1BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mobilitas manusia terus mengalamipeningkatan
yang sangat signifikan dari tahun ke
tahun. Perkembangan mobilitas manusia saat ini juga berpengaruh terhadap perkembangan sarana transportasi,
mulai dari transportasi darat, laut dan udara.
Hal ini terlihat dari berbagai perkembangan industri jasa dalam bidang transportasi yang ada di Indonesia, mulai dari
penerbangan, kapal laut, dan berbagai
transportasi darat. Industri jasa transportasi darat yang memiliki minat konsumen terbanyak pada umumnya mengharuskan
untuk lebih optimal dalam mengelola
perusahaan.
Suatu perusahaan
baik yang bergerakdalam bidang manufaktur ataupun jasa perlu mengetahui dan memahami perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk, hal tersebut bertujuan agar mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Perilaku seseorang akan
mencerminkan sikapnya terhadap suatu
obyek, maka konsumen akan berperilaku mendukung obyek atau produk tersebut, tetapi jika sikapnya negatif, maka
dia akan selalu mencoba menghalangi atau
mengabaikan obyek atau produk tersebut. Sikap konsumen dapat diukur melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
padanya. Berdasarkan perilaku konsumen
tersebut perusahaan dapat menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien bagi produk atau jasa dengan cara
memahami keinginan konsumen.
Kemudian disusunlah
suatu strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan agar konsumen merasa puas.
1Perusahaan transportasi darat dalam hal ini
CV. Batang Pane berusaha memberi
kepuasan kepada penumpangnya, dengan tujuan agar dapat memenangkan persaingan. Konsumen dalam hal ini
penumpang adalah merupakan asset yang
paling penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itulah perlu diketahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penumpang CV. Batang Panedalam menentukan pembelian tiket bus.
Perusahaan jasa
harus dapat merancang strategi pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satu
factor yang mempengaruhi tahaptahap dalam proses pembelian yang dilakukan oleh
enumpang adalah penetapan harga dan
pelayanan yang dilakukan perusahaan jasa transportasi. Penetapan harga jasa berbeda dengan harga barang dalam
beberapa aspek seperti jasa tidak menghasilkan
transfer kepemilikan fisik, variabilitas input
dan output, heterogenitas jasa membatasi pengetahuan
konsumen tentang harga jasa, dan lainlain (Kottler, 2002).
Penetapan harga
yang tepat sesuai dengan pelayanan dan kinerja yang ditawarkan oleh perusahaan dapt menciptakan
kepuasan konsumen, konsumen yang merasa
puas dapat tercipta loyalitas konsumen. (Tjiptono, 2004). Harga berperan penting secara makro (bagi
perekonomian secara umum) dan secara mikro
(bagi konsumen dan perusahaan). Bagi perekonomian, harga dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan
lainlain; bagi konsumen, harga dapat
menjadi salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan pembelian.
1Sedangkan bagi perusahaan, harga merupakan
satu-satunya elemen bauran pemasaran
yang mendatangkan pendapatan (Tjiptono, 2004: 183).
Tarif bus yang
telah ditetapkan dinas perhubungan mengharuskan perusahaan transportasi darat untuk lebih
hati-hati dalam penetapan harga.
Berdasarkan
keputusan Permenhub nomor 288/2008 tentang tarif dasar batas atas dan bawah angkutan penumpang AKAP (antar kota
antar provinsi) di jalan dengan bus umum
Untuk wilayah satu meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan NTB batas bawah Rp 92 per penumpang per kilometer,
dan tarif batas atas Rp 150 dari sebelumnya
Rp 130. (www.lintasberita.com) Salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian adalah kualitas
pelayanan perusahaan. Kualitas pelayanan
di dalam bisnis transportasi,merupakan
salah satu pemikiran yang sering digunakan dalam menilai kualitas suatu kendaraan, ataupun pelayanan
yang diberikan kepada konsumen.
Konsumen yang
mendapatkan kepuasan maka konsumen tersebut dapat menggunakan jasa tersebut lagi di kemudian
hari.
Perusahaan yang
dapat memberikanpelayanan yang berkualitas dan konsumen merasa mendapatkan kepuasan makaakan
tercipta pembelian kembali, dan
sebaliknya (Kotler, 2002). Unsur-unsur yang membentuk pelayanan berkualitas merupakan perpaduan dari kualitas
manusia yang dicerminkan oleh perilaku
atau sikap pribadi dalam berinteraksidengan para tamu hotel dan ketrampilan atau keahlian yang merupakan
penguasaan unsur-unsur teknik dan prosedur
yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya. Unsur-unsur dan komponenkomponen
dasar dalam pelayanan sulit untuk diinventori, maka dapat dikatakan 1bahwa pelayanan adalah berkaitan dengan
proses, dimana produk yang dinikmati oleh
tamu berupa pengalaman (Sulastiyono, 2006 : 58).
Pelayanan merupakan
suatu kinerja penampilan, tiak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisapasi
aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut (Kotler : 2001).
Sedangkan menurut
direksi CV. Batang PaneBaru yaitu Bapak Heriro pelayanan yang diberikan bus CV. Batang Pane Baru kepada
konsumen adalah upaya perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan serta menciptakan kepuasan
konsumen dalam menggunakan bus CV. Batang Pane Baru Medan.
CV. Batang Pane
Baru Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi darat. Perusahaan ini
melayani konsumen dengan tujuan Medan –
Gunung Tua. Dalam lebih 10 tahun sejak beroperasinya CV. Batang Pane Baru Medan selalu mengalami peningkatan
dan penurunan jumlah penumpang. Hal ini
dapat terlihat dari rata-rata jumlah penumpang dalam 5 tahun terakhir.
Tabel 1.1 Jumlah Penumpang CV. Batang Pane Baru Periode 2005-2009 Tahun
CV. Batang Pane Baru 2005 35.215 2006 33.248 2007 38.556 2008 42.056 2009 39.055 Sumber
: CV. Batang Pane Baru Tabel 1.1 diatas menunjukkan peningkatan
jumlah penumpang CV.
Batang Pane Baru
Medan dari tahun 2005 – 2009. CV. Batang Pane Baru Medan 1mampu meningkatkan eksistensinya didalam
persaingan kendaraan darat terutama jurusan
Medan – gunung tua. Persaingan utama yang dihadapi CV. Batang Pane Baru Medan adalah bus-bus dengan rute yang sama
yang terlebih dahulu beropersai sebelum
CV. Batang Pane Baru Medan seperti bus CV. Baruna, bus PT. Barumun dan CV. Sampagul.
Harga yang ditawarkan bus CV. Batang Pane Baru
Medan bervariasi tergantung pada kelas
bus tersebut. Terdapat 2 kelas dalam bus tersebut, yaitu kelas ekonomi yang fasilitasnya tanpa
mengguakan AC (Air conditioner)sengan harga
tikek Rp. 75.000,00 dan kelas Executive yang fasilitasnya menggunakan AC dengan harga tiket Rp. 90.000,00.
Berdasarkan
gambaran diatas penulistertarik untuk mengkaji lebih dalam dan melakukan penelitian dengan judul
”Analisis Pengaruh Harga Tiket dan Pelayanan
Bus Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Bus Pada CV. Batang Pane Baru Medan“ B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah harga tiket dan pelayanan bus berpengaruh terhadap keputusan
pembelian tiket bus pada CV.
Batang Pane Baru
Medan?” C. Kerangka Konseptual 1Kerangka pemikiran merupakan
kesimpulansementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan antar variabel yang sedang
diteliti. Hal ini merupakan tuntutan
untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan
penjelasan kualitatif.
Keputusan pembelian
menurut Setiadi (2003:5) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan
pembelian,artinya bahwa seseorang sebelum
membuat keputusan haruslah memilki beberapa alternatif pilihan.
Keputusan untuk
membeli dapat mengarah kepada proses dalam pengambilan keputusan tersebut dilakukan.
Konsumen tidak
terlepas dari karakteristik produk ataupun jasa untuk melakukan pembelian. Pada perusahaan jasa transportasi
factor yang paling dipertimbangkan
adalah harga dan pelayanan. Harga merupakan estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut
kegunaan dan kualitas produk, citra yang
terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai
suatupproduk (Mc Daniel, 2001:56) Penetapan
harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau
oleh konsumen akan cenderung membuat
konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Pelayanan merupakan
suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi
aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut(Kotler : 1995).
Pelayanan apabila
dilakukan dengan baik dan tepat, berkontribusi positif terhadap terwujudnya keputusan pelanggan menggunakan
jasa dan meningkatkan 1hubungan relasi
jangka panjang dengan perusahaan. Perusahaan harus dapat memahami keinginan pelanggan dan yang menjadi
kebutuhan spesifik pelanggan Peneliti
dari Texas University A&M dan kemudian dikuatkan dalam penelitian oleh forum Corporation (Griffin 2002:111)
mengidentifikasikan lima dimensi pelayanan
yang paling penting bagi pembeli yaitu : 1. Kehandalan: kemampuan untuk memberikanapa
yang telah dijanjikan, secara andal dan
tepat.
2. Jaminan:
pengetahuan dan sopan santun para pegawai dan kemampuan mereka untuk mengesankan kepercayaan dan keyakinan.
3. Keberwujudan:
fasilitas fisik dan perlengkapan dan penampilan personil.
4. Empati: tingkat
kepedulian dan perhatian individual yang di berikan kepada konsumen.
5. Daya tanggap:
keinginan untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang tepat.
Pasuraman (1988)
dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL dalam Lupiyoadi (2006:182) berhasil
mengidentifikasikan lima kelompok karakteristik yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi
kualitas jasa yaitu : 1. Bukti langsung
(tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
2. Kehandalan
(reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera memuaskan.
3. Daya tanggap
(responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu konsumen dan memberikan dengan tanggap.
14. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan,
kesopanan dan sifat dipercaya dimiliki
para staf, bebas dari bahaya risiko dan keragu-raguaan.
5. Empati
(emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan
para konsumen.
Adapun kerangka
konseptual yang menjelaskan pengaruh harga produk dan pelayanan terhadap perilaku konsumendapat
dilihat pada gambar sebagai berikut: Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber: Phillip Kotler (2002) D. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan
masalah dan kerangka konseptual, maka
hipotseis yang dikemukakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut : “Harga tiket dan pelayanan bus berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepeutusan
pembelian tiket padaCV. Batang Pane Baru Medan”.
E. Tujuan dan
Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Harga (X1)
Keputusan Pembelian (Y) Pelayanan
1. Bukti langsung (X2) 2. Keandalan (X3) 3. Daya tanggap (X4) 4. Jaminan (X5) 5. Empati (X6) 1 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh harga
tiket dan pelayanan bus terhadapkeputusan pembelian tiket bus pada CV. Batang Pane Baru Medan.
2. Manfaat
Penelitian a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini memberikan masukan yang
mungkin bermanfat bagi CV. Batang Pane
Baru untuk menentukan strategi pemasaran selanjutnya.
b. Bagi Peneliti
Lain Penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian
pada objek atau masalah yang sama di masa yang akan datang maupun untuk penelitian lanjutan.
c. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi
penulis untuk menerapkan teori-teori dan
literaturyang penulis peroleh di bangku perkulihan
dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan dan untuk menambah pemahaman penulis
dalam bidang manajemen pemasaran.
F. Metode
Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan dalam penelitian ini adalah : 1Peneliti menghindari salah persepsi dalam
membahas dan menganalisis permasalahan,
maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah
: a.
Harga (X1) b. Bukti langsung (X2) c.
Keandalan (X3) d. Daya tanggap (X4) e.
Jaminan (X5) f. Empati (X6) g.
Keputusan Pembelian (Y) 2. Definisi operasional variabel a. Variabel Bebas atau Independen, yaitu
variabel yang mempengaruhi variabel
dependen.
Adapun yang menjadi
variabel bebas dari penelitian ini adalah: 1) Harga (X1) merupakan estimasi penjual
terhadap arti ekspresi nilai yang
menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk
melalui jaringan distribusi serta
layanan yang menyertai suatupproduk.
2) Bukti langsung
(tangible)(X2), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
3) Kehandalan
(reliability) (X3), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera memuaskan.
24) Daya tanggap (responsiveness) (X4), yaitu
keinginan para staf untuk membantu
konsumen dan memberikan dengan tanggap.
5) Jaminan
(assurance) (X5), pengetahuan dan sopan santun para pegawai dan kemampuan mereka untuk mengesankan
kepercayaan dan keyakinan.
6) Empati (emphaty)
(X6), tingkat kepedulian dan perhatian individual yang di berikan kepada konsumen.
b. Variabel terikat
atau dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (variabel
bebas). Adapun yang menjadi variabel
terikat adalah keputusan pembelian tiket bus pada CV.
Batang Pane Baru
Medan.
Tabel 1.2 merupakan
Tabel operasional variabel, berisikan indikator
yang akan digunakan untuk membantu membuat pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 1.2 Definisi opersional variabel variabel indikator Skala ukur Harga
(X1) 1. Tingkat Harga 2. Harga Saingan 3. Permintaan 4. Variasi Hargs Likert Bukti
langsung (X2) 1. Fasilitas fisik 2.
Fasilitas 3. Penampilan Kerja 4. Kenyamanan Likert Keandalan
(X3) 1. Ketepatan keberengkatan bus 2. Ketepatan waktu tiba 3. Kesesuian pelayanan dengan janji yang ditawarkan 4. Supir bus yang berpengalaman Likert 2Daya tanggap (X4) 1.
Kecekatan petugas dalam pelayanan; 2.
Pemberian informasi 3. Pelayanan penuh
rasa sabar 4. Mengutamakan kepuasan
pelanggan Likert Jaminan (X5) 1.
Reputasi yang baik 2. Karyawan yang
kompeten 3. Asuransi 4. Ganti rugi Likert Empati
(X6) 1. Perhatian akan kebutuhan pelanggan 2. Memahami kebuthan para pelanggan 3. Memberikan respon yang baik 4. Keinginan membantu Likert Keputusan
Pembelian (Y) 1.
Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3.
Perilaku pasca beli 4. Loyalitas Likert Sumber : Kotler (2002), Tjiptono (2001) 3.
Skala Pengukuran Variabel(Parameter Variabel) Pada penelitian ini
variabel yang diukur yaitu variabel harga, pelayanan dan keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane
Baru Medan dengan menggunakan Skala
Likert. Skala Likertyaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang sosial
(Sugiyono, 2006:86) dengan pembagian sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4 Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1 4.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 2Penelitian ini dilakukan di CV. Batang Pane
Baru Medan di Jl. SM.Raja No.
29 L Km 6,5 Simpang
Marendal Medan. Penelitian dilakukan sejak bulan Mei sampai Agustus 2010.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap
yang biasanya berupa orang, objek,
transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian
(Kuncoro, 2003:103).
Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah rata-rata penumpang yang menggunakan bus CV. Batang Pane Baru dalam
sebulan, bus yang berangkat tiap harinya
sebanyak 4 unit bus dengan kapasitas penumpang 30 orang. Sehingga populasi pada CV, Batang
Pane Baru sebesar 30×4×30 = 3.600
penumpang b. Sampel Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit
populasi (Kuncoro, 2003:103).
Pengampilan sampel menggunakan teknik aksidental sampel yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan
dimana yang siapa saja kebetulan bertemu
dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel (Situmorang, 2008:141). Jumlah rata-rata
penumpang yang menggunakan bus CV.
Batang Pane Baru Medan sebanyak 3.600 penumpang.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005:78). Yaitu tehnik
pengambilan sampel dimana peneliti
menggunakan sampel dari populasi dengan rumus : 2N n =
————— 1 + Ne 2 Dimana : n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = taraf kesalahan Sampel yang digunakan pada CV. Batang Pane
Baru Medan 3.600 n =
—————— = 97,29 (dibulatkan menjadi
97) 1 + 3.600 x (0,1)2 6.
Jenis dan Sumber Data a. Data
Primer.
Data yang diperoleh langsung dari responden
terpilihpada lokasi penelitian. Data
primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan
mengenai variabel penelitian. Dalam hal
ini penulis memperolehnya langsung dari penumpang
CV. Batang Pane Baru Medan.
b. Data Sekunder.
Data yang diperoleh
melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi
perusahaan, maupun dari internet yang
ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa teknik
antara lain: a. Kuesioner 2 Merupakan tehnik pengumpulan data yang
dilakukan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
b. Wawancara Merupakan suatu jenis pengumpulan data melalui
wawancara atau mengajukan pertanyaan
secara lisan untuk mendapatkan informasi.
c. Studi pustaka Studi
pustaka merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku- buku literatur yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji validitas dan reliabelitas kuesioner
dilakukan untuk menguji apakah suatu
pertanyaan (kuesioner) layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya
mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan
valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar.
Kriteria dalam
menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika r hitung> r tabel , maka pernyataan
dinyatakan valid.
Jika r hitung< r
tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid b. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan
konsistensi dari pengukurannya.
Dikatakan konsisten
jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda
(Sugiyono, 2006:109). Reliabel 2artinya
data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain. Kriteria dalam
menentukan realibilitas suatu kuesioner
adalah sebagai berikut: Jika r
hitung> r tabel , maka kuesioner dinyatakan reliabel.
Jika r hitung< r
tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel.
Uji validitas dan
reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada
penumpang CV.
Sampagul dengan
jumlah sampel sebanyak 30 orang.
9. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat
perkiraan yang tidak bias dan efisiensi
maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah distribusi sebuah data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov.
Dengan menggunakan
tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.
(2-tailed) diatas
nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk 2008:62).
2) Uji
Heteroskedastisitas Adanya varians
variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen
(homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedatisitas.
Heteroskedastisitas diuji dengan 2menggunakan uji Glejserdengan pengambilan
keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya
diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varianceresidual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.
3) Uji
Multikolinearitas Artinya variabel
independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan
secara sempurna. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerancedan VIF (Variance
Inflation Factor) melalui program SPSS.
Tolerancemengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai
adalah nilai Tolerance> 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk
2008:104).
10. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriftif Metode ini merupakan metode analisis data di
mana peneliti mengumpulkan, mengklassifikasikan,
menganalisis dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
masalah yang diteliti.
b. Analisis Regresi
Linear Berganda 2Analisis regresi
linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (harga, bukti
langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan,
dan empati) dan variabel terikat (Keputusan Pembelian tiket bus CV.
Sampagul dan CV.
Batang Pane Baru Medan), maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan
program softwareSPSS (Statistic Product
and Service Solution) versi 15.0.
Rumusnya adalah
sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 +
b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6e Dimana : Y
=Keputusan Pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan a =
Konstanta b1-b6 = Koefisien Regresi X1 =
Variabel harga X2 = Bukti langsung X3 =
Keandalan X4 = Daya tanggap X5
= Jaminan (X5) X6 =
Empati (X6) e = Standar Error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan
secara statistik apabila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho
ditolak).
Sebaliknya, disebut
tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam 2daerah dimana Hoditerima. Dalam analisisnya
ada 3 jenis kriteria ketepatan, yaitu: 1. Uji Determinasi (R ) Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel
bebas (X) yaitu harga (X1), Bukt langsung
(X2), Keandalan (X3), Daya Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati (X6) terhadap variabel terikat (Y) yaitu
Keputusan Pembelian tiket bus CV.
Batang Pane Baru
Medan dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R ) dimana 0<R <1. Dari persamaan akan
dapat dihitung R atau coefficient of
determinationyang menunjukkan persentasedari variasi variabel keputusaan nasabah menggunakan Tabungan
Martabe yang mampu dijelaskan oleh model.
2. Uji Signifikan
Simultan (Uji-F) Uji F statistik
digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu yaitu harga (X1), Bukt
langsung (X2), Keandalan (X3), Daya
Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati
(X6) secara bersama-sama (serentak)
terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan Hipotesis dirumuskan sebagai berikut : 1) Ho: b1= b2= b3= b4= b5= b6= 0 Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak
terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu harga (X1), Bukt langsung (X2), Keandalan (X3), Daya Tanggap (X4),
jaminan (X5) dan empati (X6), 2terhadap
variabel terikat (Y) yaitukeputusan pembelian tiket bus CV.
Batang Pane Baru
Medan 2)
Ho : b1 ≠b2 ≠b3 ≠b4 ≠b5 ≠b6 ≠0 Artinya
secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu harga
(X1), Bukti langsung (X2), Keandalan
(X3), Daya Tanggap (X4), jaminan (X5)
dan empati (X6), terhadap variabel
terikat (Y) yaitukeputusan pembelian tiket bus CV.
Batang Pane Baru
Medan Kriteria pengambilan keputusan
(KPK) yaitu: Ho diterima jika F
hitung< F tabelpada α= 5% Ho diterima
jika F hitung> F tabelpada α= 5% 3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Test uji secara parsial menguji setiap
variabel (X) apakah mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y). Bentuk pengujiannya sebagai
berikut: 1) Ho : bi = 0 Artinya variabel bebas yaitu harga (X1), Bukti
langsung (X2), Keandalan (X3), Daya
Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati (X6),, secara parsial tidak berpengaruh positif
terhadap variabel terikat (Y) yaitu
keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan 2). Ho : bi ≠0 Artinya variabel bebas yaitu harga (X1), Bukti
langsung (X2), Keandalan (X3), Daya
Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati (X6),, 3secara parsial berpengaruh positif terhadap
variabel terikat (Y) yaitu keputusan
pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5% dan derajat kebebasan (n-2), kemudian dibandingkan dengan
t hitung yang diperoleh untuk menguji
signifikansi pengaruh.
Kriteria
Pengambilan Keputusan (KPK) yaitu: Ho
diterima jika t hitung< t tabel α= 5% Artinya tidak ada pengaruh yang nyata (X)
terhadap (Y) Ha diterima jika t
hitung> t tabel α= 5% Artinya ada
pengaruh yang nyata (X) terhadap (Y).
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi