Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH KONDISI FISIK DAN NONFISIK BUS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA BUS DAMRI



BAB I  PENDAHULUAN  
 A. Latar Belakang Masalah  
 Perkembangan suatu daerah tergantung pada tersedianya sarana  transportasi di daerah tersebut. Peranan transportasi sangat penting untuk  menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran,  dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen (Nasution, 2004:25).

Perkembangan kota Medan yang pesat mengakibatkan meningkatnya  hubungan dan saling ketergantungan dengan wilayah disekitarnya, khususnya  wilayah Pembangunan Kawasan Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang).
Sehingga perlu ditingkatkan sarana dan prasarana transportasi untuk mengimbangi  jumlah permintaan jasa transportasi  yang terus meningkat, baik transportasi  barang maupun penumpang.
Meningkatnya permintaan jasa transportasi diikuti bertambahnya  penyedia jasa transportasi di Kota Medan, maka banyak penyedia jasa transportasi  yang mulai menawarkan fasilitas yang lebih baik dalam bentuk fisik maupun non  fisik. Misalnya, secara rutin mengadakan peremajaan bus dan peningkatan  layanan yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan  jasa transportasi.
 Kondisi fisik dan nonfisik bus merupakan bagian yang terpenting dalam  menentukan kualitas pelayanan terhadap konsumen, Kondisi fisik dapat dilakukan  dengan menyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung pelayanan transportasi.
Sedangkan Nonfisik dapat diperoleh dari pelayanan yang diberikan supir atau   kondektur melalui perhatian kepada setiap penumpang. Kedua variabel tersebut  dapat digunakan penumpang atau konsumen untuk menentukan pengambilan  keputusan dalam penggunaan layanan jasatransportasi ( Nasution 2004:51).
 Perusahaan transportasi harus benar-benar dapat memperlihatkan  kinerjanya di setiap dimensi dan memberikan layanan terbaik kepada konsumen.
Karena tanpa pelayanan yang baik, bagaimanapun bagusnya kondisi bus, maka  konsumen akan beralih. Oleh sebab itu, Perusahaan transportasi harus dapat  memberikan layanan yang memuaskan dari segi kondisi fisik maupun kondisi  nonfisik. Kondisi fisik dan nonfisik Perusahaan transportasi harus dapat  menjadi daya tarik dan dapat mempengaruhi minat konsumen.
Perum DAMRI merupakan salah satu perusahaan angkutan kota yang  telah beroperasi di Medan sejak tahun 1976. Hingga saat ini Perum DAMRI telah  memiliki izin untuk beroperasi di 7 trayek, namun dengan terbatasnya jumlah  armada Perum DAMRI hanya melayani 2 trayek yaitu trayek Medan – Binjai  dan Medan–Lubuk Pakam untuk memenuhi kebutuhan transportasi di kawasan  Medan – Binjai – Deli Serdang.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, Maret 2006 perum DAMRI  melakukan peremajaan armada angkutannyadengan mengoperasikan 10 unit bus  tipe Beijing ukuran medium dengan kapasitas 28 orang untuk trayek Medan –  Lubuk Pakam dan Maret 2007 menambah 10 unit tipe Mercedes Benz (mesin  belakang) kapasitas 45 orang untuk trayek Medan – Binjai. Bus ini dilengkapi  fasilitas fullAC dengan kualitas kenyamanan yang sangat prima, disertai layanan  awak bus yang optimal (Bangun, Harian Sinar Indonesia Baru, 19 Mei 2007).
 Pengadaan armada bus baru ini digunakan untuk mengganti bus lama  yang sudah tua dan melayani permintaan masyarakat yang terus meningkat dari  waktu ke waktu yang tidak sebanding dengan jumlah bus yang tersedia. Jumlah  penumpang penumpang bus DAMRI dapat dilihat pada Tabel 1.
TABEL 1.
Jumlah penumpang Bus DAMRI dari November 2007 – Maret 20Trayek  Bulan  Nov Des Jan Feb Mar  Medan – Binjai  33.322 orang  34.009 orang  35.080 orang  31.890 orang  32.626 orang  Medan–L.Pakam  35.179 orang  35.500 orang  36.136 orang  33.114 orang  34.189 orang  Sumber: Perum DAMRI, 20 Berdasarkan hasil wawancara dengankepala seksi operasional Perum  DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Medan, seharusnya 10 unit bus AC tipe  Mercedes Benz kapasitas 45 orang untuk trayek Medan – Binjai dialikan ke  Lubuk Pakam karena jumlah penumpang lebih besar. Namun, karena adanya  proyek jembatan layang dan kondisi jalan yang lebih sempit, maka pengoperasian  bus besar ini kurang efektif untuk trayek Medan – Lubuk Pakam. Oleh sebab itu,  Perum DAMRI mengalihkan kesepuluh unit bus AC tipe Mercedes Benz ke  trayek Medan – Binjai. Sedangkan trayek Medan – Lubuk Pakam menggunakan  10 unit bus AC tipe Beijing kapasitas 28 orang.
 Jalur Medan – Binjai merupakan salah satu ruas terpadat di jalan Lintas  Sumatera yang menghubungkan Medan dengan Banda Aceh. Berdasarkan  wawancara dengan pengelola Terminal Pinang Baris, setidaknya ada 12 trayek  yang melewati trayek Medan- Binjai. Namun yang bersinggungan langsung  dengan trayek DAMRI jurusan Medan – Binjai hanya dua perusahaan angkutan  yaitu CV.Nitra trayek 55 jurusan Binjai– Pasar Petisah dan CV. Koperasi  Pengakutan Umum (KPUM) trayek 88 Binjai – Gatot Subroto, Sedangkan  perusahaan angkutan lainnya berhenti di Terminal Pinang Baris saja dan tidak  masuk ke inti kota, sehingga warga yang ingin ke pusat kota harus naik kendaraan  lagi, yang berarti menambah ongkos. Jenis kendaraan yang digunakan oleh CV.
Nitra trayek 55 ialah mini bus, yaitu Suzuki Carry, sedangkan Jenis kendaraan  yang digunakan CV.KPUM trayek 88 ialah Daihatsu Ekspas yang mampu  memuat penumpang rata-rata 12 orang (maksimal bisa 14 orang). Jumlah Armada  DAMRI Jurusan Medan – Binjai dan Pesaing dapat dilihat pada Tabel 1.2.
TABEL 1.
Jumlah Armada DAMRI Jurusan Medan– Binjai dan Pesaing Tahun 20Perbandingan Perum DAMRI CV.Nitra CV.KPUM  Jumlah Armada  10 unit  25 unit  21 unit  Armada perhari  8 unit  19 unit  17 unit  Jumlah penumpang perhari  960 penumpang  912 penumpang  816 penumpang  Sumber: Hasil Observasi  Jika dibandingkan dengan perusahaan saingan, Perum DAMRI  mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki pesaing yaitu kondisi fisik dan  nonfisik yang lebih baik karena dilengkapi fasilitas fullAC dengan kualitas  kenyamanan yang prima, sehingga mempengaruhi kepuasan penumpang. Bahkan  jika dibandingkan bus DAMRI trayek Medan – Lubuk Pakam, bus DAMRI trayek  Medan – Binjai lebih unggul karena ukuranbus lebih besar, lebih lapang, lebih  nyaman, dan tidak ada penumpang yang berdiri.   Berdasarkan masalah ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian  dengan judul “ Pengaruh Kondisi Fisik dan Nonfisik Bus Terhadap Kepuasan  Konsumen Pada Bus DAMRI Jurusan Medan – Binjai ”.
 B.  Perumusan Masalah   Dari hasil penelitian pendahuluan dan latar belakang masalah, maka  perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:  1.  Apakah kondisi fisik dan nonfisik bus berpengaruh positif dan  signifikan terhadap tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan  jasa Bus DAMRI jurusan Medan – Binjai ?  2.  Variabel mana yang paling dominan berpengaruh terhadap tingkat  kepuasan dalam menggunakan jasa Bus DAMRI jurusan Medan –  Binjai ?  C. Kerangka Konseptual  Kerangka konseptual adalah fondasi utama bagi proyek penelitian,  menjelaskan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan  dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses  wawancara, observasi, dan surveiliteratur (Kuncoro, 2003 : 44).
Menurut Lupiyoadi (2001:6) nonfisik jasa merupakan aktivitas atau proses  yang dapat ditawarkan yang berhubungan dengan jasa itu dan aktifitas tersebut  tidak berwujud. Fisik jasa menurutYazid (2005:20) merupakan lingkungan  tempat jasa disampaikan perusahaan serta konsumen berinteraksi. Komponen  tangible memfasilitasi penampilan atau jasa komunikasi jasa tersebut. Fisik jasa  mencakup semua aspek fasilitas fisik organisasi atau servicescape (mencakup:  lingkungan yang diciptakan, buatan manusia, lingkungan fisik jasa) demikian juga  bentuk-bentuk komunikasi tangiblelain.
 Bus DAMRI adalah penyedia jasa tranportasi bus kota yang bertujuan  untuk membawa penumpang dan memberikan pelayanan keselamatan,  kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang. Tujuan ini dapat terpenuhi  dengan mengembangkan dan memperhatikankondisi fisik dan nonfisik bus  sehingga menimbulkan suasana kondusif bagi para penumpang. Konsumen yang  dalam hal ini adalah penumpang menginginkan sarana transportasi yang dapat  memberikan pelayanan yang memuaskan dari mulai kondisi fisik yaitu interior  dan kelengkapan sarana fasilitas bus sampai kepada kondisi nonfisik seperti  ketepatan waktu, pelayanan yang prima, suasana yang aman dan nyaman dan  asuransi keselamatan.
Berdasarkan latar belakang masalah penulis, kerangka konseptual yang  berfungsi sebagai penuntun atas alur berpikir dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.
Kerangka Konseptual Sumber : Lupiyoadi (2001:6) diolah  kondisi fisik bus  DAMRI  Kondisi Nonfisik  bus DAMRI  Kepuasan Konsumen   D. Hipotesis   Berdasarkan perumusan masalah, maka peneliti merumuskan hipotesis  sebagai berikut :  1.  Ada pengaruh yang signifikan antarakondisi fisik dan nonfisik bus  terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa bus DAMRI jurusan  Medan – Binjai.
2.  Faktor kondisi nonfisik merupakan faktor yang paling dominan terhadap  tingkat kepuasan konsumen pengguna  jasa bus DAMRI jurusan Medan –  Binjai.
E.  Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.  Tujuan penelitian  Adapun tujuan dari penelitian ini untuk :  a.  Mengetahui apakah kondisi fisik dan nonfisik bus berpengaruh  signifikan terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa bus  DAMRI jurusan Medan-Binjai.
b.  Mengetahui variabel mana diantara kondisi fisik dan nonfisik bus  yang paling dominan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen  pengguna jasa bus DAMRI jurusan Medan-Binjai.
2.  Manfaat Penelitian  Manfaat penelitian ini adalah :  a.  Bagi Penulis  Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan  teori-teori dan literatur yang diperoleh dari bangku kuliah kemudian  memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berfikir ilmiah   dalam bidang manajemen pemasaran khususnya dalam pemasaran jasa  dan kepuasan konsumen.
b.  Bagi Perusahaan  Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan acuan untuk memahami  kondisi fisik dan nonfisikPerum DAMRI Medan.
c. Bagi Pihak Lain  Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi  peneliti lain dalam melakukan penelitian objek maupun masalah yang  sama di masa yang akan datang.
F.  Metode Penelitian  1.  Batasan Operasional Variabel  Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan  menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada kondisi fisik dan  nonfisik bus terhadap tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan  jasa Bus DAMRI jurusan Medan-Binjai. Variabel yang dianalisis dalam  penelitian ini adalah kondisi fisik (X1), kondisi nonfisik ( X2) dan tingkat  kepuasan konsumen(Y).
2.  Definisi Operasional Variabel   Pada penelitian ini terdapat 3 (tiga) variabel yang diteliti, yaitu:  a. Variabel Kondisi fisik (X1) Bus DAMRI yang didefinisikan sebagai  kelengkapan sarana dan fasilitas didalam bus DAMRI. Adapun  indikatornya terdiri dari fasilitas bus full AC (pendingin udara),   fasilitas  furniture(peralatan yang terdapatpada bus), fasilitas  interior design  (penataan ruangan)  , fasilitas  audio music, dan penampilan awak bus.
b. Variabel kondisi nonfisik ( X2) Bus DAMRI yang didefinisikan  sebagai pelayanan jasa yang diberikan bus DAMRI jurusan MedanBinjai selama didalam bus (bus berjalan). Indikatornya terdiri dari  ketepatan waktu perjalanan, kesedian awak bus membantu  penumpang, kenyaman dalam bus, dan asuransi keselamatan jiwa  selama perjalanan.
c. Variabel tingkat kepuasan konsumenyang didalam hal ini adalah  penumpang (Y), didefinisikan sebagai evaluasi yang diberikan  penumpang bus DAMRI jurusan Medan-Binjai terhadap kondisi  fisik dan nonfisik bus DAMRI. Indikatornya terdiri dari sarana dan  fasilitas bus, ketepatan waktu perjalanan, kesedian awak bus  membantu penumpang, kenyamanan didalam bus, dan asuransi  keselamatan jiwa selama perjalanan.
Secara rinci hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:   1TABEL 1.
Definisi Operasional Variabel  Variabel Definisi  Indikator  Skala  pengukuran  Indikator  (1) (2)  (3) (4)  Kondisi fisik bus  DAMRI (X1)  Kelengkapan  sarana dan fasilitas  bus  a.  Fasilitas bus full AC  b.  Fasilitas furniture c.  Fasilitas interior design d.  Fasilitas audio music e.  Penampilan awak bus  Likert  Kondisi Nonfisik bus  DAMRI (X2)  Pelayanan jasa  yang diberikan  didalam bus  DAMRI  a. Ketepatan waktu  perjalanan  b. Kesediaan awak bus  membantu penumpang c. Kenyamanan di dalam  bus  d. Asuransi keselamatan  Likert  Tingkat kepuasan (Y)  Evaluasi yang  diberikan  konsumen atau  penumpang  terhadap kondisi  fisik dan nonfisik  bus DAMRI  jurusan MedanBinjai  a. Fasilitas bus DAMRI b. Ketepatan waktu  perjalanan  c. Kesediaan awak bus  membantu penumpang d. Kenyamanan di dalam  bus  e. Asuransi keselamatan  Likert  Sumber: Lupioadi (2001:197), diolah  3.  Pengukuran Variabel  Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah  skala likert. Skala Likert adalah skala yang bertujuan untuk membedakan  indikator dalam suatu variabel dengan asumsi akan ada urutan atau  tingkatan skala, dalam hal ini responden menyatakansetuju atau tidak   1setuju mengenai berbagai pernyataantentang perilaku, objek, orang atau  kejadian. Kriteria pengukuran variabelnya adalah sebagai berikut :  a.  Variabel bebas, yaitu kondisi fisik dan nonfisik bus diukur dengan  skala Likert dengan menggunakan angka 1 sampai dengan 5.
Tingkatan indikator dari kondisi fisik dan nonfisik bus DAMRI  jurusan Medan-Binjai dengan skala Likert ini adalah :  5 = Sangat setuju  4 = Setuju  3 = kurang setuju  2 = Tidak setuju  1 = Sangat tidak setuju  b.  Variabel terikat, yaitu tingkat kepuasan  pengguna bus DAMRI  jurusan Medan-Binjai diukur  dengan skala Likert dengan  mengunakan angka 1 sampai dengan 5. Tingkatan indikator dari  tingkat kepuasan konsumen pengguna bus DAMRI jurusan MedanBinjai dengan skala Likert ini adalah :  5 = Sangat setuju  4 = Setuju  3 = Kurang setuju  2 = Tidak setuju  1 = Sangat tidak setuju   14.  Tempat dan Waktu Penelitian   Penelitian ini dilakukan di perum DAMRI Unit Angkutan Bus Kota  Medan Jl. Dame No.19 KM 10 Medan – Tanjung Morawa dan yang  diteliti adalah bus DAMRI jurusan Medan-Binjai. Penelitian ini  dilaksanakan pada bulan April 2008 sampai Juli 2008.
5.  Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel a.  Populasi.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna  jasa (penumpang) bus DAMRI jurusan Medan – Binjai setiap hari, yaitu  sebanyak 960 orang. Jumlah populasi ini berasal dari jumlah penumpang  rata-rata setiap bus yakni 30 orang, rata-rata bus yang beroperasi setiap  hari sebanyak 8 unit, dan rata-rata rit perhari yaitu 4 rit. (Hasil  wawancara dengan Kepala BagianOperasional bus DAMRI).
b.  Sampel  Teknik pengambilan sampel menggunakan metode  purposive  Sampling,yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu dengan  kriteria bahwa penumpang yang dijadikan sampel penelitian adalah  penumpang yang menggunakan bus DAMRI minimal 3 kali dalam  sebulan setelah diberlakukan armada baru dan berumur 15-55 tahun.
Tujuan penetapan kriteria ini adalah mempertimbangkan intensitas mereka  menggunakan bus DAMRI dan usia yang layak untuk mengevaluasi  kondisi fisik dan nonfisik bus DAMRI. Untuk menentukan ukuran sampel  dari populasi, menurut Gay (Umar, 2000:147), jumlah sampel 10% dari  populasi sudah mencukupi. Maka sampel penelitian ini adalah 96 orang.
 16.  Teknik Pengumpulan Data  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :  a. Pengamatan (observation)  Melakukan pengamatan langsung terhadap rutinitas kegiatan di lokasi  penelitian.
b. Wawancara (interview)  Melakukan tanya jawab langsung dengan Kepala Bagian Operasional  bus DAMRI untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian  ini.
c. Daftar pertanyaan (questionaire)   Menyebarkan daftar pertanyaan kepada pengguna jasa bus DAMRI  jurusan Medan-Binjai, daftar ini dibagikan kepada respoden.
d. Studi Dokumentasi  pengumpulan data dari buku-buku, tulisan ilmiah yang mempunyai  relevansi dengan penelitian yang dilakukan.
7.  Jenis Data dan Sumber Data  a.  Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden  yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan  memberikan daftar pertanyaan, melakukan observasi dan wawancara.
b.  Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari berbagai  tulisan, melalui buku, jurnal dan majalah yang berkaitan dengan  penelitian ini.
 18.  Uji Validitasdan Reabilitas  Dilakukan untuk menguji apakah daftar pertanyaan layak digunakan  sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui  daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data  yang diperoleh melalui daftar pertanyaan hasilnya konsisten bila  digunakan peneliti lain. Uji validitas dan reabilitas dapat diuji melalui  daftar pertanyaan dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi  software SPSS 15.0 for Windowsdengan cara One Shot Methodartinya  pengujian validitas dan reabilitas melalui pengisian daftar pertanyaan  cukup dilakukan satu kali (tidak berulang).
9.  Teknik Analisis Data  a.  Metode deskriptif Merupakan suatu cara menganalisis data yang dikumpulkan,  dikelompokkan, kemudian dianalisissehingga diperoleh gambaran  tentang masalah yang dihadapi untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data  diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan yangtelah diisi oleh  sejumlah responden penelitian.
b.  Metode regresi berganda.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengadakan prediksi  nilai dari variabel terikat yaitu tingkat kepuasan konsumen pengguna bus  DAMRI jurusan Medan-Binjai (Y) dengan ikut memperhitungkan nilainilai variabel bebas yaitu kondisi fisik (X1) dan nonfisik (X2) sehingga  dapat diketahui pengaruh positif atau negatif kondisi fisik dan nonfisik  terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna bus jurusan Medan 1Binjai. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan  bantuan aplikasi  software SPSS 15.0 for window. Adapun model  persamaan yang digunakan adalah :  Y = a + b1X1 + b2X2 + e  Keterangan :  Y = tingkat kepuasan pengguna bus DAMRI jurusan Medan-Binjai  a = konstanta  b1= koefisien regresi X b2 = koefisien regresi XX1 = kondisi fisik pada bus DAMRI  X2= kondisi nonfisik pada bus DAMRI  e = standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai  uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0ditolak). Sebaliknya,  disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Hditerima. Dalam analisis regresi ada 3 (tiga) jenis kriteriaketepatan yaitu :  1.  Uji F Hitung  Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara bersama-sama bagaimana  pengaruh variabel kondisi fisik (X1) dan variabel nonfisik (X2) terhadap  tingkat kepuasan konsumen pengguna busDAMRI jurusan Medan-Binjai  (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah :   1H0 : b1 , b2  = 0 ( kondisi fisik dan nonfisik bus secara bersama-sama  tidak berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna bus  DAMRI jurusan Medan-Binjai).
H1 : b1, b2  0 ( kondisi fisik dan nonfisik bus secara bersama-sama  berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna bus DAMRI  jurusan Medan-Binjai).
Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi  software 15.0 for windows. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan  dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan ( = 5% ) dan derajat  kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan yang  digunakan adalah :  H0 diterima bila Fhitung< Ftabel pada = 5%  H1 diterima bila Fhitung> F tabel pada = 5%  2.  Uji t Hitung Dua Arah (Uji Parsial)  Uji t hitung 2 (dua) arah bertujuan untuk melihat secara parsial bagaimana  pengaruh kondisi fisik (X1) atau kondisi nonfisik (X2) bus DAMRI  jurusan Medan-Binjai terhadap variabel tingkat kepuasan konsumen  pengguna bus DAMRI jurusan Medan-Binjai (Y). Model hipotesis yang  digunakan dalam uji t hitung 2 (dua) arah ini adalah :  H0 : b1, b2  = 0 (kondisi fisik dan nonfisikpada bus secara parsial tidak  berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna bus DAMRI  jurusan Medan-Binjai ).
 1H1  : b1,  b2# 0 ( kondisi fisik dan nonfisik pada bus secara parsial  berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna bus DAMRI  jurusan Medan-Binjai ).
Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi  software  SPSS 15.0 for Windows. Nilai t hitung selanjutnya akan  dibandingkan dengan nilai t tabel dengan tingkat kesalahan (= 5%) dan  derajat kebebasan (df) = (n-k). Kriteria pengambilan keputusan yang  digunakan adalah :  H0 diterima bila thitung< ttabelpada = 5%  H1 diterima bila thitung> ttabel  pada = 5%  3.  Koefisien Determinan (R )  Pegujian koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengukur proporsi  atau persentase sumbangan variabel bebas (kondisi fisik dan nonfisik bus)  terhadap variasi naik turunnya variabel terikat tingkat kepuasan konsumen  pengguna bus DAMRI jurusan Medan-Binjai secara bersama–sama, Bila  0<R <1. Hal ini berarti bila R = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh  variabel bebas terhadap variabel terikat.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi