Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH PETUGAS PT. ASKES



BAB I  PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang 
Setiap perusahaan menginginkan mampu bersaing dengan jenis usaha  yang dimilikinya. Demikian pula halnya dengan PT Askes (Persero) Cabang  Utama Medan yang memberikan pelayanan informasi kesehatan bagi para  pelanggannya. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat  sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan  memperhatikan pelanggan.

Sebagai perusahaan dalam bidang jasa, produk yang dijual PT Askes  adalah jasa pelayanan yang memiliki karakteristik ’intangible’, yang dijanjikan  kepada pelanggan. Jasa Pelayanan kesehatan tersebut diberikan kepada  pelanggan/konsumen Askes yang dilakukan oleh pihak lain, seperti rumah sakitrumah sakit, dokter-dokter, dan sebagainya. Hubungan langsung antara peserta  adalah dalam lingkup pelayanan administratif. PT ASKES memiliki prinsip  ”Customer Focused Company”, yaitu pelayanan prima harus diberikan kepada  seluruh konsumen baik eksternal maupun internal. Melihat karakteristik seperti di  atas maka penerapan pelayanan yang prima memang bukan hal yang sederhana,  karena menyangkut banyak unsure dan bersifat subjektif sehingga sulit ditetapkan  standar yang baku.
Menentukan tingkat kepuasan pelanggan, terdapat 5 faktor utama yang  harus diperhatikan oleh perusahaan. Lupiyoadi (2001:158), yaitu:  1.  Kualitas produk  Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa  produk yang mereka gunakan berkualitas.
2.  Kualitas pelayanan  Terutama untuk industri jasa. Pelanggan akan merasa puas bila mereka  mendapatakan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang  diharapkan.
3.  Emosional Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang  lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek  tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk merek tertentu.
4.  Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang  relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.
5.  Biaya Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu  membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung  puas terhadap produk atau jasa itu.
Salah satu kepuasan konsumen dipengaruhi oleh pelayanan (service).
Apabila perusahaan dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen,  maka konsumen akan merasa puas dengan pelayanan yang didapatnya, sehingga  hal ini akan berpengaruh kepada besar kecilnya permintaan konsumen terhadap  barang/jasa yang dihasilkan. Dengan demikian salah satu faktor yang menentukan   keberhasilan suatu perusahaan untuk tetap unggul dalam persaingan, tergantung  kepada kemampuan perusahaan tersebut untuk menjaga kualitas pelayanan  (service) yang diberikan kepada konsumen.
Dalam pemberian pelayanan tersebut juga harus diperhatikan perilaku  dari konsumen tersebut, agar lebih efektif dalam pemberian pelayanan.  Seperti  halnya dengan peserta atau konsumen dari PT Askes (Persero) Cabang Utama  Medan yaitu ada tiga jenis, antara lain: 1.  Askes Sosial,  2.  Askes Komersial dan  3.  Askes Miskin.
Dari ke-tiga konsumen tersebut para petugas PT Askes (Persero)  Cabang Utama Medan berbeda dalam hal pemberian pelayanan. Askes Sosial  yaitu pesertanya terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS), pensiunan, veteran.
Biasanya petugas memberikan pelayanan tentang kartu, atau prosedur kesehatan  lainnya. Peserta tipe ini agak kritis dan tepat waktu, tetapi petugas PT Askes  (Persero) Cabang Utama Medan dalam memberikan informasi tidak terlalu sulit,  karena pada umumnya mereka dapat mengerti dan paham apa yang telah  diinformasikan dengan cepat.
Askes Komersial, yaitu persertanya terdiri dari badan-badan usaha  (perusahaan swasta maupun BUMN) yang bekerjasama dengan PT Askes  (Persero) Cabang Utama Medan seperti PT Mazuma, PT Charon Pokpan, Smart  Glove, PT Jasa Raharja, dan sebagainya. Di dalam pemberian pelayanan petugas  lebih mudah dibandingkan dengan peserta Askes Sosial, sebab peserta tipe ini ada  perwakilan dari masing-masing badan usaha, jadi petugas PT Askes (Persero)   Cabang Utama Medan tidak secara langsung berhadapan dengan konsumen.
Biasanya perwakilan tersebut apabila mempunyai masalah dan perlu informasi  lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan mereka membuat janji terlebih dahulu,  dan setiap tindakan pelayanan kesehatan dilakukan sesuai dengan PKS (Perjanjian  Kerja Sama).
Terakhir adalah Askes Miskin, dimana pesertanya warga negara  Indonesia yang diakui oleh lurah, serta camat bahwasannya ia tergolong miskin,  dan yang telah ditetapkan oleh BPS juga Dinkes. Dalam hal pemberian pelayanan  kesehatan petugas PT Askes (Persero) Cabang Utama Medan lebih sulit dalam  menanganinya dibandingkan dengan peserta-peserta sebelumnya. Karena pada  dasarnya peserta Askes Miskin adalah orang-orang yang berpendidikan rendah,  sehingga dalam penyampaian informasi membutuhkan waktu yang lama, dan  biasanya para pesertanya sensitif dan emosional, untuk itu para petugas lebih  berhati-hati lagi dalam hal memberikan informasi pelayanan kesehatan kepada  perserta Askes Miskin ini.
Berdasarkan latarbelakang di atas, maka penulis metetapkan judul untuk  diteliti lebih lanjut yaitu: ’Analisis Perilaku Konsumen terhadap Pelayanan yang  diberikan oleh Petugas PT Askes (Persero) Cabang Utama Medan’.
B.  Perumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, maka perumusan masalah  dalam penelitian ini adalah: “Apakah variable-variabel kualitas pelayanan  (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisk) secara bersama-sama  berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen Askes sosial.
 C. Kerangka Konseptual Riset mengenai perilaku pelanggan dan pengaruh ekspektasi menyangkut  kinerja. Zeitham et. al, menemukan lima dimensi dalam menentukan kualitas  jasa, Lupiyoadi (2001:158) yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan  bukti fisik. Kualitas produk (baik barang maupun jasa) berkontribusi besar pada  kepuasan pelanggan, yang sangat terkait dengan persepsi terhadap kualitas barang  dan jasa suatu perusahaan. Berdasarkan latarbelakang dan perumusan masalah  juga penjelasan dari atas dapat disusun sebuah Gambar 1.1 kerangka konseptual  sebagai berikut:  Sumber: Lupiyoadi (2001:158) modifikasi penulis Gambar 1.1 Kerangka Konseptual D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah  penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya. Berdasarakan latar belakang dan  perumusan masalah di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:  variable kualitas pelayanan (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti  fisk) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku  konsumen Askes sosial.
Perilaku Konsumen Askes Sosial Kualitas Pelayanan 1.  Kehandalan (Reability) 2.  Daya Tanggap  (Responsiveness)  3.  Jaminan (Assurance) 4.  Empati (Emphaty)  5.  Bukti Fisik (Tangibles)   E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a.  Mengetahui dan menganalisis variabel-variabel kualitas pelayanan  berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen PT  Askes (Persero) Cabang Utama Medan b.  Mengetahui  variabel mana yang paling dominan mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap perilaku konsumen PT Askes (Persero)  Cabang Utama Medan 2.  Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan berguna bagi penulis, perusahaan  serta bagi para peneliti selanjutnya.  Manfaat yang diharapkan dalam  penelitian ini adalah: a.  Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk  menerapkan teori-teori dan literature yang penulis peroleh dari  bangku kuliah, kemudian memperdalam pengetahuan penulis.
b.  Bagi Perusahaan Sebagai saran bagi perusahaan dalam memberikan informasi yang  berguna bagi PT Askes (Persero) Cabang Utama Medan dalam  menentukan kebijakan selanjutnya.
 c.  Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan  dalam melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen di masa  yang akan datang.
F.  Metode Penelitian 1.  Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian.
Menghindari kesalah pahaman dalam membahas dan menganalisis  permasalahan, penelitian ini dibatasi pada persepsi kualitas pelayanan dan  perilaku konsumen Askes Sosial.
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kehandalan  (X1), daya tanggap (X2), jaminan (X3), empati (X4), bentuk fisik (X5),  perilaku konsumen Askes Sosial (Y) di wilayah Medan Sunggal.
 2.  Definisi Operasional Variabel Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel  Defenisi Variabel  Indikator Variabel  Skala  Pengukuran Reliability (X1 Kemampuan perusahaan untuk  memberikan pelayanan sesuai  yang dijanjikan secara akurat  dan terpercaya. Kinerja harus  sesuai dengan harapan  pelanggan yang berarti  ketepatan waktu, pelayanan  yang sama untuk semua  pelanggan tanpa kesalahan,  sikap yang simpatik, dan dengan  akurati yang tinggi ) Kehandalan Prosedur pelayanan  cepat dan tepat,  perhatian serius  terhadap masalah  pelayanan, kehandalan  penyampaian pesan.
Skala  likert Responsiveness  (X2 Suatu kemauan untuk  membantu dan memberikan  pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada  pelanggan, dengan penyampaian  informasi yang jelas.
Membiarkan konsumen  menunggu tanpa adanya suatu  alas an yang jelas menyebabkan  persepsi yang negatif dalam  kualitas pelayanan.
)  Daya tanggap Cepat tanggap  menyelesaikan keluhan,  informasi yang  diberikan jelas dan  mudah dimengerti,  komunikatif, membantu  kesulitan dalam  penggunaan layanan Skala likert Assurance (X3 Kepastian yaitu pengetahuan,  kesopansantunan, dan  kemampuan para pegawai  perusahaan untuk  menumbuhkan rasa percaya  para pelanggan kepada  perusahaan.  Terdiri dari  beberapa komponen antara lain  komunikasi  (communication),  kredibilitas (credibility),  keamanan (security),  kompetensi (competence), dan  sopan santun (courtesy).
) Jaminan Pengetahuan dan  kemampuan karyawan,  data yang diberikan  akurat, pelayanan yang  sopan dan ramah,  jaminan keamanan  pelayanan dan  kepercayaan terhadap  pelayanan Skala Likert Empathy (X4 Memberikan perhatian yang  tulus dan bersifat individual ata  pribadi yang diberikan kepada  para pelanggan dengan  berupaya memahami keinginan  konsumen. Dimana suatu  perusahaan diharapkan memiliki  ) Empati Memberikan perhatian  kepada pelanggan,  memiliki kemampuan  dan pemahaman akan  kebutuhan pelanggan,  pelayanan tanpa  memandang status  Skala Likert  pengertian dan pengetahuan  tentang pelanggan, memahami  kebutuhan pelanggan secara  spesifik, serta memiliki waktu  pengoperasian yang nyaman  bagi pelanggan.
sosial Tangibles (X5 Kemampuan suatu perusahaan  dalam menunjukkan  eksistensinya kepada pihak  eksternal. Penampilan dan  kemampuan sarana dan  prasarana fisik perusahaan dan  keadaan lingkungan sekitarnya  adalah bukti nyata dari  pelayanan yang diberikan oleh  pemberi jasa. Yang meliputi  fasilitas fisik (gedung, gudang  dan lain sebagainya),  perlengkapan dan peralatan  yang dipergunakan (teknologi),  serta penampilan pegawainya.
) Bentuk fisik Kebersihan, kerapian  dan kenyamanan  ruangan, penampilan  fisik sepadan dengan  jenis jasa yang  diberikan,  profesionalisme  karyawan.
Skala likert Perilaku  Konsumen  Askes Sosial (Y) Perilaku peserta Askes Sosial  yang diperlihatkan setelah  menerima pelayanan dari  petugas Askes Sikap setelah menerima  pelayanan, pelayanan  yang sopan dan ramah,  informasi yang jelas  serta cepat tanggap  menyelesaikan keluhan  pelanggan Skala likert Sumber: Lupiyoadi (2001:148) 3.  Pengukuran Variabel Penulis dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat  untuk mengukur variabel independent dan dependent dimana respon akan  memilih jawaban yang akan tersedia. Dalam melakukan penelitian  terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan  diberikan skor.
Adapaun lima alternatif yang akan digunakan dalam pemberian skor,  yaitu sebagai berikut:  Tabel 1.2 Alternatif Jawaban No.  Pernyataan  Skor 1.
2.
3.
4.
5.
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) 5 4  3  2  1 Sumber: Sugiyono (2004:86) 4.  Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di PT Askes (Persero) Cabang Utama  Medan, Jl. Prof. H.M. Yamin, SH, No. 176 D-E 20234 Medan, Telp.
4530978,4568192. Penelitian ini dimulai dari bulan Oktober 2007 sampai  dengan Januari2008.
5.  Jenis dan Sumber Data Prosedur pengambilan data penelitian menggunakan data primer dan  sekunder. Data primer yaitu tentang kualitas pelayanan yang dilakukan  oleh petugas PT Askes (Persero) Cabang Utama Medan. Data tersebut  diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan pimpinan PT Askes  (Persero) Cabang Utama Medan, serta dari hasil proses pemikiran  (assessment) komsumen yang menjadi populasi atas kuesioner penelitian.
Sedangkan untuk melengkapi data pimer, penulis juga menggunakan  data sekunder yang meliputi: data mengenai sejarah dan perkembangan  perusahaan, data struktur organisasi, buku-buku ilmiah dan literatur  lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian yang  diteliti.
 6.  Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta Askes Sosial  di wilayah Medan Sunggal.  Berdasarkan dari wawancara dengan  pimpinan seksi pelayanan dan dari hasil pengamatan penulis, jumlah  peserta Askes Sosial di wilayah Medan Sunggal adalah 571 orang (data  peserta Askes tahun 2007).
Metode  penarikan sampel menggunakan metode  ”aksidental  sampling”.  Teknik aksidental sampling adalah teknik penentuan sampel  berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan  dipandang cocok sebagai sumber data dan dapat dijadikan sebagai sampel.
(Sugiyono, 2006:95). Menurut Gay yang dijelaskan dalam Umar, dia  menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang diterima berdasarkan  pada desain penelitian yang digunakan untuk populasi relatif  kecil  minimum 10% dari populasi (Umar, 2007:79). Artinya jumlah sampel  dalam penelitian ini berjumlah 57 orang.
7.  Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian  ini dilakukan dengan  menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya: a.  Studi Dokumentasi Yaitu melakukan studi dokumentasi melalui buku-buku dan data-data  yang ada dalam perusahaan, juga yang ada hubungannya dengan judul  penelitian ini.
 b.  Kuesioner Menyebarkan daftar pertanyaan kepada peserta Askes yang telah  ditetapkan menjadi sampel atau responden.
c.  Wawancara Melakukan wawancara langsung dengan kepala-kepala departemen  pelayanan, karyawan (petugas Askes) dan peserta Askes.
8.  Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan  menafsirkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran yang jelas  mengenai persepsi peserta Askes tentang kualitas pelayanan yang  dilakukan petugas PT Askes (Persero) Cabang Utama Medan. Metode  analisis deskriptif ini terdiri dari : 1) Uji Kuesioner  a)  Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengukur apakah data  yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan  dapat disebarkan kepada responden sebagai instrumen penelitian ini  dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji reliabilitas  digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner)  menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.
 2) Uji Model Uji Model (Uji Asumsi Kelasik)  Meliputi uji heteroskedastisitas,  multikolinearitas dan autokorelasi. Metode yang dipakai dalam  pengujian ini adalah ketiga metode di atas, (Umar, 2003: 143).
a)  Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak  tergambarkan dalam spesifikasi model regresi.  Dalam pengujian ini  menggunakan diagram pancar residual.
Cara pengambilan keputusan yaitu: Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang  teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau acak, maka regresi  tidak mengalami heteroskedastisitas b)  Uji Multiko linearitas Uji multikolinearitas adalah keadaan, dimana variable-variabe l  independent dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan)  yang satu sama lain.
Cara mengambil keputusannya yaitu: Nilai VIF < 5 dan nilai tolerance >  0,1 maka regresi bebas  multikolinearitas. VIF adalah satu dibanding tolerance.
c)  Uji Autokorelasi Uji autokorelasi adalah keadaan untuk mengukur terjadinya gangguan  korelasi. Penyebab sering timbulnya autokorelasi adalah karena   kesalahan spesifikasi, misalnya terabaikannya suatu variabel penting  atau bentuk fungsi yang tidak tepat.
Ketentuan pengambilan keputusan: Jika DW di batas atas (dU) maka tidak ada autokorelasi Jika DW batas bawah (dL) maka terjadi autokorelasi Jika dL DW dU, tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau  tidak.
d)  Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada  sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini  adalah metode plot.
Cara pengambilan keputusan pada metode plot adalah: a.  Jika data menyebar disekitas garis diagonal dan mengikuti arah  garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi  normalitas.
b.  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti  arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi  normalitas.
 b.  Metode Analisis Regresi Linier Berganda Mengetahui pengaruh/hubungan variable bebas (kehandalan daya  tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik) dan variable terikat (perilaku  konsumen) akan digunakan metode analisis fungsi regresi berganda.
Data diolah secara statistic dengan menggunakan alat bantu aplikasi  Software SPSS 12.00 for Windows.
Perhitungan persamaan regresi berganda (Umar, 2003: 126) adalah: Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e  Keterangan: b0  = Konstanta   X1  = Kehandalan   X2  = Daya Tanggap   X3  = Jaminan   X4  = Empati   X5  = Bukti Fisik   Y = Perilaku Konsumen b1,2,3,4,5 1)  Uji Signifikan Parsial (Uji – t) = Koefisien Regresi  e  = Tingkat Kesalahan Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: Uji – t menemukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara  parsial terhadap variabel terikat.
 H0 : b1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variable bebas (X1, X2, X3, X4, X5 Ha :b ) yaitu berupa  variable kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bentuk fisik  terhadap perilaku konsumen yaitu variable terikat (Y) 1 = 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan  dari variabe bebas (X1, X2, X3, X4, X5) yaitu berupa variabel  kehandalan, daya tanggap, empati dan bentuk fisik terhadap perilaku  konsumen yaitu variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung  < ttabel pada  a = 5% Ha diterima jika thitung  < ttabel 2)  Uji Signifikasi Simultan (Uji – F) pada  a  = 5% Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang  dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama  terhadap variabel terikat.
H0 = b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5), yaitu berupa  variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bentuk fisik  terhadap perilaku konsumen yaitu variabel terikat (Y).
Ha ≠ b1    b2    b3    b4    b5  ≠ 0   Artinya secara bersama-sama  terdapat pengaruh yang psitif dan  signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5), yaitu berupa  variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bentuk fisik  terhadap perilaku konsumen yaitu variabel terikat (Y).
H0  diterima jika Fhitung  < Ftabel pada a = 5% Ha diterima jika Fhitung  < Ftabel 3)  Koefisien Determinasi pada a = 5% Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa besar  kemampuan model yang menerangkan variable terikat. Jika R 2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa  pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) adalah besar terhadap  variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin  kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti  terhadap variabel terikat.
Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil (mendekati nol), maka dapat  dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)  terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini menerangkan  pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi