Senin, 24 Maret 2014

Skripsi Manajemen: PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE A3



BAB I  PENDAHULUAN
  1.1 Latar Belakang Masalah    
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang harus berproduksi, dimana  manusia berfungsi sebagai tenaga penggerak dan pelaksana untuk mewujudkan  tujuan perusahaan yang telah ditetapkansebelumnya. Jadimanusia merupakan  unsur yang sangat penting dalam perusahaan, karena manusia (tenaga kerja) yang  akan menggerakkan, melaksanakan dan mengendalikan segala sumber daya yang  ada didalam perusahaan. Tujuan dan sasaran perusahaan secara umum adalah  terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, memperoleh laba dan pertumbuhan  perusahaan.

 Perusahaan dalam proses pencapaian tujuan tersebut tentunya  memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Salah satu sumber daya  tersebut adalah sumber daya manusia, sebab tanpa adanya sumber daya manusia  maka kegiatan usaha dalam suatu perusahaan tidak terlaksana dan berjalan, namun  hal ini tentu saja tidak terlepas dari sumber daya lainnya. Sumber daya manusia  sebagi tenaga kerja mempunyai karakteristik yang berbeda dengan sumber daya  lainnya. Manusia mempunyai perasaan, nurani dan keinginan yang harus  dipuaskan untuk dapat mencapai tingkat prestasi yang akhirnya akan memberi  nilai tambah bagi perusahaan.
 Pendayagunaan tenaga kerja sebagai tenaga pelaksana untuk mencapai  tujuan dan sasaran yang diharapkan tidakterlepas dari peranan seorang manajer  atau pimpinan perusahaan agar mampu mempengaruhi karyawan supaya bekerja   sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh  bermacam-macam ciri pribadi darimasing-masing individu. Dalam  perkembangan yang kompetitif dan global, perusahaan membutuhkan karyawan  yang berkinerja tinggi. Pada saat yang sama karyawan memerlukan umpan balik  atas kinerja mereka sebagai pedoman bagi tindakan-tindakan mereka pada masa  yang akan datang. Oleh karena itu,  promosi jabatan seharusnya dapat  meningkatkan kinerja karyawan.
 Promosi adalah pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan  yang lain yang lebih tinggi (Soeprihanto, 2001:83). Promosi merupakan salah  satu faktor perangsang utama bagi kinerja karyawan, oleh karena itu maka  promosi itu perlu dilakukan secara adil. Perusahaan perlu melaksanakan promosi  karyawan secara vertikal untuk mengisi suatu jabatan/posisi yang secara struktural  lebih tinggi kedudukannya.
 Promosi memiliki makna yang penting bagi perusahaan, sebab dengan  kegiatan promosi berarti kelangsungan hidup perusahaan terjaga. Promosi yang  dilakukan didalam perusahaan juga mempunyai tujuan memberikan kesempatan  kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih  baik demi keuntungan optimal perusahaan, selain itu promosi juga bertujuan  untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para  karyawan, dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan  lainnya  (Hasibuan, 2005:113).
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan merupakan salah  satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa dalam  pemeriksaan ekspor impor. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan   2004 1 5 52 42 38 45 58 242005 1 5 50 41 38 45 56 232006 1 5 49 40 37 43 55 232007 1 5 45 40 36 42 55 222008 1 5 45 40 36 42 53 22Jumlah  (orang) Tahun JABATAN Kepala  Dinas Kepala  Seksi Seksi  Pencegahan Seksi  Perbendaharaan Seksi  Kepabeanan Seksi  Penimbunan Seksi  Cukai melaksanakan promosi jabatan atas dasar kinerja karyawan. Karyawan dinilai  kinerjanya 1 (satu) tahun sekali, penilaian kinerja merupakan faktor yang penting  di dalam menentukan kenaikan gaji karyawan dan pengembangan karir. Kantor  Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan memiliki sasaran kerja yang dimiliki  setiap karyawan yang disebut Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang  merupakan pedoman bagi karyawan untuk melaksanakan tugasnya agar mendapat  kesempatan untuk dipromosikan. Berikut ini gambaran jumlah karyawan Kantor  Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan.
Tabel 1.1  Jumlah Karyawan Pada  Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan  Tahun 2004 - 2008  Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan   Jumlah pegawai pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3  Belawan pada tahun 2004 pada Tabel 1.1 sebanyak 241 orang. Namun pada  tahun 2008, jumlah pegawai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan  menjadi 222 orang, hal ini dikarenakan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3  Belawan mulai mengefektifkan dan mengefisienkan para pegawainya guna  mengurangi biaya operasional perusahaan.
 Pelaksanaan promosi pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3  Belawan adalah berdasarkan atas dasar prestasi karyawan. Setiap karyawan yang  memiliki prestasi yang baik akan dipromosikan sesuai dengan kebutuhan  perusahaan pada saat itu. Seorang karyawan yang akan dipromosikan harus   2004 9 2005 8 2006 9 2007 10 2008 10 Total 46 3Tahun Karyawan Yang Akan Dipromosikan  (orang) Karyawan  Yang Lulus  (orang) memiliki prestasi yang baik yang sesuai dengan sasaran kerja karyawan yang  dilihat dalam DP3 setiap karyawan, karena karyawan yang memiliki prestasi yang  tinggi mempunyai peluang untuk dipromosikan. Dari Tabel 1.2 dapat dilihat  perkembangan karyawan yang dipromosikan pada Kantor Pelayanan Bea dan  Cukai Tipe A3 Belawan.
Tabel 1.2  Promosi Karyawan Berdasarkan Kinerja  Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan  Tahun 2004 - 2008  Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan   Berdasarkan Tabel 1.2 pelaksanaan promosi pada Kantor Pelayanan Bea  dan Cukai Tipe A3 Belawan tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 cenderung  menunjukkan angka yang relatif stabil, yaitu sebanyak 6 orang setiap tahunnya.
Hal ini terjadi karena terbatasnya posisi atau jabatan yang kosong pada Kantor  Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan sehingga tidak semua karyawan yang  berprestasi baik mendapatkan kesempatan untuk dipromosikan. Kantor Pelayanan  Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan melakukan beberapa tes kepada para karyawan  yang akan di promosikan, yaitu psikotesdan tes kemampuan. Dan hanya 6 orang  karyawan yang berhasil dalam tes tersebutlah yang berhak untuk dipromosikan.
 Tabel 1.3  Karyawan Yang Dipromosikan  Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan  Tahun 2007 - 2008  Tahun  Nama & Gol  Di  Promosikan  Menjadi  Pendidikan  Terakhir  Prestasi Yang  Dicapai  Kecakapan Kedisiplinan  2007 Andi Sipayung  (IV A)  Kepala Dinas  Pekan Baru  S-2 Hukum  1. Menggagalkan  penyeludupan obatobatan terlarang  (ganja, heroin,  syabu-syabu dan  alat-alat suntik)  2. Menggagalkan  penyeludupan  barang-barang  ilegal.
Mahir berbahasa  Inggris lisan dan  tulisan serta  mahir  menembak.
Tidak pernah  absen dan  datang tepat  waktu.
2007 Jonshon  Marpaung  (III C)  Kepala Seksi  Cukai Di  Tanjung Balai  S-1 Ekonomi  1. Menggagalkan  penyeludupan baragbarang elektronik  ilegal.
2. Menggagalkan  penyeludupan  heroin.
Mahir  mengoperasikan  komputer dan  mempunyai  kemampuan  bela diri.
Tepat waktu  dalam  menyelesaikan setiap  pekerjaan.
2007  Wesly  Surbakti  (III A)  Kepala Seksi  Perbendaharaan Di  Surabaya  S-1 Hukum  1. Menemukan  program Komputer.
2. Memperoleh nilai  tertinggi pada saat  Diklat  Kepemimpinan di  Jakarta.
Mahir  komputer,  bahasa asing  dan dapat  menyusun  laporan  Keuangan  dengan baik.
Tidak pernah  absen.
2007 Winardi  Ginting  (III B)  Kepala Seksi  Penimbunan  Di Pekan  Baru  S-1 Ekonomi  1. Menggagalkan  penyeludupan mobil  tanpa dokumen.
2. Menggagalkan  penyeludupan  barang-barang  elektronik.
Memiliki  kemampuan  bela diri yang  baik.
Datang selalu  tepat waktu.
2007 Amir Hasan  (III C)  Kepala Seksi  Kepabeanan  Di Polonia  S-1 Sospol  1. Menggagalkan  penyeludupan  binatang yang  dilindungi Negara.
2. Menggagalkan  penjualan anak  dibawah umur ke  luar negeri.
Mampu  berbahasa  Inggris dan  memiliki  kemampuan  berkomunikasi  dengan baik  Tidak pernah  absen dan  selalu hadir  tepat waktu.
2007 Sulaiman  (III B)  Kepala Seksi  Pencegahan  Di Bandara  Soekarno  Hatta  Cengkareng  S-1 Hukum  1. Menggagalkan  penyeludupan obatobatan terlarang.
2. Menggagalkan  penyeldupan mobil  mewah dari Jepang.
Mampu  mengoperasikan  komputer.
Tidak pernah  absen.
 2008 Teguh  Saragih  (IV A)  Kepala Dinas  Manado  S-2 Hukum  1. Memperoleh nilai  tertinggi pada saat  ujian Pencegahan dan  Penyeludupan Obatobatan terlarang.
2. Menggagalkan  penyeludupan anakanak dibawah umur.
Mahir terjun  payung dan  menembak.
Hadir selalu  tepat waktu.
2008 Bernard  Pasaribu  (II C)  Kepala Seksi  Cukai Di  Tanggerang  D-1  Keuangan  1.  Menggagalkan  penyeludupan mobil  mewah dari Singapore.
2.  Mencegah masuknya  rokok yang  menggunakan pita  cukai palsu.
Mahir  komputer dan  bela diri.
Tidak pernah  absen dan selalu  hadir tepat  waktu.
2008 Boy Yosua  (III A)  Kepala Seksi  Perbendaharaan Di Bali.
S-1 Hukum  1.  Menggagalkan  penyeludupan  binatang yang  dilindungi untuk di  ekspor.
2.  Menggagalkan  penyeludupan obatobatan terlarang.
Mahir Bahasa  Inggris Dan  Komputer.
Hadir selalu  tepat waktu.
2008 Joko Prityono  (III A)  Kepala Seksi  Penimbunan  Di Semarang.
D-III  Perpajakan  1.  Menggagalkan  penyeludupan  minuman keras.
2.  Menggagalkan  penyeludupan  sparepart tanpa surat  ke Indonesia.
Mahir bela diri,  tembak dan  komputer.
Tepat waktu  dalam  menyelesaikan  setiap pekerjaan.
2008 Nurdjanah  (III D)  Kepala Seksi  Kepabeanan  Di Batam  D-III  Keuangan  1. Menggagalkan  masuknya orang asing  dengan surat-surat izin  yang tidak lengkap.
2. Menggagalkan  masuknya uang palsu  ke Indonesia.
Mahir  komputer dan  bahasa Inggris.
Tidak pernah  absen dan  datang tepat  waktu.
2008 Arief Tamrin  (III C)  Kepala Seksi  Pencegahan  Di Padang  S-1 Hukum  1. Menggagalkan  masuknya rokok palsu  dari Amerika ke  Indonesia (Rokok  Malboro).
2. Menggagalkan  penyeludupan tanaman  hias yang dilindungi  Indonesia ke luar  negeri.
Mahir bahasa  Inggris dan  bela diri.
Tepat waktu  dalam  menyelesaikan  pekerjaan.
Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan   Tabel 1.3 memperlihatkan data karyawan Kantor Pelayanan Bea dan  Cukai Tipe A3 Belawan dari tahun 2007 hingga tahun 2008 yang telah  dipromosikan ke jabatan yang lebih  tinggi dari jabatan sebelumnya dan   ditempatkan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang berada di seluruh  Indonesia. Dimana karyawan tersebut memiliki prestasi kerja, kecakapan, disiplin  yang tinggi dan pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan diisi. Kantor  Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan mengadakan  kenaikan  pangkat  4 tahun sekali, tetapi dengan adanya penilaian prestasi kerja karyawan yang  berpedoman pada DP3 setiap karyawan, maka kenaikan pangkat dilaksanakan  setiap 1 tahun sekali bagi karyawanyang memiliki kinerja yang baik..
 Pentingnya peranan promosi jabatan dalam meningkatkan kinerja  karyawan disuatu perusahaan telah menarik perhatian penulis untuk mengetahui  bagaimana sebenarnya pelaksanaan promosi jabatan yang dilakukan perusahaan  dan pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan latar  belakang masalah tersebut, maka penulis memilih Kantor Pelayanan Bea dan  Cukai Tipe A3 Belawan sebagai objek penelitian dengan judul ”Pengaruh  Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea  Dan Cukai Tipe A3 Belawan”.
1.2 Perumusan Masalah   Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka  penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:  1.  Apakah Promosi Jabatan Berpengaruh Secara Positif Dan Signifikan Terhadap  Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3 Belawan?  2.  Variabel promosi jabatan mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan?  1.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis  1.3.1 Kerangka Konseptual   Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek  penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar  variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari  perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara,  observasi dan survey literature (Kuncoro, 2003:4).
Promosi jabatan yang dilakukan perusahaan berdasarkan pada penilaian  terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Berdasarkan  Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan(DP3) promosi jabatan dipengaruhi  oleh 9 faktor, yaitu Prestasi Kerja, Disiplin, Kecakapan, Pendidikan,  Kesetiaan, Loyalitas, Prakarsa, Kepemimpinan dan Kerjasama. Namun pada  penelitian ini peneliti hanya meneliti 4 (empat) faktor yang ada di dalam  Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), karena keempat faktor  tersebut yang paling mempunyai pengaruh dalam promosi karyawan, yaitu:  1. Prestasi Kerja  Prestasi kerja karyawan yang dilihat dari hasil pekerjaan yang dilakukan  setiap bulannya, apakah memenuhi target atau tidak memenuhi yang telah  ditetapkan.
2. Disiplin  Kehadiran yang tepat waktu dan absensi karyawan adalah faktor utama  dalam menilai kedisiplinan seorang karyawan pada Kantor Pelayanan Bea  Dan Cukai Tipe A3 Belawan.
3. Kecakapan   Kecakapan dari karyawan sangat penting, karena kecakapan sangat  berperan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
4. Pendidikan  Pendidikan formal merupakan faktor pendukung seorang karyawan untuk  dapat dipromosikan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual  Sumber: Hasibuan (2005:111) (data diolah oleh penulis)  Promosi jabatan sangat mempengaruhi kinerja karyawan, karena  promosi jabatan merupakan suatu motivasi yang diberikan oleh perusahaan  untuk para karyawannya agar dapat berkinerja dengan maksimal. Dengan  kinerja yang maksimal, para karyawan tentunya akan memberikan hasil kerja  yang terbaik bagi perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan, promosi jabatan  dalam suatu perusahaan mempunyai peran penting guna meningkatkan  kinerja karyawan.
1.3.2 Hipotesis  Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan  rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis  (Sugiono, 2003:306).
Promosi Jabatan:  X1 : Prestasi Kerja  X2 : Disiplin  X3 : Kecakapan  X4 : Pendidikan  Kinerja  Karyawan  (Y)   1Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka  konseptual, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah:  1. Promosi Jabatan Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kinerja  Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3 Belawan.
2. Variabel yang paling mempengaruhi dari promosi jabatan adalah variabel  prestasi kerja dan pendidikan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian  1.4.1 Tujuan Penelitian  Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya,  maka tujuan penelitian ini adalah:  1. Untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja karyawan  pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan.
2. Untuk mengetahui faktorapa yang paling mempengaruhi promosi jabatan  pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan.
1.4.2 Manfaat Penelitian  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai  berikut:  1. Bagi Perusahaan  Dapat memberikan informasi dalam menerapkan dan melaksanakan  promosi jabatan yang lebih efektif.
2. Bagi Peneliti  Dapat memperdalam pengetahuan peneliti tentang pengaruh dari promosi  jabatan terhadap kinerja karyawan.
 13. Bagi Pihak Lain  Sebagai referensi bagi peneliti lain dan dapat memberikan tambahan  ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan  penelitian dimasa yang akan datang.
1.5 Metode Penelitian  1.5.1 Batasan Operasional   Penelitian ini dibatasi pada pengaruh promosi jabatan (X) terhadap  kinerja karyawan (Y) pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3  Belawan. Variabel-variabel dari promosi jabatan tersebut adalah:  X1 = Prestasi Kerja  X2 = Disiplin  X3 = Kecakapan  X4 = Pendidikan  1.5.2  Defenisi Operasional Variabel  Penguraian definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti  merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian.
Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti.
1.5.2.1 Variabel Independen (X)  Definisi operasional variabel independen (X) dalam penelitian  ini adalah promosi jabatan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe  A3 Belawan. Promosi adalah pemindahan karyawan dari suatu jabatan  ke jabatan yang lain yang lebih tinggi (Soeprihanto, 2001:83).
 1Menurut  Hasibuan  (2005:111) promosi jabatan dipengaruhi  oleh beberapa hal, yaitu:  1. Prestasi Kerja  Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat  dipertanggung jawabkan kualitas maupun kuantitas, dan dapat  bekerja secara efektif dan efisien.
2. Disiplin  Karyawan itu harus disiplin padadirinya, tugas-tugasnya serta  mentaati peraturan-peraturan yangberlaku baik tertulis maupun  kebiasaan.
3. Kecakapan  Karyawan itu harus memiliki kecakapan yang sesuai dengan jabatan  yang akan diduduki.
4. Pendidikan  Karyawan harus memiliki pengetahuan serta pendidikan formal  yang sesuai dengan spesifikasi dari jabatannya.
1.5.2.2  Variabel Dependen (Y)  Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja  karyawan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai  oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan  tanggung jawab yang diberikan kepadanya (www.wikipedia.co.id).
 11.5.3 Operasional Variabel  Tabel 1.4  Operasional Variabel  Sumber: Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dan   Hasibuan (2005:111), data diolah penulis.
1.5.4  Pengukuran Variabel  Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah Variabel independen  (X) adalah promosi jabatan dan Variabel dependen (Y) adalah kinerja.
Kedua variabel tersebut diukur dengan Skala Likertyaitu digunakan untuk  mengukur sikap, pendapat, dan persepsiseseorang atau sekelompok orang  tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006:104).
Peneliti memberikan lima alternatifjawaban kepada responden, dengan  menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian  ini yang dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini:  Variabel Indikator Skala Ukur Datang dan pulang kerja tepat waktu Melaksanakan pekerjaan secara disiplin  Likert Likert X 2  D isiplin X1  Prestasi  X3  Kecakapan Penilaian prestasi kerja  Kecakapan yang sesuai dengan jabatan yang  diduduki Jabatan yang diduduki sesuai dengan tingkat  pendidikan yang dimiliki X4  Pendidikan Y  Kinerja  Karyawan Kepemimpinan, Loyalitas, Kesetiaan dan  Kerjasama  1Tabel 1.5  Instrumen Skala Likert  No.  Pertanyaan  Skor  1  Sangat Setuju (SS)  5  2  Setuju (S)  4  3  Kurang Setuju (KS)  3  4  Tidak Setuju (TS)  2  5  Sangat Tidak Setuju (STS)  1  Sumber: Sugiono (2006:105)  Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori  jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban  diberi skor tertentu (5, 4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan,  dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai  posisi responden dalam Skala Likert.
1.5.5  Waktu dan Lokasi Penelitian  Penelitian dilaksanakan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3  Belawan Jln. Angganda II Kotak Pos No. 2 Belawan. Pelaksanaan penelitian  dilakukan pada bulan Juli 2008 sampai dengan Agustus 2008.
1.5.6  Populasi dan Sampel   1.5.6.1 Populasi  Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan yang  berjumlah 222 orang, yang terbagi atas:   1Kepala Dinas Kepala Seksi Seksi Pencegahan 4Seksi Perbendaharaan 4Seksi Kepabean 3Seksi Penimbunan 4Seksi Cukai 5Total 22Jabatan Populasi Tabel 1.6  Jumlah Populasi Karyawan  Pada Kantor Pelayanan Bea dan  Cukai Tipe A3 Belawan  Tahun 2008  Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe   A3 Belawan  1.5.6.2 Sampel  Penulis menggunakan metode Sampling Purposive  pada  penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel dengan  pertimbangan tertentu (Sugiono, 2003:78). Dalam penelitian ini,  sampel yang digunakan adalah karyawan yang telah bekerja di Kantor  Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan selama lebih dari 3 tahun.
Karyawan yang masa kerjanya belum mencapai 3 tahun, tidak  termasuk dalam penelitian ini.
 Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 orang  (Tabel 1.7). Jumlah ini dianggapsudah representatif, menurut  populasi  Gay  jumlah  sampel  20%  sudah  dapat  diterima  (Umar, 2005:147).
 1Tabel 1.7  Jumlah Sampel Karyawan  Pada Kantor Pelayanan Bea dan  Cukai Tipe A3 Belawan  Tahun 200Sumber: KantorPelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan  1.5.7 Jenis Data   Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu:  1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden  yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan  memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan  mempelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk  mendukung penelitian ini.
1.5.8 Teknik Pengumpulan Data   Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini  ialah:  1. Kuesioner  Menyebarkan daftar pertanyaan yang telah diberikan alternatif jawaban  untuk menjawabnya kepada responden terpilih.
Kepala Dinas 1 1 x 20% Kepala Seksi 5 5 x 20% Seksi Pencegahan 45 45 x 20% Seksi Perbendaharaan 40 40 x 20% Seksi Kepabean 36 36 x 20% Seksi Penimbunan 42 42 x 20% Seksi Cukai 53 53 x 20% 1Total 222 - 4Jabatan Populasi Sampel Rumus  12. Wawancara  Wawancara secara langsung dengan responden dan pihak-pihak terkait.
3. Studi Pustaka  Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data  yang diperoleh jurnal, buku-buku literature, majalah dan internet yang  terkait dengan penelitian ini.
1.5.9 Teknik Analisis Data  1. Analisis Deskriptif  Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan  cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis  sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan  untuk menjelaskan hasil perhitungan.
2.  Uji Validitas dan Realibilitas  Uji Validitas dan Realibilitas dilakukan untuk menguji apakah  layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti  instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang  seharusnya diukur, dan reliable berarti instrument yang digunakan  beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan  menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006:109). Penulis  menggunakan bantuan softwareSPSS versi 12 untuk memperoleh  hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan realibilitas kuesioner  dalam penelitian ini.
 1 3.  Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression)  Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression)  memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel  independen (Nugroho, 2005:43). Analisis regresi linear berganda  digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas  Promosi Jabatan terhadap variabel terikat Kinerja karyawan.
Persamaan regresi linear bergandadengan tiga variabel yaitu:  Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 + b4X4 + e  Dimana: Y = skor pengaruh Kinerja Karyawan   a  = konstanta   b1, b2, b3 = koefisien regresi   X1 = skor pengaruh Prestasi Kerja X2  =  skor pengaruh Disiplin  X3  =  skor pengaruh Kecakapan  X4  =  skor pengaruh Pendidikan  e  = standar error  4. Uji T hitung (Uji Parsial)  Uji Thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada  pengaruh yang signifikan dari Promosi Jabatan (X) terhadap  Kinerja Karyawan (Y).
Bentuk pengujiannya adalah:  Ho : bi = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif  dan signifikan terhadapvariabel terikat).
 1Ha : bi0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan  signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai Thitungakan dibandingkan dengan nilai T tabel . Kriteria  pengambilan keputusan , yaitu:  Hditerima bila thitung < ttabel pada = 5 %  Hditerima bila thitung > ttabel pada = 5 %  5. Uji F hitung (Uji Serentak)  Uji Fhitung  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  secara  bersama-sama Promosi Jabatan berpengaruh positif signifikan atau  tidak terhadap Kinerja Karyawan. Model hipotesis yang digunakan  dalam uji Fhitung ini adalah:   Ho : b1 = b2 = b3= b4= 0   (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif  signifikan terhadap variabel terikat).
 Ho : b1  b2  b3  b40   (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan  signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai Fhitungakan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria  pengambilan keputusan yaitu:   Ho diterima bila Fhitung< Ftabel pada = 5 %  H1diterima bila Fhitung> Ftabel pada = 5 %   26.  Pengujian Koefisien Determinan (R )   Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh  variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan  (R ) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) (0 R 1).
Hal ini berarti bila R = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh  variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R mendekati 1  menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap  variabel terikat.
  

Download lengkap Versi Word

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi