Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK HAND BODY LOTION VASELINE FOR MEN



BAB I PENDAHULUAN 
1.1  Latar Belakang Masalah 
Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan  produk dan merek. Setiap perusahaan saling bekompetisi untuk merebut hati  konsumen agar konsumen membuat keputusan pembelian terhadap produk yang  ditawarkan,Perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang  mempunyai nilai tambah (added value) dan keunggulan bersaing.

Menurut The American Marketing Association  (dalam setiadi 2003:3),  tindakan yang langsung terlibat dalam  mendapatkan, mengkonsumsi, dan  menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan  menyusuli tindakan merupakan perilaku konsumen. Perilaku konsumen bersifat  dinamis antara afeksi dan kognisi perilaku, dan lingkungannya dimana manusia  melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka, sehingga perilaku konsumen  tersebut sangat mempengaruhi berbagai criteria dalam melakukan keputusan  pembelian dan memakai produk tersebut.
Konsumen akan menetapkan berbagai kriteria dalam melakukan keputusan  pembelian dan memakai produk tersebut. Berbagai hal yang dapat mempengaruhi  keputusan konsumen untuk melakukan atau tidak melakukan keputusan  pembelian terhadap suatu produk dan merek antara lain pendapatan, pendidikan,  pengaruh lingkungan, cara memandang suatu produk (persepsi) dan sebagainya.
Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan  lingkungan sekitarnya. Selain itu satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi  adalah bahwa persepsi secara substansial bisa sangat berbeda dengan realitas.
Setiadi (2003: 160) Persepsi merupakan salah satu pembentuk sikap konsumen  terhadap suatu objek (produk dan merek). Bahkan sering terjadi, bahwa persepsi  konsumen terhadap obyek tersebut menjadi faktor yang menentukan preferensi  dan keputusan konsumen.
Persepsi yang dimiliki konsumen biasanya mempunyai dampak dan  implikasi strategis bagi perusahaan pemasar, karena konsumen membuat  keputusan-keputusan berdasarkan pada persepsi konsumen bukan  berdasarkan  kenyataan atau realita yang ada secara obyektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa  persaingan yang terjadi antar perusahaan bukan lagi persaingan antar produk  secara langsung tetapi persaingan persepsi di dalam pikiran konsumen. Walaupun  demikian keputusan pembelian konsumen tetap dapat dilihat melalui berbagai  atribut yang dipertimbangkan dan dievaluasi konsumen  antara lain yaitu  perspektif kognitif dan perspektif afektif mereka.
Perspektif kognitif mencakup pemilihan merek atau produk berdasarkan  manfaat dan utilitas fungsional yang mencakup reliabilitas, daya tahan, kinerja,  kualitas dan fitur. Sedangkan perspektif afektif mencakup aspek-aspek  eksperiensial atau pengalaman dari konsumsi yaitu nilai emosional yang diperoleh  dari mengkonsumsi produk. Persepsi konsumen terhadap produk dan merek  terbentuk dari stimuli yang diciptakan pemasar maupun yang berasal dari  lingkungan sosial konsumen. Hal ini menyebabkan pemasar perlu mengetahui  persepsi konsumen terhadap produk dan mereknya.
Membangun dan mempertahankan persepsi yang baik di mata konsumen  dapat dibedakan melalui jalur merek dan pemahaman yang baik terhadap perilaku  konsumen. Semakin kuat merek suatu produk dimata konsumen, maka semakin  kuat daya tariknya untuk menggiring konsumen mengonsumsi produk tersebut  yang pada akhirnya membawa perusahaan mendapatkan keuntungan dari waktu  ke waktu. Pemahaman ini akan memungkinkan pemasar dapat menyusun dan  mengembangkan strategi untuk mempengaruhi, merubah dan menciptakan  persepsi yang baik mengenai perusahaan tersebut yang akan berimplikasi dalam  mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian terhadap produk  dan merek perusahaan. Persepsi atau pandangan setiap konsumen atas suatu hal  sangat berbeda-beda, tetapi persepsi konsumen tersebut akan sama ketika dilihat  berdasarkan kualitas produk, nilai emosional, dan kesesuaian harga.
Menurut Kotler dan Amstrong (2004:283), arti dari kualitas produk adalah  “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall  durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued  attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan  fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,  kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Menurut Barlow dan Maul (2000:17), nilai emosional adalah nilai  ekonomi atau bernilai moneter perasaan ketika palanggan pengalaman positif  produk organisasi atau jasa. Menurut Kotler dan Phlip (2002:518), kesesuaian  harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang yang  dikeluarkan oleh pembeli untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang  atau jasa berikut pelayanannya.
Vaseline For Men adalah salah satu produk unggulan dari PT. Unilever.
Produk ini bermanfaat untuk menjaga dan merawat kesehatan kulit pria. Vaseline  for men merupakan hand body lotion yang pertama khusus untuk pria, sehingga  hand body ini sangat di minati oleh kaum pria, karena satu-satunya hand body  lotion khusus pria yang ada, Vaseline for men juga memiliki kandungan microwhitening agents, faktor vitamin B3 dan  dual sunscreen-nya membantu  memelihara dan merawat kesehatan kulit khusus untuk kulit pria, karena kulit pria  lebih tebal dua kali lipat di bandingkan dengan kulit wanita, sehingga hand body  lotion Vaseline for men ini sangat cocok di gunakan untuk kulit pria. Berdasarkan  riset yang dilakukan Vaseline bersama lembaga penelitian di Indonesia mengenai  penyebaran produk perawatan khusus pria, terungkap bahwa setiap bulannya 1  juta pria di indonesia mengakui membeli serta menggunakan produk perawatan  kulit. Artinya, hal ini menandakan adanya pergeseran pandangan mengenai  perawatan kulit pria. produk perawatan pria pada segmen pembersih dan  perawatan kulit di Indonesia mengalami pertumbuhan luar biasa. Penjualan  produk perawatan pria tumbuh sekira 46,5 persen sedangkan pembersih tumbuh  sekira 32,9 persen di tahun 2009.(www.vaselineformen.com) Kelurahan Gaharu merupakan bagian dari kecamatan medan timur.
Kelurahan gaharu juga termasuk inti kota dari kota medan, sehingga  banyak  masyarakat disana yang mengutamakan penampilan dan mementingkan gaya atau  Style. Di kelurahan gaharu ini banyak pria metroseksual yang menggunakan hand  body lotion karena setelah menggunakan hand body lotion  tersebut mereka  memiliki percaya diri, sehingga banyak pria di sana yang mementingkan  gaya(style) dan yang menggunakan hand body lotion.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis  tertarik untuk melakukan penelitian  dengan judul  “ Pengaruh Persepsi  Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hand Body Lotion  Vaseline For Men Di Kelurahan Gaharu” 1.2.Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang yang dikemukakan, maka  masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah persepsi konsumen (kualitas produk, nilai emosional, dan  kesesuaian harga) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan  terhadap keputusan Pembelian produk Hand Body Lotion Vaseline For Men Di Kelurahan Gaharu”? 1.3. Tujuan Penelitian  Adapun tujuan  dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  dan  menganalisis pengaruh persepsi konsumen (kualitas produk, nilai emosional dan  kesesuaian harga) terhadap keputusan Pembelian.
1.4 Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian adalah: a. Bagi perusahaan Sebagai freferensi dan informasi bagi perusahaan tentang persepsi konsumen dan strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualannya.
b. Bagi penulis Merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu secara teori dan  praktek dan khususnya dalam perilaku konsumen.
c. Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti yang lain dalam  menganalisis perilaku konsumen untuk pengembangan lebih lanjut.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi