Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN FRUIT TEA PADA SISWA SMU



 BAB I  PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang Masalah  
 Produk minuman banyak sekali beredar dipasaran dengan berbagai macam  merek yang mungkin beberapa produk ataumerek saja yang dapat menarik  perhatian. Persepsi konsumen terhadap variasi produk minuman itu adalah hampir  sama, yang membedakan mereka adalah merek karena merek itusendiri tidak ada  artinya bila tidak didukung oleh visualisasi dari nama itu sendiri yang menarik  dan menonjol pada kemasannya.

Kemasan adalah seluruh kegiatan merancang dan memproduksi  pembungkus suatu produk, tetapi kemasan bukan lagi sekedar membungkus dan  melindungi produk saja. Persaingan yang semakin ketat dan beraneka ragamnya  produk yang beredar di pasar dan juga dirak-rak supermarket memaksa produsen  berpikir selain untuk menarik perhatian konsumen, kemasan mempunyai kekuatan  untuk menjelaskan produk dan membantu meningkatkan penjualan.
Produsen melalui kemasan dapat berkomunikasi dengan konsumen dan  menjelaskan segala sesuatu tentang produk sehingga berfungsi sebagai alat untuk  membangun image, karakter, meningkatkan  brand awarness  serta sarana  memperbesar pasar. Kemasan mengkomunikasikan merek melalui lima hal antara  lain bentuk, warna, ukuran, grafis dan material.
Kemasan harus sesuai dengan karakter target pasar, karena kemasan  adalah sesuatu yang bersentuhan langsung dengan konsumen, dapat dipegang,  disentuh, dan dirasakan. Kemasan berperan efektif dalam perilaku pembelian   karena dapat membuat konsumen tertarik dan membeli produk. Ketika orang  melihat produk dengan kemasan yang bagus, secara spontan muncul emosi.
Salah satu produk minuman teh yang sudah dikenal setelah Teh Botol  Sosro adalah Fruit Tea. Seiring dengan perkembangan pasar dan persaingan maka  Fruit Tea mengembangkan rasa dan warna kemasannya, sehingga tidak tertuju  pada satu warna kemasan saja.
Pasar sasaran Fruit Tea yang terutama adalah anak remaja. Hal ini  diketahui melalui iklan televisi, majalah dan tabloid yang memakai anak remaja  sebagai bintang iklan. Fruit Tea dalam hal ini harus mampu berusaha membangun  karakter yang menyenangkan, bersahabat dan mengalami perkembangan, sesuai  dengan karakter target pasar utamanya yakni remaja berusia 12-19 tahun.
Tabel 1.
Skor Perlombaan Merek-Merek Kemasan Terbaik 20 R Merek  B D P M Skor  Merek Level Skor  Merek  1 Teh  Botol  Sosro  0.910 0.830 0.827 0.963 4.387  Merek terkuat di  Level Standar  2  Fruit Tea  0.845  0.899  0.828 0.911 4.355  Merek  terkuat  di  Level Standar  3 Tebs  0.798 0.907 0.827 0.911 4.288  Merek terkemuka  di Level Prima  4 Green  Tea  Sosro  0.768 0.863 0.829 0.856 4.118  Merek terkemuka  di Level Prima 5 Fres Tea  0.614 0.872 0.825 0.771 3.797  Merek terkemuka  di Level Prima 6  Pocari Sweat  0.698  0.635 0.828 0.836 3.581  Merek yang dapat  diterima di Level  Prima  7  TeKita  0.557  0.615 0.827 0.708 3.202  Merek yang dapat  diterima di Level  Standar Sumber : Majalah SWA 15 edisi Agustus 2006 (Data diolah oleh penulis, 2008)  Keterangan : R = Rank (Peringkat), B = Branding (Merek), D= Design (Desain), P= Technical  Printing (Teknik Pencetakan), M= Merchandising (Seni Penyusunan Produk)   Fruit Tea memiliki nilai yang lebih unggul dari Teh Botol Sosro dari segi  desain, cetakan gambar dan huruf (printing)kemasan. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat  skor perlombaan merek-merek kemasan terbaik terhadap kemasan minuman teh.
Pada ajang Skor Perlombaan Merek-Merek Kemasan Terbaik 2006,  kemasan Fruit Tea secara umum mendapat predikat sebagai salah satu dari empat  merek (brand) yang mencapai merek level tertinggi (powerful brand), yang  dicapai merek-merek produk konsumen diIndonesia berdasarkan penilaian  terhadap merek (branding), desain (design), cetakan (technical printing) kemasan,  serta seni penyusunan produk (merchandising) produk di outlet dengan total skor  keseluruhan penilaian adalah 4,355, dimana nilai kemasan Fruit Tea menempati  posisi kedua setelah Teh Botol Sosro.
Tabel 1.
Volume Penjualan Minuman Tetra Genggam Fruit Tea Pada Kantin  SMU ST. Thomas 2 Medan  Penjualan Minuman Tetra Genggam Fruit Tea  dari bulan Januari s/d April 200Januari Februari  Maret  April  TOTAL  210  215  205  230  8 Sumber: Laporan penjualan Minuman pada kantin SMU ST. Thomas 2 Medan  (Data diolah oleh penulis, 2008)  Hasil survei sementara penulis yangdilakukan pada beberapa siswa SMU  ST.Thomas 2 Medan didapat hasil bahwa Fruit Tea lebih banyak dikonsumsi oleh  para siswa.
  Melihat pengaruh faktor kemasan terhadap keputusan pembelian minuman  Fruit Tea didalam masyarakat secara umum dan secara khusus kaum pelajar usia  remaja yang memiliki karakter yang berbeda dan juga lebih mudah dipengaruhi  oleh visualisasi produk dalam membeli membuat penulis tertarik melakukan   penelitian dengan judul “Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian  Minuman Fruit Tea Pada Siswa SMU ST. Thomas 2 Medan”.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dilakukan terlebih  dahulu sebelum sampai pada tahap selanjutnya. Adanya suatu permasalahan yang  hendak dipecahkan, akan mempermudah dan lebih mengarahkan data yang  dikumpulkan, sehingga penulisannya dapat terarah sesuai dengan sasaran.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka penulis  merumuskan masalah sebagai berikut :  1.  Apakah variabel portability, memorable, easy to readdan visual protection kemasan berpengaruh secara serempak terhadap keputusan pembelian  minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST.Thomas 2 Medan?  2.  Apakah variabel portability, memorable, easy to readdan visual protection dari kemasan Fruit Tea secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan  signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea.
3.  Variabel manakah dari kemasan tetra genggam Fruit Tea yang mempunyai  pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea  pada siswa SMU ST.Thomas 2 Medan?  C. Kerangka Konseptual  Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan  teoritis yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang sedang diteliti. Hal  ini juga merupakan tuntutan untuk  memecahkan masalah penelitian dan   merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan  kualitatif.
Sumber : Susilo, Mix Edisi November 20 Gambar 1.1 Kerangka Konseptual     Kerangka konseptual tersebut menjelaskan bahwa variabel – variabel  kemasan mempengaruhi keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada  konsumen.
D. Hipotesis  Berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan, maka penulis  dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut :  1.  Variabel portability, memorable, easy to read dan visual protectiondari  kemasan secara serempak mempunyai pengaruh positif dan signifikan  terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST.
Thomas 2 Medan.
2.  Variabel portability, memorable, easy to read dan visual protectiondari  kemasan secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap  keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas  Medan.
Variabel Kemasan  1. Portability (X1)  2. Memorable (X2)  3.Easy to Read (X3)  4. Visual Protection (X4)  Keputusan Pembelian (Y)   3.  Variabel kemudahan dalam penggunaan produk dalam kemasan (portability) dan kemudahan konsumen untuk mengingat warna, desain, dan bentuk  kemasan (memorable)merupakan variabel paling dominan mempengaruhi  keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas  Medan.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan Penelitian  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :  a.  Mengetahui pengaruh variabel portability, memorable, easy to read  dan  visual protection  dari kemasan secara serempak terhadap  keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST .
Thomas 2 Medan.
b.  Mengetahui pengaruh variabel portability, memorable, easy to read  dan visual protection dari kemasan secara parsial terhadap keputusan  pembelian minuman Fruit Tea  pada siswa SMU ST. Thomas  Medan.
c.  Mengetahui variabel mana yangpaling dominan mempengaruhi  keputusan pembelian minuman  Fruit Tea pada siswa SMU ST.
Thomas 2 Medan.
2.  Manfaat Penelitian  a.  Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan  dalam bidang yang diteliti dan memperdalam pengetahuan khususnya  dalam riset pasar.
 b.  Referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan  perbandingan dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang  akan datang.
c.  Memberikan masukan bagi para pemasar untuk mengembangkan  strategi pemasarannya.
F. Metode Penelitian  1.  Batasan Operasional  Batasan operasional dalam penelitian ini adalah pengaruh kemasan  terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea. Objek produk yang  diteliti adalah kemasan tetra genggam Fruit Tea.
2.  Defenisi Operasional Variabel  a.  Variabel Kemasan (X)  Variabel kemasan yaitu persepsi mahasiswa terhadap kemasan tetra  genggam Fruit Tea dengan berbagai rasa (strawberry,  orange,  grapefruit, sirsak,  fruit punch) dan warna (merah, orange, ungu,  merah jambu, hijau) yang ada dipasaran. Menurut Susilo (MIX edisi  November 2005) mengemukakan 4 variabel yang digunakan untuk  menilai kemasan antara lain :  1)  Portability (X1)artinya kemudahan konsumen dalam  menggunakan produk dalam kemasan itu kapan pun tanpa  kesulitan.
 2)  Memorable (X2) artinya mencakup kemudahan konsumen untuk  mengingat visual dari produk (warna, desain dan bentuk kemasan)  maupun penggunaannya.
3)  Easy to read(X3) artinya mudah dibaca mencakup cetakan hurufhuruf yang berisi informasi didalam kemasan yang dapat dibaca  oleh konsumen.
4)  Visual Protection (X4)artinya melindungi produk yang  dikemasnya yang mencakup fungsi, bahan serta struktur  produknya.
b.  Variabel Keputusan Pembelian (Y)  Variabel keputusan pembelian yaitu bagaimana perilaku siswa  SMU ST. Thomas 2 Medan didalam menentukan produk yang akan  dibelinya dalam hal ini minuman Fruit Tea.
Tabel 1.
Definisi Operasionalisasi Variabel  Variabel Definisi Variabel Indikator Bentuk Data  1. Portability(X1)  Kemudahan konsumen dalam  menggunakan produk dalam  kemasan itu kapan pun tanpa  kesulitan.
1. Praktis dibawa  2. Mudah dibuka  3. Ringan dibawa  4. Mudah dipegang  Ordinal  2. Memorable(X2) Kemudahan konsumen untuk  mengingat visual dari produk  (warna, desain dan bentuk  kemasan) maupun  penggunaannya.
1. Warna menarik  2. Desain mudah diingat  3.Warna gambarkan rasa  4. Bentuk menarik  5. Desain karakter ceria  Ordinal  3.Easy to Read (X3) Mudah dibaca mencakup  cetakan huruf-hurufyang berisi  informasi didalam kemasan  yang dapat dibaca oleh  konsumen.
1. Tulisan dapat dibaca  2. Dapat dimengerti  3. Merek berpengaruh  4. Informasi komposisi  5. Kombinasi warna unik  Ordinal   4. Visual Protection(X4) Melindungi produk yang  dikemasnya yang mencakup  fungsi, bahan serta struktur  produknya.
1. Isi tetap segar  2. Terlindung dari cuaca  3. Tidak mudah rusak  4. Terlindung dari bau  Ordinal  5. Keputusan Pembelian (Y)  Perilaku  didalam  menentukan  produk yang akan dibelinya.
1. Mudah penggunaannya  2. Berbeda dari yang lain  3. Karakter  4. Menarik dari yang lain  5. Ingin membeli kembali  Ordinal  Sumber: Susilo, Mix Edisi November 2005 (Data diolah oleh penulis, 2008)  3.  Skala Pengukuran Variabel  Skala Likertdigunakan sebagai alat untuk mengukur pengaruh variabel  independen terhadap variabel dependen, dimana responden akan memilih  jawaban yang ada. Setiap jawaban akan diberikan skor dalam menilai  persepsi dari variabel-variabel yang akan diuji.
Pedoman dalam pemberian skor sebagai berikut :  Tabel 1.
Pedoman Pemberian Skor  No Pernyataan Skor  1  Sangat tidak setuju   2 Tidak setuju   3 Ragu- ragu   4 Setuju   5 Sangat setuju   Sumber: Sugiyono (2006: 105)  4.  Waktu dan Lokasi Penelitian  Penelitian ini dimulai bulan Februari 2008 sampai dengan bulan Mei 2008.
Lokasi penelitian adalah di SMU ST. Thomas 2 Medan Jln. Letjend. S. Parman  No.107 Medan.
5.  Populasi dan Sampel  Menurut Sugiyono (2003: 72) populasi adalah wilayah generalisasi yang  terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik   1tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu  kesimpulan .
Jumlah sampel yang diambil adalah10 % dari populasi yaitu 635 siswa.
Menurut Gay dalam buku Umar (1999: 50) jumlah ini dianggap sudah  representative dan telah mewakili populasi.
Tabel 1.
Jumlah Siswa SMU ST. Thomas 2 Medan Kelas I (X)–III (XII)  Tahun Ajaran 2007/20 Kelas  Jumlah Siswa  Persentase ( % )  I (X)  239  II (XI)  194  III (XII)  202  Total Populasi  635  1 Sumber: Data diolah oleh penulis, 20 Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003).
Metode penarikan sampelyang dipakai adalah  Propotionate Stratified Random  Sampling dan  Purposive Random Sampling. Propotionate Stratified Random  Sampling yaitu metode penarikan sampel acaksecara proporsional untuk setiap  kelompok strata dalam populasi. Data jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel  1.6 dibawah ini:  Tabel 1.Jumlah Responden Penelitian  Kelas Jumlah Siswa Jumlah  Responden  I (X)  239  II (XI)  194  III (XII)  202  Total  635  63, Sumber: Data diolah oleh Penulis, 20 Purposive Random Samplingyaitu teknik penentuan sampel secara acak  dengan pertimbangan tertentu. Data jumlah penggolongan sampel dapat dilihat   1pada Tabel 1.7 dengan pertimbangan siswa yang menjadi responden yang telah  mengkonsumsi minuman Fruit Tea minimal 2 kali dalam sehari.
Jumlah sampel pada data awal adalah sebesar 63 responden penelitian,  tetapi didalam analisis kelayakan model yang dilakukan terjadi data outlier. Data  outlier adalah data yang secara nyata berbeda dengan data-data yang lain.
Tabel 1.
Jumlah Penggolongan Sampel per Kelas  Siswa SMU ST. Thomas 2 Medan  Kelas Jumlah Siswa Persentase  I−A (X−A) 4  6.
I−B (X−B) 4  6.
I−C (X−C) 4  6.
I−D (X−D) 4  6.I−E (X−E) 4  6.I−F (X−F) 4  6.II IPA−1 (XI IPA 1)  3  4.
II IPA−2 (XI IPA 2)  3  4.
II IPA−3 (XI IPA 3)  4  6.
II IPS−1 (XI IPS 1)  4  6.
II IPS−2 (XI IPS 2)  5  7.
III IPA–1 (XII IPA 1)  4  6.
III IPA–2 (XII IPA 2)  4  6.
III IPA–3 (XII IPA 3)  4  6.
III IPS–1 (XII IPS 1)  4  6.III IPS−2 (XII IPS 2)  4  6.TOTAL 63  1 Sumber: Data diolah oleh Penulis, 20 6.  Jenis dan Sumber Data  a.  Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi  penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden.
b.  Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber–sumber lain  yang telah diolah seperti dari bagian tata usaha SMU ST. Thomas  Medan, buku - buku pendukung, majalah, internet, dan lain sebagainya.
 17.  Teknik Pengumpulan Data  a.  Penelitian ini menggunakan teknik pengajuan pertanyaan–pertanyaan  tertulis kepada responden dalam bentuk kuesioner.
b.  Wawancara langsung kepada responden jika ada pertanyaan yang kurang  jelas dan kurang dimengerti pada saat pengisian kuesioner.
c.  Studi dokumen yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku,  jurnal, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian.
8.  Uji Validitas dan Reliabilitas  a.  Uji Validitas  Uji Validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah  didapat setelah penelitian dimanamerupakan data valid dengan  menggunakan kuesioner sebagai alat ukur.
Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan  program SPSS 12.0 for Windows, dengan kriteria sebagai berikut :  1) Jika r hitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
2) Jika r hitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
b.  Uji Reliabilitas  Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan  berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data  yang sama (Sugiyono, 2003: 110).
Pengujian dilakukan dengan program SPSS 12.0 for Windows. Butir  pertanyaan yang sudah dinyatakan  valid dalam uji validitas akan  ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :   11) Jika ralpha positif atau > rtabel maka pertanyaan reliabel.
2) Jika ralphanegatif atau < rtabelmaka pertanyaan tidak reliabel.
9.  Metode Analisis Data  Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan :  a.  Metode Deskriptif  Metode ini data-data yang  telah diperoleh digolongkan,  diklasifikasikan, diinterpretasikan dan selanjutnya dianalisis, sehingga  diperoleh suatu gambaran umum tentang data–data yang diteliti.
b.  Metode Regresi Linear Berganda  Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menggunakan  bantuan aplikasi software SPSS Versi 12.0 for Windows.
Bentuk perumusannya sebagai berikut :  Y = a + B1X1+ B2X2+ B3X3+ B4X4+ e  Dimana : Y   = Keputusan Pembelian Minuman Fruit Tea  a   = Konstanta  X1  = Skor indikator Portability  X2  = Skor indikator Memorable X3  = Skor indikator Easy to Read X4 = Skor indikator Visual Protection B1…4= Koefisien Regresi  e   = Standar error  Model regresi yang sudah memenuhiasumsi-asumsi klasik kemudian  akan dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut :   11)  Uji Serempak (Uji F)  Untuk membuktikan bahwa setiap variabel bebas (Xi) mempunyai  pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi) secara serentak.
Kriteria pengujian sebagai berikut :  Ho: bi= 0, artinya jika tidak terdapat pengaruh biterhadap keputusan  pembelian minuman Fruit Tea.
Ho: bi  ≠0, artinya terdapat pengaruh terhadap keputusan pembelian  minuman Fruit Tea.
Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %.
a)  Hoditerima jika Fhitung < Ftabel (α)  b)  H1diterima jika Fhitung> Ftabel (α)  2)  Uji Secara Parsial (Uji t)  Untuk melihat pengaruh variabelsetiap kemasan Fruit Tea (Xi)  terhadap variabel keputusan pembelian (Yi), maka dalam hal ini peneliti  menggunakan uji t satu sisi.
Ho: bi= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan  dari setiap variabelkemasan Fruit Tea (Xi) terhadap variabel keputusan  pembelian minuman Fruit Tea (Yi).
H1 : bi ≠0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  setiap variabel kemasan Fruit Tea (Xi) terhadap variabel keputusan  pembelian minuman Fruit Tea (Yi).
Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %.
a)  Hoditerima apabila t hitung< t tabel(α)  b)  H1diterima apabila t hitung > t tabel (α)   13)  Koefisien Determinasi (R²)  Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya  kontribusi variabel kemasan Fruit Tea (X) terhadap keputusan pembelian  minuman Fruit Tea (Y). Jika nilai R² mendekati satu (1) maka semakin  kuat pengaruhnya, sebaliknya jika mendekati nol (0) maka pengaruhnya  semakin lemah.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi