Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH PRODUK, HARGA, POTENSI KEUNTUNGAN DAN FAKTOR EMOSIONAL TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI PEDAGANG DI PASAR SUKARAMAI



BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang Masalah 
Fenomena tergusurnya pasar tradisional oleh pasar modern yang  menawarkan seribu satu kenyamanan, dari bangunan yang bersih dan modern  hingga lebih sistematis dan praktis. Penelitian AC Nielsen pada Oktober 2005  menunjukkan bahwa selama 2005 pertumbuhan pasar tradisional di Indonesia  minus delapan persen. Sebaliknya pertumbuhan pasar modern mencapai 31,4  persen. Sayang, angka-angka ini tidak bisa menunjukkan adanya nilai-nilai  kehidupan komunal yang terancam punah seiring lenyapnya pasar tradisional. (sumber :  www.kompasonline.com,  diakses 8 April2007).

Dengan cara menyediakan lokasi usaha bagi orang-orang yang berminat untuk  berdagang maka salah satu jenis usaha yang paling cocok disediakan dan  dikembangkan oleh Pemerintah Kota Medan adalah jenis usaha kecil. Dan tempat  dagangan yang berlokasi di wilayah A.R. Hakim sangat strategis dalam rangka  pemberdayaan para pedagang di pasar tradisional melalui peningkatan mutu dan fungsi sarana dan prasarana pasar, maka pada tahun anggaran 2003 dan 2004 telah  dilaksanakan program Fasilitasi Bantuan Dana Bergulir Pengembangan Pasar  Tradisional Melalui Koperasi sebagai dana bantuan perkuatan bagi KUKM  pedagang di pasar - pasar tradisional, dengan tujuan untuk:   1.  Memberdayakan pedagang pasar anggota Koperasi melalui peningkatan  kualitas sarana usaha.
2.  Meningkatkan peran Koperasi dalam perencanaan, pelaksanaan  pembangunan dan pengelolaan pasar tradisional.
3.  Memberikan alternatif pilihan kelembagaan dalam pengelolaan pasar.
Pemerintah akan segera merevitalisasi pasar tradisional di setiap kota -  kota besar di Indonesia, sehingga keberadaannya yang tenggelam ditelan zaman  mampu bersaing dengan pasar modern. Saat ini Peraturan Presiden mengenai hal  tersebut tengah dibahas bersama oleh menteri keuangan, menteri perdagangan  dan, Menteri Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali, Senin (27/3 2006).
Revitalisasi pasar tradisional seperti ini, memang sangat mendesak dilakukan,  karena jika tidak, pasar tradisional akan semakin ditinggalkan konsumennya yang  beralih ke pasar modern. Dan harus diakui, kondisi fisik sebagian besar pasar  tradisional yang ada saat ini kurang memberikan rasa nyaman. Dari survei yang  dilakukan pada 2006, pasar  - pasar tradisional masih kumuh, becek, dan bau.
(sumber : www.kompasonline.com,  diakses 8 April2007).
Pasar tradisional Sukaramai sendiri saat ini menempati lokasi seluas 1225  meter persegi tiap lantai ; dengan lokasi yang berada di disebuah gedung 4 (  empat ) lantai, dengan total jumlah kios yang terdaftar di PD. Pasar berjumlah 130  lapak. Pasar ini merupakan hasil revitalisasi terhadap bangunan pasar yang telah  digusur oleh Pemerintah pada Juni 2003 lalu. Kondisi fisik yang kurang memadai  inilah yang menurut PD Pasar perlu segera dibenahi, selain pembenahan faktor faktor pendukung lain seperti keamanan, bangunan, dan pengelolaan secara lebih  profesional.
Pada zaman sekarang, peran Pasar Sukaramai bisa disebut tidak terbatas dalam  kegiatan ekonomi saja, tetapi juga membentuk interaksi sosial dan komunikasi  masyarakatnya. Sebagai sentra perdagangan sayuran dan buah-buahan Hubungan  antarindividu dari berbagai suku di Pasar ini juga menciptakan ikatan sosial yang  kuat. Interaksi  itu ternyata bisa menjembatani pertukaran budaya sekaligus  memperkaya keterampilan berbahasa daerah. Kondisi yang tampaknya sulit  dijumpai di pasar modern, di mana semua tersedia di rak lengkap dengan  harganya. Namun, ada juga yang lebih suka ke pasar modern karena minimnya  komunikasi justru dirasa menguntungkan.
Untuk penyediaan sarana usaha yang layak dan terjaminnya kepastian lokasi  usaha para pedagang di pasar tradisional dengan peran koperasi didalamnya dan  pihak PD Pasar telah memfasilitasi sejumlah pedagang anggota koperasi untuk  menempati sejumlah 130 unit kios. Dengan pola perguliran Dana Bergulir  Pengembangan Pasar Tradisional diharapkan kebutuhan para pedagang atas  sarana usaha di pasar tradisional lainnya dapat dipenuhi. Disamping itu,  pelaksanaan Program Dana Bergulir Pengembangan Pasar Tradisional juga akan  meningkatkan peran koperasi sebagai pengelola pasar, sehingga diharapkan akan  mampu untuk melayani kepentingan usaha para pedagang anggotanya.
Dana bergulir tersebut merupakan stimulant, dimana dalam pengembangan  pasar tradisional pihak Pemerintah Kota menyediakan lahan siap bangun,  perijinan sarana pendukung pasar (listrik, air bersih, jalan lingkungan) dan   fasilitas umum lainnya. Dalam kedudukannya yang strategis dalam perekonomian  nasional, para pedagang di pasar-pasar tradisional menghadapi berbagai  permasalahan, antara lain:  1.  Sistem pembangunan dan pengelolaan pasar tradisional belum sepenuhnya  mengakomodasikan kebutuhan para pedagang;  2.  Adanya kecenderungan modernisasi pasar tradisional dengan  mengorbankan kepentingan pedagang pasar; dan  3.  Pembangunan/renovasi pasar tradisional oleh pemilik modal seringkali  berakibat pada tergusurnya para pedagang pasar tradisional.
Untuk kelancaran pelaksanaannya, maka telah disusun pedoman teknis yang  ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor:  127.1/Kep/M.KUKM/X/2003 tentang Pedoman Teknis Bantuan Dana Bergulir  Pengembangan Pasar Tradisional melalui Koperasi, melalui Program Dana  Bergulir Pengembangan Pasar Tradisional.
Dengan adanya kesempatan berwirausaha yang telah disediakan oleh  Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah pusat ; di sini selaku Menteri Negara  Koperasi dan UKM maka kita harus berani mengambil peluang tersebut. Potensi  keuntungan yang akan diraih oleh seorang individu nantinya adalah dari lokasi  yang strategis dan penjualan produk dengan harga yang terjangkau. Selain itu  penataan pasar tradisional yang lebih baik lagi sangat perlu dilakukan Pemerintah  ; Pemerintah Kota di sini khususnya.selaku pihak yang berwenang dan  bertanggung jawab dalam penataan kota. (sumber :  www.kompasonline.com, diakses 8 April 2007).
 FAKTOR EMOSIONAL KEPUTUSAN POTENSI KEUNTUNGAN PRODUK HARGA B.  Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah  sebagai berikut : a.  Apakah produk, harga, potensi keuntungan dan faktor emosional  berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi  pedagang di Pasar Sukaramai, Jln. A. R Hakim, Medan?  b.  Variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan  dalam membuat keputusan menjadi Pedagang di Pasar Sukaramai,  Jln. A. R Hakim, Medan? C.  Kerangka Konseptual Berdasarakan latar belakang dan perumusan masalah dapat di susun  sebuah kerangka konseptual.
 Gambar 1.1 Kerangka Konseptual.
Sumber : Tjiptono ( 2002 : 31 ) diolah D.  Hipotesis  Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan penulis dan teori-teori  pendukung , maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : a.  Produk, harga, potensi keuntungan dan faktor emosional  berpengaruh positif dan signigikan terhadap keputusan menjadi  Pedagang di Pasar Sukaramai, Jln. A. R Hakim, Medan.
b.  Variabel faktor emosional merupakan variabel yang paling  dominan dalam membuat keputusan menjadi pedagang di Pasar  Sukaramai, Jln. A. R Hakim, Medan.
E.  Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.  Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : a.  Untuk mengetahui seberapa besar produk, harga, potensi  keuntungan dan faktor emosional berpengaruh terhadap  pengambilan keputusan menjadi Pedagang di Pasar Sukaramai, Jln.
A. R Hakim, Medan b.  Untuk mengetahui pengaruh yang paling dominan di  antara  variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan menjadi  Pedagang di Pasar Sukaramai, Jln. A. R Hakim, Medan.
2.  Manfaat Penelitan  Manfaat Penulis melakukan penelitian ini adalah:  a.  Sebagai masukan bagi para pedagang di Pasar Sukaramai, Jln. A. R  Hakim untuk  dapat meningkatkan pendapatan serta  mengembangkan usaha mereka kedepan.
b.  Bagi peneliti sendiri penelitian ini bermanfaat untuk memperluas  wawasan serta menjadi pedoman dalam membuat keputusan untuk  menjadi pedoman dalam membuat keputusan untuk menjadi  seorang wirausahawan.
c.  Bagi pihak lain, sebagai referensi yang nantinya dapat memberikan  perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan  datang.
F.  Metode Penelitian 1.  Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian  Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis  permasalahan, penelitian ini dibatasi pada pengaruh produk (X1),  harga (X2), potensi keuntungan (X3), faktor emosional (X4) dan  keputusan menjadi Pedagang (Y).
2.  Definisi Operasional Variabel a.  Keputusan Menjadi Pedagang (Y) Didefenisikan sebagai keputusan atau tindakan orang-orang yang  bergabung sebagai pedagang di Pasar Sukaramai, Jln. A. R Hakim.
b.  Produk (X1)   Didefenisikan sebagai produk yang dipasarkan oleh pedagang,  dimana di dalamnya menyangkut: permintaan pasar, sedikitnya  penjualan produk yang sejenis,kemudahan memperoleh barang  dagangan,produk yang banyak dijual oleh para pesaing, dan  kualitas daripada produk.
c.  Harga (X2 Didefenisikan sebagai persepsi responden tentang harga berbagai  produk yang dipasarkan oleh pedagang : mahal, kompetitif,  standar, murah, dan potongan harga.
)  d.  Potensi Keuntungan (X3 Didefenisikan sebagai keuntungan yang diharapkan yang meliputi :  lokasi yang strategis, marjin laba yang tinggi, retribusi yang murah,  jaminan keamanan,dan modal yang relatif kecil.
)  e.  Faktor Emosional (X4 Didefenisikan sebagai faktor-faktor emosional yang mampu  mempengaruhi tindakan seseorang yagn meliputi : dorongan  pribadi untuk menambah penghasilan, karena tidak punya  pekerjaan, karena tidak punya pekerjaan, karena melihat orang lain  sukses, informasi dari teman, dan peralihan usaha.
)   Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel No  Variabel   Keterangan   Skala  1  Keputusan menjadi  Pedagang di Pasar  Sukaramai  1.  Informasi tentang produk 2.  Informasi tentang harga produk.
3.  Potensi keuntungan yang didapat 4.  Dorongan emosional.
Likert  2  Produk  1.  Permintaan pasar 2.  Penjualan produk tunggal 3.  Kemudahan memperoleh barang  dagangan.
4.  Produk yang banyak dijual oleh  pesaing.
5.  Kualitas produk Likert 3  Harga    Mahal  Kompetitif  Standar Murah Potongan Harga  Likert 4  Potensi Keuntungan  1.  Lokasi yang strategis 2.  Marjin laba yang tinggi 3.  Retribusi yang murah Likert  4.  Jaminan keamanan 5. Posisi tempatusaha di pasar 5  Faktor Emosional  1.  Dorongan pribadi 2.  Karena tidak punya pekerjaan 3.  Karena melihat orang lain sukses 4.  Informasi dari teman 5.  Modal yang relatif kecil Likert Sumber : Diperoleh dari Skripsi Kesarjanaan Fakultas Ekonomi USU (Agus tahun  2004)  3.  Skala Pengukuran Variabel Skala likert digunakan utnuk mengukur sikap dan pendapat  serta persepsi seseorang atau sekelompok orang (Sugiyono, 2003 :  86). Di dalam penelitian ini untuk mengukur setiap variabel  digunakan skala likert yaitu skala 1 sampai 5.
Skala Likert menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban yang dapat  dilihat dari table 1.3 berikut ini : Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert No.  Pertanyaan  Skor 1.  Sangat Setuju (ST)  5  2.  Setuju (S)  4  3.  Ragu-ragu (RG)  3  4.  Tidak Setuju (TS)  2   5.  Sangat Tidak Setuju (STS)  1  4.  Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Pasar Sukaramai, yang beralamat di Jln.
A. R Hakim, Medan. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2007 sampai  Juli 2007.
5.  Jenis dan Sumber Data Di dalam penelitian yang dilakukan, penulis mempergunakan dua  jenis data untuk membantu memecahkan masalah : a.    Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari para  Pedagang yang berada di Pasar Sukaramai, Jln. A. R Hakim, yang  dikumpulkan melalui wawancara dengan responden sampel dengan  menngunakan quesioner melalui pertanyaan yang diajukan sesuai  dengan variabel yang diteliti,yaitu tentang produk,harga,potensi  keuntungan dan faktor emosional serta keputusan menjadi  Pedagang di Pasar Sukaramai, Jln. A. R Hakim.
b.  Data sekunder, yaitu data yang berisikan informasi dan teori-teori  yang digunakan untukmendukung penelitian yangdilakukan.
Penulis mendapatkan data sekunder dari buku-buku, majalah, hasil  karangan, serta data lainnya yang mendukung.
6.  Populasi dan Sampel 1. Populasi   Berdasarkan wawancara dengan Kepala Cabang PD. Pasar  Sukaramai,jalan. A.R Hakim, Medan bahwa seluruh pedagang  yang berada di Pasar Sukaramai, jl. A.R Hakim, Medan pada tahun  2007, yakni sebanyak 130 orang pedagang.  Sehingga penulis  menetapkan populasi sebesar 130 orang pedagang.
2. Sampel Untuk menentukan ukuran sampel Penulis menggunakan  rumus Slovin pada Umar (2003 : 78) sebagai berikut : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Taraf kesalahan Populasi (N) berjumlah 130 orang dengan taraf kesalahan (e)  sebesar 5 %, maka besarnya pengambilan sampel adalah sebagai  berikut : n=  Berdasarkan rumus Slovin tersebut penulis menentukan atau  membatasi sampel sebanyak 104 orang dengan taraf kesalahan 5 %.
Sedangkan mengenai penarikan sampel penulis menggunakan metode  “ aksidental sampling” di mana penentuan sampel berdasarkan  104 orang 2 1 Ne N n + = 2 )05.0(1301 130 + = n  kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan  penulis dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang  kebetulan ditemuiitu cocok sebagai sumber data.
7. Teknik Pengumpulan data a.  Wawancara  Yaitu melakukan serangkaian wawancara terhadap pedagang  yang menjadi sampel.
b.  Quesioner Yaitu dengan memberikan seperangkat pertanyaan tertulis  kepada para pedagang tentang persepsi mengenai produk,  harga, potensi keuntungan dari faktor emosional terhadap  keputusan menjadi pedagang di Pasar Sukaramai, Jln. A. R  Hakim, Medan.
8.  Analisis Data a.  Metode Analisis Deskriptif Yaitu merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang  ada melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data  sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta -  fakta dan sifat -  sifat  serta hubungan antar fenomena yang  diteliti.
b.  Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas  dilakukan unutuk mengukur  apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan   data yang valid dan dapat disebarkan kepada respondensebagai  instrumen penelitian ini dengan alat ukur yang digunakan  (Quesioner).  Uji validitas adalah valid berarti instrument  tersebut dapat digumakan intuk mengukur apa yang  seharusnyadiukur. Uji reliabilitas adalah instrument yang  digunajan beberapa kali untukmengukurobjek yang sama akan  menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2005 ; 109). Uji  validitas dan reliabilitas dilakukan kepada30 responden di luar  sampel penelitian pada Pasar Sukaramai, jl.  A.R Hakim,  Medan.
c.   Metode Analisis Regresi Linier Berganda  Untuk mengetahui pengaruh / hubungan variabel bebas  (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik)  dan variabel terikat (minat beli konsumen) akan digunakan  metode analisis fungsi regresi berganda. Data diolah secara  statistik dengan menggunakan alat bantu aplikasi software  SPSS 12.00 for windows.
Perhitungan persamaan regresi berganda (Kuncoro, 2003 : 216) adalah : Y  = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana : Y    =  Skor dimensi Keputusan menjadi Pedagang di Pasar Sukaramai b1…4= Koefisien Regresi  X1   =   Skor dimensi produk X2   = Skor dimensi harga X3  =   Skor dimensi potensi keuntungan X4   =   Skor dimensi faktor emosional e    =    Standard error a    =    Konstanta  1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)  Uji secara parsial menguji setiap variabel bebas atau independent variabel  (X1) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan positif atau negatif  terhadap variabel tidak bebas atau dependent variabel (Y).
Bentuk pengujian adalah sebagai berikut : (Sugiyono, 2003 : 121) H0 : b1 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh bi terhadap keputusan menjadi  pedagang.
H0 : b1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh bi terhadap keputusan menjadi    pedagang.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5% dan derajat kebebasan  (n-k), kemudian dibandingkan dengan  t    hitung untuk menguji  signifikansi pengaruh. Apabila nilai t – hitung ≥ t – tabel, maka H0 ditolak,  artinya, artinya ada pengaruh yang nyata b1 terhadap keputusan menjadi  pedagang di Pasar Sukaramai (Yi ).
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)   Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh  variabel bebas secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel terikat.
Hipotesis dirumuskan sebagai berikut : H0 : b1, b2, b3, b4 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari  seluruh variabel bebas (X1 s/d X4) terhadap keputusan menjadi pedagang  di pasar Sukaramai (Yi)..
H1 : b1, b2, b3, b4 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari  seluruh variabel bebas (X1 s/d X4) terhadap keputusan menjadi pedagang  di pasar Sukaramai (Yi)  3. Koefisien Determinasi (R 2 )  Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas secara  baersama-sama terhadap variabel terikat dapat dilihat dari koefisien  determinasi berganda (R 2 ) dimana 0<(R 2 )<1, halini menunjukkan jika nilai  (R 2 ) semakin dekat nilai 1 maka pengaruh variabel terikat semakin kuat,  sebaliknya jika nilai (R 2 ) semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh  variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah   

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi