Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PENGARUH RASIO PENILAIAN PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ASURANSI



BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Masalah   
Perkembangan investasi dewasa ini telah demikian pesatnya terutama pada  pasar keuangan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan jumlah transaksi perusahaan go  public yang terus bertambah. Pada dasarnya investasi adalah suatu aktivitas untuk  menempatkan dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan.

Pada umumnya investasi keuangan dibagi atas dua bagian yaitu pasar modal (capital  market) dan pasar uang (money market). Pembagian ini didasarkan atas instrument  keuangan atau surat berharga yang diperjual belikan.
Investor memiliki banyak pilihan dalam menginvestasikan dananya dalam  pasar modal atau pasar uang. Namun dalam pembuatan keputusan investasi tersebut,  investor harus mempertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi tingkat  pengembalian investasinya di masa yang akan datang, untuk itu suatu keputusan  investasi yang dibuat harus berdasarkan analisis dan perhitungan matang.
Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan pos-pos  laporan keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan (biasanya disusun dalam  periode I tahun buku ) dari suatu perusahaan pada umumnya dimaksudkan untuk  memberikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan bersifat ekonomis.
Laporan keuangan dianalisis untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan.
Interprestasi dan analisis laporan keuangan memerlukan adanya suatu ukuran tertentu.
Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Rasio yang  biasa digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan yaitu ; rasio likuiditas, rasio  rentabilitas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio penilaian   saham. Hasil dari rasio-rasio ini akan menggambarkan kondisi dari kinerja perusahaan  tersebut.
Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai sumber analisis investasi sebelum  membeli saham yang diminati. Dimana laporan keuangan merupakan salah satu dari  sekian banyak informasi yang bisa digunakan untuk merevisi dan mendeteksi harga  sekuritas seperti saham, obligasi dan surat berharga lainnya. Para investor yang  membeli saham suatu perusahaan tertentu berarti investor membeli prospek  perusahaan yang bersangkutan. Apabila prospek perusahaan meningkat maka harga  sahamnya juga akan meningkat.
Penilaian prospek perusahaan ini tergantung pada kinerja perusahaan yang  bersangkutan. Salah satu alat pengukuran kinerja keuangan adalah dengan menilai  harga saham perusahaan tersebut. Jadi harga saham sangat tergantung pada baik  buruknya kinerja perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi kredibilitas  perusahaan. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan  tersebut. Dan sebaliknya, bila harga saham terlalu rendah sering diartikan perusahaan  rendah.
Perusahaan asuransi memiliki prospek yang baik di sektor keuangan. Jumlah  penduduk Indonesia yang banyak dapat menjadi pasar yang berpotensi besar bagi  perusahaan apabila pasar ini dikelola dengan baik. Karena saat ini masyarakat  semakin percaya kepada asuransi, masyarakat beranggapan asuransi menjadi salah  satu cara untuk penanggulangan resiko, baik untuk resiko jiwa maupun usaha.
Walaupun demikian investasi saham selalu mengandung unsur resiko,  karena perolehan yang diharapkan baru akan diterima pada masa yang akan datang,  dalam investasi saham juga dikenal istilah  high risk high return. Investor tentunya  memiliki daya tarik terhadap investasi yang memberikan tingkat pendapatan yang   lebih tinggi dengan mempertimbangkan resiko yang akan dihadapi dalam target  investasinya. Demikian halnya investasi dalam perusahaan asuransi, resiko yang  ditanggung investor sangat tinggi. Apabila terjadi kemacetan dalam pembayaran oleh  nasabah maka akan merugikan pihak perusahaan. Hal ini tentu akan mengurangi laba  perusahaan yang menjadi bagian pemegang saham (investor), serta kemungkinan  perusahaan akan bangkrut semakin besar apabila kerugian yang terjadi terlalu besar.
Harian Bisnis Indonesia : 23/10/2007 menulis bahwa emiten asuransi hingga  triwulan III/ 2007 tercatat membagi gain (keuntungan) rata-rata sebesar 57,7%, jauh  melampaui pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang dalam kurun  waktu sama tumbuh 30,7%. Pada tabel dibawah ini disajikan data mengenai kenaikan  harga saham yang mempengaruhui pembagian gain (keuntungan  ) perusahaan  Asuransi.
Tabel 1.1 Perubahan Harga Saham Beberapa Perusahaan Asuransi Pada Awal dan Akhir Tahun 2007 Emiten  Harga Saham  Perubahan  (%)  Awal Tahun  Akhir Tahun PT. Asuransi Harta Aman P, Tbk  RP. 270  RP. 970  (+) 260 % PT. Asuransi Bintang, Tbk  Rp. 500  Rp. 315  (-) 37% PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk  Rp. 220  Rp. 220   0 % PT. Asuransi Bina Dana Arta Tania, Tbk  Rp. 220  Rp. 220   0 % Sumber : Harian Bisnis Indonesia 23/10/2007 (Data diolah) Kenaikan tersebut disumbang delapan saham perusahaan asuransi di PT  Bursa Efek Jakarta , dengan kenaikan tertinggi dialami saham PT Asuransi Harta  Aman Pratama Tbk (AHAP) sebesar 260% ke posisi Rp270 (per 28 September). Data  Bloomberg menyebutkan koreksi harga hanya menimpa satu saham asuransi yakni  saham PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI), yang anjlok 37% ke posisi Rp315  dibandingkan dengan posisi awal tahun Rp500.  Dua saham tidak mengalami  perubahan harga yakni saham PT Asuransi Jasa Tania Tbk yang sepanjang tahun ini   'mati suri' dan saham PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk yang diperdagangkan dengan  harga stagnan Rp220. Analis PT Optima Investama Ikhsan Binarto menilai lonjakan  harga saham perusahaan asuransi sepanjang tahun ini lebih banyak didorong faktor  pasar yang masih di dalam tren menguat (bullish), serta sentimen positif terhadap aksi  korporasi beberapa emiten. Pengaruh pasar sangat besar, sementara itu aksi korporasi  perusahaan asuransi sendiri membuat investor memburu beberapa saham, terutama  saham asuransi Harta Aman Pratama yang harganya naik tertinggi dibandingkan  dengan emiten asuransi lain. Pertumbuhan bisnis asuransi juga didukung aspek  fundamental menyusul ekspektasi peningkatan kinerja emiten asuransi, seiring  membaiknya daya beli masyarakat. Ada korelasi antara pertumbuhan ekonomi,  pendapatan masyarakat, serta keikutsertaan mereka berasuransi. Dengan membaiknya  daya beli masyarakat, wajar jika permintaan asuransi meningkat. Pada akhirnya,  kinerja keuangan asuransi pun membaik.
Berdasarkan fenomena diatas, maka peniliti tertarik melakukan penelitian  terhadap perusahaan asuransi dengan mengambil judul “ Analisis Pengaruh Rasio  Penilaian Pasar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi yang  Tercatat di Bursa Efek Indonesia” B.  Perumusan Masalah  Masalah ialah sesuatu yang memerlukan pemecahan dan merupakan sesuatu  yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, setiap masalah memerlukan suatu tanggapan  serta cara-cara mengatasinya agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang  diharapkan. Perumusan masalah merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum  mencapai ke tahap pembahasan.
 Berdasarkan hal ini maka penulis mengemukakan beberapa masalah, yaitu :  1.  Apakah Price to Book Value (PBV) dan  Price/Earning Ratio (PER) mempunyai  pengaruh dan signifikan secara bersama-sama terhadap harga  saham perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
2.  Apakah Price to Book Value (PBV) dan Price/Earning Ratio (PER) mempunyai pengaruh dan signifikan secara parsial terhadap harga saham  perusahaan asuransi yang tercatat di bursa Efek Indonesia.
C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesa atau kesimpulan sementara tentang  hubungan antar variabel yang diteliti, disusun dari berbagai teori yang telah  dideskripsikan (Husein, 2002:23).
Adapun kerangka konseptual yang menjadi dasar penelitian ini adalah  sebagai berikut :  Sumber : Fakhruddin, 2001 : 55 Gambar 1.1 Kerangka Konseptual   Dari Gambar 1.1 diperoleh kesimpulan sementara bahwa Price to Book  Value (PBV) dan Price/Earning Ratio (PER) mempengaruhi harga saham dari suatu  perusahaan.
D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah  penelitian (Sugiono 1999: 51.) Namun demikian, hipotesis sangat penting artinya  Price to Book Value (PBV) dan  Price/Earning Ratio (PER)  Harga Saham  sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan dalam  penelitian agar lebih mengarah pada sasaran penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penulis mencoba untuk memberikan  hipotesis sebagai berikut : 1.  Price to book value (PBV) dan Price/Earning Ratio (PER) berpengaruh dan  signifikan secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan asuransi  yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
2.  Price to book Value (PBV) dan Price/Earning Ratio (PER) berpengaruh dan  signifikan secara parsial terhadap harga saham perusahaan asuransi yang  tercata di bursa Efek Indonesia.
E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian in adalah : 1.  Menganalisis pengaruh Price to Book Value (PBV) dan Price/Earning Ratio  (PER) terhadap harga saham perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa Efek  Indonesia.
2.  Mengetahui secara bersama-sama dan secara parsial variabel mana diantara  Price to Book Value (PBV) dan Price/Earning Ratio (PER)  yang memiliki  pengaruh yang dominan terhadap harga saham perusahaan asuransi yang  tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat bermanfaat : 1.  Bagi penulis, akan memberikan kontribusi bagi pemikiran penulis dalam  memperluas cakrawala berfikir ilmiah dalam bidang keuangan khususnya pada  analisis pengaruah rasio keuangan perusahaan terhadap harga saham.
 2.  Bagi kalangan akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan  kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh Price to  book Value (PBV)  dan Price/Earning Ratio (PER) terhadap harga saham  perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
3.  Bagi penulis lanjutan, sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan  perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.
F.  Metode Penelititan  1.  Batasan Operasional Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian penulis, yaitu : a.  Harga saham pembukaan dan penutupan pada setiap akhir bulan dari tahun  2002-2007 dari perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
b.  Laporan laba-rugi dan neraca setiap tahun dari perusahaan asuransi yang  tercatat di Bursa Efek Indonesia.
c.  Rasio keuangan yang terdiri dari  Price to Book Value  (PBV) dan  Price/Earning Ratio (PER) 2.  Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa  orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau  manjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003 :103).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi sektor perusahaan  asuransi yang terdaftar (Listing) di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2002-2007.
Populasi yang akan diteliti terdiri dari 10 perusahaan asuransi yang tercatat di Bursa  Efek Indonesia.
 Pemilihan sampel dilakukan dengan metode “Non Probability Random  Sampling”  yaitu dengan metode “Purposive Sampling”,  Metode Purposive Sampling adalah metode pengambilan sampel dengan menetapkan kr iteria-kriteria tertentu  sebagai syarat pengambilan sampel (Sugiyono,2003:78).
Adapun kriteria kriteria data yang penulis tentukan adalah : a.  Emiten telah listing pada tahun 2002 b.  Emiten mempunyai laporan keuangan pertahun yang lengkap dari  tahun 2002-2007.
Emiten yang memiliki laporan keuangan lengkap sebanyak 10  perusahaan.
Berdasarkan syarat-syarat diatas maka yang menjadi sampel penelitian ini  adalah sebagai berikut : Tabel 1.2  Perusahaan Asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2002-2007  KODE  NAMA PERUSAHAAN ABDA  PT. Asuransi Bina Dana Arta, Tbk AHAP  PT. Asuransi Harta Aman P, Tbk  ASBI  PT. Asuransi Bintang, Tbk ASDM  PT. Asuransi Dayin Mitra, Tbk  ASRM  PT. Asuransi Ramayan, Tbk LPGI  PT. Lippo General Insurance, Tbk MREI  PT. Maskapai Reasuransi Ind, Tbk PNIN  PT. Panin Insurance, Tbk PNLF  PT. Panin Life, Tbk AMAG  PT.Asuransi Multi Artha Guna, Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia (Data Diolah)  3.  Definisi Operasional  Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel  terikat (variabel  dependen) dan variabel bebas ( variabel independent).
a.  Variabel Bebas (variabel Independen) 1)  Price to Book Value (PBV) Price to Book Value (PBV) merupakan rata-rata rasio harga pasar saham  terhadap nilai buku saham i pada periode t. Rasio  ini menggambarkan  seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham perusahaan.
(Tambunan:2007:249).
Price to Book Value =  BookValue ice StockPr Book Value (BV) Nilai buku persaham menggambarkan perbandingan total modal (ekuitas)  terhadap jumlah saham beredar (Tambunan:2007:249).
Book Value =  Stocks Equity 2)  Price/Earning Ratio (PER) Price/Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan antara (Market Share) Harga Pasar dan   (Earning Per Share) saham dan Laba Per Saham  (Tambunan:2007:249).
Price/Earning Ratio (PER) =  Share EarningPer e MarketShar  b.  Variabel Terikat (Variabel Dependen) Harga saham adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan  pembeli saham yang dilatar  belakangi oleh harapan mereka terhadap profit  perusahaan (Siamat, 2004:268). Pada penelitian ini harga saham yang digunakan  adalah harga pembukaan ditambah harga penutupan setiap akhir bulan di bagi dua,  yang kemudian dirata-ratakan setiap tahunnya.
4.  Lokasi dan Waktu Penelitian  Berdasarkan jenis data yang digunakan, data diambil dari Website internet (www. idx.co,id),  www.e-bursa.com  dan buku-buku referensi lainnya.)  yang  menyajikan data-data yang dibutuhkan yaitu laporan keungan tahun 2002-2007.
Waktu penelitian adalah mulai dari bulan mei 2008 sampai dengan bulan  agustus 2008.
5.  Jenis Data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,  yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah oleh pihak lain. Data  sekunder yang digunakan berupa :  a.  Sejarah singkat Bursa Efek Indonesia b.  Neraca tahunan Emiten periode 2002-2007  c.  Laporan laba rugi tahunan emiten periode 2002-2007  d.  Hasil publikasi keuangan, buku-buku ekonomi dan literatur lainnya yang  relevan dengan masalah yang diteliti.
 6.  Teknik Pengumpulan Data  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode Documentary-Historical.  Metode ini menggunakan dokumen-dokumen  sebagai alat pengumpulan data. (Sigit, 1999:76) Penelitian ini menggunakan dokumen-dokumen publik yang diambil dari situs-situs  internet dan juga melalui buku-buku referensi.
7.  Metode Analisis Data Metode analisis  merupakan cara atau tehnik dalam mengkaji data yang  terkumpul dalam hubungannya dengan hipotesis. Sesuai dengan masalah dan  rangkaian hipotesis, metode analisis yang di gunakan adalah : a.  Perhitungan Variabel Pada tahap ini, variabel bebas maupun terikat dari perusahaan asuransi yang  diangkat dalam penelitian ini akan dihitung dengan metode analisis rasio  penilaian pasar. Analisis rasio yang digunakan dalam menganalisis laporan  keuangan berupa laporan laba-rugi dan neraca antara lain  (Tambunan:2007:249) : 1.  Price to Book Value =  BookValue ice StockPr Book Value =  Stocks Equity 2.  Price/Earning Ratio (PER) =  Share EarningPer e MarketShar  b.  Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan merumuskan dan menafsirkan data yang  ada sehingga memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan organisasi  melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data mengenai sejarah  organisasi dan kegiatan perusahaan sehingga diketahui gambaran umum  organisasi.
c.  Pengembangan Model Analisis.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi  linear berganda. Untuk memudahkan dalam pencarian koefisien regresinya  dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer program spss for windows versi  12.0. Rumusan umum dari regresi linear berganda adalah (Mulyono,  2003:153):  Y =  e xbxbb +++ 22110 Keterangan : Y = Harga Saham  x1 = Price to Book Value (PBV) x2 = Price/Earning Ratio (PER) b0 = Konstanta b31− = Koefisien Regresi e = Epsilon atau variabel lain yang tidak diikutkan dalam penelitaian.
 d.  Uji asumsi klasik statistik 1.  Uji Normalitas Sebaran.
Uji normalitas sebaran yaitu pengujian untuk melihat pola distribusi dari  data sampel yang diambil, telah mengikuti sebaran distribusi normal atau  tidak. Uji normalitas ini dapat diketahui dan dapat dideteksi dengan  menggunakan histogram dan plot normal serta dengan uji statistik seperti  uji chi-square, kolmogorov-smirnov dan lain-lain. Ketentuannya adalah  apabila output histogram menggambarkan bahwa sebaran data yang ada  menyebar merata dan membentuk suatu garis linear  (lurus) dapat  disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Apabila diperoleh  dari nilai signifikan uji kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0.05 maka  distribusi data dinyatakan normal.
2.  Uji Multiko lineritas  Multikolineritas adalah adanya kerelasi linier diantara dua atau lebih  variabel bebas.
3.  Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah terjadinya korelasi diantara data-data pengamatan,  atau dengan kata lain munculnya suatu data yang dipengaruhi oleh data  sebelumnya.
4.  Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel-variabel  tidak  sama untuk semua pengamatan. Pada Heteroskedastisitas kesalahan yang  terjadi tidak random, tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai  dengan besarnya satu atau lebih variabel.
 e.  Koefisien Determinasi  Pengujian koefisien determinasi (R 2 ) akan menunjukkan besarnya persentase  pengaruh variasi dalam variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana 0<  R 2 <1, nilai R yang semakin mendekati 1 berarti semakin kuatnya pengaruh  variabel bebas terhadap variabel terikat.
f.  Pengujian Hipotesis  1.  Uji F (F-Test) Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh  variabel bebas secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel terikat.
Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :    H0 : b 1 ,b 2 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari  seluruh variabel bebas (X 1s/d X 2 ) terhadap harga saham (Y).
   H0 : b 1 ,b 2 # 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari  variabel bebas (X 1s/d X 2 ) terhadap harga saham (Y).
Untuk menentukan nilai F-Tabel, tingkat signifikan yang digunakan  sebesar 5% dengan derajat kebebasan df = (n-k) dan (k-1), dengan  kriteria uji yang digunakan adalah : Jika F-hitung ≥F-tabel, maka H 0 ditolak, H i diterima Artinya secara serempak ada pengaruh signifikan varibel bebas terhadap  variabel terikat.
Jika F-hitung ≤F-tabel maka H 0 diterima, H i ditolak  Artinya secara serempak tidak ada pengaruh signifikan varibel bebas  terhadap variabel terikat.
2.  Uji T (T-Test) Uji stastik (t-Test) disebut juga penguji secara parsial, dilakukan untuk  melihat apakah variabel bebas (Y) dalam penelitian mempunyai pengaruh  yang signifikan atau tidak terhadap variabel tidak bebas (X i ) secara  parsial. Bentuk pengujiannya adalah : H0 : b 1 ,b 2= 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas (Xi )  terhadap variabel terikat (Y).
H0 : b 1 ,b 2# 0, artinya terdapat pengaruh variabel bebas (X i )  terhadap variabel terikat (Y).
Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5 % dan derajat kebebasan  (n-k), kemudian dibandingkan dengan t-hitung disini dilakukan uji  signifikan, dengan kriteria uji yang digunakan adalah :  Jika t-hitung ≥t-tabel, maka H 0 ditolak, H i diterima Artinya ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Jika t-hitung ≤t-tabel maka H 0 diterima, H i ditolak Artinya tidak ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel  terikat.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi