Kamis, 20 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PENERAPAN EXPERIENTIAL MARKETING PADA RESTORAN ES TELER 77 SUN PLAZA



BABI  PENDAHULUAN
 1.1   Latar Belakang 
Masalah Dewasa ini bisnis makanan dan minuman berkembang dengan pesat  di  Indonesia. Kondisi ini didukung pula oleh  semakin banyaknya tempat-tempat makan  dan santai dengan berbagai macam konsep di Indonesia khususnya Kota Medan yang  terkenal dengan kulinernya. Sejalan dengan perkembangan tersebut, para pelaku  usaha berupaya untuk menciptakan kesan  di hati pelanggan bagi usaha yang  dikelolanya. Berbagai macam cara dan upaya yang lazim dilakukan seperti  meningkatkan kualitas pelayanan usaha, meningkatkan kualitas produk serta  meningkatkan kualitas pemasaran. Semua dilakukan oleh pelaku usaha demi  mencapai tujuan usaha tersebut.

Pada era kompetisi yang semakin ketat tersebut keberhasilan  pelaku usaha  menciptakan persepsi positif dibenak konsumen merupakan faktor penting dalam  kesuksesan produk/merek, bahkan mungkin lebih penting daripada keunggulan  teknologi. Sebagian pelaku usaha yang memberikan pelanggan sesuatu yang lebih  dengan memperbaiki konsep dekorasi ruangan sesuai dengan selera konsumen saat  berkunjung di rumah makan tersebut  dan sebagian lagi dengan memberikan  kenyamanan di dalam lokasi ruangan tersebut. Keunggulan kompetitif dalam fungsi  teknis produk adalah penting, tetapi akhirnya yang menentukan suatu produk dapat  berhasil atau tidak dipasar adalah para konsumen.
Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan kepuasan  para pelanggan. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan cara  dapat   memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka merupakan hal yang sangat  penting bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan. Salah satu cara agar dapat  merebut pangsa pasar adalah dengan memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya.
Pelaku usaha akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila  dinilai dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Dengan adanya kepuasan  pelanggan loyalitas pelanggan dan minat pembelian kembali dapat terwujud.
Zaman modern sekarang ini, tidak hanya barang (goods) dan layanan (service)  yang dapat menjamin para pelanggan tetap setia terhadap suatu tersebut tetapi juga  diperlukan pengalaman (Experience). Menurut Pine II dan Gilmore (1999:6) terdapat  4(empat)  tingkatan dalam ilmu pemasaran (economic value) yakni commodities,  goods, service  dan experience  yang masing-masing tingkatan memiliki arti dan  pengaruh masing-masing yang berkaitan dengan kepuasan konsumen.
Pergerakan economic value  dari keempat tingkatan yang ada mulai dari  commodities, goods, service dan experience akan meningkat secara besar dalam value karena konsumen menemukan bahwa dalam tiap tingkatan tersebut lebih relevan  terhadap apa yang diinginkannya. Setiap badan usaha memiliki tingkat experience yang berbeda-beda sehingga mereka lebih mudah mendiferensiasikan apa yang  mereka tawarkan. Pendekatan yang dapat digunakan oleh badan usaha untuk dapat  menggerakan economic value  menuju pada tingkatan experiential  yaitu dapat  menambah elemen-elemen yang dapat mempertinggi interaksi yang berkaitan secara  langsung dengan panca indra melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau dari  konsumen tersebut. Tahapan-tahapan dalam pergerakan  economic value adalah  mengolah barang atau bahan baku (extract commodities), tahap membuat barang atau  produk (make goods), tahap memberikan pelayanan (deliver services) dan tahap   pengalaman (stage experience) yang mempunyai arti memberikan pengalaman yang  bersifat memorable (selalu dingat dan dikenang dalam pikiran).
Experiential Marketing merupakan sebuah pendekatan pemasaran untuk  memberikan informasi pribadi yang lebih dari sekedar informasi mengenai sebuah  produk atau jasa. Experiential Marketing juga merupakan suatu metode pemasaran  yang relatif baru, yang disampaikan ke dunia pemasaran lewat sebuah buku  Experiential Marketing : How to Get Customers to Sense,Feel,Think,Act, and Relate  to Your Company and Brands,oleh Schmitt. Schmitt  menyatakan bahwa esensi dari  konsep experiential marketing adalah pemasaran dan manajemen yang didorong oleh  pengalaman.
Schmitt (1999:60) memberikan suatu framework alternatif yang terdiri dari  dua elemen, yaitu Strategic Experience Modules (SEMs), yang terdiri dari beberapa  tipe experience dan Experience Producers (ExPros), yaitu agen –agen yang dapat  menghantarkan experience ini. Strategic Experience Modules terdiri dari lima tipe  yaitu Sense, Feel, Think, Act, dan Relate. (a) Sense adalah aspek-aspek yang berwujud  dan dapat dirasakan dari suatu produk yang dapat ditangkap oleh kelima panca indera  manusia, meliputi pandangan, bau, rasa, dan sentuhan. (b) Feel, perasaan  berhubungan dengan perasaan yang paling dalam dan emosi pelanggan. (c) Think,  perusahaan berusaha untuk menantang konsumen, dengan cara memberikan problemsolving experiences, dan mendorong pelanggan untuk berinteraksi secara kognitif  dan/atau secara kreatif dengan perusahaan atau produk. (d) Act , tindakan yang  berhubungan dengan keseluruhan individu (pikiran dan tubuh) untuk meningkatkan  hidup dan gaya hidupnya. (e) Relate  menghubungkan pelanggan secara individu  dengan masyarakat, atau budaya.
 SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan  yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan  peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan  penjualan makanan dan minuman untuk umum. Pengusahaan restoran meliputi jasa  pelayanan makan dan minum kepada tamu restoran sebagai usaha pokok dan jasa  hiburan didalam bangunan restoran sebagai usaha penunjang yang tidak terpisahkan  dari usaha pokok sesuai dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang ditetapkan.
Pemimpin restoran adalah seorang atau lebih yang sehari-hari mempimpin dan  bertanggungjawab atas penyelenggaraan usaha restoran tersebut, sedangkan bentuk  usaha restoran ini dapat berbentuk Perorangan atau Badan Usaha (PT, CV, Fa atau  koperasi) yang tunduk kepada hukum Indonesia.
Es Teler 77 merupakan Restoran yang tidak asing lagi di kota Medan. Es Teler  77 berada di Mal-Mal besar yang ramai pengunjung serta banyak persaingan makanan  dan minuman. Es Teler 77 dapat berkembang dari tahun ke tahun sehingga nama Es  Teler 77 terdapat di luar kota Medan seperti di Kuta, Bali, bahkan terdapat di luar  negeri. Makanan dan minuman yang disediakan oleh Restoran Es Teler 77 berbagai  macam jenis untuk semua kalangan dari kalangan kecil sampai kalangan besar dan  semua golongan dari golongan kecil sampai golongan besar dan mencakup semua  umur dari kecil sampai dewasa hingga orang tua.
Tabel 1.1 Daftar Menu Harga Es Teler 77 Sun Plaza Medan Makanan  Harga  Snack  Harga Bakso super special jumbo  Rp.20.000  Otak-Otak goreng  Rp.16.363 Bakso super special  Rp.16.363  Bakso goreng  Rp.17.272 Bakso super/kuah  Rp.13.636  Siomay ikan  Rp.16.363 Mie ayam pedas istimewa  Rp.20.000  Batagor  Rp.13.636 Mie ayam  Rp.14.545  Rujak gobet  Rp.10.000 Mie ayam bakso  Rp.17.272  Tape/Pisang bakar  Rp.10.909  Mie ayam pangsit goreng/rebus  Rp.17.272  Roti bakar busula (butter susu  gula) Rp.10.909 Mie kangkung  Rp.18.181  Roti bakar coksuke (coklat susu  keju) Rp.12.727 Pangsit goreng/rebus  Rp.12.727  Minuman  Harga Mie/bihun/kwetiau  goreng/rebus Rp.20.000  Es Teler  Rp.12.727 Mie/bihun goreng sambal terasi  Rp.20.909  Es Kelapa  Rp.11.818 Nasi/kwetiau goreng sambal  terasi Rp.20.909  Es Alpukat  Rp.11.818 Nasi goreng ikan asin  Rp.20.909  Es Nangka  Rp.11.818 Nasi goreng  Rp.20.000  Soda gembira  Rp.9.090 Pecak ayam  Rp.15.454  Es teh lemon  Rp.8.181 Paket ayam goreng  Rp.21.818  Teh tarik  Rp.7.272 Ayam goreng  Rp.13.636  Coca-cola/fanta  Rp.7.272 Gado-Gado  Rp.17.272  Teh botol  Rp.4.545 Soto ayam  Rp.13.636  Air mineral  Rp.4.545 Nasi Putih  Rp.3.636  Nescafe  Rp.6.818 Sumber : Es Teler 77 Sun Plaza Medan Berdasarkan pra-survei yang dilakukan peneliti pada lokasi Restoran Es Teler  77 Sun Plaza yang terletak di Lt.G selalu terlihat banyak pengunjung yang berada  pada Restoran Es Teler 77 tersebut, sedangkan Sun Plaza mempunyai 43  Restoran  dan Cafe serta 1 food court yang memiliki 40 kios makanan dan minuman.
Lokasi Es Teler 77 pada Sun Plaza berada pada tempat yang strategis, tetapi  ruang tersebut relatif kecil, sehingga jarak antara meja ke meja sempit, dan sampai  keluar dari ruangan yang telah disediakan. Sewaktu memesan makanan dan minuman,  aroma dari makanan tersebut tercium oleh konsumen.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan , peneliti  tertarik untuk  melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Experiential Marketing Pada  Restoran Es Teler 77 Sun Plaza Medan”.
1.2   Perumusan Masalah Bagaimana penerapan Experiential Marketing pada Restoran Es Teler 77 Sun  Plaza Medan?  1.3   Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis  dan mengetahui  penerapan Experiential Marketing pada Restoran Es Teler 77 Sun Plaza Medan.
1.4   Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1.  Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan kepada  perusahaan tentang karakteristik para pelanggan, karena mengingat  pengalaman dan kesan setiap pelanggan berbeda-beda.
2.  Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai referensi yang dapat  menjadi bahan perbandingan bagi yang memerlukannya.
3.  Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta dapat  menambah wawasan tentang manajemen khususnya bidang pemasaran dan  mengetahui tentang berbagai pengalaman pelanggan.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi