Selasa, 11 Maret 2014

Skripsi Finansial: ANALISA ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam sebuah krisis multi dimensional. Krisis ini dimulai dari awal tahun 1998 yang disebut krisis moneter merupakan krisis yang berat harus dihadapi oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Krisis moneter telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga menimbulkan dampak buruk pada eksistensi dunia usaha yaitu berupa kemunduran usaha, baik pada usaha pemerintah ataupun swasta. Dimana perusahaan yang kuat akan bertahan hidup
sedangkan perusahaan yang tidak mampu bersaing akan mengalami likuidasi atau kebangkrutan. Selain itu terjadinya krisis global pada tahun 2009 di Amerika Serikat yang telah memberikan dampak keseluruh negara salah satunya negara kita Indonesia. Namun dampak tersebut tidak terlalu membahayakan perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu diperlukan dana yang cukup besar dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi ataupun melaksanakan perluasan usaha. Dana tersebut berasal dari sumber internal dan eksternal perusahaan. Sumber internal perusahaaan berasal dari modal sendiri dan laba yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan dalam suatu periode. Sedangkan sumber eksternal perusahaan dapat diperoleh dari kreditur seperti bank dan lembaga keuangan lainnya, dan investor seperti pemegang saham.
Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan dana yang didukung oleh kemampuan manajerial dan kepemimpinan dari seorang manajer perusahaan

untuk merencanakan dan mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, pengolahan sumber daya secara tepat merupakan salah satu faktor penentuan keberhasilan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Sehingga dalam menjalankan suatu usaha, perusahaan harus menyusun laporan keuangan yang menggambarkan segala transaksi yang terjadi di perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan, pihak manajemen dapat menentukan langkah yang tepat agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang dapat membantu manajer, kreditur dan investor dalam mnginterprestasikan keadaaan kinerja suatu perusahaan. Salah satu alat analisis atas laporan keuangan yang sering digunakan adalah analisis rasio, namun terdapat alat analisis yang tidak kalah penting dengan rasio keuangan yaitu menganalisis laporan arus kas perusahaaan.
Kas merupakan unsur aktiva yang paling lancar atau dengan kata lain kas merupakan modal kerja yang paling likuid, sehingga dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Setiap perusahaan memerlukan kas untuk menjalankan kegiatan operasi, melunasi kewajiban, dan membagikan deviden kepada para pemegang saham.

Manajemen dalam memperbaiki struktur keuangan perusahaan bertanggung jawab untuk menciptakan profitabilitas dalam kegiatan operasional perusahaan dan menjaga likuiditas serta solvabilitas perusahaan. Manajemen harus berusaha meningkatkan pendapatan atau laba usaha untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan, menambah aset perusahaan, dan melunasi kewajiban perusahaan.
Pihak manajemen harus menentukan jumlah kas yang tersedia agar perusahaan mampu memenuhi kewajibannya apabila sudah jatuh tempo, karena kekurangan kas merupakan gejala awal dari kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam mengelola keuangan akan menunjang perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha serta mampu bersaing dengan para pesaing. Manajemen dalam menentukan dan menilai tingkat likuiditas perusahaan, disamping membutuhkan informasi neraca dan laporan laba rugi, juga memerlukan informasi keuangan lainnya yaitu laporan arus kas.
Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang berguna bagi manajer, investor, kreditur, dan pemakai lainnya dimana laporan tersebut dapat memberikan gambaran arus kas perusahaan sesuai dengan penggolongan aktivitasnya. Laporan arus kas perlu di analisis untuk menaksir kemampuan perusahaan menghasilkan kas sehingga kepercayaan kreditur, investor, dan mitra usaha lainnya dapat tetap dipertahankan oleh perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian ini dengan judul : ”Analisa Arus Kas dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan sebagai bahan untuk diteliti dan dianalisis sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi kas perusahaan setelah dilakukan analisis terhadap laporan arus kas ?
2. Bagaimana tingkat likuiditas pada perusahaan ?
3. Bagaimana hasil dari analisis arus kas dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisis data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian karya ilmiah berbentuk tugas akhir guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan kuliah program diploma. Selain itu maksud dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui sejauh mana penerapan ilmu yang penulis pelajari pada kenyataannya.
Dalam mengacu pada masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui kondisi kas perusahaan setelah dilakukan analisis terhadap laporan arus kas.
2. Mengetahui tingkat likuiditas pada perusahaan.
3. Mengetahui hasil dari analisis arus kas dalam menetukan tingkat likuiditas perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang akurat dan relevan yang dapat digunakan oleh :
1. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dalam menganalisis arus kas perusahaan dan merupakan media pembanding antara teori yang telah diperoleh dari literatur dan perkuliahan dengan aplikasinya pada perusahaan tempat diadakan penelitian.
2. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan tersebut terutama dalam penilaian posisi keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis laporan arus kas.
3. Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik – topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam karyah ilmiah ini.
1.5 Kerangka Pemikiran
Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan serta kemampuannya dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan dapat dilakukan analisis atas laporan arus kas perusahaan.

Pengertian arus kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002;2.2) adalah :
”Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas setara kas ”
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam jumlah kas perusahaan selama suatu periode tertentu.
Arus kas perusahaan tercermin dalam laporan perubahan posisi keuangan yang berbasis kas yaitu laporan arus kas. Informasi yang diberikan berupa informasi penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
” Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran tunai oleh perusahaan dalam suatu periode. Laporan arus kas dimasukkan untuk memungkinkan investor mengidentifikasi kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya yang jatuh tempo dan membantu para manajer menghindarkan masalah rawan yang umumnya akan terjadi bila perusahaan mengalami kekurangan kas ”.
Dari defenisi di atas dapat diketahui bahwa laporan arus kas dibuat untuk mengetahui sumber kas yang diperoleh dan pengalokasian kas selama satu periode kegiatan perusahaan. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan mengenai pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan baik rutin maupun tidak rutin selama satu periode.
Makin besar jumlah kas yang ada dalam perusahaan berarti perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi hal ini tidak berarti perusahaan harus mempertahankan

persediaan kas dalam jumlah yang besar karena semakin besar kas maka semakin banyak uang yang menganggur.
Perusahaan yang mampu menghasilkan kas yang cukup dari aktivitas operasinya kemungkinan besar memiliki kondisi keuangan yang sehat karena tidak tergantung pada sumber pembiayaan dari luar perusahaan. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat akan mampu bertahan hidup dan memenuhi kewajiban – kewajiban pada saat jatuh tempo.
Berkaitan dengan likuiditas perusahaan, arus kas memberikan informasi bagi manajer mengenai kesanggupan perusahaan menyediakan kas untuk membayar kewajiban jangka pendek.
Lukman Syamsuddin (2000;41) mengemukakan tentang likuiditas yaitu :
” Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia:.
Menurut pengertian ini, likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menggunakan kas. Tersedianya jumlah kas yang memadai sangat diperlukan agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.
Likuiditas sering disebut sebagai tingkat kemampuan perusahaan untuk dapat membayar kewajiban jangka pendek perusahaan. Kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendek dari suatu perusahaan dapat diukur dari kemampuannya untuk mendapatkan kas atau kemampuannya untuk mengubah aktiva non kas menjadi kas. Kebijakan likuiditas merupakan ketentuan yang
dibuat oleh pihak perusahaan untuk mengatur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi.
Untuk menentukan tingkat perbandingan jumlah kas yang tersedia dengan kewajiban yang harus segera dipenuhi, perusahaan harus melakukan analisis tingkat likuiditas perusahaan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul halim (2003;77) mengemukakan tentang rasio likuiditas adalah sebagai berikut :
”Rasio likuiditas adalah mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap utang lancarnya (utang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan)”.
Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan, pada umumnya terdiri dari :
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
2. Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid Test Ratio)
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Nilai rasio yang rendah menunjukkan adanya masalah likuiditas bagi perusahaan. Sedangkan angka yang tinggi berarti menunjukkkan adanya kelebihan aktiva lancar. Penilaian likuiditas suatu perusahaan menggunakan analisis rasio pada umumnya digunakan pada perusahaan yang siklus operasinya melampaui satu periode akutansi.
Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktu jatuh tempo berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likuid” atau dengan kata lain perusahaan tersebut mempunyai aktiva lancar yang lebih besar
dari utang lancar atau utang jangka pendek, sedangkan perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut dinyatakan dalam keadaan “illikuid”.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang mengolah dan memproses data yang terdapat dalam perusahaan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, kemudian akan dilakukan analisis sehingga dari data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Untuk itu memperoleh data – data yang diperlukan dalam menyusun tugas akhir ini maka penulis menggunakan cara sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data dari perusahaan yang sedang diteliti untuk kemudian dipelajari, diolah dan dianalisis.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penulis mempelajari literatur – literatur, buku – buku referensi, dan bahan perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teori.
1.7 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengadakan riset pada PT. Indosat, Tbk NSR yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan No.39 Medan.


1.8 Laporan Penelitian
Laporan penelitian ini terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, profil perusahaan/instansi, topik penelitian, dan penutup di mana satu sama lain saling berkaitan.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metodologi penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, struktur penelitian, dan laporan penelitian.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan karyawan, unit kerja, struktur anak perusahaan, anak perusahaan yang terkonsolidasi, nilai – nilai perusahaan, penggabungan usaha.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang teori - teori yang mendukung penyusunan tugas akhir ini dan penyelesaian permasalahan.
BAB IV : PENUTUP
Merupakan bagian akhir dari penyusunan tugas akhir yang terdiri dari kesimpulan – kesimpulan serta saran - saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan - kesimpulan yang diperlukan dalam penelitian.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi