BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
Masalah .
Persaingan di dunia
bisnis semakin kompleks, perusahaanperusahaan mencoba untuk meningkatkan jumlah konsumennya
dengan melakukan pelayanan yang cepat
dan biaya yang murah dibandingkan dengan kompetitornya. Salah satu cara untuk
mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan
mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen
yang lebih efisien dalam business
processes.
Namun pada
kenyataannya sampai saat ini banyak perusahaan yang belum mengintegrasikan sistem informasi, dalam
prosesnya hanya didukung oleh aktivitas
individual pada lokasi kerja masing-masing. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kesalahpahaman dalam
komunikasi data antara lokasi kerja satu
dengan lokasi kerja lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan
data dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
yang telah mengintegrasikan fungsi-fungsinya. Data yang diintegrasikan ini dapat membantu proses
bisnis yang efisien dan memudahkan
pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan (Tarigan, 2007).
Di dalam akuntansi
juga dikenal Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang efektif penting bagi keberhasilan jangka
panjang organisasi apapun. Tanpa perangkat
untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara untuk memutuskan seberapa baik kinerja
perusahaan. Setiap perusahaan juga perlu
menelusuri pengaruh-pengaruh berbagai aktivitas atas sumber daya yang berada dibawahnya.
Informasi yang
dihasilkan oleh SIA dapat mengidentifikasi berbagai situasi yang membutuhkan tindakan manajemen
dan dengan mengurangi ketidakpastian,
informasi akuntansi memberikan dasar untuk memilih diantara berbagai alternatif tindakan serta informasi
tentang hasil-hasil keputusan terdahulu
memberikan umpan balik berharga yang dapat dipakai untuk memperbaiki keputusan dimasa datang.
Informasi yang
lebih banyak sering kali lebih baik, kondisi ini benar hanya untuk hal tertentu. Terdapat batas jumlah
informasi yang dapat diserap dan diproses
secara efektif. Kelebihan informasi terjadi ketika batas tersebut dilewati.
Kelebihan informasi
itu mahal, karena kualitas pengambilan keputusan menurun sementara biaya untuk menyediakan informasi
meningkat. Kelebihan informasi mengurangi
nilai informasi itu sendiri (Romney dan Steinbart, 2004).
Selama beberapa
tahun terakhir, SIA telah disajikan dalam sejumlah model atau pendekatan yang berbeda. Setiap
model baru berkembang karena kelemahan
dan keterbatasan model sebelumnya. Salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan saat ini
adalah enterprise resources planning (ERP) yaitu sebuah model sistem informasi
yang memampukan suatu organisasi untuk
mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya.
ERP memecahkan dua
hambatan fungsional tradisional dengan memfasilitasi pemakaian data bersama, arus informasi, dan
dengan memperkenalkan praktikpraktik umum diantara semua pemakai (Hall, 2001 ).
Teknologi ERP dapat
mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi produksi, dan fungsi lainnya.
ERP merupakan salah satu cara untuk
mengelola sumber daya perusahaan dengan menggunakan
teknologi informasi. Informasi akuntansi
sangat diperlukan perusahaan dalam untuk
mengambil keputusan. Kesalahan dalam menerjemahkan inforrmasi akuntansi dapat menyebabkan perusahaan
menetapkan keputusan yang tidak tepat
dapat mempengaruhi kondisi keuangan yang tercantum dalam laporan keuangan.
Kemampuan ERP untuk
mengintegrasikan proses dan informasi, juga diharapkan membawa perbaikan pada proses
bisnis perusahaan. Pengharapan tersebut
telah mendorong banyak perusahaan menerapkan ERP (Febriano, 2006).
Kesalahan dalam
penerapan ERP dapat menyebabkan perusahaan tersebut pailit seperti pada kasus Hershey Foods Corp,
Whirlpool Corp dan Foxmeyer Corp (www.oag.state.ny.us
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau PT Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa
dan jaringan telekomunikasi secara lengkap
di Indonesia.
) PT Telkom merupakan salah satu BUMN yang
sahamnya dimiliki pemerintah dan
kepemilikan saham oleh publik. PT Telkom juga pemegang saham mayoritas 9 anak perusahaan lainnya.
Dengan demikian berarti PT Telkom merupakan
perusahaan besar yang hampir disetiap kota-kota besar di Indonesia terdapat cabangnya yang membutuhkan
forecasting dan estimasi dalam rangka analisa
konsumen secara akurat. Seperti halnya pada PT Telekom Divisi Regional I Sumatera.
PT Telkom mampu
membuat organisasi bisnisnya menjadi lebih efisien, akses distribusi informasi yang baik antar
divisi dan bagian yang ada di dalam lingkungan
perusahaan.
PT Telkom
menggunakan sistem akuntansi komputerisasi SAP (System Application Product) R/3 yang merupakan produk
Jerman yang dikhususkan bagi kebutuhan
perusahaan dalam sistem informasi internal terpadu. SAP R/3 menawarkan peningkatan kualitas pada
infrastruktur teknologi informasi (TI) yang
sudah ada sebelumnya dengan zero defect process. Dikarenakan besarnya biaya dalam penerapan SAP R/3 ini, sehingga
efektiftivitas penggunaannya harus diperhitungkan
secara cermat (yudhaworld.wordpress.com) .
PT Telkom
menerapkan ERP berbasis SAP R/3 dengan tujuan meningkatkan integrasi antar unit-unit bisnis
yang ada di dalamnya (human resources,
financial accounting, controlling, investment management, material management) (www.magnusasia.com) terutama
dalam menghasilkan informasi akuntansi.
Seperti menjadi hal yang biasa, pada saat penerapan sistem baru, kendala yang juga dihadapi PT Telkom pada saat
transisi sampai pada saat penerapan SAP
R/3 yaitu proses belajar yang berbeda-beda dari tiap cabang menuntut dibentuknya tim pendampingan khusus
yang bertugas mendampingi cabang yang
lambat perkembangannya dan pada tenggat waktu untuk running system yang sangat pendek. Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas hal ini di dalam suatu skripsi yang berjudul “Analisis
Efektivitas Penerapan SAP (System
Application Product) R/3 pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional I Sumatera”.
B. Batasan
Penelitian Oleh karena luasnya cakupan dari informasi yang dihasilkan dari SAP
R/3, maka penulis membatasi penelitian
hanya pada efektivitas SAP R/3 dalam menghasilkan
informasi akuntansi.
C. Perumusan
Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah: 1. Bagaimana penerapan SAP
(System Application Product) R/3 dalam menghasilkan
informasi akuntansi pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional I Sumatera? 2. Apakah penerapan SAP (system application
product) R/3 dalam menghasilkan informasi akuntansi sudah
dijalankan dengan efektif dengan tolok
ukur: relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami dan dapat diverifikasi pada PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Divisi Regional I Sumatera? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini
adalah: 1. Untuk memperoleh gambaran
yang jelas mengenai penerapan SAP (System
Application Product) R/3 dalam menghasilkan informasi akuntansi pada PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk Divisi Regional I Sumatera 2. Untuk mengetahui penerapan SAP (system
application product) R/3 dalam menghasilkan
informasi akuntansi sudah dijalankan dengan efektif dengan tolok ukur relevan, andal, lengkap, tepat
waktu, dapat dipahami dan dapat diverifikasi
pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional I Sumatera E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah: 1. Bagi
penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan wawasan pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis
selama perkuliahan, khususnya mengenai
sistem informasi akuntansi 2. Bagi
perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saransaran
mengenai penerapan SAP (System ApplicationProduct) R/3 dalam menghasilkan informasi akuntansi pada PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi
Regional I Sumatera 3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan judul skr ipsi ini.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi