BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Para
pelaku usaha di Indonesia begitu maraknya mengkampanyekan pentingnya program Corporate Social
Responsibility (CSR). CSRdapat diartikan sebagai komitmen atau bentuk kepedulian dan
kontribusi dari perusahaan terhadap peningkatan
kualitas hidup masyrakat sekitar,tempat perusahaan beroperasi. Program ini mengacu pada UU No 19/2003 tentang BUMN
dan surat Keputusan Mentri BUMN No.
236/MBU/2003 tanggal 17 juni 2003, tentang pola kemitraan dan bina lingkungan. Secara umum CSR sifatnya sumbangan suka rela yang
diberikan perusahaan. Tetapi pada
perusahaan BUMNyang lebih dikenal dengan istilah PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)
sifatnya pemaksaan, berupa kebijakan pemerintah.
Menurut Wibisono (2007 : 12 – 13), gema
CSRdimulai pada tahun 1960 – an, setelah
selesai Perang Dunia II. Perusahaan – perusahaan tidak hanya memfokuskan diri sebagai suatu organisasi yang
berorientasi pada pencapaian keuntungan belaka tetapi juga harus memberikan suatu tanggung
jawab sosial kepada masyarakat yang bertempat
tinggal di sekitar perusahaan berdiri. Program CSRdiharapkan, harus terkait
dengan pengembangan sumber
daya manusia, bantuan infrastuktur, mitra binaan, serta pengentasan
masalah kemiskinan, sehingga arah penerapan
CSR lebih jelas hasilnya untuk stakeholderlebih optimal.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh United
States-based Business for Social Responsibility
(BSR), banyak sekali keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang telah mempraktekkan corporate social
responsibility antara lain: (1)
Meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan CSRdapat membuat perusahaan menjadi lebih
dikenal oleh masyarakat sehingga
reputasi perusahaan juga akan meningkat apabila perusahaan melaksanakan progaram tersebutdengan sebaik -
baiknya (2) Meningkatkan penjualan dan
loyalitas pelanggan.
Apabila program
CSRdilakukan dengan baik oleh perusahaan maka para pelanggan akan menjadi lebih loyal karena para
pelanggan tidak hanya mengetahui
kualitas tetapi jugatujuan baik perusahaan.
(3) Mengurangi
biaya operasional Dengan adanya
CSRperusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk biaya promosi, karena produk atau
perusahaan pasti akan menjadi lebih
dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian biaya operasional perusahaan akan menurun.
(4) Meningkatkan
kinerja keuangan.
Dengan adanya
CSRdiharapkan laba perusahaan akan lebih meningkat karena penjualan juga akan meningkat.Dengan
demikian kinerja keuangan dari
perusahaan tersebut secara otomatis akan meningkat pula.
Program CSR,apabila
dikembangkan dengan baik akan menciptakan suatu kaitan emosional antara masyarakat dengan
perusahaan yang nantinya akan berdampak
pada brand awareness, dan lama-kelamaan akan berkembang menjadi brand loyalty yang akan menciptakan ekuitas
merek yang menguntungkan bagi perusahaan
(Sen, 2005:37).
PT Inalum Batu Bara adalah perusahaan yang
bergerak pada bidang pengolahan biji
aluminium (bouksit) menjadi aluminium mentah (ingot). PT Inalum merupakan perusahaan kerjasama antaradua
negara yaitu Indonesia dan Jepang dimana
saham dari perusahaan dibagi 50 – 50 kepada setiap pihak.
Sejak berdirinya
PT. Inalum pada tahun 1976, kehidupan warga sekitar mendapat warna baru. Beberapa warga
mendapatkan kesempatan bekerja sebagai karyawan
pada perusahaan ini. Selain ituperusahaan juga memberikan beberapa fasilitas yang dapat dipergunakan olehpara
penduduk. Adapun beberapa bentuk kepedulian
terhadap kesejahteraan parapenduduk yang berdomisili di sekitar area perusahaan, maka PT Inalum mendirikanbeberapa
fasilitas – fasilitas pendukung yaitu: a.
Dibukanya jalan – jalan untuk masuk kedaerah yang terisolir, dengan melakukan pembangunan jalan – jalan lama dan
memperbaiki jalan – jalan lama termasuk
pergantian jembatan – jembatan tua dan jalan penghubung dari jalan raya propinsi Tebing Tinggi – Kisaran
sepanjang 16,5 Km ke pabrik peleburan,
pelabuhan dan pemukiman.
b. Didirikannya pelabuhan yang menjorok ke selat
Sumatera sepanjang 2,5 Km dengan tiga
dermaga, dimana salah satudermaga telah diserahkan kepada pemerintah dan dapat dipergunakan oleh umum.
c. Didirikannya fasilitas akomodasi bagi
karyawan pabrik peleburan dibangun di atas
tanah seluas 200 ha di Tanjung Gading, ± 16 Km dari daerah peleburan terdiri dari 1340 unit rumah untuk karyawan
yang berkeluarga dan 7 asrama untuk
karyawan yang belum berkeluarga d. Didirikannya fasilitas – fasilitas lainnya,
seperti: 1. Fasilitas pendidikan seperti TK, SD(24
lokal), dan SMP (6 lokal) dibuka sejak
bulan juli 1981 dan dikelola oleh Depdiknas.
2. Fasilitas olah raga dan rekreasi seperti:
lapangan sepak bola/volley/tennis,
gedung olah raga, kolam renagn dan danau buatan.
3. Fasilitas umum seperti: balai pertemuan,
mesjid, gereja, telekomunikasi,
supermarket dan pertokoan, kantor pos, balai kota dan rumah sakit.
PT. Inalum
mendapatkan keuntungan dengan adanya penerapan CSR, antara lain : 1. PT. Inalim mudah mendapatkan tenaga kerja.
2. PT. Inalum dapat memanfaatkan sumber daya
alam yang ada sebagai bahan baku
pembantu seperti: air, tanah, kayu, dll 3. PT. Inalum menjadi lebih dikenal oleh
masyarakat Batu Bara khususnya dan
masyarakat Sumatera Utara umumnya.
4. PT. Inalum mendapatkan kemudahan untuk
membebaskan lahan yang diharapkan tanpa
adanya pro dan kontra dari masyarakat Berikut
adalah tabel tentang jumlah karyawan PT. Inalum yang berasal dari masyarakat Kuala Tanjung : Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PT Inalum yang Berasal dari Masyarakat Kuala Tanjung Periode Jumlah Karyawan Persentase Masa Konstruksi (1976 – 1984) 566 Orang
25,19 % Masa Awal Produksi (1985 - 1990) 752 Orang
27,36 % Masa Produksi (1991 - 2006) 911 Orang
30,33 % Sumber : Bagian
Administrasi PT. Inalum, Data Diolah Pada
Tabel 1.1 terlihat peningkatan jumlah karyawan yang berasal dari Kuala Tanjung dari masa konstruksi sampai masa awal
produksi sebesar 32,86 %. Pada masa awal
produksi sampai masa produksi terjadi peningkatan sebesar 21,14 %.
Pada Tabel 1.2 berikut menunjukkan
tingkatpendapatan masyarakat di sekitar PT.
Inalum, yang didapat dari bagian administrasi kantor Kecamatan Sei Suka: Tabel 1.2 Pendapatan Masyarakat Kuala Tanjung Per Bulan Tingkat Pendapatan Jumlah
Persentase < 500.000 500.000 – 1.000.000 1.000.000 – 2.500.000 2.500.000 – 5.000.000 > 5.000.000 178 Kepala Keluarga 265 Kepala Keluarga 126 Kepala Keluarga 56 Kepala Keluarga 19 Kepala Keluarga 27,64 % 41,15 % 19,57 % 8,69 % 2,95
% Total
644 Kepala Keluarga 100 % Sumber : Bagian administrasi kantor Kecamatan
Sei Suka, data diolah Berdasarkan Tabel
1.2, kesejahteraan masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi : 1.
Sangat baik, dengan pendapatan lebih besar dari Rp.5.000.000 2.
Baik, dengan pendapatan antara Rp.1.000.000 – Rp. 5.000.000 3.
Cukup baik,dengan pendapatan antara Rp.500.000 – Rp. 1.000.000 4.
buruk, dengan pendapatan kurang dari Rp. 500.000 Sehingga dapat dilihat bahwa kesejahteraan
masyarakat Kuala Tanjung cukup baik, karena
sebesar 41,15 % masyarakatnya memiliki pendapatan lebih dari Rp 1000.000,- , dan hanya 27,64 % yang pendapatannya minim
artinya dibawah Rp 500.000,-.
Berdasarkan latar
belakang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Penerapan Coorporate
Social Responsbility(CSR) pada PT.
Inalum Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara”.
B. Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang masalah seperti
yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah Coorporate Social Responsbility (CSR) yang dilakukan oleh PT.
Inalum berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan
masyarakat Kuala Tanjung?” C. Kerangka
Konseptual Sen dan Bhattacharya (2001)
mengidentifikasi ada enam hal pokok yang termasuk dalam CSR ini yaitu: 1. Community support, antara lain dukungan
pada program-program pendidikan, kesehatan,
kesenian dan sebagainya.
2. Diversity, merupakan kebijakan perusahaan
untuk tidak membedakan konsumen dan calon
pekerja dalam hal gender, fisik (cacat), atau ke dalam ras-ras tertentu.
3. Employee support
berupa perlindungan kepada tenaga kerja, insentif dan penghargaan serta jaminan keselamatan kerja.
4. Environment
menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah dengan baik, menciptakan produk-produk yang
ramah lingkungan dan lainlain.
5. Non-U.S
operations. Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapat
kesempatan bekerja antara lain dengan
membuka pabrik di luar negeri (abroad operations).
6. Product.
Perusahaan berkewajiban untuk membuat produk-produk yang aman bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan
pengembangan produk secara kontinyu dan
menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang (recycled).
Menurut Tunggal
(2008 : 167), tanggung jawab social perusahaan terdiri dari antara lain: a.
Memelihara dan jika mungkin memperkuat lingkungan melalui peniadaan dan pengendalian polusi.
b. Menjaga Sumber Daya Alam c.
Mendisain dan memodifikasi fasilitas yang memenuhi dan mengantisipasi hukum peraturan lingkungan dan kesalamatan
yang ada.
d. Merekrut, melatih dan menunjuk warga setempat
padaposisi atau tanggung jawab yang
berkesesuaian dengan kemampuan mereka e. Membayar beban pajak dan bea tapi menghindari
pajak berganda atau tidak sama antar
negara f. Memecahkan permasalahan hubungan dengan
pemerintah atau konflik yuridiksi yang
tumpang tindih g. Mengikuti praktik keuangan yang berlaku h.
Mendorong arus tekhnologi lintas batas sejauh dapat memenuhi kebutuhan dan tepat bagi pasar setempat Menurut buku panduan PT. Inalum (PT Indonesia
Asahan Aluminium, 2007:9), perusahaan
ini melakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar melalui: a.
Fasilitas – fasilitas umum Gedung
– gedung sekolah, mesjid, gereja dan rumah sakit yang dibangun di kedua proyek ini dapat dimanfaatkan oleh umum
atau masyarakat sekitar.
Gedung dan
fasilitas telekomunikasi berkapasitas 1000 satuan sambungan diserahkan kepada PERUMTEL pada akhir tahun
1980.
b. Jalan – jalan sekitar Perusahaan juga melakukan pekerjaan perbaikan
terhadap jalan – jalan dekat daerah
proyek serta pergantian jembatan– jembatan yang sudah tua dan rapuh agar dapat dipergunakan untuk kemudahan
penduduk setempat.
c. Pelatihan Latihan kejuruan didirikan di Indrapura
bekerja sama denga Sekolah Tekhnik setempat.
Perusahaan memberikan peletihan tekhnik/kejuruanbagi pemuda di daerah sekitar pada masa konstruksi. Pada masa
produksi, selain pelatihan beternak ayam
kampung, tambak ikan mas dan tambak udang air tawar bagi masyarakat sekitar, diadakan pula pelatihan
pengelasan dan perbaikan AC, kursus
bengkel sepeda motor, menjahit dan bordir, salon kecantikan, rias pengantin dll, diberikan kepada pemuda/pemudi
di daerah peleburan dan PLTA.
d. Pendidikan Untuk mendorong semangat belajar parapelajar
setempat, sejak tahun 1977 PT Inalum
menyediakan beasiswa tidak mengikat bagi mereka yang belajar di , STM, dan SMA sekitar proyek pada masa konstruksi. Perusahaan menyediakan pula hadiah
TABANAS kepada murid – murid SD &
SMP setempat yang telah lulus dengan prestasi baik.
e. Olah raga Perusahaan juga melaksanakan perlombaan –
perlombaan dan pertandingan olah raga di
kedua daerah proyek khususnya di Sumatera Utara umumnya.
Menurut Cahyono (2004 : 19) dalam
jurnalpenelitian kesejahteraan sosial, beberapa
strategi yang dapat diterapkan guna meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat oleh perusahaanadalah sebagi
berikut: a. Pemberdayaan sosial yang mengandung makna
pembinaan bagi aperatur pembangunan
kesejahteraan sosial yang memungkinkan profesionalisme dan kinerjanya, serta memberikan kepercayaandan si
peluang kepada masyarakat, dunia usaha,
penyandang masalah kesejahteraan sosial yang mencegah dan mengatasi masalah di lingkungannya.
b. Kemitraan sosial, yang mengandung makna
adanya kerja sama, kepedulian, kesetaraan,
kolaborasi dan jaringan kerja yang menumbuhkembangkan kemanfaatan timbal balik antarapihak-pihak
yang bermitra.
c. Partisipasi sosial, yang mengandung makna
adanya prakarsa dan peranan dari penerima
pelayanan dan lingkungan sosialnya dalam pengambilan keputusan serta melakukan pilihan terbaik untuk
peningkatan kesejahteraan sosialnya.
1d.
Advokasi sosial, yang mengandung makna adanya upaya untuk mendukung, membela, dan melindungi masyarakat sehingga
dapat melakukan tindakan sosial dan
perubahan sosial yang menolong mereka memenuhi kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
e. Desentralisasi, pendelegasian wewenang dan
tanggung jawab kepada aperatur dan
pelaku pembangunan kesejahteraan sosial di daerah yang memperhatikan demokratisasi, transparansi dan akuntabiltasi
publik.
Berdasarkan teori –
teori yang telah dikemukan di atas, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam
penelitian, sebagai berikut: Gambar. 1
Kerangka Konseptual Sumber : Tunggal
(2008) D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah, makadapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
ini adalah: ”bahwa penerapan Coorporate Social Responsbility yang dilakukan oleh PT. Inalum yang terdiri dari
variabel Community Support, Diversity, danEnvirontmentmempunyai pengaruh
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung 2008.” CSR Community
Support(X1) Diversity (X2) Environtment (X3) Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Perusahaan 1E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisis pengaruh dari
penerapan CSRyang dilakukan oleh PT
Inalum Batu barayang terdiri dari faktor Community Support, Diversity, dan Environtment
terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.
2. Manfaat
Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut: a) Bagi penulis, diharapkan penelian ini
merupakan suatu kesempatan bagi penulis
untuk menerapkan teori – teori penulis dapatkan baik dari bangku kuliah maupun di luar dari itu dan memperdalam
pengetahuan serta menambah wawasan di
bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya menyangkut tanggung jawab sosial perusahaan.
b) Bagi perusahaan, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
untuk bahan pertimbangan dan evaluasi tambahan dalam memahami faktor – faktor dari penerapan Coorporate
Social Responsbility (CSR) oleh PT.
Inalum dalam meningkatkankesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.
c) Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi
yang dapat menjadi bahan penelitian
lanjutan atau sebagai bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang, khususnya
penelitian yang berkaitan dengan
penerapan Coorporate Social Responsbility (CSR) yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
1F. Metodologi Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi variabel
penelitian Batasan operasional penelitian ini adalah: a.
Variabel Independen (X) terdiri dari variabel Community Support (X1), Diversity (X2), danEnvirontment (X3).
b. Variabel Dependen (Y) yaitu kesejahteraan
masyarakat Kuala Tanjung.
2. Defenisi
Operasional Variabel Peneliti menjelaskan variabel – variabel yang
sudah diidentifikasi, maka diperlukan
defenisi operasional dari masing – masing variabel tersebut, antara lain: 1. Coorporate Social Responsbility (CSR) Merupakan komitmen atau bentuk kepedulian dan
kontribusi dari PT. Inalum terhadap
peningkatan kualitas hidup masyrakat sekitar, tempat dimana perusahaan beroperasi.
2. Community
Support(X1) Yaitu antara lain dukungan
PT. Inalum pada program – program pendidikan, kesehatan, kesenian dan lain sebagainya 3. Diversity (X2) Yaitu kebijakan PT. Inalum untuk tidak
membedakan konsumen dan calon pekerja dalam
hal gender, fisik (cacat), atau ke dalam ras – ras tertentu.
4. Environtment(X3)
Yaitu penciptaan lingkungan yang sehat
dan aman, mengelola limbah dengan baik, menciptakan
produk – produk yang ramah lingkungan dan lain - lain 15. Kesejahteraan Masyarakat Kuala Tanjung Merupakan visi yang pada dasarnya berhubungan
erat dengan cita-cita masyarakat, yaitu
tentang hal-hal yang akan digapai di masa depan.
Berdasarkan defenisi operasional yang
dikemukakan, maka peneliti merumuskan
mekanisme penganalisaanvariabel sebagai tabel berikut: Tabel 1.3 Operasional Variabel Variabel
Defenisi Variabel Indikator
Variabel Skala Community Support (X1) Dukungan perusahaan terhadap program – program pendidikan, kesehatan dan kesenian 1. Beasiswa (bantuan Pendidikan) 2. Pelayanan Kesehatan 3. Apresiasi Seni 4. Pertandingan Olah Raga Likert Diversity
(X2) Kebijakan perusahaan untuk tidak membeda – bedakan konsumen dan calon pekerja 1. Keadilan 2. Kesamaan gender 3. Perbedaan suku, agama,
ras dan golongan 4. Keadaan fisik Likert Environtment
(X3) Menciptakan lingkungan yang aman dan sehat 1. Pengolahan limbah 2. Produk yang aman 3. Keamanan 4. Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup Likert Kesejahteran
Masyarakat (Y) Visi
yang berhubungan erat dengan cita – cita
masyarakat pada masa yang akan datang 1. Pendapatan 2. Cita – cita masa depan 3. Keamanan Likert 3.
Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan pada
penelitian ini adalah Skala Likert yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiono, 2004:74). Untuk keperluan analisis
kuantitatif ini, maka setiap variabel diberi skala 1 (satu) sampai 5 (lima), seperti yang terlihat di bawah ini: 11 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Kurang Setuju 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Inalum BatuBara
yang berlokasidi Kuala tanjung, kecamatan
Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, propinsi Sumatera Utara dan di daerah sekitar PT. Inalum berdiri yaitu di desa Kuala
Tanjung, kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Batu Bara. Waktu penelitian mulai Oktober 2007 sampai dengan Maret 2008.
5. Populasi dan
Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh
masyarakat atau penduduk yang bertempat
tinggal di sekitar lingkungan tempat perusahaan berdiri, yaitu seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di Kuala
Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Batu Bara, Propinsi Sumatera Utara yang berjumlah 644 Kepala Keluarga.
b. Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik
non probability sampling dengan
menggabungkan metode sampling kuota dan aksidental. Metode kuota yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri – ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang dikehendaki dan metode sampling aksidental adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan yaitu 1siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,
2004: 77).
Pada penelitian ini peneliti menetapkan kuota
sampel sebanyak 60 orang.
Jumlah ini sudah
dianggap dapat mewakili hasil penelitian karena telah memenuhi syarat sebagai sampel besar. Sampel besar
adalah sampel yang berukuran 30 atau lebih
(Suharyadi dan Purwanto, 2004:399). Adapun kriteria yang ditetapkan untuk sampel adalah masyarakat yang telah tinggal
dilokasi penelitian minimal 3 tahun, sadar
dan dapat berkomunikasi dengan baik.
6. Jenis Data Penulis menggunakan dua jenis datauntuk
membantu memcahkan masalah, yaitu: a. Data Primer Data
primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dan diskusi dengan responden berjumlah 60
oarng yang berkompeten memberikan keterangan.
b. Data Skunder Data
skunder, yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang meliputi: 1. Data
mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan 2. Data
struktur organisasi dan uraian tugas 3. Data yang diperoleh melalui studi dokumen
dengan mempelajari berbagi tulisan melalui
buku, majalah dan skripsi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
17. Tekhnik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan beberapa tekhnik
pengumpulan data, antara lain: a. Daftar pertanyaan atau kuesioner, yaitu
tekhnik pengumpulan data dengan cara
menyiapkan satu set pertanyaan yang tersusunsecara sistenatis dan standar kepada responden yaitu dalam hal ini
adalah masyarakat yang tinggal di
sekitar lokasi perusahaan PT Inalum Batu Bara.
b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan
pihak manajemen perusahaan yang
berkaitan dengan tanggung jawab sosial (Coorporate Social Responsbility) perusahaan PT. Inalum Batu Bara.
c. Studi dokumentasi, yaitu memperoleh data
melalui buku – buku, dokumen dan literatur
yang berhubungan dengan masalah yang ditelti.
8. Teknik Analisis
Data Setelah indikator yang menjadi ukuranmasing –
masing variabel dan teknik pengukuran
telah dilakukan, makaditentukan teknik analisisdata yang disesuaikan dengan data yang tersedia. Tahapan teknik
analisis data meliputi: a. Metode
Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara
merumuskan dan menafsirkan data yang ada
sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehinggadapat
diketahui gambaran umum mengenai
pengaruh penerapan Coorporate Social Responsbility(CSR) pada PT Inalum Batu Bara terhadap kesejahteraan
masyarakat Kuala Tanjung yang dilihat berdasarkan
hasil jawaban responden sejumlah 60 orang.
1b. Uji Validitas dan Realibilitas Uji
validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data(mengukur) itu valid. Realibel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama akan menghasilakan
data yang sama (Sugiyono, 2004 : 109). Untuk menguji validitas digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu
dengan cara mengkorelasikan antara skor
butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila koefisien korelasi (r) masing – masing pertanyaan sama dengan 0,3 atau lebih
(paling kecil 0,3) maka butir instrumen dinyatakan
valid (Sugiyono 2004 : 116). Dan bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan maka instrumen itu sudah dinyatakan
realibel. Uji validitas dan realibilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSSversi 15.0 untuk menperoleh
hasil yang terarah. Pengujian cara ini disebut Test – retest/stability (Sugiyono, 2004:124) c. Metode Analisis Regresi Linier Berganda Peneliti mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas (community support,
diversity, danenvirontment) terhadap
variabel terikat (kesejahteraan masyarakat
Kuala Tanjung) akan digunakan metode analisis regresi berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka
peneliti menggunakan bantuan program software
SPSS (Statistic Product adn Service Solution) versi 15.0 Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e Dimana : Y =
Variabel kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung a =
Konstanta b1,b2,b3= Koefisien regresi 1X1 = Variabel Community Support X2 = Variabel Diversity X3 = Variabel Environtment e =
Standart error Penelitian ini mempunyai
beberapa pengujian, antara lain: 1) Uji Signifikansi Simultan (Uji – F) Uji signifikansi simultan (Uji – F) pada
dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel
terikat (Y) H0 : b1= b2= b3 = 0 Artinya secara bersama – sama tidak dapat
pengaruh positif dari variabel bebas
(X1,X2,X3) yaitu berupa community support, diversity, danenvirontment terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala
Tanjung (Y).
H0: b1 ≠b2 ≠b3 ≠0 Artinya secara bersama – sama terdapat
pengaruh yang positif dari variabel bebas
(X1,X2,X3) yaitu berupacommunity support, diversity, danenvirontment terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala
Tanjung (Y).
Kriteria
pengambilan keputusan H0diterima jika
Fhitung < Ftabelpada α= 5 % H0ditolak
jika Fhitung> Ftabel pada α= 5 % 2) Uji Signifikansi Parsial (Uji – t) Uji signifikansi parsial (uji – t) menunjukkan
seberapa besar pengaruh variabel bebas
secara individual terhadap variabel terikat.
H0: bi= 0 1Artinya secara parsial tidak terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu berupa
community support, diversity, dan environtmen, terhadap kesejahteraan
masyarakat Kuala Tanjung (Y) H0: bi ≠0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel
bebas (X1,X2,X3) yaitu berupa community support, diversity,dan environtment
terhadap kesejahteraan masyarakat Kuala Tanjung (Y) Kriteria pengambilan keputusan H0diterima jika Fhitung < Ftabelpada α= 5 %
H0ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α=
5 % 3)
Koefisien Determinasi (R ) Koefisien
determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat. Jika R semakin besar (mendekati
satu), maka dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y).
Hal ini berarti model yang dipergunakan
semakin kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika R semakin
kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2,X3)
adalah kecil terhadap variabel terikat
(Y). Hal ini berarti model yang
digunakan tudak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi