Selasa, 11 Maret 2014

Skripsi Finansial: ANALISA PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL


 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Peranan Bank dalam mendukung kegiatan dunia usaha kecil dan menengah sangat besar. Perbankan bekerja untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Perkembangan dunia perbankan merupakan bagian utama dari sisi keuangan kita, tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat. Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran uang. Melalui bank kita dapat memperoleh kredit atau pinjaman uang untuk operasi usaha kecil dan menengah yang dijalankan.

Tujuan daripada Perbankan Indonesia yaitu, menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan dari kesejahteraan rakyat banyak. Berdasarkan dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa dunia Perbankan tidak akan terlepas dari pembangunan Nasional Negara kita.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan,yang di maksud dengan Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak .” Dari definisi tersebut diketahui bahwa fungsi bank adalah memberikan jasa-jasa dalam lalu-lintas pembayaran dan peredaran uang dengan cara memberikan kredit.

Selanjutnya peran bank dalam mendukung kegiatan bisnis pasti akan sangat besar pula. Dimana kita ketahui, bahwa bank bekerja dalam menyalurkan kredit bagi masyarakat. Kredit bank diperlukan bagi pengusaha kecil, pengusaha menengah, dan juga pengusaha yang telah memiliki modal besar.
Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi dari dunia bisnis di Indonesia untuk memacu laju perekonomian Negara, maka dalam hal ini Pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi dari perbankan Indonesia. Sistem perbankan di Indonesia diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 (di ubah dengan UU No. 10 Tahun 1998) Tentang perbankan di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
Semakin besar tingkat atau proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan, maka semakin besar pula jumlah investasi kredit yang dimiliki perusahaan. Dengan besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya, berarti perusahaan tersebut harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi. Dengan adalanya penjualan kredit yang dilakukan, maka akan timbul kemungkinan resiko yang dihadapi seperti munculnya berbagai biaya seperti, menambah pegawai yang mengurus dan mengawasi administrasi kredit. Saat semua masalah ini bermunculan, maka secara otomatis akan menghambat kelancaran operasional perusahaan yang harus di capai. Oleh karena itu, sebelum melakukan penjualan kredit perusahaan harus memperhatikan unsur “ 5 C ” ( the five c of credit ) yaitu character, capacity, capital, collateral, dan condition.
Pertama, yang harus diketahui dalam konsep ini dimana perusahaan harus mengetahui karakteristik ( character ) dari pelanggan, sehingga perusahaan yakin

dalam pemberian kredit. Kedua, perusahaan harus mengetahui kapasitas (capacity) atau kemampuan dalam pelunasan pembayaran atas kredit yang diberikan tersebut. Ketiga, perusahaan harus mengetahui jumlah dana atau modal (capital) yang dimiliki perusahaan yang melakukan pinjaman dalam hal mengetahui seberapa besar jumlah dana yang dibutuhkan dalam permintaan kredit dan dalam melakukan pembayaran terhadap kredit yang diberikan. Keempat, jaminan (collateral) yang dijadikan sebagai pengganti apabila si pelanggan tidak melakukan pembayaran kredit. Kelima, kondisi (condition) pelanggan yang melakukan pembelian kredit dalam menjalankan operasional perusahaan dengan baik. Dengan memperhatikan kelima konsep ini, maka perusahaan selalu selektif dalam hal melakukan pemberian kredit kepada pelanggan (costumer).
Oleh karena kredit yang diberikan oleh bank mengandung banyak resiko, maka dibutuhkan suatu pengelolaan, dan pengaturan dalam pemberian kredit agar tingkat resiko yang ditanggung oleh bank bisa sekecil mungkin. Akhir-akhir ini perbankan Indonesia mengalami kesulitan menghadapi kredit bermasalah sejak kondisi ekonomi yang belum pulih dari krisis global saat ini. Tentu banyak hal yang menjadi penyebab masalah-masalah tersebut ditambah dengan perubahan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah atau justru peraturan bank sendiri yang telah digariskan sebelumnya, serta pengaruh dari keadaan sosial politik yang kurang baik dan tidak mendukung keamanan secara nasional, misalnya dalam menetapkan tingkat suku bunga per periode tertentu berdasarkan kondisi tadi. Begitupun dengan masalah yang dihadapi para pelaku ekonomi dan masyarakat yang cukup mengandalkan kredit dalam mengembangkan usaha mereka.

Perkreditan merupakan tulang punggung di dalam usaha bank. Bila diamati dalam neraca, maka portofolio perkreditan merupakan kelompok earning asset yang mendominasi sisi aktiva dalam neraca. Oleh karena itu pengolaan kredit harus sebaik mungkin mengingat kredit merupakan asset utama dan sekaligus sebagai sumber pendapatan bank.
Kelancaran pemberian kredit sangatlah tergantung pada peranan bank itu sendiri maupun kesadaran dari pihak nasabah untuk menyelesaikan kreditnya sebagaimana yang telah disepakati. Dengan adanya prosedur pemberian kredit yang efisien dan efektif diharapkan dapat terpenuhinya kebutuhan dana yang diperlakukan baik oleh perusahaan maupun masyarakat luas.
Dari uraian-uraian sangat jelas betapa pentingnya peranan kredit yang di berikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi atas dasar ini penulis memilih judul “ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BTPN Tbk MEDAN”.
B. PERUMUSAN MASALAH

Dan dapat disimpulkan bahwa yang menjadi permasalahan pokok dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui “Bagaimana Analisis Prosedur Pemberian Kredit yang diterapkan oleh pihak Bank Tabungan Pensiunan Nasional Medan”.
C. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :


a. Untuk mengetahui jenis-jenis kredit yang disalurkan dan jaminan yang diterima bank.
b. Untuk mengetahui kebijakan pemberian kredit dan pertimbangan-pertimbangan atau syarat-syarat pelepasan kredit pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Medan.
c. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan kredit, kualitas kredit yang diberikan.
d. Untuk mengetahui masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pemberian kredit bank.

2.Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis

Untuk lebih memperdalam pengetahuan penulis tentang prosedur pemberian kredit dalam dunia perbankan, dan juga berguna untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan spendidikan di program Diploma Tiga Fakultas Ekonomi .
b. Bagi Lembaga Pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Penulisan ini berguna sebagai salah satu bahan masukan bagi yang membutuhkannya
c. Bagi Perusahaan


Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar kiranya dapat menjadi suatu bahan pertimbangan dalam pemberian kredit bagi nasabah di masa yang akan datang.

d. Bagi orang lain (perusahaan lain) atau bagi pembaca, sebagai sumber informasi dan pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi oleh pihak lain yang ingin mengetahui lebih mendalam tentang prosedur pemberian kredit. 
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi