BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang
harus berproduksi, dimana manusia
berfungsi sebagai tenaga penggerak dan pelaksana untuk mewujudkan tujuan perusahaan yang telah
ditetapkansebelumnya. Jadimanusia merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan,
karena manusia (tenaga kerja) yang akan
menggerakkan, melaksanakan dan mengendalikan segala sumber daya yang ada didalam perusahaan. Tujuan dan sasaran
perusahaan secara umum adalah terjaminnya
kelangsungan hidup perusahaan, memperoleh laba dan pertumbuhan perusahaan.
Perusahaan dalam proses pencapaian tujuan
tersebut tentunya memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Salah satu sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia, sebab
tanpa adanya sumber daya manusia maka
kegiatan usaha dalam suatu perusahaan tidak terlaksana dan berjalan, namun hal ini tentu saja tidak terlepas dari sumber
daya lainnya. Sumber daya manusia sebagi
tenaga kerja mempunyai karakteristik yang berbeda dengan sumber daya lainnya. Manusia mempunyai perasaan, nurani
dan keinginan yang harus dipuaskan untuk
dapat mencapai tingkat prestasi yang akhirnya akan memberi nilai tambah bagi perusahaan.
Pendayagunaan tenaga kerja sebagai tenaga
pelaksana untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang diharapkan tidakterlepas dari peranan seorang manajer atau pimpinan perusahaan agar mampu
mempengaruhi karyawan supaya bekerja sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh bermacam-macam ciri pribadi darimasing-masing
individu. Dalam perkembangan yang
kompetitif dan global, perusahaan membutuhkan karyawan yang berkinerja tinggi. Pada saat yang sama
karyawan memerlukan umpan balik atas
kinerja mereka sebagai pedoman bagi tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, promosi jabatan seharusnya dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Promosi adalah pemindahan karyawan dari suatu
jabatan ke jabatan yang lain yang lebih
tinggi (Soeprihanto, 2001:83). Promosi merupakan salah satu faktor perangsang utama bagi kinerja
karyawan, oleh karena itu maka promosi
itu perlu dilakukan secara adil. Perusahaan perlu melaksanakan promosi karyawan secara vertikal untuk mengisi suatu
jabatan/posisi yang secara struktural lebih
tinggi kedudukannya.
Promosi memiliki makna yang penting bagi
perusahaan, sebab dengan kegiatan
promosi berarti kelangsungan hidup perusahaan terjaga. Promosi yang dilakukan didalam perusahaan juga mempunyai
tujuan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan,
selain itu promosi juga bertujuan untuk
menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan, dan ini merupakan daya dorong bagi
karyawan lainnya (Hasibuan, 2005:113).
Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
dalam bidang jasa dalam pemeriksaan
ekspor impor. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan 2004 1 5 52 42 38 45 58 242005 1 5 50 41 38
45 56 232006 1 5 49 40 37 43 55 232007 1 5 45 40 36 42 55 222008 1 5 45 40 36
42 53 22Jumlah (orang) Tahun JABATAN Kepala
Dinas Kepala Seksi Seksi Pencegahan Seksi Perbendaharaan Seksi Kepabeanan Seksi Penimbunan Seksi Cukai melaksanakan promosi jabatan atas dasar
kinerja karyawan. Karyawan dinilai kinerjanya
1 (satu) tahun sekali, penilaian kinerja merupakan faktor yang penting di dalam menentukan kenaikan gaji karyawan dan
pengembangan karir. Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe A3 Belawan memiliki sasaran kerja yang dimiliki setiap karyawan yang disebut Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang merupakan
pedoman bagi karyawan untuk melaksanakan tugasnya agar mendapat kesempatan untuk dipromosikan. Berikut ini gambaran
jumlah karyawan Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A3 Belawan.
Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan
Tahun 2004 - 2008 Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan Jumlah pegawai pada Kantor Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A3 Belawan pada tahun 2004
pada Tabel 1.1 sebanyak 241 orang. Namun pada tahun 2008, jumlah pegawai Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan menjadi
222 orang, hal ini dikarenakan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan mulai mengefektifkan dan
mengefisienkan para pegawainya guna mengurangi
biaya operasional perusahaan.
Pelaksanaan promosi pada Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe A3 Belawan adalah
berdasarkan atas dasar prestasi karyawan. Setiap karyawan yang memiliki prestasi yang baik akan dipromosikan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan pada
saat itu. Seorang karyawan yang akan dipromosikan harus 2004 9 2005 8 2006 9 2007 10 2008 10 Total 46
3Tahun Karyawan Yang Akan Dipromosikan (orang)
Karyawan Yang Lulus (orang) memiliki prestasi yang baik yang
sesuai dengan sasaran kerja karyawan yang dilihat dalam DP3 setiap karyawan, karena
karyawan yang memiliki prestasi yang tinggi
mempunyai peluang untuk dipromosikan. Dari Tabel 1.2 dapat dilihat perkembangan karyawan yang dipromosikan pada
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan.
Tabel 1.2 Promosi Karyawan Berdasarkan Kinerja Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan Tahun 2004 - 2008 Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan Berdasarkan Tabel 1.2 pelaksanaan promosi pada
Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 cenderung menunjukkan angka yang relatif stabil, yaitu
sebanyak 6 orang setiap tahunnya.
Hal ini terjadi
karena terbatasnya posisi atau jabatan yang kosong pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan
sehingga tidak semua karyawan yang berprestasi
baik mendapatkan kesempatan untuk dipromosikan. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan melakukan
beberapa tes kepada para karyawan yang
akan di promosikan, yaitu psikotesdan tes kemampuan. Dan hanya 6 orang karyawan yang berhasil dalam tes tersebutlah
yang berhak untuk dipromosikan.
Tabel 1.3 Karyawan Yang Dipromosikan Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan Tahun 2007 - 2008 Tahun
Nama & Gol Di Promosikan Menjadi Pendidikan Terakhir Prestasi Yang Dicapai Kecakapan Kedisiplinan 2007 Andi Sipayung (IV A) Kepala
Dinas Pekan Baru S-2 Hukum
1. Menggagalkan penyeludupan
obatobatan terlarang (ganja, heroin, syabu-syabu dan alat-alat suntik) 2. Menggagalkan penyeludupan barang-barang ilegal.
Mahir berbahasa Inggris lisan dan tulisan serta mahir menembak.
Tidak pernah absen dan datang tepat waktu.
2007 Jonshon Marpaung (III C) Kepala Seksi Cukai Di Tanjung Balai S-1 Ekonomi
1. Menggagalkan penyeludupan
baragbarang elektronik ilegal.
2. Menggagalkan penyeludupan heroin.
Mahir mengoperasikan komputer dan mempunyai kemampuan bela diri.
Tepat waktu dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan.
2007 Wesly Surbakti
(III A) Kepala Seksi Perbendaharaan Di Surabaya S-1 Hukum
1. Menemukan program Komputer.
2. Memperoleh nilai
tertinggi pada saat Diklat Kepemimpinan
di Jakarta.
Mahir komputer, bahasa asing dan dapat menyusun laporan Keuangan dengan baik.
Tidak pernah absen.
2007 Winardi Ginting (III B) Kepala Seksi Penimbunan Di Pekan Baru S-1
Ekonomi 1. Menggagalkan penyeludupan mobil tanpa dokumen.
2. Menggagalkan penyeludupan barang-barang elektronik.
Memiliki kemampuan bela diri yang baik.
Datang selalu tepat waktu.
2007 Amir Hasan (III C) Kepala Seksi Kepabeanan Di Polonia S-1 Sospol
1. Menggagalkan penyeludupan binatang yang dilindungi Negara.
2. Menggagalkan penjualan anak dibawah umur ke luar negeri.
Mampu berbahasa Inggris dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik Tidak pernah absen dan selalu hadir tepat waktu.
2007 Sulaiman (III B) Kepala Seksi Pencegahan Di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng
S-1 Hukum 1. Menggagalkan penyeludupan obatobatan terlarang.
2. Menggagalkan penyeldupan mobil mewah dari Jepang.
Mampu mengoperasikan komputer.
Tidak pernah absen.
2008 Teguh Saragih (IV A) Kepala
Dinas Manado S-2 Hukum
1. Memperoleh nilai tertinggi
pada saat ujian Pencegahan dan Penyeludupan Obatobatan terlarang.
2. Menggagalkan penyeludupan anakanak dibawah umur.
Mahir terjun payung dan menembak.
Hadir selalu tepat waktu.
2008 Bernard Pasaribu (II C) Kepala
Seksi Cukai Di Tanggerang D-1 Keuangan
1.
Menggagalkan penyeludupan mobil mewah dari Singapore.
2. Mencegah masuknya rokok yang menggunakan pita cukai palsu.
Mahir komputer dan bela diri.
Tidak pernah absen dan selalu hadir tepat waktu.
2008 Boy Yosua (III A) Kepala Seksi Perbendaharaan Di Bali.
S-1 Hukum 1.
Menggagalkan penyeludupan binatang yang dilindungi untuk di ekspor.
2. Menggagalkan penyeludupan obatobatan terlarang.
Mahir Bahasa Inggris Dan Komputer.
Hadir selalu tepat waktu.
2008 Joko Prityono (III A) Kepala Seksi Penimbunan Di Semarang.
D-III Perpajakan 1.
Menggagalkan penyeludupan minuman keras.
2. Menggagalkan penyeludupan sparepart tanpa surat ke Indonesia.
Mahir bela diri, tembak dan komputer.
Tepat waktu dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan.
2008 Nurdjanah (III D) Kepala Seksi Kepabeanan Di Batam D-III Keuangan
1. Menggagalkan masuknya orang asing dengan surat-surat izin yang tidak lengkap.
2. Menggagalkan masuknya uang palsu ke Indonesia.
Mahir komputer dan bahasa Inggris.
Tidak pernah absen dan datang tepat waktu.
2008 Arief Tamrin (III C) Kepala Seksi Pencegahan Di Padang S-1 Hukum
1. Menggagalkan masuknya rokok
palsu dari Amerika ke Indonesia (Rokok Malboro).
2. Menggagalkan penyeludupan tanaman hias yang dilindungi Indonesia ke luar negeri.
Mahir bahasa Inggris dan bela diri.
Tepat waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Sumber: Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan Tabel 1.3 memperlihatkan data karyawan Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan
dari tahun 2007 hingga tahun 2008 yang telah dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya dan ditempatkan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
yang berada di seluruh Indonesia. Dimana
karyawan tersebut memiliki prestasi kerja, kecakapan, disiplin yang tinggi dan pendidikan yang sesuai dengan
jabatan yang akan diisi. Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan mengadakan
kenaikan pangkat 4 tahun sekali, tetapi dengan adanya penilaian
prestasi kerja karyawan yang berpedoman
pada DP3 setiap karyawan, maka kenaikan pangkat dilaksanakan setiap 1 tahun sekali bagi karyawanyang
memiliki kinerja yang baik..
Pentingnya peranan promosi jabatan dalam
meningkatkan kinerja karyawan disuatu
perusahaan telah menarik perhatian penulis untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pelaksanaan promosi
jabatan yang dilakukan perusahaan dan
pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis
memilih Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A3 Belawan sebagai objek penelitian dengan judul ”Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3
Belawan”.
1.2 Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah Promosi Jabatan Berpengaruh Secara
Positif Dan Signifikan Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3 Belawan? 2.
Variabel promosi jabatan mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan?
1.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.3.1 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah pondasi utama
dimana sepenuhnya proyek penelitian
ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan,
dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan
masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature (Kuncoro, 2003:4).
Promosi jabatan
yang dilakukan perusahaan berdasarkan pada penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh karyawan. Berdasarkan Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan(DP3) promosi jabatan dipengaruhi oleh 9 faktor, yaitu Prestasi Kerja, Disiplin,
Kecakapan, Pendidikan, Kesetiaan,
Loyalitas, Prakarsa, Kepemimpinan dan Kerjasama. Namun pada penelitian ini peneliti hanya meneliti 4
(empat) faktor yang ada di dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), karena keempat faktor tersebut yang paling mempunyai pengaruh dalam
promosi karyawan, yaitu: 1. Prestasi
Kerja Prestasi kerja karyawan yang
dilihat dari hasil pekerjaan yang dilakukan setiap bulannya, apakah memenuhi target atau
tidak memenuhi yang telah ditetapkan.
2. Disiplin Kehadiran yang tepat waktu dan absensi
karyawan adalah faktor utama dalam
menilai kedisiplinan seorang karyawan pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe A3 Belawan.
3. Kecakapan Kecakapan dari karyawan sangat penting,
karena kecakapan sangat berperan dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
4. Pendidikan Pendidikan formal merupakan faktor pendukung
seorang karyawan untuk dapat
dipromosikan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Gambar 1.1 Kerangka
Konseptual Sumber: Hasibuan (2005:111)
(data diolah oleh penulis) Promosi
jabatan sangat mempengaruhi kinerja karyawan, karena promosi jabatan merupakan suatu motivasi yang
diberikan oleh perusahaan untuk para
karyawannya agar dapat berkinerja dengan maksimal. Dengan kinerja yang maksimal, para karyawan tentunya
akan memberikan hasil kerja yang terbaik
bagi perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan, promosi jabatan dalam suatu perusahaan mempunyai peran penting
guna meningkatkan kinerja karyawan.
1.3.2 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya
sementara berdasarkan rumusan masalah
yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiono, 2003:306).
Promosi Jabatan: X1 : Prestasi Kerja X2 : Disiplin X3 : Kecakapan X4 : Pendidikan Kinerja Karyawan (Y) 1Berdasarkan
latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang dikemukakan
oleh peneliti adalah: 1. Promosi Jabatan
Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai
Tipe A3 Belawan.
2. Variabel yang
paling mempengaruhi dari promosi jabatan adalah variabel prestasi kerja dan pendidikan.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka tujuan
penelitian ini adalah: 1. Untuk
mengetahui pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan.
2. Untuk mengetahui
faktorapa yang paling mempengaruhi promosi jabatan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Belawan.
1.4.2 Manfaat
Penelitian Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Dapat memberikan informasi dalam menerapkan
dan melaksanakan promosi jabatan yang
lebih efektif.
2. Bagi Peneliti Dapat memperdalam pengetahuan peneliti tentang
pengaruh dari promosi jabatan terhadap
kinerja karyawan.
13. Bagi Pihak Lain Sebagai referensi bagi peneliti lain dan dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan
serta dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.
1.5 Metode
Penelitian 1.5.1 Batasan Operasional Penelitian ini dibatasi pada pengaruh promosi
jabatan (X) terhadap kinerja karyawan
(Y) pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan. Variabel-variabel dari promosi
jabatan tersebut adalah: X1 = Prestasi
Kerja X2 = Disiplin X3 = Kecakapan X4 = Pendidikan 1.5.2
Defenisi Operasional Variabel Penguraian
definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah
pengukuran variabel penelitian.
Selain itu juga
memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti.
1.5.2.1 Variabel
Independen (X) Definisi operasional
variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah promosi jabatan pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan.
Promosi adalah pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi
(Soeprihanto, 2001:83).
1Menurut
Hasibuan (2005:111) promosi
jabatan dipengaruhi oleh beberapa hal,
yaitu: 1. Prestasi Kerja Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang
dapat dipertanggung jawabkan kualitas
maupun kuantitas, dan dapat bekerja
secara efektif dan efisien.
2. Disiplin Karyawan itu harus disiplin padadirinya,
tugas-tugasnya serta mentaati
peraturan-peraturan yangberlaku baik tertulis maupun kebiasaan.
3. Kecakapan Karyawan itu harus memiliki kecakapan yang
sesuai dengan jabatan yang akan diduduki.
4. Pendidikan Karyawan harus memiliki pengetahuan serta
pendidikan formal yang sesuai dengan
spesifikasi dari jabatannya.
1.5.2.2 Variabel Dependen (Y) Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini
adalah kinerja karyawan pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan.
Kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya (www.wikipedia.co.id).
11.5.3 Operasional Variabel Tabel 1.4 Operasional Variabel Sumber: Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) dan Hasibuan (2005:111), data diolah penulis.
1.5.4 Pengukuran Variabel Variabel yang diukur dalam penelitian ini
adalah Variabel independen (X) adalah
promosi jabatan dan Variabel dependen (Y) adalah kinerja.
Kedua variabel
tersebut diukur dengan Skala Likertyaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsiseseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiono, 2006:104).
Peneliti memberikan
lima alternatifjawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan
analisis kuantitatif penelitian ini yang
dapat dilihat pada Tabel 1.5 berikut ini: Variabel Indikator Skala Ukur Datang dan
pulang kerja tepat waktu Melaksanakan pekerjaan secara disiplin Likert Likert X 2 D isiplin X1 Prestasi X3 Kecakapan
Penilaian prestasi kerja Kecakapan yang
sesuai dengan jabatan yang diduduki Jabatan
yang diduduki sesuai dengan tingkat pendidikan
yang dimiliki X4 Pendidikan Y Kinerja Karyawan Kepemimpinan, Loyalitas, Kesetiaan
dan Kerjasama 1Tabel 1.5 Instrumen Skala Likert No.
Pertanyaan Skor 1
Sangat Setuju (SS) 5 2
Setuju (S) 4 3
Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak
Setuju (TS) 2 5
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2006:105) Responden diharuskan memilih salah satu dari
sejumlah kategori jawaban yang tersedia
pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5, 4, 3, 2, 1). Skor
jawaban dari responden dijumlahkan, dan
jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
1.5.5 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kantor Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan Jln.
Angganda II Kotak Pos No. 2 Belawan. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli 2008 sampai dengan
Agustus 2008.
1.5.6 Populasi dan Sampel 1.5.6.1
Populasi Populasi penelitian ini adalah
seluruh karyawan yang berjumlah 222
orang, yang terbagi atas: 1Kepala Dinas
Kepala Seksi Seksi Pencegahan 4Seksi Perbendaharaan 4Seksi Kepabean 3Seksi
Penimbunan 4Seksi Cukai 5Total 22Jabatan Populasi Tabel 1.6 Jumlah Populasi Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan Tahun 2008 Sumber: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A3 Belawan 1.5.6.2 Sampel Penulis menggunakan metode Sampling
Purposive pada penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiono,
2003:78). Dalam penelitian ini, sampel
yang digunakan adalah karyawan yang telah bekerja di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan selama
lebih dari 3 tahun.
Karyawan yang masa
kerjanya belum mencapai 3 tahun, tidak termasuk
dalam penelitian ini.
Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah
45 orang (Tabel 1.7). Jumlah ini
dianggapsudah representatif, menurut populasi Gay
jumlah sampel 20%
sudah dapat diterima (Umar, 2005:147).
1Tabel 1.7 Jumlah Sampel Karyawan Pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Belawan Tahun 200Sumber: KantorPelayanan Bea dan Cukai
Tipe A3 Belawan 1.5.7 Jenis Data Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data
yaitu: 1. Data Primer, yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data
primer diperoleh dengan memberikan
kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.
2. Data Sekunder,
yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku,
jurnal, majalah dan internet untuk mendukung
penelitian ini.
1.5.8 Teknik
Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
pada penelitian ini ialah: 1. Kuesioner Menyebarkan daftar pertanyaan yang telah
diberikan alternatif jawaban untuk
menjawabnya kepada responden terpilih.
Kepala Dinas 1 1 x
20% Kepala Seksi 5 5 x 20% Seksi Pencegahan 45 45 x 20% Seksi Perbendaharaan 40
40 x 20% Seksi Kepabean 36 36 x 20% Seksi Penimbunan 42 42 x 20% Seksi Cukai 53
53 x 20% 1Total 222 - 4Jabatan Populasi Sampel Rumus 12. Wawancara Wawancara secara langsung dengan responden dan
pihak-pihak terkait.
3. Studi Pustaka Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari
informasi dan data-data yang diperoleh
jurnal, buku-buku literature, majalah dan internet yang terkait dengan penelitian ini.
1.5.9 Teknik
Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah salah satu dari
metode analisis, dengan cara data
disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang
dihadapi dan untuk menjelaskan hasil
perhitungan.
2. Uji Validitas dan Realibilitas Uji Validitas dan Realibilitas dilakukan untuk
menguji apakah layak untuk digunakan
sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur, dan
reliable berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2006:109). Penulis menggunakan
bantuan softwareSPSS versi 12 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas
dan realibilitas kuesioner dalam
penelitian ini.
1 3.
Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression) Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple
Linear Regression) memiliki satu
variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen (Nugroho, 2005:43). Analisis
regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel bebas Promosi Jabatan terhadap variabel terikat
Kinerja karyawan.
Persamaan regresi
linear bergandadengan tiga variabel yaitu: Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 + b4X4 + e Dimana: Y = skor pengaruh Kinerja Karyawan a = konstanta b1, b2,
b3 = koefisien regresi X1 = skor pengaruh Prestasi Kerja X2 = skor
pengaruh Disiplin X3 = skor
pengaruh Kecakapan X4 = skor
pengaruh Pendidikan e = standar error 4. Uji T hitung (Uji Parsial) Uji Thitung bertujuan untuk melihat secara
parsial apakah ada pengaruh yang
signifikan dari Promosi Jabatan (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Bentuk pengujiannya
adalah: Ho : bi = 0 (Variabel bebas
secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadapvariabel terikat).
1Ha : bi0
(Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai Thitungakan
dibandingkan dengan nilai T tabel . Kriteria pengambilan keputusan , yaitu: Hditerima bila thitung < ttabel pada = 5 % Hditerima bila thitung > ttabel pada = 5 % 5. Uji F hitung (Uji Serentak) Uji Fhitung dilakukan
untuk mengetahui apakah
secara bersama-sama Promosi
Jabatan berpengaruh positif signifikan atau tidak terhadap Kinerja Karyawan. Model
hipotesis yang digunakan dalam uji
Fhitung ini adalah: Ho : b1 = b2 = b3= b4= 0 (Variabel
bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat).
Ho : b1
b2
b3 b40 (Variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat).
Nilai Fhitungakan
dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho
diterima bila Fhitung< Ftabel pada = 5 % H1diterima bila Fhitung>
Ftabel pada = 5 % 26. Pengujian Koefisien Determinan (R ) Determinan digunakan untuk melihat seberapa
besar pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Koefisien determinan (R
) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) (0 R 1).
Hal ini berarti
bila R = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dan
bila R mendekati 1 menunjukkan semakin
kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Download lengkap Versi Word
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi