Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: ANALISIS SWOT PADA USAHA WARALABA


BAB I  PENDAHULUAN  
A. Latar Belakang Masalah  Manusia sering dihadapkan pada kondisi memilih. Dalam proses untuk  memilih, tentunya, ia membutuhkan informasi yang seimbang. Seimbang di sini  dimaksudkan pada keseimbanganan informasi sehingga tidak berat sebelah.
 Pengambilan keputusan untuk memilih berdasarkan informasi yang seimbang dan  benar diharapkan akan memberikan akhir tanpa penyesalan.
 Pengambilan keputusan adalah hal yang lazim dilakukan, terlebih dalam  dunia bisnis. Hal ini menjadi kebutuhan yang harus dilakukan, meskipun acap kali  keduanya memiliki resiko yang sangat besar. Namun, tentunya hal tersebut akan  menjadi mudah apabila informasi yang diperoleh ada dan benar. Meskipun, tidak  jarang informasi yang diperoleh sangat minim dan masih membutuhkan uji  kebenaran.
 Rakyat Indonesia yang sebagian besar beragama Islam lupa dan tidak  bayak mengetahui akan ajaran Islam tentang pekerjaan di bidang bisnis, pernah  Rasulullas SAW. ditanya oleh para sahabat, pekerjaan apakah yang paling baik  ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, seseorang bekerja dengan tangannya  sendiri dan setiap jual beli yang bersih.

   Buchari Alma,Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum(Bandung: ALFABETA,  2006), hlm.3   Karena itu, waralaba adalah salah satu praktik jual beli baik itu berupa  barang maupun pelayanan jasa, maka hal itu tidak bertentangan dengan agama  apalagi bentuk usahanya adalah berserikat (mitra kerja).
 Keberadaan dunia bisnis di Indonesia, seiring kejadian krisis moneter  hingga akhir-akhir ini, diramaikan oleh sistem bisnis waralaba. Dengan segala  keuntungan dan kerugiannya, perkembangan ini patut dijadikan fokus  pembahasan kita.
 Usaha waralaba merupakan salah satu potensi pembangunan, baik dalam  jumlah maupun dalam mutu waralaba itu sendiri, sehingga dapat menjadi salah  satu faktor bagi suksesnya pembangunan terutama di bidang perekonomian.
 Menjamurnya bisnis ini memberikan daya tarik tersendiri bagi bisnis  makanan karena menurut pakar waralaba Amir Karamoy, bahwa bisnis yang layak  dan bakal tumbuh di Indonesia antara lain makanan khas daerah, hal ini  disebabkan keunikannya  . Jika saja banyak pengusaha Indonesia yang serius  menangani bisnis makanan ini maka bukan tak mungkin makanan etnis Indonesia  bisa tembus ke mancanegara.
 Selain itu menjelang tahun 2000 dan sesudahnya, kita mengenal beberapa  perusahaan yang menggunakan pola bisnis waralaba, diantaranya merk dagang  terkenal Alfa Mart, Lekker Crepes, Indomaret, Metode Komon, Mr.Celup's, Fresh  Corn, Buana Bakery, Yoppy Saln, Primagama, Hop-hop the Bubble Drink, Es  Teler 77, Roti Buana, Ray White, Air/Amira, Video Ezy, Profesionals, Sasec,  Paparons Pizza, Raine Horne, Medicine Shope, The California Fried Chicken,   Budi Suseno Darmawan, Waralaba Bisnis Minim Resiko Maksim di Laba (Yogyakarta: Pilar  Media, 2006), hlm. 19   Crepps and Coins (cc), Crispy Fried Chicken, Lutuye Salon, Ayam Goreng  Fatmawati, English First, Markaz Ritel Waralaba, A&W Family Restaurant, Rudi  Hadi Suwarno Salon, ERA Cel, Wong Solo, Mailbox Distro & Clothing Co,  Coldwell Banker, Hobby Craft, Studia, Kiddy Cuts & Funs Cuts, Sony Sugema  College, LPIA, Bakmi Japos, Steak KQS, Future Kid, Taman Sari Royal Heritage  Sap, Dunkin Donuts, Texas Chicken, Digital Studio Work Shop, LP3I, Wendys,  Wendys Hambergers, Mc.Donald's, LP3N, Malibu Photo Studio, Country Donuts,  ILP, High Scope School, Multiplus, Tea Ball Bubble Drink, Fish Bone, Bebek  Bali, Rahman Jean, Action International, Hartz Chicken Buffet, Julia Jewelry,  Abara Kebab, Boogie, Swensens Ice Cream, Dailly Bread, Laundrette, Tony  Roma's, AMDW, Black Steer Steak. (Source Data: Rekso Research Intellegence  and Partner: 2004).
  Berdasarkan pertumbuhan outletnya paling cepat, maka urutan sepuluh  besar adalah waralaba lokal, sedang waralaba asing hanya tiga buah, itu  menandakan bahwa pola bisnis waralaba amat digemari di Indonesia.
 Waralaba, sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia mengingat namanama yang dikembangkan dengan waralaba seperti KFC, Pizza Hut dan merk  dagang asing lainnya. Adapun pengertian dari waralaba menurut Peraturan  Pemerintah RI nomor 16 tahun 1997 adalah perikatan dimana salah satu pihak  diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan  intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan   Ibid., hlm. 16   suatu imbalan berdasarkan persyaratan yangditetapkan pihak lain tersebut, dalam  rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.
  Dari pengertian waralaba tersebutkita ketahui bahwa satu pihak  menggunakan hak atas kekayaan intelektual dan pihak lain mendapatkan imbalan  atas pemanfaatan hak tersebut. Dari pemanfaatan hak dari satu pihak ke pihak lain  tersebut, maka muncul aturan-aturan yang membahas tentang cara-cara  melakukan kegiatan tersebut seperti yang tertuang dalam peraturan RI nomor 16  tahun 1997.
 Orang yang memberikan franchising(waralaba) disebut  franchisor (pewaralaba) sedangkan orang yang menerima franchisingdisebut franchisee (terwaralaba) setelah adanya perjanjian perlimpahan franchisingini maka terbuka  peluang bagi franchiseeuntuk memasuki bisnis baru dan mempunyai mempunyai  kesempatan untuk sukses. Untuk pelaksanaan franchisingdibuat semacam  kontrak antara franchisordan franchisee, format kontrak ini mencakup rencana  pemasaran, prosedur aliran-aliran dokumen, pelaksanaan bantuan dan usaha  pengembangan bisnis.
 Kontrak franchisingini disebut pula  license agreementatau franchise  contract. Merek dagang merupakan aset yaang paling berharga bagi franchisor  oleh sebab itu faktor-faktor bentuk bangunan dan desain yang spesifik, desain  perabot dan perlengkapan serta formula dan resep-resep makanan yang  dirahasiakan merupakan bagian terpenting tetap menjadi franchisor, aset tersebut  hak paten bagi franchisor.
  Himpunan Undang-undang & Peraturan tentang Waralaba, Direct Selling, UKM (Blessing,  2007), hlm. 69.
  Karena semakin maraknya bisnis waralaba di Indonesia maka penulis  mengangkat masalah pola bisnis waralaba ini dengan menggunakan analisis  SWOT, dikarenakan dalam analisis SWOT terdapat empat unsur yang menjadi  penentu dalam pengambilan keputusan yang strategis. SWOT, singkatan dari S  adalah  strenght(kekuatan), W adalah  weakness(kelemahan), O adalah  opportunities (kesempatan), dan T adalah threats(ancaman), yang mana semua  itu sangat diperlukan dalam berdirinya suatu usaha.
 Suatu perusahaan bisa dikatakan berhasil apabila dapat mengembangkan  dan menjalankan strategi untuk mengatasi berbagai ancaman baik internal  maupun eksternal dan meraih peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan  evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama  perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif  kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi  perubahan lingkungan eksternal.
  Analisis dampak pengaruh lingkungan eksternal terhadap bisnis banyak  dijumpai dalam literatur manajemen strategik, pendekatan ini mencoba  menganalisis pengaruh lingkungan eksternal dalam dua tahapan kebutuhan.
 Kebutuhan pertama, analisis tersebut dilakukan pada saat perusahaan akan  memulai proses penyusunan business plan, termasuk pada saat perusahaan akan  melakukan revisi atas rencana bisnis tersebut. Kebutuhan kedua, analisis dampak  lingkungan eksternal yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan perusahaan,   Rangkuti Freddy, ANALISIS SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep  Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm.,  03.
  misalnya melihat sejauh mana pengaruh perubahan lingkungan eksternal terhadap  business processatau kinerja perusahaan.
 Jika ditarik benang merah dengan adanya kasus semakin besar minat  masyarakat Indonesia terhadap bisnis waralaba seperti yang dikatakan oleh Jusuk  Soehardja, Development Manager Australian Trade Commision di kedubes  Australia. Bahwa orang Indonesia itu sensitif dengan harga.
  Maka sangatlah  mungkin bahwa bisnis waralaba menjadi pilihan usaha bagi masyarakat Indonesia  daripada usaha pencari laba lainnya, yang mana waralaba adalah bisnis minim  resiko maksim di laba.
 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengangkat permasalahan  tersebut menjadi sebuah skripsi yang berjudul " Analisis SWOT pada usaha  waralaba (Studi kasus Bakso Kota Cak ManMalang)."  Adapun penulis meneliti permasalahan tersebut adalah: pertama,  pentingnya strategi dalam mengembangkan bisnis waralaba di Indonesia, dengan  analisis SWOT maka strategi-strategi dalam mengembangkan usaha dapat  diketahui sehingga langkah-langkah dalam menjalankan usaha lancar serta dapat  mencapai tujuan yang diharapkan. Kedua, menurut pengamatan penulis, usaha  waralaba belum banyak terdapat dalam judul penelitian skripsi sehingga  mendorong peneliti untuk mengangkat dalam sebuah judul penelitian.
  INFO FRANCHISE, 10 April- 09 Mei, 2007, hlm 62.
  B.  Rumusan Masalah  Setelah mengetahui latar belakang diatas maka rumusan masalah yang  dapat diambil sebagai berikut:  1.  Bagaimana profil usaha Bakso Kota Cak Mandengan menggunakan  analisis SWOT pada saat ini?.
 2.  Apa strategi Cak Man dalam mengembangkan usahanya?  
C.  Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian  Setelah mengetahui rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya  adalah sebagai berikut:  1.  Untuk mendeskripsikan usaha Bakso Kota Cak Mansaat ini dengan  menggunakan analisis SWOT.
 2.  Untuk mendeskripsikan strategi Cak Man dalam mengembangkan  usahanya.
 Adapun kegunaan yang dapat diambil dari beberapa penelitian tersebut  adalah sebagai berikut:  1.  Menjadi suatu landasan dalam menentukan strategi melalui sistem  waralaba agar usaha Bakso Kota Cak Manberkembang.
 2.  Sebagai bahan masukan bagi Cak Man untuk mengetahui kondisi  bisnis waralaba di Indonesia khususnya di Malang dengan  menggunakan analisis SWOT sehingga dapat menentukan strategi  yang tepat dan dapat meningkatkan potensi perusahan agar  memperoleh keuntungan maksimal.
  3.  Hasil penelitian ini tentunya akan sangat berguna bagi peneliti untuk  memperluas pengetahuan baik secara teori maupun praktek.
 D. Ruang Lingkup dan Keterbatasan penelitian  Untuk mempermudah pemahaman terhadap pembahasan dalam skripsi ini  dan agar tidak melebarnya pembahasan, maka penulis perlu memberikan ruang  lingkup dan keterbatasan penelitian yang akan dibahas adalah perkembangan  usaha waralaba Bakso Kota Cak Mandengan menggunakan analisis SWOT  sebagai upaya-upaya Cak Man dalam pengambilan keputusan strategis untuk  mengembangkan usahanya, serta pembatasan obyek penelitian hanya dilakukan di  kota Malang saja, mengingat bahwa outlet Bakso Kota Cak Manjuga sudah  tersebar di luar kota Malang.
 E.  Definisi Operasional  Dalam pembahasan skripsi ini agar terfokus lebih pada pembahasan yang  akan dibahas sekaligus menghindari terjadinya persepsi lain mengenai istilahistilah yang ada, maka perlu adanya penjelasan mengenai definisi istilah dan  batasan-batasannya. Adapun definisi dan batasan istilah yang berkaitan dengan  penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:  1.  Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis  untuk merumuskan strategi perusahaan. Dan analisis ini didasarkan  pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts)  dan  peluang  (opportunities), namun secara bersamaan dapat  meminimalkan kelemahan (weakness)dan ancaman (threats). Dari  hasil pengolahan Analisis SWOT maka diperolehlah beberapa strategi,   dan pengertian strategi menurut Stephanie K. Marrus, didefinisikan  sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang  berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan  suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi