BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja
secara manusiawi agar potensi psikis dan fisik yang dimilikinya berfungsi
maksimal bagi pencapaian tujuan perusahaan (Nawawi, 2005:35). Manusia sebagai
tenaga kerja haruslah dikelola dengan baik dan benar agar menjadi sumber daya
mnusia yang berkualitas. Memasuki era globalisasi manusia yang berkualitas
dalam bekerja merupakan prasayarat yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan
agar mampu bersaing di pasar global. Hal ini
menunjukkan bahwa hari demi hari,
perusahaan terus-menerus menginginkan karyawannya memiliki kualitas yang lebih
baik. Jadi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan
oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Salah
satu usaha untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai
motivasi yang tinggi adalah dengan memberikan keinginan dan kebutuhan para
karyawan yang nantinya akan menimbulkan kepuasan kerja. Dengan demikian
perusahaan harus mengetahui kebutuhan karyawan dan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut agar tercipta kepuasan kerja yang akhirnya dapat
mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannnya.
Kepuasan kerja adalah sikap seseorang
terhadap pekerjaannya. Seseorang yang tingkat kepuasan kerjanya tinggi akan
memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, jika seseorang tidak
puas terhadap pekerjaannya akan memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya
(Robbins, 2003 :77)
Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting
dalam suatu organisasi. Menurut mutiara (2004 :128) “orang yang paling merasa
tidak puas adalah mereka yang mempunyai keinginan paling banyak, namun dapat
yang paling sedikit. Sedangkan yang paling merasa puas adalah orang yang
menginginkan banyak dan mendapatkan semua keinginannya”.
Menurut Martoyo (2007:44) kepuasan kerja dimaksudkan keadaan
emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai
balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai
balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Hermansah (2010:36) menyatakan seorang pegawai akan
mendapatkan kepuasan kerja jika mempersepsikan bahwa imbalan yang diterimanya
baik berupa gaji, insentif, tunjangan dan penghargaan lainnya yang tidak
berbentuk materi atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukannya nilainya lebih
tinggi dari pada pengorbanannya berupa tenaga dan ongkos yang telah dikeluarkannya
untuk melaksanakan pekerjaan itu. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada
saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Bentuk penghargaan yang paling baik adalah membuat
pegawai mengetahui kalau dirinya dihargai oleh perusahaan, bukan hanya oleh
sekelompok kecil orang. Perusahaan harus memberikan penghargaan kepada pegawai
karena
pegawai sebagai bagian dari modal,
dan sangat disayangkan kalau modal yang paling berharga dilepas hanya karena
personal tersebut tidak dihargai.
Menurut Robbins (2002 :77 ) motivasi adalah kegiatan untuk
melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan-tujuan organisasi, yang dikoordinasikan oleh kemampuan upaya itu untuk
memenuhi suatu kebutuhan individual.
Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang
anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk
keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya,dalam
rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya (Siagian, 2002: 102). Tingkah laku seseorang dipengaruhi serta
dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan, dan kepuasannya. Rangsangan
tersebut dapat berupa materil dan non materil yang akan menciptakan “motif dan
motivasi” yang mendorong orang bekerja (beraktifitas) untuk memperoleh
kebutuhan dan kepuasan hasil kerja. Motivasi kerja sangat penting bagi karyawan
yaitu untuk mendorong gairah semangat kerja karyawan , meningkatkan
kedisiplianan , menurunkan tingkat absensi karyawan dan dapat mempertinggi rasa
tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
Hasibuan (2005:39) mengemukakan bahwa motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mengarahkan daya dan potens bawahan, agar mau bekerja sama
secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
Perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan
terampil, tetapi yang terpenting
mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang
maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja giat.
Mawar Bakery & Cake Shop Setia Budi Medan adalah suatu
jenis usaha yang bergerak di bidang makanan berupa roti dan kue dimana toko
tersebut memproduksi sendiri dan menjualnya secara langsung kepada konsumen.
Toko ini memproduksi dan menjual beragam jenis roti dan kue yang telah mendapat
sertifikat halal dari MUI. Roti dan kue yang dijual merupakan produk yang
bercita rasa tinggi dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam
proses produksinya produk-produk roti dan kue tidak mempergunakan bahan pengawet
sehingga produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi sehingga usaha ini yang
dulunya merupakan usaha kecil berkembang menjadi usaha besar.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi