BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semangat kerja adalah menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah
dalam melakukan tugas dan tanggung
jawabnya didalam perusahaan. Semangat kerja
karyawan dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, dan tanggung jawab.
Peranan sumber daya manusia dalam
perusahaan sangat penting demi terciptanya kelangsungan kinerja perusahaan. Faktor semangat kerja harus
diketahui oleh para pemimpin atau manajer
perusahaan karena penting artinya bagi keberhasilan suatu usaha.
Dikatakan penting
bagi keberhasilan dalam suatu perusahaan karena semangat kerja dapat mempengaruhi produktivitas dan
potensi kerja karyawan. Untuk mendukung
semangat kerja yang optimal harus di dukung dengan komunikasi organisasi dan motivasi yang baik.
Komunikasi
organisasi adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media yaitu bahasa atau
simbol-simbol yang biasa digunakan untuk mentransfer pesan-pesan dari pemberi pesan ke
penerima pesan melalui proses komunikasi
agar diperoleh suatu hasil yang sangat berarti bagi suatu organisasi (Purwanto, 20:
2003). Komunikasi penting bagi organisasi karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota organisasi
untuk dapat bekerja sama dalam melakukan
aktifitas manajemen demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam perusahaan
terdapat beberapa proses komunikasi diantaranya adalah Universitas Sumatera Utara komunikasi yaitu
komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para
administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan,
dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan,
sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan
manajemen). Komunikasi internal juga bisa di artikan sebagai komunikasi antara pimpinan organisasi dengan para pegawai
secara timbal balik. Komunikasi internal
terbagi dalam tiga kegiatan. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi secara timbal balik (two way traffic communication)
dari atas (pimpinan/ manajer) ke bawah
(karyawan/ pegawai) disebut Upper Communication/ Downward Communication,
dan komunikasi dari bawah (karyawan/
pegawai) ke atas (pimpinan/
manajer) disebut Down Up Communication/ Upward Communication.
Pada proses
komunikasi vertikal secara Upper Communication/ Downward Communication tersebut pimpinan memberikan
instruksi, petunjuk, pengarahan, informasi,
penjelasan, teguran, dan lain-lain pada bawahan.
Pada proses
komunikasi vertikal secara Down Up Communication/ Upward Communication tersebut bawahan memberikan laporan, gagasan,
usul/saran, kepada pemimpin arah secara
timbal balik tersebut dalam organisasi sangat
penting sekali. Pimpinan harus mengetahui laporan, tanggapan, gagasan, atau saran dari bawahan sebagai petunjuk
efektif tidaknya dan efisien tidaknya kebijakan
yang telah dilakukan. Oleh karena itu jika komunikasi hanya satu arah saja dari pimpinan ke bawahan maka proses
manajemen dan organisasi besar kemungkinan
tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Universitas
Sumatera Utara Komunikasi vertikal dapat dilakukan secara langsung antara
pimpinan tertinggi dan seluruh pegawai,
atau juga dilakukan secara berjenjang melalui kepala biro, bagian, sub bagian, seksi, dan
sub seksi. Komunikasi vertikal yang timbal
balik dua arah merupakan pencerminan dari kepemimpinan demokratis (democratic leadership) suatu jenis kepemimpinan
yang sementara ini dianggap yang paling
baik diantara kepemimpinan lainnya.
Komunikasi
horizontal adalah komunikasi secara mendatar diantara pegawai dalam suatu unit atau antara anggota
staf dengan anggota staf lainnya.
Kalau dalam
komunikasi vertikal lebih bersifat formal, maka dalam komunikasi horizontal seringkali berlangsung dalam
suasana tidak formal. Sering tampak dilakukan
dalam waktu istrahat, sedang dalam perjalanan pulang, atau waktu rekreasi. Pada komunikasi horizontal yang
dibicarakan lebih banyak hal-hal yang menyangkut
pekerjaan atau tindakan pimpinan. Gravevenis mengenai kebijakan pimpinan sering muncul dalam disini, dan
kadang tidak mempunyai dasar sama sekali.
Maka dalam hal ini tugas seorang Public Relation Officer (Kepala Humas) untuk meluruskan, menetralisir atau
mengkanalisasi interpretasi yang salah untuk untuk menempatkan pada proposisi sebenarnya.
Komunikasi diagonal
atau komunikasi silang (cross communication) adalah komunikasi dalam organisasi antara
seseorang dengan lainnya yang satu sama
lain berbeda dalam kedudukan unitnya. Komunikasi diagonal tidak menunjukkan kelakuan sebagaimana dalam
komunikasi vertikal, tetapi tidak juga menunjukkan
keakraban sebagaimana dalam komunikasi horizontal. Di lain hal komunikasi diagonal kadang terjadi menyimpang
dari jalur prosedur birokrasi, Universitas
Sumatera Utara misal seorang pegawai suatu unit mengeluhkan masalah pekerjaan
kepada kepala unit lain. Hal ini
termasuk dalam miss communication dan jika diketahui oleh pimpinan unitnya maka mungkin akan terjadi
benturan psikologis.
Komunikasi
eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi
yang efektif memungkinkan terciptanya
hubungan kerja yang harmonis antara sesama anggota organisasi dan pelanggan yang bisa dijadikan tolak ukur
semangat kerja, sehingga kerjasama yang
erat didukung dengan rasa pengertian dan keterbukaan akan meningkatkan gairah kerja dan semangat kerja yang tinggi,
dan pada akhirnya semangat kerja yang
diharapkan akan meningkat. Beberapa proses komunikasi yang lazim digunakan : komunikasi verbal, komunikasi non
verbal, komunikasi dari atas ke bawah,
komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi lateral atau horizontal, komunikasi diagonal.
Penerapan
komunikasi organisasi pada suatu perusahaan tidak selalu berjalan dengan baik, ada juga beberapa
kendala yang dihadapi para karyawan perusahaan
dalam menyampaikan pesan kepada atasan begitupun sebaliknya, atasan kepada karyawan, hal ini disebabkan
oleh adanya faktor penghambat komunikasi
antara pengirim dan penerima pesan, seperti: masalah dalam mengembangkan pesan, masalah dalam menyampaikan
pesan, masalah dalam menerima pesan, dan
terakhir adalah masalah dalam menafsirkan pesan. Untuk mengatasi berbagai hambatan yang terjadi dalam
berkomunikasi di suatu perusahaan, perlu
diperhatikan beberapa hal, antara lain adalah: membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati, meminimalkan
gangguan dalam proses Universitas
Sumatera Utara komunikasi, mempermudah upaya umpan-balik antara si Pengirim dan
si Penerima pesan.
Motivasi merupakan
penggerak, alasan, dorongan yang ada didalam diri manusia yang menyebabkan orang lain berbuat
sesuatu, dapat dikatakan pula bahwa
motivasi merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri manusia untuk
berbuat atau untuk melakukan sesuatu.
Oleh karena itu,
motivasi memberikan tujuan dan arah pada perilaku seseorang.
Semua proses
komunikasi yang ada di dalam organisasi diharapkan dapat memberikan suasana kerja yang kondusif dan
dapat memotivasi karyawan dalam meningkatan
semangat kerja karyawan di perusahaan,
artinya dengan komunikasi yang efektif
maka perusahaan dapat menghemat waktu, biaya dan metode kerja (tenaga dan pikiran), akan tetapi
produktivitas dapat ditingkatkan, minimal dipertahankan. Apabila produktivitas semakin
meningkat hal ini sangat berpengaruh
terhadap pendapatan dan kesejahteraan karyawan sehingga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat
lagi dan semaksimal mungkin.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan komunikasi organisasi, motivasi, dan semangat kerja karyawan pada
perusahaan. Semakin baik dan efektifnya
komunikasi organisasi pada suatu perusahaan maka semakin memotivasi karyawan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya dan meningkatkan
semangat kerja karyawan pada perusahaan tersebut.
PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan
Putri Hijau adalah salah satu lembaga yang memenuhi kebutuhan komunikasi dalam
rangka meningkatkan semangat kerja agar
terciptanya karyawan untuk mencapai tujuan Universitas Sumatera Utara perusahaan. Adanya
fasilitas komunikasi yang baik antar karyawan dan juga dengan atasan maka kerjasama antar karyawan
dan atasan akan solid. PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan
Putri Hijau bertujuan memberikan
pelayanaan terbaik kepada nasabah, sehingga perusahahan dapat dipercayai oleh nasabah, hal ini akan
memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya,
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sehubungan dengan pelayanan tersebut, hubungan komunikasi dengan
nasabah harus diperhatikan karena hal
ini berpengaruh terhadap target dan realisasi penghimpunan dana.
Berdasarkan data
pendahuluan yang diperoleh dari bagian pemasaran PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan
Putri Hijau, target dan realisasi penghimpunan
dana selama bulan Juli 2009 – Juni 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Target
dan Realisasi Penghimpunan dana Priode Juli 2009 – Juni 2010 (Rp.000.000,-) Bulan
Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Persen Realisasi (%) Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari
Maret April Mei Juni 1.291.682 1.476.208
1.660.734 1.845.260 2.029.786 2.214.308 2.423.500 2.634.702 2.845.957 3.057.069 3.268.070 3.490.720 1.880.731 2.029.826 2.006.018 2.199.716 1.963.871 2.185.555 2.532.100 2.560.075 2.672.325 2.732.451 2.931.672 3.125.321 145.60 137.50 120.79 119.21
96.75 98.70 104.48
97.17 93.90 89.38
89.70 89.53 Sumber:
Bagian Pemasaran PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau (2010) Tabel 1.1 menunjukan bahwa
bulan Juli sampai dengan Oktober realisasi penghimpunan dana pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau dapat memenuhi target bahkan
melewati realisasi yang telah Universitas
Sumatera Utara ditentukan. Sedangkan pada bulan November sampai Februari target
hanya tercapai pada bulan Januari,
walaupun realisasinya juga hampir mendekati target.
Kemudian, realisasi
penghimpunan dana pada bulan Maret sampai Juni mengalami penurunan dan tidak mencapai target.
Berdasarkan latar
belakang permasalahan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh
Komunikasi Organisasi Dan Motivasi
Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri
Hijau”.
1.2 Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah komunikasi
organisasi dan motivasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan PT.
Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau?”.
1.3 Tujuan
Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh komunikasi organisasi dan motivasi
terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau.
Universitas
Sumatera Utara 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian
ini: a. Bagi penulis, sebagai usaha
untuk mendalami masalah yang berkaitan dengan
sistem komunikasi, motivasi dan semangat kerja karyawan selama ini.
b. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dalam
membuat kebijakan, terutama mengenai
sistem komunikasi dan motivasi.
c. Bagi pihak lain, sebagai bahan perbandingan
bagi penulis lain dalam melakukan
penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang akan datang.
Universitas
Sumatera Utara
Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi