Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN KAS PADA SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI



BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar Belakang 
Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai  instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam  bentuk utang, ekuitas (saham),instrument derivative, maupun instrument lainya.

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi  lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1). Industri barang konsumsi merupakan suatu cabang perusahaan Manufaktur  yang mempunyai peran aktif dalam pasar modal dimana pada awal tahun 2011  sektor barang konsumsi mengalami kenaikan 41,93%,dibandingkan sektor lainya.
Kenaikan tajam indeks sektoral tersebut banyak didukung oleh kenaikan emitenemiten yang tergabung didalamnya, antara lain Sektor Barang Konsumsi yang  terdiri dari 33 emiten. Beberapa nama emiten yang cukup dikenal dan disinyalir  ikut mendongkrak kinerja indeks sektoral ini secara signifikan antara lain PT  Gudang Garam tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia tbk (UNVR), PT indofood  Sukses Makmur tbk (INDF), PT Kalbe Farma tbk (KLBF), PT HM Sampoerna  tbk (HMSP), dan PT Mayora Indah tbk (MYOR).
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam sehingga  banyak komoditi yang dapat diproduksi. Hal ini juga didukung dengan sumber  daya manusia yang jumlahnnya cukup besar dan memyebabkan di Indonesia  banyak perusahaan yang berkembang disektor Industri Barang konsumsi.Oleh  sebab itu investasi pada Industri Barang konsumsi merupakan investasi yang  cukup menjanjikan di Indonesia.
 Perusahaan Barang industri konsumsi yang dikatakan memiliki prospek  yang baik dan memiliki peluang terus berkembang, tidak didukung oleh jumlah  perusahaan yang yang membagikan deviden setiap tahunya, hal tersebut dapat  dilihat pada Bursa Efek Indonesia dimana jumlah perusahaan yang membagikan  deviden kas hanya 10 perusahaan saja dari 33 Industri barang konsumsi  khususnya periode 2004 sampai 2010.hal itu sangat kecil dibandingkan jumlah  seluruh Industri Barang Konsumsi yang ada di BEI. Padahal dividen merupakan  pendapatan bagi investor yang dibagikan perusahaan diperoleh dari laba  perusahaan dan dividen juga mencerminkan tentang kinerja perusahaan.
Investor menginvestasikan dananya dengan tujuan mecari pendapatan atau  tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen maupun  pendapatan dari selisih harga jual saham terhadapa harga belinya (capital gain).
Pembayaran deviden tunai membatu mengurangi ketidak pastian investor dalam  aktivitas investasinya di perusahaan Investor dan manajemen perusahaan lebih menekankan pada preferensi  jangka panjang. Investor mengharapkan untuk mendapatkan tingkat kembalian  (retur) dan berupa deviden (capital gain) tidak didasarkan pada kebijakan  manajemen (intern) perusahaan, tetapi didasarkan pada hasil kinerja yang telah  dicapai oleh perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan yang  dipublikasikan. Kebijakan yang ditempuh oleh manajemen perusahaan bagi  investor tidak terlalu penting untuk dipertimbangkan, bagi investor yang  terpenting adalah melihat bagaimana perkembangan perusahaan terutama dari   kinerja keuangan perusahaannya yang terliahat dari laporan keuangan  perusahaan.
Sebagaimana hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variabelvariabel yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen terdiri dari: profitabilitas,  stabilitas dividen dan earning, likuiditas, investasi dan pembiayaan. Sementara  berdasarkan laporan keuangan variabel-variabel tersebut dapat diidentifikasi  sebagai berikut: (1) profitabilitas (diukur dengan laba bersih setelah pajak), (2)  likuiditas (diukur dari cash ratio dan current ratio), (3) investasi (diukur dari  jumlah dana yang ditanamkan pada aktiva tetap operasi), dan (4) pembiayaan  (terutama dana yang diperoleh dari hutang jangka panjang dan hutang jangka  pendek) yang diukur dengan rasio leverage. Sementara earning dapat dilihat dari  earning per share (EPS), sedangkan deviden (terutama cash dividend) merupakan  tujuan yang diinginkan oleh investor dalam rangka memperoleh pendapatan dalam  bentuk deviden dari hasil investasinya.
Perusahaan yang menunjukkan kendala pembayaran (kekurangan  likuiditas) mengarahkan manajemen untuk membatasi pertumbuhan deviden.
Hasil penelitian tersebut masih menunjukkan hasil yang kontradiktif, sehingga  perlu dilakukan penelitian hubungan antara ROI dengan deviden serta hubungan  antara cash ratio dan current ratio dengan deviden. Terlebih hasil penelitian  terdahulu, pengujiannya tidak didasarkan dari kinerja keuangan perusahaan, tetapi  lebih ditekankan pada respon (tanggapan) manajemen dalam kebijakan deviden.
Berdasarkan pertimbangan dan tujuan investasi dari investor, maka perlu  dilakukan perluasan penelitian untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh   terhadap deviden (pendapatan dividen per lembar saham) berdasarkan informasi  keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan, dan bukan didasarkan pada  kebijakan yang ditempuh oleh manajemen perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas dan untuk mengetahui lebih lanjut faktor-faktor  yang mempengaruhi deviden kas, oleh sebab itu penulis mengambil judul :  “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kebijakan Deviden Kas pada  Sektor Industri Barang Konsumsi yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia ”.
1.2. Perumusan Masalah Sebagaimana diuraikan dimuka, bahwa yang terpenting bagi investor  adalah memperoleh tingkat kembalian (return) dari hasil investasinya baik berupa  deviden kas maupun capital gain. Berdasarkan analisis laporan keuangan dan  indentifikasi sementara yang telah  diuraikan di muka, maka variabel-variabel  yang mungkin berpengaruh terhadap deviden kas perlembar saham adalah: (1)  earning per share (EPS), (2) return on investment (ROI), (3) cash ratio, (4)  current ratio, (5) debt tototal asset (DTA) Berdasarkan uraian tersebut, maka  pertanyaan penelitian terdiri dari: Apakah pengaruh EPS, ROI, Cash Ratio, Current Ratio, DTA secara simultan  dan parsial terhadap Deviden Kas pada Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa  Efek Indonesia?  1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang dibuat maka tujuan dalam  penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor EPS, ROI, Cash  Ratio,  Current Ratio, DTA secara individual (parsial) dan bersama-sama  (simultan) terhadap Deviden Kas pada Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa  Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama  investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan  keputusan investasi di pasar modal. Secara terperinci manfaat penelitian dapat  dijabarkan sebagai berikut: 1.  Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,  pengembangan wawasan dan pola pikir penelitian.
2. Bagi perusahan (emiten) Dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan deviden.. Faktorfaktor tersebut diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam  pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen yang  dibayarkan terutama dalam bentuk deviden kas bagi Sektor Industri Barang  Konsumsi yang sahamnya terdaftar dan aktif diperdagangan di Bursa Efek  Indonesia 2004 - 2010.
 3. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan  investasi di pasar modal (khususnya instrument saham). Dengan menganalisis  faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembayaran deviden per lembar  saham di harapkan investor dapat melakukan prediksi deviden (terutama  deviden kas) yang akan diterima oleh para pemegang saham biasa.
4. Bagi Pihak Lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi bagi  penelitian lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan  datang.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi