BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ketika kita mendengar kata motivasi yang
muncul dalam angan-angan kita adalah
pada suatu keadaan seseorang yang mempunyai semangat tinggi, rajin, mampu bekerja keras, yang akhirnya
mengantarkan kita pada pencapaian yang memuaskan
atau bahkan pencapaian prestasi. Dalam poses belajar, motivasi sangatlah diperlukan, sebab seseorang yang
tidak memiliki motovasi dalam belajar,
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar, karena segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu
menarik bagi orang yang lainnyaselama
sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.
Motivasi dalam belajar pada
dasarnyaadalah masalah yang aktual dan hampir
dihadapi oleh setiap individu, setiap individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut
bermacam- macam, mulai dari perbedaan
fisik, pola berfikir dan cara merespon atau mempelajari hal- hal yang baru. Dalam hal belajar, masing-masing
individu memiliki kelebihan dan kekurangan
daloam menyerap pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode untuk
dapat memenuhi tuntutan perbedaan
individu tersebut. Penentu keberhasilan proses belajar apakah berjalan dengan baik atau tidak adalah dengan
pencapaian suatu prestasi dari siswa dan prestasi itu bisa dicapai dengan adanya
motivasi pada diri siswa. Apabila suatu pencapaian
yang rendah dalam diri siswa atas pencapaian prestasinya hal ini disebabkan oleh barbagai faktor, baik yang
berasal dari dalam diri siswa yang mencangkup
kecerdasan, strategi belajar, motivasi dan sebagainya, maupun dari luar diri siswa, misalnya fasilitas belajar,
cara mengajar guru, dan sebagainya.
Proses belajar mengajar yang di
selenggarakan di sekolah atau lembaga formal,
dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, pemahaman
dan ketrampilan atau sikap.
Proses belajar mengajar di
sekolah ataudi lembaga formal sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar
tersebut antaralain meliputi: siswa, guru,
karyawan sekolah, bahan atau meteri pelajaran (buku paket, majalah, makalah dsb), sumber belajar lainyang
mendukung dan fasilitas belajar (laboratorium,
pusat sumber belajar, perpustakaan yang lengkap dan sebagainya).
Pendidikan memegang peranan
penting yang menyangkut kemajuan dan masa
depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.
Berhasil atau tidak suatu
pendidikan dalam suatu negara salah satunya adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang
sangat penting dalam perkembangan dan
kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan
guru harus pandai memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa
senang dalam belajar.
Dalam proses belajar mengajar
bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan
saja, akan tetapi pemberian motivasi sangatlah penting karena secara psikologis anak akan merasa senang
apabilamereka diperhatikan. Salah satu cara memberikan perhatian adalah dengan memotivasi.
Kesuksesan belajar siswa tidak hanya
tergantung pada intelegensi anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan metode yang
tepat dan memberinya motivasi.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
memberikan motivasi kepada anak didik diantaranya
adalah memberi angka atau nilai. Pemberian mulai dilakukan oleh guru ketika mereka selesai ulangan
ataumenjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Cara ini merangsang anak untukgiat belajar. Anak yang nilainya rendah, mereka akan termotivasi untuk
meningkatkan belajarnya dan anak yang nilainya
bagus akan semakin giat dalam belajar. Maka untuk meningkatkan aktivitas dan semangat belajar diperlukan
ketrampilan dan kreativitas guru dalam menyampaikan
materi yaitu dengan cara penggunaan metode yang tepat dalam motivasi.
Guru adalah orang yang penting
statusnya di dalam kegiatan belajar mengajar,
karena guru memegang tugas yang paling penting yaitu mengatur dan mengemudikan bahtera kehidupan kelas.
Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan
hasil kerja dari guru. Suasana dapat “hidup”, siswa belajar tekun tapi tidak merasa terkekang atau sebagainya,
suasana “muram”, siswa belajar kurang bersemangat
dan diliputi suasana takut. Itu semuanya sebagai akibat dari hasil pemikiran dan upaya guru.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran di samping guru di tuntut mampu menggunakan alat-alat
pembelajaran, guru juga di tuntut untuk
mampu mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan, karena media adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pembelajaran.
Akan tetapi masalah yang masih terjadi dalam proses pembelajaran salah satunya adalah guru
masih cenderung verbalisme Supriyadi
Saputro. 1993. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran Umum. Malang: IKIP.
hlm. 4 Arief S dkk. Media Pendidikan (Pengertian.
Pengembangan dan Pemanfaatan). P.T Raja Grafindo
Persada. Jakartahlm. 82 dalam
menyampaikan materi pelajaran terhadap siswa. Kebanyakan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran seperti tak
ubahnya penonton, mereka hanya mendengarkan
ceramah guru, lalu mencatat materi yang ada dipapan tulis meskipun tidak dimengerti, bahkan ada siswa
yang bermimpi di siang bolong “tidur di
kelas”. Dari situasi pembelajaran semacam ini, siswa hanya pasif, tidak ada kesempatan untuk menuangkan kreativitasnya
guna mengaktualisasikan potensi dirinya
untuk berinovasi, ataupun berbagi diri (sharing) untuk mengeoptimalkan kemampuan
mengindentifikasikan, dan bertanya untuk memahami materi pelajaran. Model pengajaran
yang aktif, kreatif, afektif dan menyenangkan
nampaknya merupakan jawaban atas permasalahan tentang rendahnya keterampilan tehnis mengajar, dimana
guru masih cenderung verbalisme; dengan
model pembelajaranini diharapkan guru mampu melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Dengan pelibatan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran, maka diharapkan menghasilkan perubahan siswa yang berwujud perubahan
tingkah laku yang meliputi perubahan keterampilan,
berpikir, kebisaaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.
Kami sebagai peneliti yang merupakan alumni
dari MAN Kota Blitar, bisa dikatakan
mengetahui seluk beluk yang ada di MAN Kota Blitar baik dari segi latar belakang Siswa- siswi maupun sistem
pegajaran yang diterapkan oleh para pengajar
dalam menyampaikan pelajaran terhadap peserta didik, kebanyakan sistem pengajaran yang digunakan oleh para guru
adalah metode ceramah dan tanya jawab,
hanya sedikit yang memiliki variasi dalam metode pembelajarannya, Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar.
Bumi Aksara. Jakarta.hlm. 48.
metode tersebut kurang memotivasi kami pada
saat itu sebagai siswa MAN Kota Blitar
untuk belajar,lepas dari sistem pengajarannya perlu kita ketahui juga bahwa kebanyakan peserta didik di MAN Kota Blitar
banyak berasal dari pinggiran kota Blitar
ataupun pinggiran kota Kediri, Tulung Agung atau Garum dan kebanyakan pekerjaan dari orang tua mereka adalah seorang
petani, dan jugaberlatar belakang orang
pondokan, hal tersebut dapat mempengaruhi pola pikir terhadap dunia pendidikan anak mereka.
Kami mengambil MAN Kota Blitar
karena latar belakang tersebut dapat kami
ambil segi positifnya dalam proses penyampaian mata pelajaran, yaitu dengan menggunakan media foto sebagai proses
transformasi ilmu dari guru kepada murid
atau peserta didik. Diharapkan para peserta didik akan merasa senang atau menikmati proses belajar mengajar
yang diterapkan oleh guru mereka, sebab
berawal dari sikap menikmati atau menyukai metode belajar dan guru pengajar, maka secara tidak langsung
siswa akan menyukai mata pelajaran tersebut
dan akan menimbulkan minat belajar pada diri siswa tersebut. Oleh karena itu diharapkan dengan menggunakan media
foto dalam proses belajar mengajar akan
lebih memotivasi para siswa untuk belajar khususnya mata pelajaran ekonomi dan secara umum semua mata
pelajaran yang ada disekolah.
Berdasarkan dari latar belakang
di atasmaka perlu kiranya diadakan suatu penelitian pendidikan, dalam hal ini penulis
akan mengangkat suatu topik “Penggunaan
Media Foto untuk MeningkatkanMotivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XA MAN Kota di Blitar “.
B.
Fokus Penelitian Uraian latar
belakang yang peneliti jelaskan di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan: 1.
Bagaimana penggunaan media foto diterapkan sehingga dapat memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
Kelas XA MAN Kota di Blitar? 2.
Hambatan dalam penerapan media foto dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XA MAN Kota
di Blitar?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka
penulis akan merumuskan penelitian ini
dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaimana penggunaan media foto
diterapkan sehingga dapat memotivasi
belajar siswa pada matapelajaran ekonomi kelas XA MAN Kota Blitar.
2. Mengetahui hambatan apa saja dalam penerapan
media foto dalam memotivasi belajar
siswa pada matapelajaran ekonomi kelas XA MAN Kota di Blitar.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1.
Secara teoritis Bermanfaat
sebagai masukan dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan, serta menambah pengetahuan dalam
bidang keilmuan dibidang psikologi.
2.
Secara paktis a) Bagi lembaga, sebagai bahan pertimbangan
penggumaan metode pengajaran khususnya
pada mata pelajaran ekonomi.
b) Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan guru
untuk memilih metode yang sesuai dengan
tujuan pengajaran.
c) Bagi siswa, dengan media foto ini diharapkan
siswa lebih termotivasi dalam belajar.
d) Bagi penulis, memberi manfaat bagi peneliti
dan menambah khazanahkeilmuan juga
sebagai bekal menjadi guru yang profesional kelak.
e) Masyarakat Umum, bahwa sangat pentingnya
pendidikan bagi semua orang, sebagai
upaya peningkatan pola fikir dan juga merupakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk mencari
ilmu.
E. Pembatasan Masalah Karena dalam mata pelajaran Ekonomi kelas X-A
MAN Kota Blitar mencangkup banyak
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa sebagai mana teralampir dalam silabus mata
pelajaran, maka dalam penelitian ini
hanya akan dikaji kompetensi dasar yaitu kemampuan menggeneralisasi pelaku ekonomi dan
interaksinya.
Foto merupakan media reproduksi
bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini merupakan
alat visual yang efektif karena dapat difisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih kongrit dan
realistis. Yang berbentuk foto aktual,
yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang meliputi aspek kehidupan.
F.
Definisi Istilah 1. Metode pembelajaran adalah pelaksaan
serangkaian cara yang dibuat oleh guru
dalam menciptakan suasana pembalajaran agar tercapai tujuan pembalajaran.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi