehingga kas harus direncanakan dan diawasi dengan
baik, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar (Nafarin, 2007).
Melakukan manajemen kas
merupakan tugas yang sulit bagi manajer keuangan sehingga ia harus siap
menerima kritik kalau pelaksanaannya tidak dilakukan secara tepat. Apabila kas
yang dimiliki terlalu sedikit, maka kegiatan tidak dapat dilakukan dengan baik
karena kas yidak cukup untuk membiayai kegiatna perusahaan. Tetapi sebaliknya
apabila perusahaan memiliki kas yang terlalu banyak maka akan timbul kesan
bahwa perusahaan tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh
pengembalian yang lebih besar sebab dalam keadaan normal tingkat pengembalian
uang kas akan sangat rendah. Oleh karena
itu, manajer keuangan harus menentukan jumlah kas yang seimbang, dalam arti
cukup untuk memenuhi kebutuhan pembayaran yang timbul dari kegiatan pokok
perusahaan sedangkan sisanya yang tidak terpakai agar ditempatkan pada
surat-surat berharga yang mudah diuangkan dan menghasilkan pendapatan
(Syahyunan, 2004).
Tujuan manajemen kas
adalah menjaga jumlah kas minimum yang menempatkan perusahaan dalam posisi
likuid dan profitable, artinya bahwa manajer keuangan harus memandang
kedua arah dengan seimbang, yaitu meminimalkan kas demi meminimumkan biaya
serta menjaga likuiditas dan profitabilitas perusahaan (Syahyunan, 2004).
Beberapa dorongan
ataupun motif yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas adalah
(a) Motif Transaksi dimana perusahaan membutuhkan sejumlah uang tunai untuk
membiayai kegiatannya sehari-hari, seperti untuk membayar gaji dan upah,
membeli barang , membayar tagihan dan pembayaran utang kepada kreditur apabila
jatuh tempo. (b) Motif Berjaga-jaga di mana kas sebagai antisipasi terhadap
kebutuhan yang mungkin terjadi tetapi tidak jelas kapan akan terjadinya,
seperti kerusakan mesin, perubahan harga bahan baku, kebakaran dan kecelakaan.
(c) Motif Spekulatif di mana kas untuk mengambil keuntungan kalau kesempatan
itu ada, seperti perusahaan menggunakan kas yang dimilikinya untuk
diinvestasikan pada sekuritas dengan harapan setelah membeli sekuritas tersebut
harganya akan naik. (d) Motif Compensating Balance di mana motif ini
sebenarnya lebih pada keterpaksaan perusahaan akibat meminjam sejumlah uang di
bank. Apabila perusahaan meminjam uang di bank,
biasanya bank menghendaki agar perusahaan tersebut meninggalkan sejumlah uang
di dalam rekeningnya (Syahyunan, 2004).
Menurut Nafarin (2007),
manajemen kas sebagai cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan
arus kas, memperkirakan keperluan kas, dan secara efektif menggunakan kas yang
berlebih (surplus) maupun kas yang kurang ( defisit). Pada saat surplus kas
dapat digunakan membayar utang dan dapat diinvestasikan pada surat berharga
jangka pendek untuk mendapatkan laba. Pada saat defisit kas dapat segera
diupayakan untuk menutupinya sehingga perimbangan antara aliran kas masuk
dengan aliran kas keluar baik dalam kuantitas maupun waktunya akan menentukan
besarnya saldo kas dalam perusahaan di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber
yang ada atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan
kas di masa mendatang.
Penulis memilih judul :
“ ANALISA MANAJEMEN KAS PADA PT.
POVRI” adalah untuk
memperlihatkan dan menjelaskan perimbangan antara aliran kas masuk dengan
aliran kas keluar baik dalam kuantitas maupun waktunya akan menentukan besarnya
saldo kas dalam perusahaan pada suatu saat ataupun pengendalian terhadap
penerimaan dan pengeluaran kas.
B. Rumusan Masalah Untuk
menghindari penulisan yang terlalu luas sehingga menimbulkan kesulitan akibat
keterbatasan penulis baik dari segi tenaga, waktu, ekonomi maupun
ilmu yang dimiliki oleh penulis, kiranya perlu dibuat perumusan masalah yang
dijadikan ruang lingkup permasalahn yang akan dibahas.
Dari uraian di atas
yang menjadi permasalah pokok dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk
mengetahui “Bagaimana Peranan Manajemen Kas pada PT POVRI dalam Pengendalian
Penerimaan dan Pengeluaran Kas”.
C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui peranan manajemen kas pada PT POVRI dalam pengendalian
penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Untuk mengetahui
seberapa efektif penerapan manajemen kas pada PT POVRI dalam mengendalikan
penerimaan dan pengeluaran kas.
D. Manfaat Penelitian Bagi
Penulis 1. Dapat mengetahui lebih jelas peranan manajemen
kas pada PT POVRI dalam pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Dapat mengetahui
aktivitas – aktivitas yang dilakukan dalam menerapkan manajemen kas pada PT
POVRI 3. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Diploma Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi .
Bagi Perusahaan 1.
Sebagai bahan pertimbangan maupun masukan dalam upaya PT POVRI dalam memajukan
usahanya melalui pengendalian dan pengeluaran kasnya ataupun aliran kas masuk
dan aliran kas keluar dalam keadaan seimbang, yaitu tidak terjadi saldo kas yang
berlebih ataupun yang kurang..
Bagi Pihak Lain 1.
Sebagai referensi, khususnya dalam penulisan tentang topik ataupun permasalahan
yang sama.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi