Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PNS PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI



BAB I PENDAHULUAN 
A.  Latar Belakang Masalah
 Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, di  mana merupakan suatu wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Pengelolaan yang baik dan professional merupakan suatu hal yang menjadi bagian dari siklus hidup organisasi dalam mencapai tujuannya. Hal ini memiliki arti bahwa seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi harus dimanfaatkan sebaik mungkin, termasuk sumber daya manusia sebagai faktor utamanya.

Tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan sangatlah tergantung dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia (karyawan/pegawai) yang disebut berkualitas adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, sehingga mampu meningkatkan kinerjanya.
Mangkunegara (2009:18) menyatakan bahwa kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini, berarti adanya suatu kesediaan seorang atau sekelompok orang untuk melakukan suatu kegiataan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Kinerja pegawai dapat dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas kerja yang antara lain meliputi ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, ketepatan kerja, tingkat  pelayanan yang diberikan, tingkat kesalahan pekerjaan, kemampuan menganalisis data, serta kemampuan mengevaluasi.
Kinerja yang baik apabila setiap pegawai dapat menyelesaikan segala beban orgnisasi seefektif dan seefisien mungkin sehingga masalah yang terjadi di dalam organisasi dapat teratasi. Salah satu pencapaian hasil yang maksimal dari seorang pegawai dalam suatu bidang pekerjaan sangat sering ditentukan oleh komitmen, baik komitmen professional maupun komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2006:249).  Komitmen organisasi pada dasarnya menekankan bagaimana hubungan pegawai dan satuan kerja menimbulkan sikap yang dapat dipandang sebagai rasa keterikatan pada falsafah dan satuan kerja, di mana karyawan/pegawai akan memegang teguh sepenuh hati dan berjanji melaksanakan tugas yang harus diemban secara taat asas yang telah ditetapkan oleh sekelompok orang atau badan yang terikat dalam suatu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Komitmen organisasi dapat ditransformasikan ke dalam hasil penelitian Strees dan Shadur, et al  dalam Prayitno (2003:50) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sebagai rasa Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Dengan kata lain,  Identifikasi adalah kepercayaan pegawai dalam hal penerimaan tujuan organisasi;  Keterlibatan adalah partisipasi pegawai dalam aktivitas-aktivitas kerja,  dalam  penerimaan semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan, dan Loyalitas yaitu kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan  organisasi, seperti menampilkan usaha melebihi apa yang diharapkan organisasi  dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun.
Pegawai juga mempunyai tujuan sehingga diperlukan suatu integrasi antara tujuan individu pegawai dengan tujuan organisasi. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan organisasi dan tujuan individu pegawai, harus diketahui  apa  yang menjadi kebutuhan dari masing-masing pihak. Kebutuhan  pegawai  diharapkan dapat terpenuhi melalui komitmen organisasi tempatnya  bekerja  sehingga kebutuhan organisasi akan kinerja pegawai yang diharapkan  dalam  bekerja juga dapat tercapai. Apabila seorang pegawai sudah terpenuhi  segala  kebutuhannya, maka dia juga akan memiliki komitmen terhadap organisasi yang  bersangkutan. Dengan adanya komitmen akan membuat pegawai  mendukung  semua kegiatan instansi secara aktif, ini berarti pegawai akan bekerja  lebih  produktif. Dengan demikian, kinerja yang dihasilkan pegawai dapat mempengaruhi usaha suatu instansi secara positif.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kinerja dan komitmen organisasi cenderung mempengaruhi satu sama lain. Penelitian oleh Mathis dan Jackson (2001:100) yang menyatakan bahwa pegawai yang relatif puas dengan pekerjaannya akan lebih berkomitmen pada organisasi dan pegawai yang berkomitmen terhadap organisasi lebih mungkin mendapat kepuasan yang lebih besar.  Meningkatkan kinerja sumber daya manusia mutlak diperlukan organisasi dalam mengantisipasi kemajuan dan perubahan lingkungan secara global yang dihadapi dewasa ini dan di masa yang akan datang. Khususnya bagi pegawai negeri sipil sebagai aparatur negara. Hal ini diperlukan sebagai salah satu syarat pembangunan bangsa yang mengarah pada terselenggaranya pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).
Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor: 43 Tahun 199tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor: 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian telah memberikan arah perubahan dalam manajemen kepegawaian negeri sipil. Undang-undang ini juga mempunyai implikasi langsung terhadap kesiapan pengembangan sumber daya manusia, dan ketersediaan sumber daya lainnya. Perubahan tersebut membawa dampak pada perubahan cara kerja yang mau tidak mau harus dihadapi dan serangkaian adaptasi harus dilakukan terhadap  keberagaman yang mengacu pada perbedaan atribut seperti ras, kesukuan, gender, usia, status fisik, agama, pendidikan, atau orientasi seksual.
Tantangan yang cukup kompleks lainnya adalah bagaimana cara membuat seseorang akan tetap dengan komitmen atau pendiriannya agar sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada seluruh pegawai atas keinginan secara sukarela dan partisipasi pegawai. Orang tidak akan berubah dengan sendirinya hanya karena diperintah, dan hanya akan berubah kalau dia menginginkannya secara sukarela.
Para pemimpin dan aparatur negara bukan hanya sulit untuk berubah, tapi juga sering mengabaikan nilai-nilai moral dan cara kerja aparatur negara. Citra dan kinerja birokrasi pemerintah dalam proses  pemberian pelayanan kepada  masyarakat dan dunia usaha sampai saat ini masih belum mengembirakan.
Masyarakat masih menilai bahwa birokrasi pemerintah tidak professional, tidak transparan, serta terkesan tidak amanah. Tidak sedikit pula aparatur negara/PNS yang mempunyai kinerja dan kualitas yang bagus, namun karena secara kuantitas relatif kecil jumlahnya dan tidak mempunyai jabatan struktural yang berpengaruh, maka kehadiran mereka  seolah-olah tenggelam di  tengah riuhnya PNS kebanyakan.
Instansi Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD Provsu) sebagai salah satu kantor pelayanan masyarakat yang bertugas melayani keperluan pemerintah dan masyarakat umum yang berupa buku, majalah dan sejenisnya, tidak terlepas dari nilai-nilai komitmen organisasi yang ditanamkan. Pegawai seharusnya mampu mengubah sikap dan prilaku dengan mempersepsikan nilai-nilai tersebut, guna menghadapi tantangan dan perubahan masa depan. Perubahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen guna mendukung kinerja pegawai.
Pada tabel 1.1 terlihat bahwa ternyata masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan komitmen organisasi di Badan Perpustakaan, Arsip,  dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara ini, yaitu masih adanya pegawai yang sering tidak hadir tanpa keterangan yang sah, datang terlambat, pulang lebih awal dan lain-lain, serta ada juga kecenderungan pegawai dalam menunda-nunda pekerjaan.
1Tabel 1.1. Rekapitulasi Absensi Kehadiran PNS Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara Bulan Juli s/d September 201Bulan Juli 201Minggu Ke-  H  TH  S  I  Ct  TL  TB  Dpk  Jumlah I 01-07-2010 s.d  02-07-201250  0  0  0  0  0  0  2  25II 05-07-2010 s.d  09-07-201602  7  6  0  0  10  0  5  63III 12-07-2010 s.d  16-07-201595  7  13  0  0  10  0  5  63IV 19-07-2010 s.d  23-07-201596  13  6  0  0  10  0  5  63V 26-07-2010 s.d  30-07-201601  7  7  0  0  10  0  5  63Jumlah  2644  34  32  0  0  40  0  22  H: Hadir; TH: Tidak Hadir; S: Sakit (dengan keterangan surat dari Dokter); I: Ijin;  Ct: Cuti; TL: Tugas Luar; TB: Tugas Belajar; Dpk: Diperbantukan.
Bulan Agustus 201Minggu Ke-  H  TH  S  I  Ct  TL  TB  Dpk  Jumlah I 02-08-2010 s.d  06-08-201595  7  13  0  0  10  0  5  63II 09-08-2010 s.d  13-08-201596  13  6  0  0  10  0  5  63III 16-08-2010 s.d  20-08-201601  7  7  0  0  10  0  5  63IV 23-08-2010 s.d  27-08-201602  6  7  0  0  10  0  5  63V 30-08-2010 s.d  31-08-201250  0  0  0  0  0  0  2  25Jumlah  2644  33  33  0  0  40  0  22  H: Hadir; TH: Tidak Hadir; S: Sakit (dengan keterangan surat dari Dokter); I: Ijin;  Ct: Cuti; TL: Tugas Luar; TB: Tugas Belajar; Dpk: Diperbantukan.
1Bulan September 201Minggu Ke-  H  TH  S  I  Ct  TL  TB  Dpk  Jumlah I 01-09-2010 s.d  03-09-201375  0  0  0  0  0  0  3  37II 06-09-2010 s.d  08-09-201360  0  0  0  15  0  0  3  37III 14-09-2010 s.d  17-09-201466  13  6  0  15  0  0  4  50IV 20-09-2010 s.d  24-09-201596  7  7  0  0  15  0  5  63V 27-09-2010 s.d  30-09-201467  7  6  0  0  20  0  4  50Jumlah  2264  27  19  0  30  35  0  19  H: Hadir; TH: Tidak Hadir; S: Sakit (dengan keterangan surat dari Dokter); I: Ijin;  Ct: Cuti; TL: Tugas Luar; TB: Tugas Belajar; Dpk: Diperbantukan.
Sumber: Rekapitulasi Absensi Bulanan PNS BPAD Provsu, 201Dari Tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa pegawai yang absen dengan alasan tanpa keterangan banyak terdapat pada bulan Juli. Hal ini mengindikasikan bahwa pada bulan Juli terjadi penurunan kinerja pegawai, di mana tingkat kehadiran rendah juga membuktikan bahwa komitmen kerja pegawai mengalami penurunan.
Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, maka untuk mengetahui lebih lanjut keterkaitan tolok ukur pada komitmen organisasi aparatur negara/PNS pada instansi Badan Perpustakaan, Arsip,  dan Dokumentasi Provsu tersebut, penulis tertarik mengadakan sebuah penelitian secara langsung terhadap objek dengan judul “ Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara “.
1B.  Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut: ” Apakah Komitmen Organisasi (Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas) berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara ? ” C.  Kerangka Konseptual Setiap satuan kerja atau organisasi mempunyai komitmen organisasi yang harus dipegang teguh, tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas yang menunjukkan jati diri kepribadian sebagai aparatur negara. Kerangka konseptual pada penelitian ini dibentuk menurut Strees dan Shadur, et al  dalam Prayitno (2003:50) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi sebagai rasa Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya, yang mana bahwa: 1.  Identifikasi yaitu kepercayaan pegawai dalam hal penerimaan tujuan organisasi.
2.  Keterlibatan yaitu partisipasi pegawai dalam aktivitas-aktivitas kerja, dalam penerimaan semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan.
3.  Loyalitas yaitu kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, seperti menampilkan usaha melebihi apa yang diharapkan organisasi dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun.  1KINERJA (Y) KOMITMEN ORGANISASI (X): 1. Identifikasi (X1) 2. Keterlibatan (X2) 3. Loyalitas (X3) Sedangkan kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan  kepadanya, (Mangkunegara, 2009:18).
Berdasarkan teori di atas, maka kerangka konseptual secara skematis, dapat dilihat pada gambar 1.1 yang menjelaskan variabel komitmen organisasi (Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas) mempengaruhi kinerja pegawai secara langsung, yang dapat ditunjukkan sebagai berikut: Gambar 1.1.
Kerangka Konseptual Sumber: Prayitno (2003:50) dan Mangkunegara (2009:18), Diolah.
D.  Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti yaitu “ Komitmen Organisasi (Identifikasi, Keterlibatan, Loyalitas) Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara ”.
1E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap  kinerja  Pegawai  Negeri  Sipil pada Badan Perpustakaan, Arsip,  dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara.
2.  Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a.  Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori tentang komitmen organisasi yang diperoleh di bangku kuliah, kemudian membandingkannya dengan komitmen organisasi pada instansi pemerintah dan kaitannya dengan kinerja pegawai yang manfaatnya dapat memperluas wawasan penulis tentang komitmen organisasi dan kaitannya dengan kinerja pegawai.
b.  Bagi Instansi Pemerintah Sebagai masukan atau informasi tambahan bagi instansi pemerintah serta pihak-pihak yang berkepentingan dalam instansi pemerintah dan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan baru pada instansi pemerintah tersebut tentang komitmen organisasi yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai dalam mencapai efektifitas, tujuan dan kelangsungan instansi pemerintah.
1c.  Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat menjadi masukan atau referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan  objek maupun masalah yang sama dan mengembangkan penelitian di masa yang akan datang.
F.  Metode Penelitian 1.  Batasan Operasional Penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup yang membahas komitmen organisasi sebagai variabel bebas (X) yang dibagi menjadi Identifikasi (X1), Keterlibatan (X2), Loyalitas (X3) dan pengaruhnya terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil sebagai variabel terikat (Y) pada Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara dengan responden penelitian pegawai tetap pada instansi tersebut.
2.  Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam variabel penelitian yang dapat di observasi dan konsep tersebut dapat diukur serta dioperasionalkan di dalam penelitian.
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (X) yang nilainya tidak tergantung oleh variabel lain, dan variabel terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 1a.  Komitmen organisasi sebagai variabel bebas (X), terdiri dari: 1.  Identifikasi (X1),  yaitu kepercayaan pegawai dalam hal penerimaan tujuan organisasi.
2.  Keterlibatan (X2),  yaitu partisipasi pegawai dalam aktivitasaktivitas kerja, dalam penerimaan semua tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan. Partisipasi dapat ditunjukkan seperti sebagai pembuat keputusan yang dapat menumbuhkan keyakinan pegawai bahwa mereka dapat diterima sebagai bagian yang utuh dari organisasi. Sehingga, mereka merasa wajib untuk melaksanakan bersama apa yang telah diputuskan dan menunjukkan bahwa tingkat kehadiran mereka yang tinggi memiliki rasa keterlibatan tinggi pula.
3.  Loyalitas (X3), yaitu kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, seperti menampilkan usaha melebihi apa yang diharapkan organisasi dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun.
b.  Kinerja pegawai sebagai variabel terikat (Y) merupakan prestasi yang dicapai seorang pegawai BPAD dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya, yang terdiri dari aspek kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan defenisi operasional di atas, maka penulis merumuskan mekanisme penganalisaan variabel sebagai berikut: 1Tabel 1.Defenisi Operasional Variabel Variabel  Definisi  Dimensi  Indikator  Skala Komitmen  Organisasi  (X) Sikap yang  merefleksikan loyalitas  karyawan pada  organisasi dan proses  berkelanjutan di mana  anggota organisasi  mengekspresikan  perhatiannya terhadap  organisasi dan  keberhasilan serta  kemajuan yang  berkelanjutan Identifikasi  (X1) Penerimaan nilai-nilai  dan falsafah kerja Likert Keterlibatan  (X2) Partisipasi memberikan  gagasan dan keputusan Loyalitas (X3)  Keutamaan kepentingan  pekerjaan dan bekerja  keras Kinerja  (Y) Prestasi yang dicapai  oleh  seorang pegawai  dalam melaksanakan  tugas dan pekerjaan yang  diberikan kepadanya,  yang terdiri dari aspek  kuantitatif dan kualitatif Ketepatan waktu  pelaksanaan pekerjaan,  Ketepatan kerja,  Tingkat pelayanan yang  diberikan, Tingkat  kesalahan pekerjaan,  Kemampuan  menganalisis data, dan  Kemampuan  mengevaluasi Likert Sumber  :  Strees dan Shadur et al (Prayitno, 2003:50) dan Mangkunegara  (2009:18), Diolah.
3.  Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert. Skala tersebut digunakan sebagai skala atau alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang disebut sebagai variabel penelitian yang akan diuji, dan setiap jawaban dari pertanyaan pengujian akan diberi skor atau nilai (Sugiyono, 2006:86).  1Penganalisaan kuantitatif pada penelitiaan ini memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala sampai 5 yang dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut: Tabel 1.Instrumen Skala Likert No  Pertanyaan  Skor 1.  Sangat Setuju (SS)  2.  Setuju (S)  3.  Kurang Setuju (KS)  4.  Tidak Setuju (TS)  5.  Sangat Tidak Setuju (STS)  Sumber: Sugiyono (2006:97) 4.  Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di Kantor Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Brigjend.
Katamso No. 45 K Medan. Waktu penelitian pada minggu kedua bulan  Januari 2011.
5.  Populasi dan Sampel a.  Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil  Instansi Badan Perpustakaan, Arsip,  dan Dokumentasi (BPAD)  Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 126 orang.  1n =  n =  n =  b.  Sampel Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling, di  mana penentuannya menggunakan rumus Slovin (Umar Husein, 2007:78).
Rumus: N  1 + N*e Di mana: n  =  jumlah sampel N  =  ukuran populasi e  =  taraf kesalahan yaitu 10 % atau 0,Populasi (N) berjumlah 126 orang, sehingga jumlah sampel adalah: 126  1 + (126*0,) 55,75 atau dibulatkan menjadi 56 orang.
Dengan demikian, dari 126 orang populasi, yang akan dijadikan sampel sebagai responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 5orang selain pejabat eselon II dan eselon III.
6.  Jenis dan Sumber Data Supranto (2000:10), dilihat dari cara memperolehnya, data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:  2a.  Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner/pertanyaan tentang variabel yang diteliti, yaitu variabel-variabel komitmen organisasi dan kinerja pegawai.
b.  Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang berasal dari buku-buku bacaan, internet, dan penelitian lapangan yaitu melihat langsung objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
7.  Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara sebagai  berikut: a.  Pengamatan/Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti, sebagai proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), objek (benda) atau kejadiaan-kejadian yang sistematis tanpa disertai pertanyaan dan komunikasi dengan individu yang diteliti.
b.  Daftar Pertanyaan/Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data  dengan cara menyiapkan satu set pertanyaan yang tersusun secara  sistematis  dan standar yang diberikan kepada responden untuk  dijawab tentang variabel-variabel komitmen organisasi dan kinerja,  kemudian dari jawaban itu diberikan skornya dengan skala likert.
c.  Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak instansi yang bersangkutan dan beberapa pegawai yang menjadi responden penelitian, yang berkaitan dengan komitmen organisasi dan kinerja.  2d.  Studi Dokumentasi/Kepustakaan, yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara membaca, meninjau, dan mempelajari dokumen, buku-buku, literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8.  Teknik Pengolahan dan Analisis Data Mekanisme penganalisaan variabel dan teknik pengumpulan data telah dilakukan, maka ditentukan teknik pengolahan dan analisis data yang disesuaikan dengan data yang tersedia. Tahapan analisis data sebagai berikut: a.  Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Suatu skala ukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2006:109). Menurut Umar (2000), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Umar juga menyarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal 30 orang.
Dengan jumlah minimal 30 orang ini distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Dalam penelitian ini,  sampel uji validitas diambil sebanyak 30 orang di luar daripada sampel pada Badan Perpustakaan,  Arsip,  dan Dokumentasi Provinsi Sumatera  2Utara dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut: Jika r hitung > r table maka pernyataan tersebut valid Jika r hitung < r table  maka pernyataan tersebut invalid Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.
b.  Metode Analisis Deskriptif Metode Analisis Deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum instansi  yang sedang diteliti.
c.  Pengujian Asumsi Klasik Penggunaan model regresi linier berganda dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji model asumsi klasik, yakni sebagai berikut: 1.  Pengujian Normalitas Data, yaitu  untuk melihat normal  tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang  baik adalah distribusi normal atau mendekati normal.
2.  Pengujian Homoskedastisitas/Heteroskedastisitas, yaitu  untuk  melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan  2antara variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan  lainnya. Jika variance dari residual dari suatu pengamatan ke  pengamatan lainnya tetap, maka akan disebut homoskedastisitas dan jika variance berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas.
3.  Pengujian Multikolinieritas (korelasi yang sempurna), yaitu untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi  antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka dinamakan telah  terdapat problem multikolinieritas pada penelitian ini.
d.  Metode Analisis Regresi Linear Berganda Metode Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk  mengetahui pengaruh positif dan negatif komitmen organisasi  terhadap kinerja pegawai (Sugiyono, 2006:211) sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan: Y  =  Kinerja a  =  Konstanta b1,2,3  =  Koefisien Regresi X1  =  Identifikasi X2  =  Partisipasi X3  =  Loyalitas e  =  Standar Error  2Data untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis diolah secara  statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 16.0,  data yang telah diperoleh kemudian diuji dengan: 1.  Uji-t Yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh komitmen organisasi melalui identifikasi, keterlibatan, loyalitas (X1, X2, X3) sebagai variabel bebas terhadap kinera pegawai (Y) sebagai variabel terikat. Ho:  b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap kinerja sebagai variabel terikat (Y). Ha: b1 ≠  0  artinya  secara  parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap kinerja pegawai sebagai variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika thitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > t tabel pada α = 5% 2.  Uji-F Yaitu secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh komitmen organisasi melalui identifikasi, keterlibatan, loyalitas (X1, X2, X3) sebagai variabel bebas terhadap kinerja pegawai. Ho: b1 = b2 = b3 =0, artinya secara serentak tidak dapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  2variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap kinerja pegawai sebagai variabel terikat (Y). Ha: b1 ≠  b2 ≠  0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap kinerja pegawai sebagaai variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika F hitung > Ftabel pada α = 5% 3.  Koefisien Determinasi (R ) Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika R semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa  pengaruh variabel bebas (X1, X2,dan X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika R semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas (X1, X2 dan X3) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Dengan kata lain,  nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas yang diteliti yaitu identifikasi, keterlibatan, loyalitas (X1,  X2, X3) terhadap kinerja pegawai (Y) sebagai variabel terikat. Jika determinan (R ) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel bebas (X1, X2, X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel  2bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika Determinan (R ) semakin mengecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel X1, X2, X3 menerangkan variabel terikat (Y). Untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu Program SPSS versi 16.0.  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi