Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA BARU



BAB I PENDAHULUAN 
A.  Latar Belakang 
Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship)  merupakan persoalan penting di dalam  perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran  ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok  wirausahawan ini (Rachbini,2002:xiv).

Prospek ekonomi dunia diprakirakan membaik pada tahun 2004 danselanjutnya  melambat pada tahun 2005-2006. Di lain pihak prospek ekonomi Indonesia tahun  2004-2006 diprakirakan terus membaik, ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang  meningkat secara bertahap hingga sekitar 6 % pada tahun 2006. Kemudian dilihat dari  kontribusi sektoral, maka sektor industri, sektor perdagangan dan sektor pertanian  diprakirakan menjadi  sektor utama pertumbuhan PDB (Product Domestic Bruto) tahun2004-2006 (Miranda S.Goeltom, 2004).
Perekonomian Indonesia di masa mendatang akan mengalami kecenderungan  perbaikan sebagai dampak dari  kondisi ekonomi global, regional dan adanya  perbaikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan ekonomi do mestik,  tampaknya perlu diwaspadai kemungkinan adanya beberapa isu kritis yang sering  menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara, diantaranya adalah: (1) Tingginya  pengangguran, (2) rendahnya investasi, dan (3) biaya ekonomi tinggi. Isu tingginya  penganguran dan ekonomi biaya tinggi merupakan isu lama dan klasik yang selama  ini belum dapat diatasi dengan baik. Kemudian isu rendahnya investasi merupakan  produk dari kekurangpercayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya masalah politik dan keamanan. Kemungkinan isu kritistersebut  berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, harus   cepat direspon oleh semuapihak, terutama pihak pemerintah  khususnya dalam  menentukan kebijakan pengembangan ekonomi nasional pada tahun 2005-2009.
Pengalaman Indonesia selama tiga puluh tahun kebelakang terutama pada tujuh  tahun terakhir  dari tahun 2004, memberikan  informasi dan sekaligus  pelajaranberharga bagi kita, bahwa pada masa lalu  runtuhnya perekonomian  Indonesiaternyata sebagai akibat dari kekurangmampuan  pengambil keputusan  dipemerintahan Indonesia saat itu dalam merespon berbagai isu kritis , seperti yang  telah disebutkan sebelumnya. Pada saat itu perekonomian Indonesia hanya bertumpu pada beberapa usaha skala besar (konglomerat). Oleh karena itu, respon yang cepat  dan tepat terutama oleh pihak pemerintah terhadap isu kritis yang selalu menghantui  kegiatan perekonomian  tersebut, akan sangat bermanfaat bagi kemungkinan  ketahanan dan sekaligus  keamanan perekonomian Indonesia di  masa mendatang.
Kebijakan pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sama kepada kegiatan  usaha kecil dan  usaha kecil menengah (UKM) untuk dapat maju dan berkembang  sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya, merupakan sesuatu yang sangat berharga  bagi ketahanan dan  keamanan perekonomian Indonesia di  masa mendatang. Ini  artinya bahwa usaha kecil dan UKM  harus dapat tumbuh dengan baik, sehingga  masalah mengenai pengangguran,  rendahnya minat investasi dan  ekonomi biaya  tinggi dapat berkurang secara nyata. (Suhendar Sulaeman,2004)  Menurut Rachbini (2002), kelompok wirausahawan ini selalu mempunyai  peranan krusial, baik sebagai gap filler (pihak yang mengisi jarak / kesenjangan antara  peluang potensial dengan kenyataan yang ada)  maupun sebagai input completer (pihak yang melengkapi faktor – faktor produksi dalam menghasilkan output berupa  barang dan jasa). Peranan itu berarti mendinamisasikan perekonomian atau bahkan  menjadi penopang yang menahan gerak perekonomian pada masa resesi. Peranan   krusial ini ada pada masa pasang maupun masa surut dari suatu sistem perekonomian  bangsa. Jadi, peran penting dari para wirausahawan tersebut tidak terbantahkan.
Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk  menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa.
Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan  kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan  baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil, ia harus  mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta  mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri  khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis.
(www.wirausaha.com/bisnis/kewirausahaan.html,2007) Membuka usaha bukanlah perkara yang mudah. Ada orang yang  membuka usaha karena tidak ada pilihan lain selain membuka usaha sendiri. Ada  orang yang membuka usaha sendiri karena pendidikan rendah yang membuat dia sulit  mencari pekerjaan. Ada juga orang yang terpaksa membuka usaha sendiri karena  terkena PHK dari perusahaannya. Sedangkan ada orang yang membuka usaha sendiri  karena lebih senang memilih usaha sendiri daripada bekerja pada orang lain. Ada  beberapa alternatif pilihan usaha baru. Pilihan usaha ada tiga macam yaitu waralaba  (franchise), membeli usaha yang sudah berjalan, atau membuka usaha mulai dari nol.
Business plan merupakan dokumen yang disiapkan sercara seksama yang  menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari entrepreneur  dan rencana tindakan untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam usaha.Apapun  pilihan usaha baru yang diputuskan, dalam  menjamin keberhasilan usaha harus  dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan cara menyiapkan rencana usaha  (Business Plan)(Anoraga,2002:154).
 Perencanaan merupakan alat untuk menggariskan arah dari perusahaan yang  mengarahkan perusahaan kepada suatu kemajuan logis dari titik mulai sampai dengan  titik akhir.  Rencana yang dikembangkan dengan baik menolong entrepreneur  mengetahui apa yang akan terjadi, sehingga mempersiapkannya untuk  meminimalisasikan risiko dan memperbesar peluang keberhasilan usaha  (Anoraga,2002:157). Keberhasilan usaha yang dimaksud dalam hal ini diindikasikan  dalam lima hal penting yaitu dana usaha bertambah, hasil produksi meningkat,  keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat dan penghasilan anggota  bertambah(Nasution,2001:12).
Peneliti memilih usaha Crispo Accessories  Grand Palladium dan  Q-ta  Accessories Sun Plaza Medan sebagai objek penelitian dimana kedua usaha tersebut  bergerak dalam bidang yang sama yaitu bisnis accessories wanita. Accessories wanita  merupakan pendukung penampilan wanita yang sedang naik daun sekarang ini.
Berbagai macam model, bentuk, dan bahan membuat accessories wanita menjadi  menarik untuk digunakan. Apalagi wanita zaman sekarang sudah menyadari bahwa  penampilan merupakan salah satu penunjang dalam berkarir, berbisnis, maupun  bersosialisasi. Dengan menggunakan beberapa accessories  yang sesuai dengan  karakter yang dimiliki, busana yang digunakan, maupun acara yang dihadiri oleh  mereka, para wanita merasa lebih percaya diri dan lebih yakin dengan kemampuan  dan segala tindakannya.
Crispo Accessoriesmerupakan usaha baru yang menjual accessories yang  bersifat etnik  dan diminati oleh sebagian orang yang berani tampil beda yang menginginkan barang berkualitas baik dengan harga yang relatif terjangkau.
Keunggulan yang dapat dilihat dari toko accessories ini adalah keunikan masingmasing produknya yang memiliki design yang spesial.
 Pemilik toko ini berpendapat bahwa dengan menjual barang yang jarang  beredar di pasar khususnya di Medan akan memberikan peluang yang cukup besar  bagi usaha ini untuk berhasil, dengan melihat trend accessories (kecenderungan) yang  sedang digemari di pasar dan mencoba untuk mengkombinasikannya dengan ciri dan  kualitas yang tetap ingin dijaga oleh pemilik usaha ini. Dilihat dari aspek lokasi,  Crispo Accessories terletak di Grand Palladium tepatnya di Ground Floor GS 27- 28.
Grand Palladium  pada kenyataannya  belum mampu mencapai target  penyewaan kios menyisakan pertanyaan di benak kita tentang alasan pemilik toko  memilih Grand Palladium sebagai lokasi yang dinilai baik untuk memulai usaha  barunya. Masih banyak kios yang masih belum ditempati di Grand Palladium dan  pengunjung yang datang pun tidak seramai pengunjung di Sun Plaza.
 Q-ta Accessories yang berlokasi di Sun Plaza merupakan usaha baru yang  didirikan oleh tiga orang yang berbeda yang mempunyai kegemaran yang sama dalam  bidang accessories, yang pada akhirnya mencetuskan ide untuk memulai usaha baru  dengan konsep accessories yang chic, modern dan dinamis. Harga yang ditawarkan  pun lebih cocok untuk kalangan menengah ke atas dengan kualitas yang baik pula.
Sun Plazamerupakan plaza yang paling ramai pengunjungnya pada saat ini di  Medan. Seorang entrepreneurmembutuhkan capital yang cukup besar untuk memulai  usaha baru di plaza ini. Kepemilikan Q-ta Accessories yang terdiri dari tiga orang  memudahkan pembiayaan toko tersebut juga sekaligus memudahkan penyediaan  barang-barang yang akan dijual kepada konsumen.
Diagram 1.1. menampilkan data profit yang diperoleh dari laporan keuangan  Crispo Accessories  sejak  bulan  Januari 2007 hingga sekarang ditunjukkan dalam  bentuk diagram batang pada halaman berikutnya;  Modal awal untuk mendirikan Crispo Accessories  adalah sebesar Rp  81.000.000,- dan Crispo mampu mencapai break even point pada bulan Desember  2006 serta telah meraih profit di bulan Januari 2007.  Diagram batang 1.1. tersebut  menunjukkan bahwa Crispo Accessories Grand Palladium mulai dari bulan Januari  2007 hingga bulan Januari 2008 telah mampu meraih profit yang terus meningkat. Hal  ini sangat jarang terjadi pada perusahaan baru;  Usaha yang dirintis mulai dari  pertengahan tahun 2006 ini dalam  masa beroperasinya hingga sekarang mampu  meningkatkan profitnya secara berkesinambungan menunjukkan bahwa Crispo  Accessories merupakan salah satu contoh usaha baru yang mengindikasikan tanda  keberhasilan dalam usahanya. Hal yang membuat Crispo  Accessories  dapat  meningkatkan serta mempertahankan profit usahanya secara drastis inilah yang sangat  menarik untuk diteliti sehingga membuat peneliti tertarik dan memilih Crispo sebagai  Rp1.000.000 Rp2.000.000 Rp3.000.000 Rp4.000.000 Rp5.000.000 Rp6.000.000 Rp7.000.000 Rp8.000.000 Rp9.000.000 Rp10.000.000 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 Mei-07 Jun-07 Jul-07 Agus t- 07 Sep-07 Okt-07 Nov-07 Dec-07 Jan-08 Profit CRISPO Diagram 1.1.
Jumlah Profit Crispo Accessories Januari 2007 – Januari 2008   salah satu objek studi kasus dalam meneliti tentang faktor – faktor yang mendorong  keberhasilan usaha baru.
Modal awal untuk mendirikan Q-ta  Accessories  adalah sebesar Rp  195.500.000,- dan Q-ta Accessories mampu mencapai break even point diantara bulan  Januari 2007 dan bulan Februari 2007 serta berhasil meraih keuntungan bersih (profit)  pada bulan Februari 2007. Diagram batang 1.2. merupakan data profit (keuntungan  bersih) diperoleh dari laporan keuangan toko Q-ta Accessories sejak bulan November  2006 dalam bentuk diagram batang1.2.;  Pada Diagram  batang 1.2.,  Q-ta  Accessories pada awal usahanya sempat  mengalami kerugian selama 3 bulan berturut. Namun, selama 3 bulan itu pula Q-ta  juga mengurangi tingkat kerugiannya secara pasti dan akhirnya memperoleh  keuntungan bersih pada bulan Februari 2007 dan terus mengalami peningkatan profit  walaupun sedikit berfluktuasi namun Q-ta dapat mempertahankan laba bersihnya  (Rp3.000.000) (Rp1.000.000) Rp1.000.000 Rp3.000.000 Rp5.000.000 Rp7.000.000 Rp9.000.000 Rp11.000.000 Rp13.000.000 Rp15.000.000 Nov-06 Dec-06 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 Mei-07 Jun-07 Jul-07 Agust-07 Sep-07 Okt-07 Nov-07 Dec-07 Jan-08 Profit Qta Diagram 1.2.
Jumlah Profit Q-ta Accessories November 2006 – Januari  2008   secara konstan hingga bulan Januari 2008 di atas Rp 5.000.000,-. Fakta ini  menyatakan bahwa Q-ta merupakan salah satu usaha yang telah menunjukkan tanda –  tanda keberhasilan karena Q-ta,  dalam waktu  kurang dari dua  tahun dapat  memperoleh profit serta dapat mempertahankan perolehan laba bersihnya hingga  sekarang.
Crispo Accessories Grand Palladium  dan Q-ta  Accessories Sun  Plaza merupakan dua contoh usaha yang tergolong usaha baru yang meraih keberhasilan  usaha karena mereka berhasil meningkatkan profit mereka serta mempertahankan  profit mereka secara konstan. Peneliti memilih dua objek penelitian yaitu Crispo  Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan dengan maksud  untuk mengetahui faktor – faktor pendorong keberhasilan usaha kedua perusahaan baru  tersebut yang berada dalam situasi lingkungan bisnis masing  – masing  perusahaan yang sangat berbeda pula.
Berdasarkan uraian yang telah dibahas sebelumnya, maka penulis tertarik  untuk mengetahui faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha tersebut  sehingga penulis memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul ”Analisis  Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada  Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun PlazaMedan)”.
B.  Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian  sebagai berikut:  1.  Apakah faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru Crispo  Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza?  2.  Faktor apakah yang paling dominan digunakan usaha baru dalam mencapai   keberhasilan usaha pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza?  C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.  Mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mendorong wirausahawan  meraih keberhasilan usaha baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta  Accessories Sun Plaza.
b.  Mengetahui faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha baru  Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta  Accessories Sun Plaza.
2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a.  Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para  wirausahawan dalam mendirikan usaha baru dan sebagai bahan masukan  kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan  faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru.
b.  Bagi Fakultas Ekonomi USU, diharapkan dapat menambah dan memperluas  khazanah penelitian yang ada.
c.  Bagi penulis, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas  cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang entrepreneur, khususnya yang  berkaitan dengan mendirikan usaha baru.
 d.  Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan  perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan  datang.
D. Kerangka Konseptual Menurut Pandji Anoraga (2002), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha  harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana  usaha (Business Plan). Business Plan merupakan dokumen yang disiapkan secara  seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari entrepreneur dan rencana tindakan (implementasi) untuk mencapai sasaran.
Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi operasional  usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi  ketenagaan atau sumber daya manusia. Secara garis besar seorang wirausahawan  tentu akan memulai menyusun rencana dengan pertama – tama menyusun rencana  pemasaran, kemudian rencana produksi, organisasi dan manajemen (yang  berhubungan dengan personalia) dan rencana keuangan.
Keberhasilan Usaha Baru Rencana Usaha (Business Plan) dan  Implementasinya Rencana  Pemasaran Rencana Produksi Rencana  Organisasi dan  Manajemen Rencana Keuangan Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Pandji Anoraga  (2002) diolah  E.  Hipotesis Berdasarkan  perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis yang  diberikan peneliti adalah sebagai berikut: 1.  Faktor – faktor yang mendorong  wirausahawan pada  Crispo Accessories  Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza meraih keberhasilan dalam  usaha barunya adalah adanya rencana pemasaran, rencana produksi, rencana  organisasi dan manajemen serta rencana keuangan  yang tergabung dalam  rencana usaha (business plan) dan pengimplementasian dari keempat rencana  dalam business plan tersebut.
2.  Pengimplementasian rencana organisasi dan manajemen merupakan faktor  yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha baru Crispo Accessories  Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza.
F.   Metode Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis  permasalahan, penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mendorong  keberhasilan usaha baru  dalam hal ini peneliti meneliti  dua usaha yang  bergerak dalam bidang yang sama yaitu usaha accessories namun memiliki  lokasi berbeda yakni  Crispo Accessories yang berada di plaza  Grand  Palladium dan Q-ta Accessories yang berada di Sun Plaza Medan dimana  kedua usaha baru tersebut telah berhasil meningkatkan serta mempertahankan  profitnya. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah Rencana Pemasaran,  Rencana Produksi, Rencana Organisasi dan Manajemen serta Rencana  Keuangan.
 2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua  variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk  memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian,  maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut : a.  Rencana Pemasaran merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan  taksiran yang mencakup volume permintaan, baik untuk permintaan  (konsumen) industri maupun untuk konsumsi akhir.
b.  Rencana Produksi merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan  taksiran mengenai mesin atau alat – alat yang digunakan dalam proses  menghasilkan barang atau jasa, mengenai pemasok dan kapasitas  pemasok, pemilihan lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan  karakteristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persediaan  bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan, serta persoalan peralatan yang  digunakan.
c.  Rencana Organisasi dan Manajemen merupakan rencana yang berisi  tentang perkiraan dan taksiran yang mencakup struktur organisasi yang  sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk  melaksanakan kegiatan operasional usaha dan kualifikasi keahlian yang  diperlukan, gaji / upah dan jaminan / fasilitas lain yang diberikan serta  pembagian tugas dan jadwal kerja.
d.  Rencana Keuangan merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan  taksiran atas kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja dan arus kas;  yang mencakup penerimaan,  rincian pengeluaran atas biaya langsung  (biaya produksi) dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum   dan penyusutan), laba sebelum pajak, taksiran pajak, laba sesudah pajak,  arus kas sesudah pajak, pembayaran pokok pinjaman dan arus kas bersih.
Tabel 1.1.
Definisi Operasionalisasi Variabel VARIABEL  INDIKATOR SKALA  UKUR Faktor Rencana  Pemasaran  1.  Produk (Product) yang  berkualitas 2.  Harga (Price) yang sesuai  dengan kualitas produk 3.  Lokasi (Place) yang strategis 4.  Tenaga Kerja (People) yang  terlatih 5.  Promosi (Promotion) melalui  berbagai media 6.  Proses (Process) pendeskripsian  produk kepada konsumen  disampaikan dengan jelas 7.  Lokasi (Place) usaha yang  strategis Guttman Faktor Rencana  Produksi  1.  Tempat usaha letaknya dekat  dengan bahan mentah  (Material) 2.  Memperhitungkan dan  menganalisis modal kerja  (Money) 3.  Memiliki visi dan misi sesuai  dengan tujuan perusahaan  (Mindset)  4. Tenaga kerja memiliki keahlian  (skill) yang sesuai dengan  tugasnya (Man)  5. Kegiatan promosi produk  merupakan kegiatan yang wajib  dilakukan (Market) Guttman Faktor Rencana  Organisasi dan  Manajemen 1.  Terdapat pembagian kerja  2.  Adanya Kedisiplinan 3.  Menomorduakan kepentingan  perorangan terhadap  kepentingan umum 4.  Setiap karyawan hanya  menerima perintah kerja dari  satu orang 5.  Imbalan yang adil bagi  karyawan dan pengusaha.
6.  Tanggung jawab akhir terletak  Guttman  pada atasan 7.  garis kewenangan seperti  tergambar pada struktur organisasi  8.  Terdapat Keadilan (equity)  dalam usaha 9.  Tidak banyak pergantian  karyawan yang ke luar masuk  organisasi  10. Adanya kebebasan kepada  bawahan untuk berprakarsa Faktor Rencana  Keuangan 1.  Melakukan penilaian atas  kelayakan potensi usaha 2.  Memperhitungkan kebutuhan  modal  3.  menganalisis kemampuan  perkembangan pelaksanaan  kegiatan usaha (sustainable)  Guttman Sumber : diolah penulis(2008)  3.  Skala Pengukuran Variabel Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru diukur dengan  menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban  yang tegas; yaitu ”ya – tidak”, ”benar – salah”, ”pernah – tidak pernah”,  ”positif – negatif” dan lain – lain. Data yang diperoleh dapat berupa data  interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala  Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu  permasalahan yang ditanyakan.
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk piihan ganda, juga dapat  dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan  terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju  diberi skor 0.
 4. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan di Crispo Accessories Grand Palladium yang  terletak di jalan Kapten Maulana Lubis dan di Q-ta Accessories Sun Plaza Medan  yang berada di jalan Haji Zainul Arifin Medan. Waktu penelitian  dilakukan dari bulan Januari hingga Mei2008.
5. Populasi dan Sampel Penelitian ini merupakan studi kasus dua perusahaan accessories  maka  populasi yang sekaligus sebagai sampel yang representatif dalam penelitian ini  adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha acessories yang  diteliti yaitu pemilik dari Crispo Accessories Grand Palladium dan tiga orang  pemilik Q-ta  Accessories Sun Plaza Medan dimana dari mereka dapat  diperoleh informasi dan data – data penting dalam keseluruhan pelaksanaan  aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.
6. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data untuk  membantu memecahkan masalah, yaitu: a.  Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilihpada  lokasi penelitian.
Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha  secara langsung.
 b.  Data Sekunder  Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan  mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet  untuk mendukung penelitian.
7. Teknik Pengumpulan Data a.   Wawancara (interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti  ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang  harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari  responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil.
Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang  bersangkutan, yaitu pemilik Crispo Accessories  Grand Palladium dan  ketiga pemilik Q-ta Accessories Sun Plaza.
b.  Studi Dokumentasi Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang  mempunyai relevansi dangan penelitian yang dilakukan.
c.  Observasi Melakukan pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti di lokasi  penelitian, dalam hal ini di Grand Palladium Plaza Jln. Kapten Maulana  Lubis dan di Sun Plaza Jln. Haji Zainul Arifin Medan, untuk melengkapi  catatan penelitian yang diperlukan.
 8. Metode Analisis Data Statistik deskriptif  adalah suatu metode analisis dimana data  yang  dikumpulkan mula – mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga  akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah  yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada  upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis,  analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan  parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif  antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran,  pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil,  persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi