Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: Analisis Pengaruh Harga Tiket dan Pelayanan Bus Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Bus Pada CV. Batang Pane Baru



1BAB I  PENDAHULUAN
  A.  Latar Belakang Masalah   
 Mobilitas manusia terus mengalamipeningkatan yang sangat signifikan  dari tahun ke tahun. Perkembangan mobilitas manusia saat ini juga berpengaruh  terhadap perkembangan sarana transportasi, mulai dari transportasi darat, laut dan  udara. Hal ini terlihat dari berbagai perkembangan industri jasa dalam bidang  transportasi yang ada di Indonesia, mulai dari penerbangan, kapal laut, dan  berbagai transportasi darat. Industri jasa transportasi darat yang memiliki minat  konsumen terbanyak pada umumnya mengharuskan untuk lebih optimal dalam  mengelola perusahaan.

Suatu perusahaan baik yang bergerakdalam bidang manufaktur ataupun  jasa perlu mengetahui dan memahami perilaku konsumen dalam melakukan  pembelian suatu produk, hal tersebut bertujuan agar mendorong konsumen untuk  melakukan pembelian. Perilaku seseorang akan mencerminkan sikapnya terhadap  suatu obyek, maka konsumen akan berperilaku mendukung obyek atau produk  tersebut, tetapi jika sikapnya negatif, maka dia akan selalu mencoba menghalangi  atau mengabaikan obyek atau produk tersebut. Sikap konsumen dapat diukur  melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan padanya. Berdasarkan perilaku  konsumen tersebut perusahaan dapat menetapkan strategi pemasaran yang efektif  dan efisien bagi produk atau jasa dengan cara memahami keinginan konsumen.
Kemudian disusunlah suatu strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan agar  konsumen merasa puas.
 1Perusahaan transportasi darat dalam hal ini CV. Batang Pane berusaha  memberi kepuasan kepada penumpangnya, dengan tujuan agar dapat  memenangkan persaingan. Konsumen dalam hal ini penumpang adalah  merupakan asset yang paling penting dalam menentukan kelangsungan hidup  perusahaan. Untuk itulah perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang  mempengaruhi penumpang CV. Batang Panedalam menentukan pembelian tiket  bus.
Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi pemasaran yang tepat  dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satu factor yang mempengaruhi tahaptahap dalam proses pembelian yang dilakukan oleh enumpang adalah penetapan  harga dan pelayanan yang dilakukan perusahaan jasa transportasi. Penetapan  harga jasa berbeda dengan harga barang dalam beberapa aspek seperti jasa tidak  menghasilkan transfer kepemilikan fisik, variabilitas input  dan  output,  heterogenitas jasa membatasi pengetahuan konsumen tentang harga jasa, dan lainlain (Kottler, 2002).
Penetapan harga yang tepat sesuai dengan pelayanan dan kinerja yang  ditawarkan oleh perusahaan dapt menciptakan kepuasan konsumen, konsumen  yang merasa puas dapat tercipta loyalitas konsumen. (Tjiptono, 2004). Harga  berperan penting secara makro (bagi perekonomian secara umum) dan secara  mikro (bagi konsumen dan perusahaan). Bagi perekonomian, harga dapat  mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan lainlain; bagi konsumen, harga  dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan pembelian.
 1Sedangkan bagi perusahaan, harga merupakan satu-satunya elemen bauran  pemasaran yang mendatangkan pendapatan (Tjiptono, 2004: 183).
Tarif bus yang telah ditetapkan dinas perhubungan mengharuskan  perusahaan transportasi darat untuk lebih hati-hati dalam penetapan harga.
Berdasarkan keputusan Permenhub nomor 288/2008 tentang tarif dasar batas atas  dan bawah angkutan penumpang AKAP (antar kota antar provinsi) di jalan  dengan bus umum Untuk wilayah satu meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan NTB  batas bawah Rp 92 per penumpang per kilometer, dan tarif batas atas Rp 150 dari  sebelumnya Rp 130. (www.lintasberita.com) Salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian  adalah kualitas pelayanan perusahaan.  Kualitas pelayanan di dalam bisnis  transportasi,merupakan salah satu pemikiran yang sering digunakan dalam menilai  kualitas suatu kendaraan, ataupun pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Konsumen yang mendapatkan kepuasan maka konsumen tersebut dapat  menggunakan jasa tersebut lagi di kemudian hari.
Perusahaan yang dapat memberikanpelayanan yang berkualitas dan  konsumen merasa mendapatkan kepuasan makaakan tercipta pembelian kembali,  dan sebaliknya (Kotler, 2002). Unsur-unsur yang membentuk pelayanan  berkualitas merupakan perpaduan dari kualitas manusia yang dicerminkan oleh  perilaku atau sikap pribadi dalam berinteraksidengan para tamu hotel dan  ketrampilan atau keahlian yang merupakan penguasaan unsur-unsur teknik dan  prosedur yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya. Unsur-unsur dan komponenkomponen dasar dalam pelayanan sulit untuk diinventori, maka dapat dikatakan   1bahwa pelayanan adalah berkaitan dengan proses, dimana produk yang dinikmati  oleh tamu berupa pengalaman (Sulastiyono, 2006 : 58).
Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tiak berwujud dan cepat  hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat  berpartisapasi aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut (Kotler : 2001).
Sedangkan menurut direksi CV. Batang PaneBaru yaitu Bapak Heriro pelayanan  yang diberikan bus CV. Batang Pane Baru kepada konsumen adalah upaya  perusahaan untuk memenuhi kebutuhan  dan keinginan pelanggan serta  menciptakan kepuasan konsumen dalam menggunakan bus CV. Batang Pane Baru  Medan.
CV. Batang Pane Baru Medan merupakan perusahaan yang bergerak di  bidang jasa transportasi darat. Perusahaan ini melayani konsumen dengan tujuan  Medan – Gunung Tua. Dalam lebih 10 tahun sejak beroperasinya CV. Batang  Pane Baru Medan selalu mengalami peningkatan dan penurunan jumlah  penumpang. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata jumlah penumpang dalam 5 tahun  terakhir.
Tabel 1.1  Jumlah Penumpang CV. Batang Pane Baru  Periode 2005-2009  Tahun  CV. Batang Pane Baru  2005 35.215  2006 33.248  2007 38.556  2008 42.056  2009 39.055  Sumber  : CV. Batang Pane Baru   Tabel 1.1 diatas menunjukkan peningkatan jumlah penumpang CV.
Batang Pane Baru Medan dari tahun 2005 – 2009. CV. Batang Pane Baru Medan   1mampu meningkatkan eksistensinya didalam persaingan kendaraan darat terutama  jurusan Medan – gunung tua. Persaingan utama yang dihadapi CV. Batang Pane  Baru Medan adalah bus-bus dengan rute yang sama yang terlebih dahulu  beropersai sebelum CV. Batang Pane Baru Medan seperti bus CV. Baruna, bus  PT. Barumun dan CV. Sampagul.
 Harga yang ditawarkan bus CV. Batang Pane Baru Medan bervariasi  tergantung pada kelas bus tersebut. Terdapat 2 kelas dalam bus tersebut, yaitu  kelas ekonomi yang fasilitasnya tanpa mengguakan AC (Air conditioner)sengan  harga tikek Rp. 75.000,00 dan kelas Executive yang fasilitasnya menggunakan  AC dengan harga tiket Rp. 90.000,00.
Berdasarkan gambaran diatas penulistertarik untuk mengkaji lebih dalam  dan melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pengaruh Harga Tiket dan  Pelayanan Bus Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Bus Pada CV. Batang  Pane Baru Medan“  B. Perumusan Masalah  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka  perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah harga tiket dan  pelayanan bus berpengaruh terhadap keputusan pembelian tiket bus pada CV.
Batang Pane Baru Medan?”  C. Kerangka Konseptual   1Kerangka pemikiran merupakan kesimpulansementara dari tinjauan teoritis  yang mencerminkan antar variabel yang sedang diteliti. Hal ini merupakan  tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis yang  berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.
Keputusan pembelian menurut Setiadi (2003:5) adalah pemilihan dari dua  atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian,artinya bahwa seseorang  sebelum membuat keputusan haruslah memilki beberapa alternatif pilihan.
Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada proses dalam pengambilan  keputusan tersebut dilakukan.
Konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk ataupun jasa untuk  melakukan pembelian. Pada perusahaan jasa transportasi factor yang paling  dipertimbangkan adalah harga dan pelayanan. Harga merupakan estimasi penjual  terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra  yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan  distribusi serta layanan yang menyertai suatupproduk (Mc Daniel, 2001:56)  Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian  konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung  membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat  hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat  berpartisipasi aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut(Kotler : 1995).
Pelayanan apabila dilakukan dengan baik dan tepat, berkontribusi positif terhadap  terwujudnya keputusan pelanggan menggunakan jasa dan meningkatkan   1hubungan relasi jangka panjang dengan perusahaan. Perusahaan harus dapat  memahami keinginan pelanggan dan yang menjadi kebutuhan spesifik pelanggan  Peneliti dari Texas University A&M dan kemudian dikuatkan dalam penelitian  oleh forum Corporation (Griffin 2002:111) mengidentifikasikan lima dimensi  pelayanan yang paling penting bagi pembeli yaitu :  1. Kehandalan: kemampuan untuk memberikanapa yang telah dijanjikan, secara  andal dan tepat.
2. Jaminan: pengetahuan dan sopan santun para pegawai dan kemampuan mereka  untuk mengesankan kepercayaan dan keyakinan.
3. Keberwujudan: fasilitas fisik dan perlengkapan dan penampilan personil.
4. Empati: tingkat kepedulian dan perhatian individual yang di berikan kepada  konsumen.
5. Daya tanggap: keinginan untuk membantu konsumen dan memberikan  pelayanan yang tepat.
Pasuraman (1988) dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL dalam  Lupiyoadi (2006:182) berhasil mengidentifikasikan lima kelompok karakteristik  yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi kualitas jasa yaitu :  1. Bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan  sarana komunikasi.
2. Kehandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan  dengan segera memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu  konsumen dan memberikan dengan tanggap.
 14. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dipercaya  dimiliki para staf, bebas dari bahaya risiko dan keragu-raguaan.
5. Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan  komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para konsumen.
Adapun kerangka konseptual yang menjelaskan pengaruh harga produk  dan pelayanan terhadap perilaku konsumendapat dilihat pada gambar sebagai  berikut:  Gambar 1.1. Kerangka Konseptual  Sumber: Phillip Kotler (2002)  D. Hipotesis  Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka  konseptual, maka hipotseis yang dikemukakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut :  “Harga tiket dan pelayanan bus berpengaruh positif dan signifikan terhadap  kepeutusan pembelian tiket padaCV. Batang Pane Baru Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1. Tujuan Penelitian  Harga  (X1)  Keputusan Pembelian  (Y)  Pelayanan  1. Bukti langsung (X2)  2. Keandalan (X3)  3. Daya tanggap (X4)  4. Jaminan (X5)  5. Empati (X6)   1 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh  harga tiket dan pelayanan bus terhadapkeputusan pembelian tiket bus pada  CV. Batang Pane Baru Medan.
2. Manfaat Penelitian  a. Bagi Perusahaan  Hasil penelitian ini memberikan masukan yang mungkin bermanfat bagi  CV. Batang Pane Baru untuk menentukan strategi pemasaran  selanjutnya.
b. Bagi Peneliti Lain  Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan  penelitian pada objek atau masalah yang sama di masa yang akan datang  maupun untuk penelitian lanjutan.
c. Bagi Penulis  Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk  menerapkan teori-teori dan literaturyang penulis peroleh di bangku  perkulihan dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di  lapangan dan untuk menambah pemahaman penulis dalam bidang  manajemen pemasaran.
F. Metode Penelitian  1. Batasan Operasional  Batasan dalam penelitian ini adalah :   1Peneliti menghindari salah persepsi dalam membahas dan menganalisis  permasalahan, maka penelitian ini  dibatasi pada faktor-faktor yang  mempengaruhi keputusan pembelian. Adapun variabel dalam penelitian ini  adalah :  a.  Harga (X1)  b.  Bukti langsung (X2)  c.  Keandalan (X3)  d.  Daya tanggap (X4)  e.  Jaminan (X5)  f.  Empati (X6)  g.  Keputusan Pembelian (Y)  2.  Definisi operasional variabel  a. Variabel Bebas atau Independen, yaitu variabel yang mempengaruhi  variabel dependen.
Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah:  1) Harga (X1) merupakan estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai  yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk  melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan  distribusi serta layanan yang menyertai suatupproduk.
2) Bukti langsung (tangible)(X2), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,  pegawai dan sarana komunikasi.
3) Kehandalan (reliability) (X3), kemampuan memberikan pelayanan  yang dijanjikan dengan segera memuaskan.
 24) Daya tanggap (responsiveness) (X4), yaitu keinginan para staf untuk  membantu konsumen dan memberikan dengan tanggap.
5) Jaminan (assurance) (X5), pengetahuan dan sopan santun para  pegawai dan kemampuan mereka untuk mengesankan kepercayaan  dan keyakinan.
6) Empati (emphaty) (X6), tingkat kepedulian dan perhatian individual  yang di berikan kepada konsumen.
b. Variabel terikat atau dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya  dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Adapun yang  menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian tiket bus pada CV.
Batang Pane Baru Medan.
Tabel 1.2 merupakan Tabel operasional variabel, berisikan  indikator yang akan digunakan untuk membantu membuat pertanyaan  yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 1.2  Definisi opersional variabel  variabel indikator Skala  ukur  Harga  (X1)  1. Tingkat Harga  2. Harga Saingan  3. Permintaan  4. Variasi Hargs  Likert  Bukti langsung (X2) 1. Fasilitas fisik  2. Fasilitas  3. Penampilan Kerja  4. Kenyamanan  Likert  Keandalan (X3)  1. Ketepatan keberengkatan bus  2. Ketepatan waktu tiba  3. Kesesuian pelayanan dengan janji yang  ditawarkan  4. Supir bus yang berpengalaman  Likert   2Daya tanggap  (X4)  1. Kecekatan petugas dalam pelayanan;  2. Pemberian informasi  3. Pelayanan penuh rasa sabar  4. Mengutamakan kepuasan pelanggan  Likert  Jaminan  (X5)  1. Reputasi yang baik  2. Karyawan yang kompeten  3. Asuransi  4. Ganti rugi  Likert  Empati  (X6)  1. Perhatian akan kebutuhan pelanggan  2. Memahami kebuthan para pelanggan  3. Memberikan respon yang baik  4. Keinginan membantu  Likert  Keputusan Pembelian  (Y)  1.  Pengenalan masalah  2.  Pencarian informasi  3.  Perilaku pasca beli  4.  Loyalitas  Likert  Sumber  : Kotler (2002), Tjiptono (2001)  3.  Skala Pengukuran Variabel(Parameter Variabel) Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel harga, pelayanan dan  keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan dengan  menggunakan Skala Likert. Skala Likertyaitu alat ukur yang digunakan untuk  mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang  sosial (Sugiyono, 2006:86) dengan pembagian sebagai berikut:  Sangat Setuju (SS)   : diberi skor 5  Setuju (S) : diberi skor 4  Kurang Setuju (KS)   : diberi skor 3  Tidak Setuju (TS)   : diberi skor 2  Sangat Tidak Setuju (STS)  : diberi skor 1  4.  Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian   2Penelitian ini dilakukan di CV. Batang Pane Baru Medan di Jl. SM.Raja No.
29 L Km 6,5 Simpang Marendal Medan. Penelitian dilakukan sejak bulan Mei  sampai Agustus 2010.
5.  Populasi dan Sampel  a. Populasi  Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa  orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk  mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103).
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah rata-rata penumpang yang  menggunakan bus CV. Batang Pane Baru dalam sebulan, bus yang  berangkat tiap harinya sebanyak 4 unit bus dengan kapasitas penumpang  30 orang. Sehingga populasi pada CV, Batang Pane Baru sebesar  30×4×30 = 3.600 penumpang  b. Sampel  Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,  2003:103). Pengampilan sampel menggunakan teknik aksidental sampel  yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan dimana yang siapa saja  kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel  (Situmorang, 2008:141). Jumlah rata-rata penumpang yang  menggunakan bus CV. Batang Pane Baru Medan sebanyak 3.600  penumpang. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus  Slovin (Umar, 2005:78). Yaitu tehnik pengambilan sampel dimana  peneliti menggunakan sampel dari populasi dengan rumus :   2N  n = —————  1 + Ne 2  Dimana :  n = jumlah sampel  N = ukuran populasi  e = taraf kesalahan  Sampel yang digunakan pada CV. Batang Pane Baru Medan  3.600   n = ——————  = 97,29 (dibulatkan menjadi 97)    1 + 3.600 x (0,1)2  6.  Jenis dan Sumber Data  a. Data Primer.
 Data yang diperoleh langsung dari responden terpilihpada lokasi  penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada  responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel  penelitian. Dalam hal ini penulis memperolehnya langsung dari  penumpang CV. Batang Pane Baru Medan.
 b. Data Sekunder.
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari  berbagai tulisan, majalah, informasi perusahaan, maupun dari internet  yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
7.  Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam  penelitian ini dilakukan dengan  menggunakan beberapa teknik antara lain:  a. Kuesioner   2 Merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan cara memberikan  seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden  untuk dijawabnya.
b.  Wawancara  Merupakan suatu jenis pengumpulan data melalui wawancara atau  mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi.
c. Studi pustaka    Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku-  buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8.  Uji Validitas dan Reliabilitas  a. Uji validitas dan reliabelitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah  suatu pertanyaan (kuesioner) layak digunakan sebagai instrumen  penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk  mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan  ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran  dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai  berikut:  Jika r hitung> r tabel , maka pernyataan dinyatakan valid.
Jika r hitung< r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid  b. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya.
Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang  sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono, 2006:109). Reliabel   2artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila  digunakan peneliti lain. Kriteria dalam menentukan realibilitas suatu  kuesioner adalah sebagai berikut:  Jika r hitung> r tabel , maka kuesioner dinyatakan reliabel.
Jika r hitung< r tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel.
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan  bantuan software SPSS 15.0 for windows.
 Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada penumpang CV.
Sampagul dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang.
9.  Uji Asumsi Klasik  Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias  dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:  a. Uji Normalitas  Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah  data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas  dilakukan dengan menggunakan pendekatan  Kolmogrov Smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.
(2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi  normal (Situmorang dkk 2008:62).
2) Uji Heteroskedastisitas  Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai  tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik  adalah tidak terjadi heteroskedatisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan   2menggunakan uji Glejserdengan pengambilan keputusan jika variabel  independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,  maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas  signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model  regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas  menguji terjadinya perbedaan  varianceresidual suatu periode  pengamatan ke periode pengamatan lainnya.
3) Uji Multikolinearitas  Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model  regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk  mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari  besarnya nilai Tolerancedan VIF (Variance Inflation Factor) melalui  program SPSS. Tolerancemengukur variabilitas variabel terpilih yang  tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang  biasa dipakai adalah nilai Tolerance> 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak  terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk 2008:104).
10.  Metode Analisis Data  a. Analisis Deskriftif  Metode ini merupakan metode analisis data di mana peneliti mengumpulkan,  mengklassifikasikan, menganalisis dan menginterprestasikan data sehingga  dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
b. Analisis Regresi Linear Berganda   2Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau  hubungan variabel bebas (harga, bukti langsung, keandalan, daya tanggap,  jaminan, dan empati) dan variabel terikat (Keputusan Pembelian tiket bus CV.
Sampagul dan CV. Batang Pane Baru Medan), maka untuk memperoleh hasil  yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program softwareSPSS  (Statistic Product and Service Solution) versi 15.0.
Rumusnya adalah sebagai berikut :  Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6e  Dimana :  Y  =Keputusan Pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan  a  = Konstanta  b1-b6 =  Koefisien Regresi  X1 =  Variabel harga  X2 =  Bukti langsung  X3 =  Keandalan  X4 =  Daya tanggap  X5  =  Jaminan (X5)  X6  = Empati (X6)  e = Standar Error  Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji  statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho  ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam   2daerah dimana Hoditerima. Dalam analisisnya ada 3 jenis kriteria ketepatan,  yaitu:  1. Uji Determinasi (R )  Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X) yaitu harga (X1), Bukt  langsung (X2), Keandalan (X3), Daya Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati  (X6) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian tiket bus CV.
Batang Pane Baru Medan dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda  (R ) dimana 0<R <1. Dari persamaan akan dapat dihitung R atau coefficient  of determinationyang menunjukkan persentasedari variasi variabel  keputusaan nasabah menggunakan Tabungan Martabe yang mampu  dijelaskan oleh model.
2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)  Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh  variabel bebas yaitu yaitu harga (X1), Bukt langsung (X2), Keandalan (X3),  Daya Tanggap  (X4), jaminan (X5) dan empati (X6) secara bersama-sama  (serentak) terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian tiket bus  CV. Batang Pane Baru Medan  Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :  1) Ho: b1= b2= b3= b4= b5= b6= 0  Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang  positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu harga (X1), Bukt langsung  (X2), Keandalan (X3), Daya Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati (X6),   2terhadap variabel terikat (Y) yaitukeputusan pembelian tiket bus CV.
Batang Pane Baru Medan  2)  Ho : b1 ≠b2 ≠b3 ≠b4 ≠b5 ≠b6 ≠0  Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif  dan signifikan dari variabel bebas yaitu harga (X1), Bukti langsung (X2),  Keandalan (X3), Daya Tanggap  (X4), jaminan (X5) dan empati (X6),  terhadap variabel terikat (Y) yaitukeputusan pembelian tiket bus CV.
Batang Pane Baru Medan  Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu:  Ho diterima jika F hitung< F tabelpada α= 5%  Ho diterima jika F hitung> F tabelpada α= 5%  3.  Uji Signifikan Parsial (Uji-t)  Test uji secara parsial menguji setiap variabel (X) apakah  mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel  tidak bebas (Y). Bentuk pengujiannya sebagai berikut:  1) Ho : bi = 0  Artinya variabel bebas yaitu harga (X1), Bukti langsung (X2),  Keandalan (X3), Daya Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati (X6),,  secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y)  yaitu keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan  2). Ho : bi ≠0  Artinya variabel bebas yaitu harga (X1), Bukti langsung (X2),  Keandalan (X3), Daya Tanggap (X4), jaminan (X5) dan empati (X6),,   3secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y) yaitu  keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan  Dengan menggunakan tingkat signifikan () 5% dan derajat  kebebasan (n-2), kemudian dibandingkan dengan t hitung yang  diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh.
Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) yaitu:  Ho diterima jika t hitung< t tabel α= 5%  Artinya tidak ada pengaruh yang nyata (X) terhadap (Y)  Ha diterima jika t hitung> t tabel α= 5%  Artinya ada pengaruh yang nyata (X) terhadap (Y).
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi