Selasa, 25 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA



BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Semangat kerja adalah menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah  dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan. Semangat  kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu  menyelesaikan pekerjaan, dan tanggung jawab. Peranan sumber daya manusia  dalam perusahaan sangat penting demi terciptanya kelangsungan kinerja  perusahaan. Faktor semangat kerja harus diketahui oleh para pemimpin atau  manajer perusahaan karena penting artinya bagi keberhasilan suatu usaha.

Dikatakan penting bagi keberhasilan dalam suatu perusahaan karena semangat  kerja dapat mempengaruhi produktivitas dan potensi kerja karyawan. Untuk  mendukung semangat kerja yang optimal harus di dukung dengan komunikasi  organisasi dan motivasi yang baik.
Komunikasi organisasi adalah suatu proses komunikasi yang  menggunakan media yaitu bahasa atau simbol-simbol yang biasa digunakan untuk  mentransfer pesan-pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan melalui proses  komunikasi agar diperoleh suatu hasil yang sangat berarti bagi suatu organisasi  (Purwanto, 20:  2003). Komunikasi penting bagi organisasi karena komunikasi  merupakan alat utama bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam  melakukan aktifitas manajemen demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam perusahaan terdapat beberapa proses komunikasi diantaranya adalah  Universitas Sumatera Utara komunikasi yaitu komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal adalah  pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu  perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara  horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi  dan manajemen). Komunikasi internal juga bisa di artikan sebagai komunikasi  antara pimpinan organisasi dengan para pegawai secara timbal balik. Komunikasi  internal terbagi dalam tiga kegiatan. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi secara  timbal balik (two way traffic communication) dari atas (pimpinan/ manajer) ke  bawah (karyawan/  pegawai) disebut  Upper Communication/  Downward  Communication,  dan komunikasi dari bawah (karyawan/  pegawai) ke atas  (pimpinan/ manajer) disebut Down Up Communication/ Upward Communication.
Pada proses komunikasi vertikal secara Upper Communication/ Downward  Communication tersebut pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, pengarahan,  informasi, penjelasan, teguran, dan lain-lain pada bawahan.
Pada proses komunikasi vertikal secara Down Up Communication/  Upward Communication  tersebut bawahan memberikan laporan, gagasan,  usul/saran, kepada pemimpin arah secara timbal balik tersebut dalam organisasi  sangat penting sekali. Pimpinan harus mengetahui laporan, tanggapan, gagasan,  atau saran dari bawahan sebagai petunjuk efektif tidaknya dan efisien tidaknya  kebijakan yang telah dilakukan. Oleh karena itu jika komunikasi hanya satu arah  saja dari pimpinan ke bawahan maka proses manajemen dan organisasi besar  kemungkinan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara Komunikasi vertikal dapat dilakukan secara langsung antara pimpinan  tertinggi dan seluruh pegawai, atau juga dilakukan secara berjenjang melalui  kepala biro, bagian, sub bagian, seksi, dan sub seksi. Komunikasi vertikal yang  timbal balik dua arah merupakan pencerminan dari kepemimpinan demokratis  (democratic leadership) suatu jenis kepemimpinan yang sementara ini dianggap  yang paling baik diantara kepemimpinan lainnya.
Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar diantara  pegawai dalam suatu unit atau antara anggota staf dengan anggota staf lainnya.
Kalau dalam komunikasi vertikal lebih bersifat formal, maka dalam komunikasi  horizontal seringkali berlangsung dalam suasana tidak formal. Sering tampak  dilakukan dalam waktu istrahat, sedang dalam perjalanan pulang, atau waktu  rekreasi. Pada komunikasi horizontal yang dibicarakan lebih banyak hal-hal yang  menyangkut pekerjaan atau tindakan pimpinan. Gravevenis mengenai kebijakan  pimpinan sering muncul dalam disini, dan kadang tidak mempunyai dasar sama  sekali. Maka dalam hal ini tugas seorang Public Relation Officer (Kepala Humas)  untuk meluruskan, menetralisir atau mengkanalisasi interpretasi yang salah untuk  untuk menempatkan pada proposisi sebenarnya.
Komunikasi diagonal atau komunikasi silang (cross communication)  adalah komunikasi dalam organisasi antara seseorang dengan lainnya yang satu  sama lain berbeda dalam kedudukan unitnya. Komunikasi diagonal tidak  menunjukkan kelakuan sebagaimana dalam komunikasi vertikal, tetapi tidak juga  menunjukkan keakraban sebagaimana dalam komunikasi horizontal. Di lain hal  komunikasi diagonal kadang terjadi menyimpang dari jalur prosedur birokrasi,  Universitas Sumatera Utara misal seorang pegawai suatu unit mengeluhkan masalah pekerjaan kepada kepala  unit lain. Hal ini termasuk dalam miss communication dan jika diketahui oleh  pimpinan unitnya maka mungkin akan terjadi benturan psikologis.
Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi  dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi yang efektif memungkinkan  terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara sesama anggota organisasi dan  pelanggan yang bisa dijadikan tolak ukur semangat kerja, sehingga kerjasama  yang erat didukung dengan rasa pengertian dan keterbukaan akan meningkatkan  gairah kerja dan semangat kerja yang tinggi, dan pada akhirnya semangat kerja  yang diharapkan akan meningkat. Beberapa proses komunikasi yang lazim  digunakan : komunikasi verbal, komunikasi non verbal, komunikasi dari atas ke  bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi lateral atau horizontal,  komunikasi diagonal.
Penerapan komunikasi organisasi pada suatu perusahaan tidak selalu  berjalan dengan baik, ada juga beberapa kendala yang dihadapi para karyawan  perusahaan dalam menyampaikan pesan kepada atasan begitupun sebaliknya,  atasan kepada karyawan, hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat  komunikasi antara pengirim dan penerima pesan, seperti: masalah dalam  mengembangkan pesan, masalah dalam menyampaikan pesan, masalah dalam  menerima pesan, dan terakhir adalah masalah dalam menafsirkan pesan. Untuk  mengatasi berbagai hambatan yang terjadi dalam berkomunikasi di suatu  perusahaan, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain adalah: membuat suatu  pesan secara lebih berhati-hati, meminimalkan gangguan dalam proses  Universitas Sumatera Utara komunikasi, mempermudah upaya umpan-balik antara si Pengirim dan si  Penerima pesan.
Motivasi merupakan penggerak, alasan, dorongan yang ada didalam diri  manusia yang menyebabkan orang lain berbuat sesuatu, dapat dikatakan pula  bahwa motivasi merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak  yang berasal dari dalam diri manusia untuk berbuat atau untuk melakukan sesuatu.
Oleh karena itu, motivasi memberikan tujuan dan arah pada perilaku seseorang.
Semua proses komunikasi yang ada di dalam organisasi diharapkan dapat  memberikan suasana kerja yang kondusif dan dapat memotivasi karyawan dalam  meningkatan semangat kerja  karyawan di perusahaan, artinya dengan komunikasi  yang efektif maka perusahaan dapat menghemat waktu, biaya dan metode kerja  (tenaga dan pikiran), akan tetapi produktivitas dapat ditingkatkan, minimal  dipertahankan. Apabila produktivitas semakin meningkat hal ini sangat  berpengaruh terhadap pendapatan dan kesejahteraan karyawan sehingga dapat  memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi dan semaksimal mungkin.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan komunikasi organisasi,  motivasi, dan semangat kerja karyawan pada perusahaan. Semakin baik dan  efektifnya komunikasi organisasi pada suatu perusahaan maka semakin  memotivasi karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan  meningkatkan semangat kerja karyawan pada perusahaan tersebut.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.  Cabang Medan Putri Hijau adalah salah satu lembaga yang memenuhi kebutuhan komunikasi dalam rangka  meningkatkan semangat kerja agar terciptanya karyawan untuk mencapai tujuan  Universitas Sumatera Utara perusahaan. Adanya fasilitas komunikasi yang baik antar karyawan dan juga  dengan atasan maka kerjasama antar karyawan dan atasan akan solid. PT. Bank  Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.  Cabang Medan Putri Hijau bertujuan  memberikan pelayanaan terbaik kepada nasabah, sehingga perusahahan dapat  dipercayai oleh nasabah, hal ini akan memudahkan perusahaan dalam mencapai  tujuannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sehubungan dengan  pelayanan tersebut, hubungan komunikasi dengan nasabah harus diperhatikan  karena hal ini berpengaruh terhadap target dan realisasi penghimpunan dana.
Berdasarkan data pendahuluan yang diperoleh dari bagian pemasaran PT. Bank  Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau, target dan realisasi  penghimpunan dana selama bulan Juli 2009 – Juni 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penghimpunan dana Priode Juli 2009 – Juni 2010       (Rp.000.000,-)  Bulan  Target (Rp.)  Realisasi (Rp.)  Persen Realisasi (%) Juli Agustus  September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni  1.291.682 1.476.208  1.660.734  1.845.260  2.029.786  2.214.308  2.423.500  2.634.702  2.845.957  3.057.069  3.268.070  3.490.720  1.880.731 2.029.826  2.006.018  2.199.716  1.963.871  2.185.555  2.532.100  2.560.075  2.672.325  2.732.451  2.931.672  3.125.321  145.60 137.50  120.79  119.21  96.75  98.70  104.48  97.17  93.90  89.38  89.70  89.53  Sumber: Bagian Pemasaran PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan  Putri Hijau (2010) Tabel 1.1 menunjukan bahwa bulan Juli sampai dengan Oktober realisasi  penghimpunan dana pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.  Cabang  Medan Putri Hijau dapat memenuhi target bahkan melewati realisasi yang telah  Universitas Sumatera Utara ditentukan. Sedangkan pada bulan November sampai Februari target hanya  tercapai pada bulan Januari, walaupun realisasinya juga hampir mendekati target.
Kemudian, realisasi penghimpunan dana pada bulan Maret sampai Juni  mengalami penurunan dan tidak mencapai target.
Berdasarkan latar belakang permasalahan, penulis tertarik untuk  melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan  Motivasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat  Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalah dalam  penelitian ini adalah: “Apakah komunikasi organisasi dan motivasi  berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan  PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau?”.
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi dan  motivasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia  (Persero) Tbk. Cabang Medan Putri Hijau.
Universitas Sumatera Utara 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini: a.  Bagi penulis, sebagai usaha untuk mendalami masalah yang berkaitan  dengan sistem komunikasi, motivasi dan semangat kerja karyawan selama  ini.
b.  Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan,  terutama mengenai sistem komunikasi dan motivasi.
c.  Bagi pihak lain, sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain dalam  melakukan penelitian objek maupun masalah yang sama di masa yang  akan datang.
Universitas Sumatera Utara  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi