Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: ANALISIS PERENCANAAN STRATEGIS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV



1BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
 Memasuki era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh  setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang  ditetapkan. Langkah yang dilalui adalah fenomena persaingan, agar perusahaan  tidak mengalami ketertinggalan dengan perusahaan lain, baik itu perusahaan milik  negara (state own) maupun peusahaan milik swasta (private own). Perusahaan  harus menyiapkan diri sedini mungkin untuk menghadapinya. Berbagai fungsi  perusahaan dan budaya perusahaan diratifikasi guna menyesuaikan dengan  kondisi global tersebut, terutama pada fungsi alokasi sumber daya manusianya,  karena fungsi ini memegang peranan penting dalam eksisnya organisasi dan  melakukan persaingan dengan perusahaan lain.

Tersedianya sumber daya manusia (SDM) bagi suatu perusahaan dalam  menghadapi globalisasi, dilakukan dengan mengindentifikasi kebutuhan kerja,  serta mengembangkan tenaga kerja itu menjadi berkualitas sesuai dengan yang  dibutuhkan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk membuat suatu  perencanaan strategis sumber daya manusia (SDM) yang mengedepankan langkah    langkah dan kebijakan serta program    program perusahaan sebagai  keterampilan sesuai strategis untuk memperoleh sumber daya manusia perusahaan  yang memiliki kompetensi, skill, dan sifat inovatif dalam melaksanakan pekerjaan  sehingga dapat adaptif dengan visi, misi, dan tujuan organisasi yang dicanangkan  bersama.
1Dengan pengelolaan tenaga kerja melalui perencanaan strategis SDM bisa  memunculkan berbagai variabel – variabel untuk mendukung jalannya organisasi,  seperti variabel nilai, keunikan dan  organisatoris, dimana wujudnya berupa  kemampuan inovatif dan dapat membuat keputusan saat menghadapi berbagai  perubahan, bekerja secara profesional, dan program – program yang berorientasi  pada daya saing serta efektifitas sehingga perencanaan strategis memiliki  kontribusi signifikan dalam memajukan organisasi terutama kemajuan pada  prestasi tenaga kerjanya.
Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai  oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung  jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2001: 67). Perusahaan atau  organisasi dapat menjadikan prestasi kerja sebagai acuan atau standar di dalam  membuat keputusan yang berkenaan dengan kondisi pekerjaan karyawan,  memotivasi, meningkatkan keterampilan kerja, dan termasuk untuk mutasi pada  jenjang karir, pemberhentian, dan penghargaan atau penggajian.
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) Medan merupakan  sebuah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak dibidang  usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Sebagai  perusahaan yang menghadapi perubahaan yang terus terjadi dengan cepat, PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) ingin mempertahankan atau ingin peningkatan  prestasi kerja karyawannya terutama dalam bidang sumber daya manusia, yaitu  melalui suatu perencanaan strategis sumber daya manusianya yang telah  dirumuskan. Dengan perencanaan strategis yang telah dirumuskan tersebut, maka  PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) telah siap menghadapi berbagai tantangan  1yang akan terjadi baik tantangan eksternal, internal, dan profesional. Perencanaan  strategis SDM yang dilaksanakan pada PTPN IV (Persero) Medan diantara berupa  pelatihan dan pengembangan SDM karyawan dilakukan sesuai dengan strategis  perusahaan yang mengutamakan system In House Training, penerimaan /  rekrutmen pegawai dilaksanakan secara selektif sesuai kebutuhan urgensi standar  informasi, jenjang karir dilaksanakan sesuai dengan masa kerja dan golongan  kerja dan kompensasi diberikan sesuai loyalitas kerja yang berupa bonus.secara  efektif.
Perencanaan strategis sumber daya manusia PT. Perkebunan Nusantara IV  (Persero) Medan untuk perusahaan maupun untuk karyawan , hal ini disebabkan  karena adanya kecenderungan semakin meningkatnya kompetisi dan tantangan  terhadap pekerjaan dalam bisnis pada masa sekarang. Dalam hal ini pihak PTPN  IV melakukan jenjang karir karyawan yaitu salah satunya berupa mutasi.
Tabel 1.Data Jumlah Karyawan Mutasi dari Kantor Pusat PTPN IV (Persero)  Medan ke bagian Unit Usaha atau sebaliknya Periode tahun  (2007-2009) Mutasi Pusat ke Unit  (karyawan) Unit ke Pusat  (karyawan) 2007  5  2008  7  2009  6  Sumber : Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)(2010) Tabel 1.1 menunjukan kenaikan dan penurunan dalam permutasian  karyawan dari kantor pusat ke kantor bagian unit usaha atau sebaliknya di PTP  Nusantara IV (Persero) Medan. Menurut direksi PTP Nusantara IV (Persero)  Medan dilakukan permutasian karyawan tidak terlepas dari kinerja karyawan dan  1golongan karyawan di kantor pusat PTPN IV (Persero) Medan. Jika kinerja  karyawan kurang berprestasi atau adanya kenaikan golongan karyawan yang  menyebabkan penaikan jabatan di mutasikan ke bagian unit usaha atau sebaliknya.
Hal ini meningkatkan kompetisi dan tantangan sesama karyawan untuk  merencanakan strategis sumber daya manusia di PTPN IV (Persero) Medan.
Dan salah satu masalah yang di hadapin PT. Perkebunan Nusantara IV  (Persero) Medan adalah kurangnya wewenang karyawan untuk menyelesaikan  pekerjaannya dan berkurangnya komitmen karyawan terhadap perusahaan. Hal ini  dapat dilihat dari data tingkat kehadiran karyawan berikut : Tabel 1.Laporan Tingkat Kehadiran Karyawan Tahun 2006 - 200PTPN IV (periode  tahun 2006-2009) Kehadiran  Ketidak  hadiran Cuti  Sakit 2006  89%  4%  4%  3% 2007  85%  6%  5%  4% 2008  83%  9%  3%  5% 2009  80%  11%  1%  2% Sumber : Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) (2010) Dapat dilihat dari tabel 1.2 kenaikan pada tingkat ketidakhadiran  karyawan. Sehingga proses pencapaian dari tujuan perusahaan terhambat. Hal ini  menyebabkan pekerjaan tidak selesai dalam waktu yang ditentukan, sehingga  prestasi kerja menurun. Ini artinya indikator prestasi kerja mengalami penurunan  bervariasi. Penurunan prestasi kerja ini diduga disebabkan oleh kurang efektifnya  perencanaan strategis sumber daya manusia yang telah dibuat PT. Perkebunan  Nusantara IV (Persero), sehingga yang pada akhirnya akan memberikan  kontribusi yang kurang baik bagi perusahaan.
1Maka pentingnya perencanaan strategis SDM bagi karyawan telah menarik  peneliti untuk  mengetahui bagaimana sebenarnya perencanaan strategis SDM  yang dibuat perusahaan terhadap karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang  tinggi dengan melakukan penelitian yang berjudul  “Analisis Perencanaan  Strategis Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja  Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan”.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah dikemukakan di atas, maka  peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah perencanaan  strategis Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT.
Perkebunan Nusantara IV ( Persero ) Medan ?” C. Kerangka Konseptual.
Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya penelitian  ditujukan, ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis  diterapkan, dikembangkan, dan kolaborasi dari perumusan masalah yang telah  diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur ( Kuncoro,  2003 : 44 ). Dengan demikian dalam kerangka konseptual ini dikemukakan  variabel yang akan diteliti yaitu perencanaan strategis sumber daya manusia  sebagai variabel bebas dan prestasi kerja sebagai variabel terikat.
Menurut Mathis dan Jakson (2001:41) perencanaan strategis SDM adalah  alat yang digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan  mengatur penawaran dan permintaan SDM, strategi ini memberikan arah secara  keseluruhan mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan  1dikelola. Perencanaan strategis SDM meliputi : rekruitmen, pengembangan  karyawan, jenjang karir dan kompensasi.
Disamping itu, menurut Mathis dan Jakson (2001:87) prestasi kerja  merupakan hasil kerja dalam beberapa periode baik hasilnya secara kualitas  maupun kuantitas yang diperoleh oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan  tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya. Prestasi kerja  diukur melalui : kualitas kerja, rasa tanggung jawab, ketangguhan dan sikap kerja.
Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian adalah seperti yang  digambarkan dalam gambar 1.1 berikut ini : Gambar 1.1  : Kerangka Konseptual.
Sumber   : Mathis dan Jackson (2001) dan diolah D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah maka peneliti menetapkan hipotesis  penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : “Perencanaan Strategis Sumber  Daya Manusia berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Perkebunan  Nusantara IV (Persero) Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis apakah perencanaan strategis SDM dapat  meningkatkan prestasi kerja karyawan.
Perencanaan Strategis SDM  ( Variabel [ X ] ) Prestasi Kerja ( Variabel [ Y ] )  12. Manfaat Penelitian : 1)  Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menilai perencanaan  strategis SDM dan dapat memberikan saran terhadap pengelolaan tenaga  kerja baik kualitatif maupun kuantitatif.
2)  Menambah pengetahuan peneliti dalam bidang yang diteliti baik secara  teoritis maupun secara aplikasi.
3)  Sebagai bahan referensi atau bahan perbandingan bagi para peneliti lain  yang tertarik pada masalah yang terkait.
F. Metodologi Penelitian.
1. Batasan Operasional.
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis  permasalahan, penelitian ini dibatasi pada analisis perencanaan strategis SDM  dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan pada PT. PERKEBUNAN  NUSANTARA IV ( PERSERO ) MEDAN.
2. Defenisi Operasional.
a. Perencanaan Strategis SDM ( Variabel X ) adalah alat yang digunakan  untuk membantu organisasi mengantisipasi dan mengatur penawaran dan  permintaan SDM, strategi ini memberikan arah secara keseluruhan  mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Peneliti membatasi indikator perencanaan strategis SDM, yaitu : 1)  Rekruitmen : Proses penyediaan kebutuhan akan sumber daya  manusia bagi perusahaan.
12)  Pelatihan dan Pengembangan Karyawan : Suatu upaya untuk  memperbaiki dan meningkatkan, pengetahuan, kemampuan, sikap,  dan sifat – sifat kpribadian.
3)  Jenjang Karir : Proses melalui mana seseorang memilih sasaran karir  dan jalur kesasaran tersebut.
4)  Kompensasi : Segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas  jasa kerja mereka.
b. Prestasi Kerja ( Variabel Y ) adalah hasil kerja dalam beberapa periode  baik hasilnya secara kualitas maupun kuantitas yang diperoleh oleh  seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan  tanggung jawab yang diberikan padanya. Dimana indikator dari prestasi  kerja tersebut  antara lain : kualitas kerja, rasa tanggung jawab,  ketangguhan dan sikap kerja.
1)  Kualitas Kerja : Berupa keterampilan, ketelitian, penguasaan tugas  dan kerapian dalam kerja.
2)  Rasa Tanggung Jawab dan Disiplin : Pekerjaan dilakukan dengan  penuh tanggung jawab sehingga selalu mempertimbangkan prestasi  kerja.
3)  Ketangguhan Kerja : Merupakan kemampuan karyawan dalam  mengikuti dan menafsirkan perintah yang disertai inisiatif yang baik  dan ketepatan waktu dengan kehadiran yang bagus.
4)  Sikap Kerja : Sikap selalu mempunyai semangat yang tinggi dalam  melaksanakan pekerjaannya.
1Tabel 1.Defenisi Operasional Variabel Variabel  Defenisi Variabel  Indikator  Skala  Pengukuran Perencanaan  Strategis  SDM ( X ) Proses analisis dan  identifikasi tersedianya  kebutuhan akan sumber  daya manusia, sehingga  organisasi itu dapat  mencapai tujuannya.
1. Rekruitmen  Karyawan 2. Pelatihan dan  Pengembangan  Karyawan 3. Jenjang Karir  Karyawan 4. Kompensasi Karyawan Likert Prestasi Kerja ( Y ) Hasil kerja secara  kualitas maupun  kuantitas yang dicapai  oleh seseorang  karyawan dalam  melaksanakan tugasnya  sesuai dengan tanggung  jawab yang diberikan  padanya.
1. Kualitas Kerja Karyawan 2. Rasa Tanggung  Jawab dan  Disiplin  Karyawan 3. Ketangguhan Kerja Karyawan 4. Sikap Kerja Karyawan Likert Sumber : Nawawi (2001), Yuli (2005), dan R.L. Mathis dan J.H. Jackson (2001) dan diolah.
3. Skala Pengukuran Variabel.
Penelitian ini menggunakan skala likert  yang digunakan untuk mengukur  sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang  fenomena sosial (Sugiyono, 2006:86).
2Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, diberikan lima alternatif  jawaban kepada responden dengan menggunakan skor, yaitu : a.  Sangat Setuju ( SS )    : b.  Setuju ( S )      : c.  Kurang Setuju (KS)    : d.  Tidak Setuju ( TS )    : e.  Sangat Tidak Setuju ( STS )  : 4. Lokasi  dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada kantor pusat PT.  PERKEBUNAN  NUSANTARA IV (Persero) di Jalan Letjend Soeprapto No. 2 Medan. Penelitian  ini dimulai dari bulan Desember 2010 sampai dengan bulan Januari 2011.
5. Populasi dan Sampel.
a. Populasi Menurut Sugiyono (2004:74) populasi adalah wilayah generalisasi yang  terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik  tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik  kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada kantor  pusat pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) Medan yang  berjumlah 685 orang.
2b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang  dimiliki oleh  populasi. untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus  slovin (Umar, 2008:78) sebagai berikut : n = N 1 + N.e² Dimana  : n = Jumlah sampel N = Ukuran sampel e = Taraf kesalahan yaitu 10% atau o,Populasi (N) berjumlah 387 orang, sehingga jumlah sampel adalah : n =  681 + 685.(0,1)² n  = 87,2 (dibulatkan menjadi 87 orang) Jumlah sampel yang digunakan sebesar 87 sampel dari seluruh populasi.
Pengambilan sampel di setiap bagian di perusahaan menggunakan  proposional sampling yaitu mengambil sampel pada setiap bidang dilakukan  proposional sesuai dengan jumlah populasi di setiap bagian tersebut. Berapa  jumlah orang yang akan menjadi responden di masing-masing bagian yang  ada di PTP Nusantara IV (Persero) Medan dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut  : 2Tabel 1.Jumlah Sampel No  Bagian  Populasi  Sampel  Jumlah 1.  Umum   240  240 / 685 × 87 = 30,4  32.  Sumber Daya Manusia  35  35 / 685 × 87 = 4,4  3.  Hukum dan Pertanaan  14  14 / 685 × 87 = 1,7  4.  Keuangan   38  38 / 685 × 87 = 4,8  5.  Akuntasi   38  38 / 685 × 87 = 4,8  6.  Pemasaran   18  18 / 685 × 87 = 2,2  7.  Perencanaan, Pengkajian,  Pengembangan 30  30 / 685 × 87 = 3,8  8.  Sekretariat Perusahaan  138  138 / 685 × 87 = 17,5  19.  Satuan Pengawasan Intren  20  20 / 685 × 87 = 2,4  10.  Tanaman   30  30 / 685 × 87 = 3,8  11.  Pengolahan   21  21 / 685 × 87 = 2,6  12.  Pengadaan   18  18 / 685 × 87 = 2,2  13.  Teknik  20  20 / 685 × 87 = 2,5  14.  Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi  / Kemitraan Bina Lingkungan  25  25 / 685 × 87 = 3,1  Jumlah  685    8Sumber : bagian Personalia PTP Nusantara IV (Persero) Medan, (2010) Peneliti mengambil 87 orang sebagai responden dari setiap bagian di PTP  Nusantara IV (Persero) Medan yang terdiri dari karyawan pimpinan dan  karyawan pelaksana. Penyebaran kuesioner dilakukan pada responden yang  telah bekerja lebih dari 2 tahun di PTP Nusantara IV (Persero) Medan.
6. Jenis atau Sumber Data.
Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan 2  jenis sumber data : a. Data Primer Yaitu, data yang diperoleh langsung dari responden yang ada dilokasi  penelitian. Data tersebut diperoleh dari wawancara dan diskusi dengan atasan  karyawan serta dari hasil kuesioner.
2b. Data Sekunder Yaitu, data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi data  mengenai sejarah, perkembangan perusahaan, struktur organisasi dan uraian  tugas perusahaan, jumlah karyawan serta buku – buku ilmiah dan literature  lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian yang diteliti.
7. Teknik Pengumpulan Data 1.  Wawancara (Interview)  yaitu melakukan wawancara langsung dengan  karyawan perusahaan yang berwenang untuk memberikan keterangan yang  dibutuhkan.
2.  Studi Dokumentasi, yaitu mempelajari atau menelaah dokumen atau data – data yang ada dalam perusahaan yang berhubungan dengan judul penelitian.
3.  Kuesioner, yaitu melakukan pembagian kuesioner untuk diisi karyawan  secara objektif.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas.
a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui data yang telah diperoleh dari  penelitian merupakan data yang valid dan layak digunakan untuk instrumen  penelitian. Uji validitas akan dilakukan pada karyawan  PT. Perkebunan  Nusantara III (Persero) Medan yang berjumlah 30 orang.
Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut : •  Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid •  Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid 2b. Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang  kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama  (Sugiyono, 2006:10).  Uji reliabilitas akan dilakukan pada karyawan PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang berjumlah 30 orang.
Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut : •  Jika r alpha positif atau > r tabel , maka pertanyaan reliabel.
  Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel.
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan  software SPSS 15.0 for windows.
9. Metode Analisis Data.
a. Metode Analisis Data Deskriptif Yaitu, merupakan metode yang dilakukan dengan cara menyusun data,  mengelompokannya untuk dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran  yang jelas mengenai fakta – fakta dan sifat serta hubungan – hubungan antar  fenomena yang sedang diteliti.
b. Metode Analisis Data Regresi Linear Sederhana Yaitu, metode yang digunakan karena jumlah varibel bebas dan variabel  terikatnya tidak lebih dari satu.
Di dalam menganalisis data ini, peneliti menggunakan bantuan aplikasi  Software SPSS 15.0 for Windows.
2Adapun persamaan regresinya adalah : Y = a+bX+e Dimana : Y  = Prestasi kerja a  =  Konstanta X  = Perencanaan Strategis SDM b  = Koefisien regresi linier sederhana e  = Standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji  statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya,  tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ha diterima.
c. Pengujian Hipotesis yaitu dengan  Uji Signifikan Parsial (Uji-t)  yang  menentukan metode ordinary least square (OLS) dengan kriteria hipotesis  sebagai berikut : a. Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial  terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  variabel bebas (Perencanaan Strategis SDM) terhadap variabel terikat (Prestasi  Kerja).
Ha : b1 ≠ Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  variabel bebas (Perencanaan Strategis SDM) terhadap variabel terikat (Prestasi  Kerja).
2b. Kriteria pengambilan keputusan :  Ho diterima jika t hitung < t tabel , pada α = 5 %  Ha diterima jika t hitung > t tabel , pada α = 5 % 3. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²)  dilakukan untuk mengukur seberapa besar  pengaruh yang diberikan variabel bebas (Perencanaan Strategis SDM)  terhadap  variabel terikat (Prestasi Kerja). Jika R² semakin mendekati satu  maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat mempunyai pengaruh  besar. Sebaliknya, jika R² mendekati nol maka pengaruh variabel bebas  terhadap variabel terikat mempunyai pengaruh kecil. Pengujian Determinasi  dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Software SPSS 15.0 for Windows.


Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi