Sabtu, 22 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH BUDAYA KERJA DAN FASILITAS TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN PADA PDAM



BAB I  PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang Masalah  
 Laporan keuangan dilihat dari sudut pandang manajemen merupakan  media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja  keuangan perusahan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Pada umumnya suatu perusahaan  didirikan dengan tujuan untuk  memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang  dilakukan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat  digunakan perusahaan untuk tambahan pembiayaan dalam menjalankan usahanya,  dan yang terpenting adalah sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup  perusahaan.
Laba hanya bisa diperoleh denganadanya kinerja yang baik dari  perusahaan itu sendiri. Untuk itu penilaian terhadap kinerja suatu perusahaan itu  sangat penting dan bermanfaat, baik bagiperusahaan sendiri, maupun bagi pihak  luar perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Bagi perusahaan sendiri dengan mengetahui kinerjanya dapat digunakan sebagai  alat ukur dalam menilai keberhasilan usahanya, juga dapat digunakan sebagai  bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang  akan datang. Sedangkan bagi pihak luarperusahaan dapat digunakan sebagai  bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap perusahaan  yang bersangkutan.
 Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek non keuangan dan aspek  keuangan. Dari aspek non-keuangan, kinerja dapat diketahui dengan cara,  mengukur tingkat kejelasan pembagian fungsi dan wewenang dalam struktur  organisasinya, mengukur tingkat kualitassumber daya yang dimilikinya,  mengukur tingkat kesejahteraan pegawai dan karyawannya, mengukur kualitas  produksinya, mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan  serta dengan mengukur tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial  sekitarnya.   Penilaian kinerja melalui aspek non-keuangan relatif lebih sulit dilakukan,  karena penilaian tersebut tergantung dari pihak penilain, dapat dikatakan penilaian  dari satu orang akan berbeda dengan hasil penilaian orang lain sehingga dalam  penilaian kinerja kebanyakan menggunakan aspek keuangan. dan pada umumnya  banyak yang beranggapan bahwa keadaan keuangan akan mencerminkan keadaan  seutuhnya. Suatu analisis keuangan yang sering digunakan untuk menilai kinerja  suatu perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Dengan analisis rasio keuangan  akan dapat diketahui tingkat likuiditas, tingkat leverage,tingkat aktivitas dan  tingkat profitabilitas perusahaan.   Mengetahui tingkat likuiditas suatu perubahan, maka akan dapat diketahui  kemampuan perusahaan dalam memenuhikewajiban jangka pendeknya dengan  jaminan harta lancarnya, tingkat likuiditas ini sangat berguna khususnya bagi  kreditur yang memberikan kredit jangka pendek. Sedangkan dengan mengetahui  tingkat leveragenya,maka akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam  memenuhi aktivitas semua kewajibannya dengan jaminan harta yang dinilainya,  tingkat leverage ini sangat berguna khususnya bagikreditur, baikjangka pendek   maupun jangka panjang. Dan dengan mengetahui rentabilitas, maka akan dapat  diketahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal yang  dimilikinya, hal ini sangat penting untuk mengetahui efisiensi suatu perusahaan.
Dengan mengetahui likuiditas, leverage,aktivitas dan profitabilitas suatu  perusahaan, maka akan dapat diketahuikeadaan perusahaan yang bersangkutan,  apakah perusahaan tersebutbaik atau buruk. Setelah diketahui baik atau buruknya  suatu perusahaan, maka akan dapat diperkirakan tentang kelangsungan hidup  perusahaan yang bersangkutan.
PT. PLN (Persero) Cabang Medan adalahsuatu perusahaan yang bergerak  dalam bidang pelayanan jasa, yang bergerak dalam bidang jasa. Sama halnya  BUMN lainnya, PT. PLN (Persero) dalam kegiatan operasionalnya juga masih  mengandalkan modal atau subsidi dari pemerintah sebagai dana keuangannya  sebagaimana perusahaan swasta, pemerintah juga mengharapkan kinerja  perusahaan yang efektif dan efesien, terutama kinerja manajemen keuangannya.
Berdasarkan pra survey yang dilakukan pada PT. PLN (Persero) Wilayah  Sumatera Utara, perusahaan masih mengalami keuntungan pada tahun 2001  sampai dengan 2005, secara keseluruhan laba perusahaan mengalami fluktuasi  cenderung semakin meningkat sedangkan modal sendiri yang bersumber dari laba  ditahan, pendapatan yang dihasilkan olehperusahaan mengalami fluktuasi yang  cenderung semakin meningkat . Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1   Tabel 1.1  Laporan Laba dan ekuitas PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara  Keterangan Laba /  Rugi  Naik / Turun ( % ) Ekuitas  Naik / Turun ( %) 2001 176.664  _  366.369  _  2002  187.921  6 %  403.567  10 %  2003  89.179  (53 %)  339.344  (16 %)  2004  587.331  85 %  782.945  57 %  2005  560.791  (5 %)  781.964  (1 %)  Rata – rata  320.377,2  8,25 %  534.837,8 12,5 %  Sumber: Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Cabang Medan  Berdasarkan tabel 1.1 PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dari  tahun 2001 sampai dengan 2005 mengalami peningkatan laba rata – rata Rp  320.377,2 atau 8,25 % per tahun dan juga kenaikan Ekuitas rata – rata Rp  534.837,8 atau 12,5 % per tahun. Dari data tersebut memperlihatkan kenaikan  laba lebih kecil dari kenaikan ekuitas. Namun fluktuasi perkembangan laba dan  ekuitas dari tahun 2001 sampai dengan 2005 berjalan searah.
Hal ini menunjukkan adanya indikasi bahwa peningkatan laba disertai  dengan peningkatan ekuitas dan penurunan laba juga terjadi penurunan ekuitas.
Perkembangan laba dan ekuitas juga dipengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti kondisi  keuangan perusahaan berdasarkan rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage,  profitabilitas dan aktivitas.
Dlm jutaan   B.  Perumusan Masalah  Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka perumusan masalah  yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan  adalah :  1. Bagaimana perkembangan rasio – rasio keuangan PT. PLN  (Persero) Cabang Medan dari tahun 2001 sampai dengan 2005.
2. Bagaimana kondisi keuangan perusahaan PT. PLN (Persero)  Cabang Medan berdasarkan rasio keuangan dari tahun 2001  sampai dengan 2005.
3. Bagaimana peran rasio likuiditas, leveragedan aktivitas terhadap  profitabilitas perusahaan.
C.  Kerangka Konseptual  Laporan keuangan adalah yang menggambarkan kondisi keuangan dan  hasil usaha suatu perusahaan pada saattertentu atau jangka waktu tertentu  (Harahap, 2002: 105). Analisis laboran keuangan terdiri dari penelaahan atau  mempelajari hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan  perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2004: 35).
Kondisi dan kinerja keuangan harus dianalisis agar informasi dalam  laporan keuangan dapat memberi gambaran yang jelas dan salah satu alat  analisis adalah rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan terbagi atas rasio  likuiditas, leverage,aktivitas dan profitabilitas (Riyanto, 2001: 330). Analisis  rasio keuangan dapat memberikan pandangan yang baik terhadap kondisi   keuangan perusahaan tentang  likuiditas, profitabilitas,  leveragedan  aktivitasnya. Gambaran likuiditas,  leverage, profitabilitas, dan aktivitas  perusahaan akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan secara  keseluruhan dan pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan  perusahaan.
Sumber : Darsono dan Ashari(2005 : 51 ) (data diolah) Gambar 1 : Kerangka Konseptual  D. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian  Penelitian dilakukan adalah :  a.  Untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan rasio – rasio  keuangan dari tahun 2001 sampai dengan 2005.
b.  Untuk mengetahui kondisi perusahaan PT. PLN (Persero) Cabang  Medan dari tahun 2001 sampai dengan 2005.
c.  Untuk mengetahui peran rasio likuiditas, leveragedan aktivitas  terhadap rentabilitas perusahaan.
2.  Manfaat Penelitian  a.  Bagi Penulis  Menambah wawasan yang luas dalam berfikir ilmiah di bidang  keuangan khususnya analisis rasio finansial.
Rasio – rasio Keuangan :  1.  Likuiditas  2.  Leverage  3.  Rentabilitas  4.  Aktivitas  Kondisi Keuangan  Perusahaan  Tujuan  Perusahaan   b.  Bagi Perusahaan  Sebagai input bagi perusahaan dalam mengambil keputusan-keputusan  keuangan.
c.  Bagi Pihak Lain  Sebagai bahan referensi dan informasi mengenai PT.PLN (Persero)  wilayah Sumatera Utara Cabang Medan dan perusahaan itu sendiri.
E.  Metode Penelitian  1.  Batasan Operasional  Penelitian ini terbatas pada analisiskinerja keuangan berdasarkan rasio –  rasio keuangan dengan data laporan keuangan tahun 2001 sampai dengan  tahun 2005 pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan.
2.  Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel  Defenisi operasional dan pengukuran variabel merupakan penjelasan  mengenai pengertian teoritis dan pengukuran variabel sehingga dapat  diamati dan diukur. (Sawir, 2005: 8)Rasio-rasio yang digunakan untuk  menilai kondisi keuangan perusahaan adalah :  a.  Rasio Likuiditas  Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui  kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknya dari  aktiva lancarnya. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk  memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau  kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat  jatuh tempo. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan   tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut mempunyai alat  pembayar atau aktiva lancar yang lebih besar dari hutang jangka pendek.
Rasio Likuiditas yang dipakai dalam penelitian adalah :  1)  Current Ratio  Merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui  kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini  menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi  oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai periode yang sama  dengan jatuh tempo utang.    sliabilitie Current Assets Current Ratio Current Current Ratioyang rendah biasanya  menunjukkan masalah dalam  likuiditas. Sebaliknya perusahaan yang current rationyaterlalu tinggi juga  kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana  yang  menganggur  ( midle money) yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuanlabaan  perusahaan.Current ratio200% kadang-kadang sudah memuaskan bagi  perusahaan ( Riyanto,2001:26)  2)  Cash Ratio  Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang  lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Semakin tinggi rasio  menunjukkan hasil yang semakin baik.
sLiabilitie Current Securities Maketable Cash RatioCash   3)  Quick Test Ratio  Rasio ini merupakan aktiva lancardikurangi persediaan untuk  membayar kewajiban lancar. Rasio ini memberikan indikator yang lebih  baik dalam melihat likuiditas perusahaan dibandingkan dengan rasio  lancar, karena penghilangan unsur persediaan memerlukan jangka waktu  yang agak lama untuk dikonversi menjadi kas. Pembayaran dimuka  kadang-kadang juga tidak bisa dikonversi menjadi kas.
Lancar Kewajiban Persediaan Lancar Aktiva RatioTestQuick 4)  Net Working Capital  Net Working Capitalmerupakan rasio modal kerja bersih digunakan  untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban lancar.
Lnacar Kewajiban Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Capital WorkingNet b. Rasio Leverage  Rasio leveragemengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Rasio  ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala  kewajiban  financial  seandainya perusahaan tersebut pada saat itu  dilikuidasi. Dengan kata lain bahwa rasio  leverage  ini mengukur  kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua utang jangka pendek dan  jangka panjangnya. Rasio-rasio leverageyang digunakan dalam penelitian  ini adalah :  1)  Total Debt to Total Asset Ratio  Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan  seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi persentasenya cenderung   1semakin besar resiko keuangan bagikreditor maupun pemegang saham.
AssetsTotal DebtTotal RatioAsset toTotalDebtTotal 2) Total Debt to Equity Ratio  Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam  pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri  perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
EquityTotal DebtTotal RatioEquitytoDebtTotal c.  Rasio Aktivitas  Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan  semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Semua rasio aktifitas  ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada  berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya  terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur  aktiva, yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap dan aktiva lain.
Rasio-rasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian adalah :  1)  Working Capital Turn Over  Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap ketentuan aktiva lancar  atas kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan  (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal  kerja.
sLiabilitie Current asset Current Sales OverTurn Capital Working   12)  Total AssetsTurn Over  Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta  perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan  berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah  yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan . Kalau perputarannya  lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar  dibandingkan dengan  AssetsTotal Sales OverTurnAssetsTotal 3)  Fixed Assets Turnover Rasio ini mengukur efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada  harta tetap seperti pabrik dan peralatan. Dalam rangka menghasilkan  penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap  rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk  mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secaa  efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputaannya lambat  (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak  aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan oleh halhal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan  dengan nilai output yang akan diperoleh.
Assets FixedNet Sales OverTurnAssets Fixed   1d.  Rasio Profitabilities (Rentabilitas) Kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektifitas  manajemen perusahan. Rasio ini memberikan gambarn tentang tingkat  efektifitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio-rasio  profitabilitas yang dipakai dalam penelitian adalah :  1)  Rasio Operating Profit Margin Yaitu perbandingan antara laba usaha dan penjualan  Sales EBIT inMofit Operating  argPr 2)  Basic Earning Power (BEP)  Daya laba dasar (Basic Earning Power)atau rentabilitas ekonomi  mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan  seluruh sumber dayanya yang  menunjukkan rentabilitas ekonomi  perusahaan.
AssetsTotal EBIT Power Earning Basic 3. Tempat dan Waktu Penelitian  Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan yang  berlokasi di jalan Listrik Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari  sampai dengan bulan Juni tahun 2008.
4. Jenis data  Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder. Data sekunder  yang dibutuhkan oleh penulis berkaitan dengan masalah yang dianalisis yaitu  meliputi :   11.  Sejarah singkat perusahaan PT. PLN (Persero)Wilayah Sumatera Utara  Cabang Medan.
2.  Struktur organisasi perusahaan PT. PLN (Persero)Wilayah Sumatera  Utara Cabang Medan.
3.  Laporan keuangan tahunan perusahaan (laporan laba rugi dan neraca  tahun 2001 sampai dengan tahun 2005) . PT. PLN (Persero)Wilayah  Sumatera Utara Cabang Medan.
4.  Literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam  penelitian.
Data sekunder diperkuat melalui teknik wawancara yang merupakan data  primer untuk membuat data sekunder dan menjadi jelas.
5. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dilakukan penulisuntuk mengumpulkan data yang  dibutuhkan dalam penelitian adalah :  a.  Studi Dokumentasi  Dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari  perusahaan serta sumber-sumber lain yang berhubungan.
b.  Wawancara  Yaitu melakukan komunikasi langsung dengan pihak yang berwenang  yang dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan untuk  mendukung penelitian ini.
6. Metode Analisis Data  Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif berdasarkan  data time series.
 1Penelitian deskritif adalah berkaitan dengan pengumpulan data untuk  memberikan gambaran atau gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan  sehubungan dengan status subjek penelitian pada saat ini dimana data  deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data  yaitu wawancara atau metode observasi. (Wirartha, 2005:154)  Data runtut waktu (time series)yaitu data yang secara kronologi disusun  menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Data runtutwaktu digunakan  untuk melihat pengaruh perubahan  dalam rentang waktu tertentu, variasi  terjadinya variabel antar waktu (Kuncoro, 2003:125).
Pada penelitian ini, data time-seriesyang digunakan adalah data tahunan  (annual)yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi