BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring
dengan terjadinya globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, maka
dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha kini telah menjadi suatu persaingan.
Demikian halnya dengan banyaknya cafe yang tumbuh akhir-akhir ini dan
megakibatkan persaingan yang semakin ketat di antara sesama pengusaha cafe di
kota Medan. Di kota-kota besar di Indonesia seperti kota Medan, cafe bukanlah
tempat yang baru, karena dalam perkembangannya cafe yang dulu dianggap
sebagai tempat tongkrongan mewah, kini telah menjamur dan
memiliki pangsa pasar
untuk kelas menengah ke bawah. Jika dulu cafe hanya dikunjungi oleh
eksekutif muda dan masyarakat menengah ke atas yang membutuhkan tempat untuk
melepas penat sepulang dari kantor. Namun kini fenomena tersebut lambat laun
bergeser menjadi suatu kebiasaan bagi kaum muda di kota-kota besar. Tak heran
jika banyak cafe-cafe ini bernuansa anak muda, nyaman, santai, dan
sesuai dengan gaya hidup remaja sekarang ini.
Seperti
halnya banyak bermunculan cafe-cafe di kota Medan dengan kategori modern
cafe, antara lain Pasar Merah Square, Coffee Cangkir, Memo Cafe dan
Café Tialif. Selain menyediakan makanan dan minuman, cafe-cafe tersebut
juga menawarkan suasana serta tempat yang nyaman untuk bersantai. Oleh kerena
itu cafe-cafe yang ada saat ini bersaing ketat untuk dapat menjadi yang
terbaik. Maka dari itu apabila seorang pengusaha mengiginkan hal ini terwujud,
haruslah
memiliki kemampuan dan daya saing
yang tinggi untuk memberikan suatu produk dan pelayanan yang berkualitas kepada
setiap konsumen yang makan dan minum di cafe tersebut. Penerapan suatu
produk dan pelayanan yang berkualitas mempengaruhi perkembangan cafe tersebut,
karena tujuan utama bisnis cafe adalah menciptakan kepuasan pelanggan
dan mempertahankan pelanggan yang sudah dimiliki.
Gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang
dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang
penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang
pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut
Minor dan Mowen (2002;282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang
hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.
Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001;174) adalah pola
hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam
kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan
keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum
memutuskan untuk membeli suatu produk misalnya, kualitas produk, harga, dan
iklan. Dalam persaingan seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk
menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak
berbeda dengan
produk pesaing. Kualitas merupakan
salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu
produk. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, termasuk di
dalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk lain atau komponen lain,
eksklusifitas,kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk, pembungkusan, dan
sebagainya). Dengan kualitas yang bagus dan terpercaya, maka produk akan
senantiasa tertanam dibenak konsumen, karena konsumen bersedia membayar
sejumlah uang untuk membeli produk yang berkualitas.
Di samping kualitas produk, tinjauan terhadap harga juga
semakin penting,karena setiap harga yang ditetapkan perusahaan akan
mengakibatkan tingkat permintaan terhadap produk berbeda. Dalam sebagian besar
kasus, biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni semakin tinggi
harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Demikian sebaliknya, semakin
rendah harga,semakin tinggi permintaan terhadap produk. Oleh karena itu,penetapan
harga yang tepat perlu mendapat perhatian yang besar dari perusahaan. Pada
hakekatnya harga ditentukan oleh biaya produk. Jika harga yang ditetapkan oleh
perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen, maka pemilihan suatu
produk tertentu akan dijatuhkan pada produk tersebut. Bila konsumen bersedia
menerima harga tersebut, maka produk tersebut akan diterima oleh masyarakat.
Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, namun ada baiknya
jika dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan nilai, manfaat, dan
kualitas produk.
Selain menawarkan produk yang
berkualitas dan penetapan harga,kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan
produk kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal
penting. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan
keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Strategi
promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan
publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan
orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Perlu
diketahui bahwa betapa bagusnya suatu produk bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin terhadap produk tersebut, maka calon konsumen
tidak akan melakukan pembelian.
Cafe Tialif
pertama kali didirikan dengan bentuk yang sangat sederhana, kemudian lambat
laun melihat bertambahnya pelanggan maka pemilik merenovasi dan menambah areal cafe.
Cafe Tialif mengembangkan konsep perpaduan antara tradisional dan modern,
sehingga terciptalah perpaduan antara masakan dan makanan yang memiliki cita
rasa yang unik bagi para pelanggan. Cafe Tialif juga mempengaruhi
pertumbuhan Cafe-Cafe lainnya yang ada disekitarnya. Hal ini menujukan
bahwa pangsa pasar yang ada sangat besar dan menjanjikan selain itu di dukung
oleh banyaknya berdiri sekolah dan perguruan tinggi di sekitar lokasi.
Cafe Tialif
yang dipilih peneliti sebagai objek penelitian selalu memberikan beragam produk
dan pelayanan yang berkualitas untuk semua pelanggannya. Cafe Tialif
juga percaya selain kualitas produk, keberhasilan suatu produk di pasar juga
ditentukan oleh dukungan dari konsumen yang puas akan
pelayanan yang diberikan, hal ini
dapat dilihat dari jumlah penggunjung yang datang melakukan transaksi pada Cafe
Tialif pada bulan Maret 2013 sebanyak 1.800 orang. Peneliti telah melakukan
penelitian pendahuluan dengan menghimpun keterangan dari beberapa responden
mengenai perilaku,kebutuhan dan gaya hidup masing-masing respoden. Hasilnya,
peneliti sampai pada titik kesimpulan bahwa masing-masing responden mempunyai
pendapat yang berbeda-beda. Kebanyakan responden menjawab bahwa mereka datang
ke cafe talif karena faktor harga dan lokasi yang dekat dengan kampus.
Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa suasana di Cafe Tialif dan
gaya hidup yang mendorong para pembeli untuk datang ke Cafe Tialif ini.
Keberhasilan Cafe Tialif dalam memasarkan produknya
sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam mengetahui persepsi
pembeli terhadap produknya sehingga dapat diketahui pula pembelian konsumen,
sehingga Cafe Tialif dapat menentukan harga, pengembangan produk,
mempromosikan dan mendistribusikan produknya dengan lebih baik.
Dari fenomena tersebut sebagai konsekuensinya, pihak marketer
atau pengelola cafe harus senantiasa memahami perilaku konsumen secara
keseluruhan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat
merumuskan strategi pemasarannya dengan cepat dan tepat. Oleh karena cafe merupakan
perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa layanan maupun jasa penjualan
yang harus dipasarkan kepada konsumen, maka dalam memilih sebuah cafe sebagai
tempat untuk menikmati makanan dan minuman, konsumen banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah faktor motivasi, persepsi, pembentukan sikap, integritas dan
lingkungan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Gaya Hidup, Produk,
Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan
Pembelian Pelanggan Cafe Tialif Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan masalah
yang diteliti adalah : Apakah Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi,
Proses, dan Lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Pelanggan Cafe Tialif Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian adalah untuk
mengetahui dan menganalisis Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses,
dan Lingkungan fisik terhadap keputusan Pembelian Pelanggan Cafe Tialif
Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Cafe Tialif
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Cafe
Tialif Medan untuk dapat mengetahui Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi,
Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik
sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan produk dan jasa pelayanan yang
dapat mempengaruhi minat pelanggan di masa yang akan datang.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan peneliti tentang Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses,
dan Lingkungan fisik.
3. Bagi peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di masa yang akan
datang mengenai Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan
Lingkungan fisik.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi