Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH PENERAPAN COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. INALUM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT



BAB I  PENDAHULUAN  
 A. Latar Belakang Masalah    
Para pelaku usaha di Indonesia begitu maraknya mengkampanyekan  pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR). CSRdapat diartikan  sebagai komitmen atau bentuk kepedulian dan kontribusi dari perusahaan terhadap  peningkatan kualitas hidup masyrakat sekitar,tempat perusahaan beroperasi. Program  ini mengacu pada UU No 19/2003 tentang BUMN dan surat Keputusan Mentri  BUMN No. 236/MBU/2003 tanggal 17 juni 2003, tentang pola kemitraan dan bina  lingkungan. Secara umum  CSR sifatnya sumbangan suka rela yang diberikan  perusahaan. Tetapi pada perusahaan BUMNyang lebih dikenal dengan istilah PKBL  (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sifatnya pemaksaan, berupa kebijakan  pemerintah. 
BUMN harus melaksanakanPKBL, sehingga memberikan nilai  sumbangan PKBL BUMN, jauh lebih besar daripada swasta. Untuk PKBL ini, setiap  BUMN wajib menyisihkan 1 – 3 persen dari laba bersih. Rata – rata yang diberikan  BUMN tersebut sebesar 2 persen. Dari alokasi dana sebesar itu banyak BUMN yang  mengalokasikan dananya untuk PKBL hingga ratusan milyar rupiah.
 Menurut Wibisono (2007 : 12 – 13), gema CSRdimulai pada tahun 1960 – an,  setelah selesai Perang Dunia II. Perusahaan – perusahaan tidak hanya memfokuskan  diri sebagai suatu organisasi yang berorientasi pada pencapaian keuntungan belaka  tetapi juga harus memberikan suatu tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang  bertempat tinggal di sekitar perusahaan berdiri. Program CSRdiharapkan, harus  terkait  dengan  pengembangan  sumber  daya  manusia,  bantuan  infrastuktur, mitra binaan, serta pengentasan masalah kemiskinan, sehingga arah  penerapan CSR lebih jelas hasilnya untuk stakeholderlebih optimal.
 Berdasarkan riset yang dilakukan oleh United States-based Business for Social  Responsibility (BSR), banyak sekali keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan  yang telah mempraktekkan corporate social responsibility antara lain:  (1) Meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan  CSRdapat membuat perusahaan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat  sehingga reputasi perusahaan juga akan meningkat apabila perusahaan  melaksanakan progaram tersebutdengan sebaik - baiknya  (2) Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
Apabila program CSRdilakukan dengan baik oleh perusahaan maka para  pelanggan akan menjadi lebih loyal karena para pelanggan tidak hanya  mengetahui kualitas tetapi jugatujuan baik perusahaan.
(3) Mengurangi biaya operasional  Dengan adanya CSRperusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran  untuk biaya promosi, karena produk atau perusahaan pasti akan menjadi  lebih dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian biaya operasional  perusahaan akan menurun.
(4) Meningkatkan kinerja keuangan.
Dengan adanya CSRdiharapkan laba perusahaan akan lebih meningkat  karena penjualan juga akan meningkat.Dengan demikian kinerja keuangan  dari perusahaan tersebut secara otomatis akan meningkat pula.
Program CSR,apabila dikembangkan dengan baik akan menciptakan suatu  kaitan emosional antara masyarakat dengan perusahaan yang nantinya akan  berdampak pada brand awareness, dan lama-kelamaan akan berkembang menjadi  brand loyalty yang akan menciptakan ekuitas merek yang menguntungkan bagi  perusahaan (Sen, 2005:37).
 PT Inalum Batu Bara adalah perusahaan yang bergerak pada bidang  pengolahan biji aluminium (bouksit) menjadi aluminium mentah (ingot). PT Inalum  merupakan perusahaan kerjasama antaradua negara yaitu Indonesia dan Jepang  dimana saham dari perusahaan dibagi 50 – 50 kepada setiap pihak.
Sejak berdirinya PT. Inalum pada tahun 1976, kehidupan warga sekitar  mendapat warna baru. Beberapa warga mendapatkan kesempatan bekerja sebagai  karyawan pada perusahaan ini. Selain ituperusahaan juga memberikan beberapa  fasilitas yang dapat dipergunakan olehpara penduduk. Adapun beberapa bentuk  kepedulian terhadap kesejahteraan parapenduduk yang berdomisili di sekitar area  perusahaan, maka PT Inalum mendirikanbeberapa fasilitas – fasilitas pendukung  yaitu:  a.  Dibukanya jalan – jalan untuk masuk kedaerah yang terisolir, dengan  melakukan pembangunan jalan – jalan lama dan memperbaiki jalan – jalan  lama termasuk pergantian jembatan – jembatan tua dan jalan penghubung dari  jalan raya propinsi Tebing Tinggi – Kisaran sepanjang 16,5 Km ke pabrik  peleburan, pelabuhan dan pemukiman.
b.  Didirikannya pelabuhan yang menjorok ke selat Sumatera sepanjang 2,5 Km  dengan tiga dermaga, dimana salah satudermaga telah diserahkan kepada  pemerintah dan dapat dipergunakan oleh umum.
c.  Didirikannya fasilitas akomodasi bagi karyawan pabrik peleburan dibangun di  atas tanah seluas 200 ha di Tanjung Gading, ± 16 Km dari daerah peleburan  terdiri dari 1340 unit rumah untuk karyawan yang berkeluarga dan 7 asrama  untuk karyawan yang belum berkeluarga   d.  Didirikannya fasilitas – fasilitas lainnya, seperti:  1.  Fasilitas pendidikan seperti TK, SD(24 lokal), dan SMP (6 lokal)  dibuka sejak bulan juli 1981 dan dikelola oleh Depdiknas.
2.  Fasilitas olah raga dan rekreasi seperti: lapangan sepak  bola/volley/tennis, gedung olah raga, kolam renagn dan danau buatan.
3.  Fasilitas umum seperti: balai pertemuan, mesjid, gereja,  telekomunikasi, supermarket dan pertokoan, kantor pos, balai kota dan  rumah sakit.
PT. Inalum mendapatkan keuntungan dengan adanya penerapan CSR, antara  lain :  1.  PT. Inalim mudah mendapatkan tenaga kerja.
2.  PT. Inalum dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebagai  bahan baku pembantu seperti: air, tanah, kayu, dll  3.  PT. Inalum menjadi lebih dikenal oleh masyarakat Batu Bara  khususnya dan masyarakat Sumatera Utara umumnya.
4.  PT. Inalum mendapatkan kemudahan untuk membebaskan lahan yang  diharapkan tanpa adanya pro dan kontra dari masyarakat  Berikut adalah tabel tentang jumlah karyawan PT. Inalum yang berasal dari  masyarakat Kuala Tanjung :   Tabel 1.1  Jumlah Karyawan PT Inalum yang Berasal  dari Masyarakat Kuala Tanjung  Periode Jumlah Karyawan Persentase  Masa Konstruksi  (1976 – 1984)  566 Orang  25,19 %  Masa Awal Produksi  (1985 - 1990)  752 Orang  27,36 %  Masa Produksi  (1991 - 2006)  911 Orang  30,33 %  Sumber : Bagian Administrasi PT. Inalum, Data Diolah  Pada Tabel 1.1 terlihat peningkatan jumlah karyawan yang berasal dari Kuala  Tanjung dari masa konstruksi sampai masa awal produksi sebesar 32,86 %. Pada  masa awal produksi sampai masa produksi terjadi peningkatan sebesar 21,14 %.
 Pada Tabel 1.2 berikut menunjukkan tingkatpendapatan masyarakat di sekitar  PT. Inalum, yang didapat dari bagian administrasi kantor Kecamatan Sei Suka:  Tabel 1.2  Pendapatan Masyarakat Kuala Tanjung  Per Bulan  Tingkat Pendapatan  Jumlah  Persentase  < 500.000  500.000 – 1.000.000  1.000.000 – 2.500.000  2.500.000 – 5.000.000  > 5.000.000  178 Kepala Keluarga  265 Kepala Keluarga  126 Kepala Keluarga  56 Kepala Keluarga  19 Kepala Keluarga  27,64 %  41,15 %  19,57 %  8,69 %  2,95 %  Total  644 Kepala Keluarga  100 %  Sumber : Bagian administrasi kantor Kecamatan Sei Suka, data diolah  Berdasarkan Tabel 1.2, kesejahteraan masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi :   1.  Sangat baik, dengan pendapatan lebih besar dari Rp.5.000.000  2.  Baik, dengan pendapatan antara Rp.1.000.000 – Rp. 5.000.000  3.  Cukup baik,dengan pendapatan antara Rp.500.000 – Rp. 1.000.000  4.  buruk, dengan pendapatan kurang dari Rp. 500.000  Sehingga dapat dilihat bahwa kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung cukup baik,  karena sebesar 41,15 % masyarakatnya memiliki pendapatan lebih dari Rp 1000.000,-  , dan hanya 27,64 % yang pendapatannya minim artinya dibawah Rp 500.000,-.
Berdasarkan latar belakang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian  dengan judul ” Pengaruh Penerapan Coorporate Social Responsbility(CSR) pada  PT. Inalum Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kuala Tanjung Kecamatan  Sei Suka Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah   Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya,  maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah Coorporate Social  Responsbility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Inalum berpengaruh signifikan terhadap  kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung?”  C. Kerangka Konseptual  Sen dan Bhattacharya (2001) mengidentifikasi ada enam hal pokok yang  termasuk dalam CSR ini yaitu:  1. Community support, antara lain dukungan pada program-program pendidikan,  kesehatan, kesenian dan sebagainya.
 2. Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak membedakan konsumen  dan calon pekerja dalam hal gender, fisik (cacat), atau ke dalam ras-ras  tertentu.
3. Employee support berupa perlindungan kepada tenaga kerja, insentif dan  penghargaan serta jaminan keselamatan kerja.
4. Environment menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah  dengan baik, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan dan lainlain.
5. Non-U.S operations. Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan hak yang  sama bagi masyarakat dunia untuk mendapat kesempatan bekerja antara lain  dengan membuka pabrik di luar negeri (abroad operations).
6. Product. Perusahaan berkewajiban untuk membuat produk-produk yang aman bagi  kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan pengembangan produk secara  kontinyu dan menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang (recycled).
Menurut Tunggal (2008 : 167), tanggung jawab social perusahaan terdiri dari  antara lain:  a.  Memelihara dan jika mungkin memperkuat lingkungan melalui peniadaan dan  pengendalian polusi.
b.  Menjaga Sumber Daya Alam  c.  Mendisain dan memodifikasi fasilitas yang memenuhi dan mengantisipasi  hukum peraturan lingkungan dan kesalamatan yang ada.
d.  Merekrut, melatih dan menunjuk warga setempat padaposisi atau tanggung  jawab yang berkesesuaian dengan kemampuan mereka  e.  Membayar beban pajak dan bea tapi menghindari pajak berganda atau tidak  sama antar negara   f.  Memecahkan permasalahan hubungan dengan pemerintah atau konflik  yuridiksi yang tumpang tindih  g.  Mengikuti praktik keuangan yang berlaku  h.  Mendorong arus tekhnologi lintas batas sejauh dapat memenuhi kebutuhan  dan tepat bagi pasar setempat  Menurut buku panduan PT. Inalum (PT Indonesia Asahan Aluminium,  2007:9), perusahaan ini melakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar  melalui:  a.  Fasilitas – fasilitas umum  Gedung – gedung sekolah, mesjid, gereja dan rumah sakit yang dibangun di  kedua proyek ini dapat dimanfaatkan oleh umum atau masyarakat sekitar.
Gedung dan fasilitas telekomunikasi berkapasitas 1000 satuan sambungan  diserahkan kepada PERUMTEL pada akhir tahun 1980.
b.  Jalan – jalan sekitar  Perusahaan juga melakukan pekerjaan perbaikan terhadap jalan – jalan dekat  daerah proyek serta pergantian jembatan– jembatan yang sudah tua dan rapuh  agar dapat dipergunakan untuk kemudahan penduduk setempat.
c.  Pelatihan  Latihan kejuruan didirikan di Indrapura bekerja sama denga Sekolah Tekhnik  setempat. Perusahaan memberikan peletihan tekhnik/kejuruanbagi pemuda di  daerah sekitar pada masa konstruksi. Pada masa produksi, selain pelatihan  beternak ayam kampung, tambak ikan mas dan tambak udang air tawar bagi  masyarakat sekitar, diadakan pula pelatihan pengelasan dan perbaikan AC,  kursus bengkel sepeda motor, menjahit dan bordir, salon kecantikan, rias   pengantin dll, diberikan kepada pemuda/pemudi di daerah peleburan dan  PLTA.
d.  Pendidikan  Untuk mendorong semangat belajar parapelajar setempat, sejak tahun 1977  PT Inalum menyediakan beasiswa tidak mengikat bagi mereka yang belajar di  , STM, dan SMA sekitar proyek pada masa  konstruksi. Perusahaan menyediakan pula hadiah TABANAS kepada murid –  murid SD & SMP setempat yang telah lulus dengan prestasi baik.
e.  Olah raga  Perusahaan juga melaksanakan perlombaan – perlombaan dan pertandingan  olah raga di kedua daerah proyek khususnya di Sumatera Utara umumnya.
 Menurut Cahyono (2004 : 19) dalam jurnalpenelitian kesejahteraan sosial,  beberapa strategi yang dapat diterapkan guna meningkatkan kesejahteraan sosial  masyarakat oleh perusahaanadalah sebagi berikut:  a.  Pemberdayaan sosial yang mengandung makna pembinaan bagi aperatur  pembangunan kesejahteraan sosial yang memungkinkan profesionalisme dan  kinerjanya, serta memberikan kepercayaandan si peluang kepada masyarakat,  dunia usaha, penyandang masalah kesejahteraan sosial yang mencegah dan  mengatasi masalah di lingkungannya.
b.  Kemitraan sosial, yang mengandung makna adanya kerja sama, kepedulian,  kesetaraan, kolaborasi dan jaringan kerja yang menumbuhkembangkan  kemanfaatan timbal balik antarapihak-pihak yang bermitra.
c.  Partisipasi sosial, yang mengandung makna adanya prakarsa dan peranan dari  penerima pelayanan dan lingkungan sosialnya dalam pengambilan keputusan  serta melakukan pilihan terbaik untuk peningkatan kesejahteraan sosialnya.
 1d.  Advokasi sosial, yang mengandung makna adanya upaya untuk mendukung,  membela, dan melindungi masyarakat sehingga dapat melakukan tindakan  sosial dan perubahan sosial yang menolong mereka memenuhi kesejahteraan  sosial dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
e.  Desentralisasi, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada aperatur  dan pelaku pembangunan kesejahteraan sosial di daerah yang memperhatikan  demokratisasi, transparansi dan akuntabiltasi publik.
Berdasarkan teori – teori yang telah dikemukan di atas, maka dapatlah dibuat  secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian, sebagai berikut:  Gambar. 1 Kerangka Konseptual  Sumber : Tunggal (2008)  D. Hipotesis   Berdasarkan perumusan masalah, makadapat disimpulkan bahwa hipotesis  penelitian ini adalah: ”bahwa penerapan Coorporate Social Responsbility yang  dilakukan oleh PT. Inalum yang terdiri dari variabel Community Support, Diversity, danEnvirontmentmempunyai pengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat  Kuala Tanjung 2008.”  CSR  Community Support(X1)  Diversity (X2)  Environtment (X3)  Kesejahteraan Masyarakat  Sekitar Perusahaan   1E. Tujuan dan Manfaat Penelitian  1. Tujuan Penelitian  Mengetahui dan menganalisis pengaruh dari penerapan CSRyang dilakukan  oleh PT Inalum Batu barayang terdiri dari faktor Community Support, Diversity, dan Environtment terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.
2. Manfaat Penelitian   Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:  a)  Bagi penulis, diharapkan penelian ini merupakan suatu kesempatan bagi  penulis untuk menerapkan teori – teori penulis dapatkan baik dari bangku  kuliah maupun di luar dari itu dan memperdalam pengetahuan serta  menambah wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya  menyangkut tanggung jawab sosial perusahaan.
b)  Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan  pemikiran untuk bahan pertimbangan dan evaluasi tambahan dalam  memahami faktor – faktor dari penerapan Coorporate Social Responsbility  (CSR) oleh PT. Inalum dalam meningkatkankesejahteraan masyarakat sekitar  perusahaan.
c)  Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan  penelitian lanjutan atau sebagai bahan perbandingan dalam melakukan  penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan  dengan penerapan Coorporate Social Responsbility (CSR) yang dilakukan oleh  suatu perusahaan.
 1F. Metodologi Penelitian  1. Batasan dan Identifikasi variabel penelitian   Batasan operasional penelitian ini adalah:  a.  Variabel Independen (X) terdiri dari variabel  Community Support (X1),  Diversity (X2), danEnvirontment (X3).
b.  Variabel Dependen (Y) yaitu kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung.
2. Defenisi Operasional Variabel    Peneliti menjelaskan variabel – variabel yang sudah diidentifikasi, maka  diperlukan defenisi operasional dari masing – masing variabel tersebut, antara lain:  1. Coorporate Social Responsbility (CSR)  Merupakan komitmen atau bentuk kepedulian dan kontribusi dari PT. Inalum  terhadap peningkatan kualitas hidup masyrakat sekitar, tempat dimana perusahaan  beroperasi.
2. Community Support(X1)  Yaitu antara lain dukungan PT. Inalum pada program – program pendidikan,  kesehatan, kesenian dan lain sebagainya  3. Diversity (X2)  Yaitu kebijakan PT. Inalum untuk tidak membedakan konsumen dan calon pekerja  dalam hal gender, fisik (cacat), atau ke dalam ras – ras tertentu.
4. Environtment(X3)  Yaitu penciptaan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah dengan baik,  menciptakan produk – produk yang ramah lingkungan dan lain - lain   15. Kesejahteraan Masyarakat Kuala Tanjung  Merupakan visi yang pada dasarnya berhubungan erat dengan cita-cita masyarakat,  yaitu tentang hal-hal yang akan digapai di masa depan.
  Berdasarkan defenisi operasional yang dikemukakan, maka peneliti  merumuskan mekanisme penganalisaanvariabel sebagai tabel berikut:  Tabel 1.3  Operasional Variabel  Variabel  Defenisi Variabel  Indikator Variabel  Skala  Community  Support (X1) Dukungan perusahaan  terhadap program –  program pendidikan,  kesehatan dan kesenian  1. Beasiswa (bantuan Pendidikan)  2. Pelayanan Kesehatan  3. Apresiasi Seni  4. Pertandingan Olah Raga  Likert  Diversity  (X2)  Kebijakan perusahaan  untuk tidak membeda –  bedakan konsumen dan  calon pekerja  1. Keadilan  2. Kesamaan gender 3. Perbedaan suku, agama, ras dan  golongan  4. Keadaan fisik  Likert  Environtment  (X3)  Menciptakan lingkungan  yang aman dan sehat  1. Pengolahan limbah  2. Produk yang aman  3. Keamanan  4. Kepedulian perusahaan  terhadap lingkungan hidup  Likert  Kesejahteran  Masyarakat  (Y)  Visi yang berhubungan  erat dengan cita – cita  masyarakat pada masa  yang akan datang  1. Pendapatan  2. Cita – cita masa depan  3. Keamanan  Likert  3. Skala Pengukuran Variabel    Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala  Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau  sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2004:74). Untuk keperluan  analisis kuantitatif ini, maka setiap variabel diberi skala 1 (satu) sampai 5 (lima),  seperti yang terlihat di bawah ini:   11 = Sangat Tidak Setuju  2 = Tidak Setuju  3 = Kurang Setuju  4 = Setuju  5 = Sangat Setuju  4. Lokasi dan Waktu Penelitian    Penelitian dilakukan di PT. Inalum BatuBara yang berlokasidi Kuala tanjung,  kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, propinsi Sumatera Utara dan di daerah  sekitar PT. Inalum berdiri yaitu di desa Kuala Tanjung, kecamatan Sei Suka,  Kabupaten Batu Bara. Waktu penelitian mulai Oktober 2007 sampai dengan Maret  2008.
5. Populasi dan Sampel  a. Populasi    Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh masyarakat atau penduduk yang  bertempat tinggal di sekitar lingkungan tempat perusahaan berdiri, yaitu seluruh  masyarakat yang bertempat tinggal di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka,  Kabupaten Batu Bara, Propinsi Sumatera Utara yang berjumlah 644 Kepala Keluarga.
b. Sampel  Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik non probability sampling  dengan menggabungkan metode sampling kuota dan aksidental. Metode kuota yaitu  teknik pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sampel dari populasi yang  mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang dikehendaki dan metode  sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu   1siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai  sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data  (Sugiyono, 2004: 77).
  Pada penelitian ini peneliti menetapkan kuota sampel sebanyak 60 orang.
Jumlah ini sudah dianggap dapat mewakili hasil penelitian karena telah memenuhi  syarat sebagai sampel besar. Sampel besar adalah sampel yang berukuran 30 atau  lebih (Suharyadi dan Purwanto, 2004:399). Adapun kriteria yang ditetapkan untuk  sampel adalah masyarakat yang telah tinggal dilokasi penelitian minimal 3 tahun,  sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik.
6. Jenis Data    Penulis menggunakan dua jenis datauntuk membantu memcahkan masalah,  yaitu:  a. Data Primer    Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara  dan diskusi dengan responden berjumlah 60 oarng yang berkompeten memberikan  keterangan.
b. Data Skunder    Data skunder, yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang  meliputi:  1.  Data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan  2.  Data struktur organisasi dan uraian tugas  3.  Data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagi tulisan  melalui buku, majalah dan skripsi yang berhubungan dengan masalah  penelitian.
 17. Tekhnik Pengumpulan Data    Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan  beberapa tekhnik pengumpulan data, antara lain:  a.  Daftar pertanyaan atau kuesioner, yaitu tekhnik pengumpulan data dengan  cara menyiapkan satu set pertanyaan yang tersusunsecara sistenatis dan  standar kepada responden yaitu dalam hal ini adalah masyarakat yang tinggal  di sekitar lokasi perusahaan PT Inalum Batu Bara.
b.  Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen  perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial (Coorporate Social  Responsbility) perusahaan PT. Inalum Batu Bara.
c.  Studi dokumentasi, yaitu memperoleh data melalui buku – buku, dokumen dan  literatur yang berhubungan dengan masalah yang ditelti.
8. Teknik Analisis Data    Setelah indikator yang menjadi ukuranmasing – masing variabel dan teknik  pengukuran telah dilakukan, makaditentukan teknik analisisdata yang disesuaikan  dengan data yang tersedia. Tahapan teknik analisis data meliputi:  a. Metode Analisis Deskriptif    Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data  yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,  menyusun dan menganalisis data, sehinggadapat diketahui gambaran umum  mengenai pengaruh penerapan Coorporate Social Responsbility(CSR) pada PT  Inalum Batu Bara terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung yang dilihat  berdasarkan hasil jawaban responden sejumlah 60 orang.
 1b. Uji Validitas dan Realibilitas   Uji validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk  digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang valid berarti alat  ukur yang digunakan untuk mendapatkan data(mengukur) itu valid. Realibel berarti  instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan  menghasilakan data yang sama (Sugiyono, 2004 : 109). Untuk menguji validitas  digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara  skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila koefisien korelasi (r) masing –  masing pertanyaan sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3) maka butir instrumen  dinyatakan valid (Sugiyono 2004 : 116). Dan bila koefisien korelasi (r) positif dan  signifikan maka instrumen itu sudah dinyatakan realibel. Uji validitas dan realibilitas  kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan program SPSSversi 15.0 untuk  menperoleh hasil yang terarah. Pengujian cara ini disebut Test – retest/stability  (Sugiyono, 2004:124)  c. Metode Analisis Regresi Linier Berganda  Peneliti mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (community  support, diversity,  danenvirontment) terhadap variabel terikat (kesejahteraan  masyarakat Kuala Tanjung) akan digunakan metode analisis regresi berganda. Agar  hasil yang diperoleh lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program  software SPSS (Statistic Product adn Service Solution) versi 15.0  Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e  Dimana :  Y   = Variabel kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung  a  = Konstanta  b1,b2,b3= Koefisien regresi   1X1 = Variabel Community Support  X2 = Variabel Diversity  X3 = Variabel Environtment  e   = Standart error  Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian, antara lain:  1)  Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)  Uji signifikansi simultan (Uji – F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua  variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh  secara bersama – sama terhadap variabel terikat (Y)  H0 : b1= b2= b3 = 0  Artinya secara bersama – sama tidak dapat pengaruh positif dari variabel  bebas (X1,X2,X3) yaitu berupa community support, diversity, danenvirontment  terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung (Y).
H0: b1 ≠b2 ≠b3 ≠0  Artinya secara bersama – sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel  bebas (X1,X2,X3) yaitu berupacommunity support, diversity, danenvirontment  terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung (Y).
Kriteria pengambilan keputusan  H0diterima jika Fhitung < Ftabelpada α= 5 %  H0ditolak jika Fhitung> Ftabel pada α= 5 %  2)  Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)  Uji signifikansi parsial (uji – t) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel  bebas secara individual terhadap variabel terikat.
H0: bi= 0   1Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu berupa community support, diversity, dan environtmen, terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung (Y)  H0: bi ≠0  Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari  variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu berupa community support, diversity,dan environtment terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung (Y)  Kriteria pengambilan keputusan  H0diterima jika Fhitung < Ftabelpada α= 5 %  H0ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α= 5 %  3)  Koefisien Determinasi (R )  Koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa besar  kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R semakin besar  (mendekati satu), maka dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3)  adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang  dipergunakan semakin kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang  diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika R semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan  bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3) adalah kecil terhadap variabel  terikat (Y). Hal ini  berarti model yang digunakan tudak kuat untuk  menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi