BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk
diramalkan dan dipastikan di masa
mendatang. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dapat saja bersumber dari internal ataupun eksternal
perusahaan. Perubahan dapat berupa hal yang
positif atau negatif. Hal yang positif dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan, sedangkan hal yang negatif dapat
menjadi gangguan bagi perusahaan.
Perusahaan juga
menghadapi persaingan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan
yang semakin ketat dan tajam mengakibatkan
perusahaan membutuhkan antisipasi yang tepat dan akurat sehingga perusahaan dapat memasarkan produknya
di pasar, dan bila memungkinkan jadi
pemimpin pasar, untuk itu perusahaan harus menjalankan seluruh operasinya secara efektif dan efisien, tidak terkecuali di
bidang pemasaran.
Perusahaan memiliki
lingkungan eksternal dan internal dan melalui telaah strategis terhadap lingkungan eksternal akan
dapat diketahui apa yang menjadi ancaman
(threats) dan apa yang menjadi peluang (opportunities) bagi perusahaan, disamping mengetahui lingkungan eksternal yang
dihadapi maka analisis lingkungan
internal perlu dilakukan guna mengetahui apa yang menjadi kekuatan (strengths) dan apa yang menjadi kelemahan
(weakness) dari perusahaan. Dengan demikian
perusahaan akan dapat selalu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan senantiasa akan dapat dicapai.
1 Metode analisis yang dapat digunakan untuk
mengetahui keunggulan dan kelemahan
suatu perusahaan umumnya dan khususnya terhadap bidang-bidang pemasaran didalam menghadapi lingkungan, salah
satunya adalah analisis SWOT yaitu
analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang atau kesempatan (opportunities) dan ancaman
(threats) yang dimiliki dan dihadapi perusahaan.
Analisis SWOT (Strength,Weakness,Opportunity,Threat),merupakan sebuah analisis yang menilai lingku ngan
internal perusahaan {Strength (kekuatan) dan Weakness(kelemahan)}, serta lingkungan
eksternal {Opprtunity(kesempatan) dan
Threat (ancaman)}. Hasil penilaian memberikan diperoleh informasi seputar perusahaan, dan dengan informasi tersebut
perusahaan akan dapat membuat strategi
yang tepat guna untuk memenangkan persaingan.
Toko Budi Stiker
adalah grosir yang menjual barang jadi yang berupa aksessoris baik untuk perempuan ataupun
laki-laki khususnya kalangan muda, diantaranya
kalung ,gelang, cincin yang terbuat dari besi putih ataupun bahan sintetis, ikat pinggang, tas, dompet,
gantungan kunci. Toko Budi Stiker juga menyediakan
stiker beraneka ragam ukuran. Aksessoris yang ada di Toko Budi Stiker semuanya berasal dari pulau Jawa jadi
harga belinya lebih murah, dan untuk
menjualnya kembali, tetap dapat mengimbangi harga pasar untuk barangbarang
sejenisnya yang ada di kota Medan.
Anak muda saat ini
suka sekali dengan berbagai macam aksesoris untuk melengkapi penampilan mereka. Menyadari hal
ini banyak pelaku bisnis melihat hal ini
sebagai peluang bisnis yang besar, baik usaha tersebut berbentuk besar ataupun kecil. Oleh karena itu Toko Budi
Stiker membutuhkan analisis SWOT untuk
kekuatan, kelemahan, kesemaptan dan ancaman yang dimilikinya sehingga dapat dilihat keluasan pasar yang dicapai dan
mampu bersaing secara sehat dengan
pelaku bisnis yang sejenis.
Toko Budi Stiker
memulai bisnisnya dengan menyewa kios kecil di Jalan Selamat Simpang Limun. Dan sampai saat ini
sudah membuka toko di Jalan Mesjid dan
pusat pasar dikota Medan. Jalan Mesjid dan pusat pasar yang ada dikota Medan adalah lokasi dimana banyak
sekali para pengusaha yang memasarkan
produk yang sejenis dengan yang dimiliki oleh Toko Budi Stiker.
Tetapi sampai saat
ini Toko Budi Stiker masih tetap memiliki pelanggan yang setia.
Motivasi penulis
untuk melakukan penelitian mengenai analisis SWOT karena adanya perubahan lingkungan pada grosir
aksessoris dan persaingan yang yang
semakin ketat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis SWOT Pada Toko Budi
Stiker Medan”.
B. Perumusan Masalah Penulis merumuskan masalah
yang berdasarkan dari latar belakang masalah
adalah sebagai berikut: Bagaimana analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) pada Toko
Budi Stiker? C. Kerangka Konseptual Analisis situasi merupakan awal proses
perumusan strategi . Selain itu analisis
situasi juga mengharuskan para manajer stategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang
eksternal dan kekeuatan-kekuatan internal,
disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan kelemahan
internal. Mengingat SWOT adalah akronim untuk
Strenghts, Weakness,
Opportunities, dan Threats dari organisasi, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis. Jadi, analisis SWOT
harus mengidentifikasi kompetensi langka
( distinctive competence ) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumbersumber
yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka gunakan. (Kompetensi yang langka kadang-kadang
dianggap sekumpulan kapabilitas inti (
core capabilities )-kapabilitas yang secara strategis membuat sebuah perusahaan menjadi berbeda ).
Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara
tepat ( kapabilitas inti ) akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan ( Hunger & Wheelen, 2003 :
193 ).
Sumber: Hunger dan
Wheelen (2003:193) Gambar 1.1: Kerangka konseptual D. Tujuan dan Manfaat
Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
SWOT yaitu kekuatan (Strenghts),
kelemahan (Weaknesses), peluang
(Opportunities), ancaman (Threats)
pada Toko Budi Stiker.
Toko Budi Stiker SWOT
Toko Budi Stiker Faktor Eksternal •
Kekuatan • Kelemahan Faktor Interrnal • Kesempatan • Ancaman 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat
penelitian ini adalah: a. Bagi Peneliti Penelitian
ini memberikan kontribusi kepada penulis untuk memperdalam cakrawala berpikir ilmiah
khususnya di bidang pemasaran yang
berkaitan dengan analisis SWOT.
b. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan masukan pada
Toko Budi Stiker yang dapat dijadikan
saran dan informasi yang berguna untuk mengetahui strategi yang tepat bagi perusahaan.
c. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat
digunakan sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian
dimasa yang akan datang.
E. Metodologi Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Penelitian Penelitian
ini dibatasi pada kekuatan
(Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), ancaman
(Threats)pada Toko Budi Stiker untuk
menyusun strategi yang tepat bagi perusahaan.
2. Defenisi Operasional Variabel Defenisi
operasional variabelmerupakan penjelasan dari variabelvariabel yang sudah
diidentifikasi, maka diperlukan defenisi operasional dari masing-masing variabel tersebut antara
lain: a.
Kekuatan (Strengths) Kekuatan adalah yang memberikan status kompetitif
dan kemampuan kepada
perusahaan/organisasi mempertahankan posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama.
b. Kelemahan
(Weakness) Kelemahan adalah berupa sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki
kapasitas untuk melakukannya, sementara
para pesaingnya memiliki kapasitas tersebut.
c. Peluang
(Opportunities) Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja
suatu organisasi, divisi perusahaan,
fungsi-fungsi perusahaan, serta produk dan jasa perusahaan.
d. Ancaman
(Threaths) Ancaman adalah suatu
kecenderungan lingkungan yang tidak menguntungkan
yang dapat merugikan posisi organisasi perusahaan, divisi perusahaan, fungsi perusahaan, serta
produk dan jasa perusahaan.
e. Analisis
Lingkungan Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi lingkungan internal (
kekuatan dan kelemahan ), dan lingkungan
eksternal ( peluang dan ancaman ).
3. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini
dilakukan di Toko Budi Stiker Jl. Mesjid No. 126 Medan.
Penelitian ini
dilakukan mulai Maret-Juli 2008.
4. Jenis Data Penelitian ini menggunakan 2 jenis
data, yaitu: a. Data Primer Data Primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari pemilik toko tersebut.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui studi dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, internet dan skripsi untuk mendukung penelitian.
5. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dan
informasi dari bukubuku, majalah, internet dan skripsi yang berkaitan dengan
penelitian.
b. Wawancara yaitu
melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yaitu
pemilik toko dan pihak lain.
6. Metode Analisis Data Metode analisis yang
digunakan pada penelitian ini adalah: a.
Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara
merumuskan dan menafsirkan data yang ada
sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh Toko Budi Stiker.
b.
Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk mengukur
faktorfaktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan
empat set kemungkinan alternatif
strategis.
Biarkan selalu
kosong KEKUATAN (STRENGTHS -S) 1.
2.
3.
4.
5.
6. Tuliskan
kekuatan 7.
8.
9.
10.
KELEMAHAN (WEAKNESS-W) 1.
2.
3.
4.
5.
6. Tuliskan kelemahan
7.
8.
9.
10.
PELUANG (OPPRTUNITIES -O) 1.
2.
3.
4.
5.
6. Tuliskan Peluang
7.
8.
9.
10.
STRATEGI SO 1.
2.
3.
4. Gunakan kekuatan
5. memanfaatkan peluang 6.
7.
8.
9.
10.
STRATEGI WO 1.
2.
3.
4. Atasi kelemahan 5. dengan 6. memanfaatkan 7. peluang 8.
9.
10.
ANCAMAN (THREATHS -T) 1.
2.
3.
4.
5.
6. Tuliskan ancaman
7.
8.
9.
10.
STRATEGI ST 1.
2.
3.
4.Gunakan kelemahan
5.untuk menghindari 6. ancaman 7.
8.
9.
10.
STRATEGI WT 1.
2.
3.
4.Minimalkan 5.kelemahan dan 6. hindari ancaman 7.
8.
9.
10.
Sumber : David (
2006:287) Gambar 1.2: Matriks SWOT 1)
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan
yaitu dengan memanfaatkan keseluruhan
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan
dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
3) Strategi WO Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang
bersifat defensive dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
c. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Matrikks
Evaluasi Faktor Eksternal ( External Factor Evaluation – EFE Matrix ) memungkinkan para penyusun
strategi untuk merangkum dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum,
teknologi, dan persaingan.
Matriks EFE dapat
dibuat dengan lima tahapan ( David 2006 : 143) 1) Buat daftar lima faktor
eksternal yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. Masukkan dari
total sepuluh hingga duapuluh faktor, termasuk
peluang dan ancaman, yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Tuliskan peluang terlebih dahulu
kemudian ancaman .
usahakan sespesifik mungkin menggunakan
persentase, rasio, dan nilai komparatif
bila mungkin.
2) Berikan bobot
masing – masing faktor dari 0,0 ( tidak penting ) hingga 1,0 ( paling penting). Bobot
mengindikasikan tigkat penting relative
dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang sering kalai diberi bobot
lebih tinggi daripada ancaman, tetapi
ancaman juga dapat diberi bobot lebih tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam.
Bobot yang tepat dapat ditentukan dengan
membandingkan keberhasilan atau kegagalan
pesaing atau dengan mendiskusikan faktor dan mencapai konsensus kelompok. Penjumlahan dari seluruh
bobot yang diberikan kepada semua faktor
harus sama dengan 1,0.
3) Berikan
peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi
perusahaan saat ini dalam memproses
faktor tersebut, di mana 4 = respons perusahaan superior, 3 =
respons perusahaan diatas rata-raat, 2 = respons perusahaan rata-rata, dan 1 =
respons perusahaan jelek. Peringkat didasari pada efektivitas strategi perusahaan.
Dengan demikian, peringkat pada
perusahaan ( company- based), sedangakan bobot pada Tahap 2 didasarkana pada industri (
industry based ). Penting diperhatikan
bahwa ancaman dan peluang dapat diberi peringkat 1, 2, 3, atau 4.
4) Kalikan masing-masing bobot faktor dengan
peringkatnya untuk memperoleh nilai
tertimbang.
5) Jumlahkan nilai tertimbang dari
masing-masing variabel untuk menentukan
total nilai tertimbang bagi organisasi.
Tanpa memperdulikan
jumlah peluang dan ancaman kunci yang dimasukkan
dalam Matriks EFE, total nilai tertimbang tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan nilai
tertimbang terendah adalah 1,0.
Total nilai
tertimbang rata-rata adalah 2,5. Total nilai tertimbang sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons
dengan sangat baik terhadap peluang dan
ancman yang ada dalam industrinya. Dalam kata lain strategi perusahaan secara efektif
mengambil keuntungan dari peluang yang
ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari ancaman eksternal. Total nilai 1,0
mengindikasikan bahwa strategi perusahaan
tidak memanfatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.
d. Matriks Evaluasi Faktor Internal ( Matriks
IFE ) Tahap ekstraksi dalam menjalankan audit manajemen strategis adalah dalam membuat Matriks Evaluasi Faktor
Internal ( Internal Factor Evaluation -
IFE matrix). Alat formualsi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama
dalam area fungsional bisnis, dan juga
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan untuk mengembangkam
Matriks IFE, jadi kemunculan pendekatan
ilmiah tidak seharusnya diartikan bahwa ini adalah teknik yang sangat luar biasa.
Pemahaman yang baik atas faktor – faktor
yang dimasukkan lebih daripada angka yang sebenarnya. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap (
David 2006: 206): 1) Tuliskan faktor
internal utama seperti identifiaksi dalam proses audit internal. Gunakan total sepuluh hingga
duapuluh faktor internal mencakup
kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan lebih dahulu dan kemudian kelemahan. Buatlah sespesifik
mungkin, gunakan persentase, rasio, dan
angka komparatif.
2) Berikan bobot
berkisar dari 0,0 ( tidak penting) hingga 1,0 ( sangat penting ) untuk masing-masing faktor. Bobot
yang diberikan kepada masing-masing
faktor mengindikasikan tingkat penting relative dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam
industri. Tanpa memandang apakah faktor
kunci itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki
pengaruh paling besar dalam kinerja
organisasi harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3) Berikan
peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing
faktor untuk mengindikasikan apakah
faktor teraebut menunjukkan kelemahan utama ( peringkat = 1), atau kelemahan minor (
peringkat =2), kekuatan minor (
peringkat = 3), atau kekuatan utama ( peringkat =4 ). Perhatikan kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4
dan kelemahan harus mendapatkan nilai 1
atau 2. Peringkat adalah berdasarkan perusahaan, di mana bobot di langkah 2 adalah berdasarkan
industri.
4) Kalikan
masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk
masing-masing variabel.
5) Jumlahkan
rata-rata tertimbang untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi.
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukkan
dalam Matriks IFE, total rata-rata
tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total rata-rata
tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan organisasi
yang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.
Seperti Matriks EFE, Matriks IFE harus
memasukkan 10 hingga 20 faktor utama. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran total
rata-rata tertimbang karena bobot selalu
berjumlah 1,0.
e. Diagram SWOT Analisis
ini menggunakan diagram SWOT Pearce and Robinson ( 1997:234 ). Diagram ini menghasilkan 4 (
empat ) sel kemungkinan posisi
perusahaan dalam persaingan dan menentukan strategi apa yang sebaiknya dibuat perusahaan dalam pencarian
strategi yang paling sesuai oleh para
pengelola usaha. Sasarannya mengidentifikasikan 4 (empat) sel yang sesuai dengan kondisi internal dan
eksternal usaha . Pencocokan yang cermat
antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahannya merupakan
inti dari formulasi strategi yang tepat.
Sumber
: Pearce dan Robinson ( 2008;203) Gambar 1.3 : Diagram SWOT 4) Sel 1
: Strategi Agresif adalah situasi
yang paling disukai; perusahaan
menghadapi beberapa peluang lingkungan dan
banyak kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya
peluang-peluang tersebut.
5) Sel 2 : Strategi Difersifikasi; perusahaan
dengan kekuatankekuatan tertentu menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini, strategi
akan memanfaatkan kekuatan yang ada
untuk memanfaatkan peluang-peluang
jangka panjang di produk pasar yang lain.
6) Sel 3
: Strategi Berbenah Diri;
perusahaan menghadapi peluang pasar yang
impresif tetapi terkendala oleh Banyak Peluang Lingkungan Kekuatan Intern Yang Penting Kelemahan Intern Yang Kritis Ancaman Lingkungan Yang Besar Sel 3: Strategi Berbenah diri Sel 1: Strategi Agresif Sel 2: Strategi Diversifikasi Sel 4: Strategi Defensif kelemahan-kelemahan internal. Fokus
perusahaan adalah meniadakan kelemahan
internal agar dapat lebih efektif dalam
memanfaatkan peluang-peluang pasar.
7) Sel 4 : Strategi Defensif; adalah situasi
yang paling tidak menguntungkan bagi
perusahaan. Perusahaan menghadapi
ancaman lingku ngan yang besar, sementara posisinya relative lemah.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi