1BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuh dan
berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para
pengusaha swasta besar, menengah dan kecil. Wirauasaha (enterpreneurs) berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan infrastruktur jalan, bangunan, serta barang dan jasa yang
dibutuhkan manusia. Penyerapan tenaga kerja yang begitu banyak serta perputaran
yang begitu besar dan cepat, tidak mungkin terjadi tanpa adanya peran wirausaha
(enterpreneurs). Hal ini menunjukkan bahwa peran
wirausahawan atau masyarakat pengusaha sangat penting dan strategis dalam
memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara (www.antaranews.com) Menurut
Suryana (2003:13) kewirausahaan dapat didefenisikan sebagai suatu kemampuan
kreatif dan inovatif (Create
new and different) yang dijadikan kiat, dasar,
sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan
jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.
Dengan demikian pengetahuan
kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk
informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan
pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil
resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha.
Usaha kecil menengah merupakan
unit usaha yang banyak dijumpai (dominan) pada setiap negara , salah satunya
termasuk Indonesia. Pada umumnya 1UKM (Usaha Kecil
Menengah) terbagi dua yaitu: usaha kecil dan usaha menengah. Usaha kecil juga
merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun
daerah, peran penting tersebut telah banyak negara termasuk juga Indonesia agar
terus berupaya untuk mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah) Disamping UKM
(Usaha Kecil Menengah) ada usaha mikro, usaha mikro adalah usaha yang bersifat
mengahsilkan pendapapatan dan dilakukan oleh masyarakat kecil (menengah). Ciri–ciri
usaha mikro antara lain adalah modal usahanya tidak lebih dari 10 juta (tidak
termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari 5 orang, sebagian
besar menggunakan anggota keluarga dan menghadapi persaingan yang ketat
(www.smeru.or.id/newslet microbussinesses.2004) Setidaknya tiga alasan yang
mendasari negara berkembang dan pentingnya keberadaan UKM (Usaha Kecil
Menengah) yaitu pertama, kinerja UKM (Usaha Kecil Menengah) lebih baik dalam
hal menghasilakan tenaga kerja produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamika
UKM (Usaha Kecil Menengah) yang mencapai peningkatan terhadapa produktifitas
yang baik melalui investasi maupung perubahan teknologi. Ketiga, karena sering
diyakini bahwa UKM (Usaha Kecil Menengah) memiliki keunggulan dalam hal
flexibilitas dari pada usaha besar (Barney, dkk, 2001:249). Lebih lanjut usaha
usaha kecil telah memainkan peranan penting dalam hal menyerap tenaga kerja,
meningkatkan jumlah unit usaha, dan mendukung pendapatan rumah tangga (Kuncoro,
2000:15) 1Usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), telah menjadi isu yang menarik untuk dicermati dan disikapi. Hal ini
dikarenakan ada beberapa alasan : 1. Saat kritis sektor UMKM dapat bertahan
sampai saat ini (tetap eksis) 2. Perhatian pemerintah terhadap sektor usaha
mikro kecil (UKM) masih kurang dan terjadi dikotomi antara pelaku UMK dengan
pelaku ekonomi menengah dan besar.
3. Sektor UMKM yang jumlahnya
cukup banyak sangant potensial menyerap tenaga kerja.
4. Sektor UMKM memiliki peran
penting dan kontribusinya cukup besar dalam struktur perekonomian nasional.
(Wahyuni, dkk, 2005 : 91) Menurut Queen,dkk (Pandji, 2002:244) faktor – faktor
yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecil antara lain, inovatif,
berani mengambil resiko dan proaktif. Akan tetapi, menurut Pandji 2003 243,
faktor yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecil adalah modal,
peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman . Dan menurut longenecker faktor –
faktor yang mendorong wirausaha memulai usaha kecil adalah pengalaman.
Dengan faktor–faktor tersebut
wirausahawan mampu menciptakan ide– ide yang cemerlang, optimis dalam berusaha
untuk memikirkan dan mengembangkan gagasan baru untuk diminati banyak orang.
Serta memiliki motivasi untuk berkarya yang secara mandiri yang tidak
bergantung pada orang lain dan selalu berinisiatif untuk maju dalam melakukan
yang terbaik untuk mencapai keberhasilan usaha.
1Fenomena yang
terjadi saat ini adalah terdapat banyaknya pedagang UKM (Usaha Kecil Menengah)
dengan berbagai macam dagangan yang berbeda antara satu pedagang dengan
pedagang yang lain. Cara pedagang usaha kecil itu memasarkan usahanya pada
umumnya memiliki startegi bervariasi dengan usaha besar, yakni harganya yang
lebih murah dibandingkan di toko lain.
Pasar Horas merupakan salah satu
tempat UKM (Usaha Kecil Menengah) yang berada di jantung kota Pematangsiantar.
Menurut Siahaan, pedagang yang berjualan dilingkungan Pasar Horas rata-rata
mempunyai tenaga kerja sebanyak 1 (satu) sampai 3 (tiga) orang yang sebagian
besar berasal dari keluarganya sendiri, teman ataupun tetangga mereka.
Pasar Horas termasuk usaha mikro,
apabila dilihat dari ciri-ciri dan pengertiannya. Akan tetapi, karena
pengertian yang masih tumpang tindih antara usaha mikro dengan usaha kecil,
maka usaha mikro dimasukkan kedalam kategori usaha kecil.
(www.smeru.or.id/newslet microbssinesses.2004) Melihat fenomena diatas maka
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Wirausahawan
Memulai Usaha Kecil pada Pasar Horas, Pematang Siantar SUMUT”.
1.2 Perumusan Masalah Sesuai judul yang digunakan
peneliti, maka permasalahan yang ingin dibahas dapat dirumuskan sebagai
berikut: “ Apakah faktor modal, peluang, pendidikan, emosional, dan pengalaman
berpengaruh positif terhadap memulai usaha kecil pada Pasar Horas,
Pematangsiantar? 11.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan
Penelitian 1 Mengetahuai faktor–faktor yang
mendorong seseorang untuk membuka usaha kecil.
2 Mengetahuai dasar–dasar
pertimbangan yang digunakan wirausahawan dalam menentukan jenis usaha yang akan
digeluti.
1.3.2 Manfaat Penelitian 1 Sebagai sumber informasi untuk
menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam membuka usaha kecil dan
sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya
alasan mendirikan usaha 1. Sebagai sumbangan pemikiran akademis, khususnya
dalam manajemen usaha kecil di Pasar horas Pematangsiantar.
2. Menambah dan memperluas wawasan
peneliti sehinggan dapat menambah cakrawala pemikiran dalam bidang pembukaan
usaha baru, khususnya dalam bisnis kecil dan menengah.
3. Sebagai bahan referensi bagi
pihak lain terutama bagi para mahasiswa.
1.4 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah pondasi
utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dalam hal ini merupakan
jaringan antar variabel yang secara 1Memulai usaha
kecil logis diterangkan, dikembang dan dielaborasi dari perumusan masalah yang
telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur
(Kuncoro 2003:44) Menurut Pandji (2002:234) memulai usaha adalah suatu langkah
untuk menjalankan semua rencana usaha, baik rencana yang akan dijalankan itu
untuk usaha besar ataupun untuk usaha kecil.
Maka dengan demikian dalam
kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti, yaitu, modal,
peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman sebagai X1, X2, X3, X4, X5 dan memulai
usaha kecil sebagai Y Kegiatan memulai usaha kecil tidak akan terwujud dan
terlaksana tanpa adanya faktor-faktor pendukungnya. Jadi faktor-faktor yang
mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecil adalah a. Modal b. Peluang c.
Pendidikan d. Emosional e.
Pengalaman .
Faktor –faktor yang mendorong
wirausahawan a. Modal.
b. Peluang.
c. Pendidikan.
d. Emosional.
e. Pengalaman.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi