Minggu, 08 Juni 2014

Skripsi IPS: IDENTIFIKASI KEBERHASILAN USAHA WARUNG INTERNET (WARNET) MASMIAR SUMBERSARI NO 91 MALANG


BAB I  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah Memulai  bisnis  bagi  kebanyakan  orang  bukanlah  hal  yang  mudah,  banyak pertimbangan di sana sini sehingga tidak jarang membuat orang batal  memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber  ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai  bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat  menjalaninya dengan optimistis.
Persaingan  bisnis  yang  sangat  tajam  pada  saat  ini  juga  merupakan  sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan. Suatu  perusahaan  mengharapkan  agar  pendapatan  selalu  dapat   meningkat  dari  waktu  ke  waktu,  usaha  meningkatkan  pendapatan  ini  sangat  penting  sekali  bagi  perusahaan.  Perusahaan  yang  tidak  dapat  memenuhi  selera  konsumen  pasti akan mengalami penurunan pendapatan, jika perusahaan tersebut tahun  demi  tahun  mengalami  kemunduran  sudah  dipastikan  perusahaan  tersebut  akan gulung tikar. Misalnya, dengan semakin banyaknya pesaing usaha maka  sebaiknya mempunyai spesifikasi produk yang unggul.

Persaingan  yang  semakin  luas  menyebabkan  harus  adanya  strategi  pemasaran  yang  dapat  membuat  usahanya  tetap  berkembang.  Supaya  berhasil,  perusahaan  harus  melakukan  tugasnya  melebihi  pesaing  dalam  memuaskan  konsumen  sasaran.  Maka,  strategi  pemasaran  harus  disesuaikan  menurut  kebutuhan  konsumen  maupun  kebutuhan  strategi  pesaing.
Merancang  strategi  pemasaran  yang  kompetitif  dimulai  dengan  melakukan  analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus menerus membandingkan  nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga,  distribusi, dan promosinya terhadap pesaing dekatnya.
Menurut Kotler dan Amstrong ada dua (2) jalur identifikasi peluang  pasar  yaitu  identifikasi  terhadap  produk  yang  sudah  ada  dan  Identifikasi  terhadap  produk  baru.  Dari  kedua  identifikasi  tersebut  maka  ada  empat  bagian  utama  yang  harus  dilakukan  oleh  pemasar  yaitu  penetrasi  pasar,  perluasan pasar, pengembangan produk dan diversifikasi.
 Kegiatan  pemasaran  umumnya  memfokuskan  diri  pada  produk,  penetapan  harga,  kebijakan  ditribusi,  dan  cara  promosi  yang  dalam  hal  ini  dikenal  sebagai  bauran  pemasaran.  Setelah  perusahaan  memutuskan  strategi  pemasaran  kompetitifnya  secara  keseluruhan,  perusahaan  harus  mulai  menyiapkan  perencanaan  bauran  pemasaran  yang  rinci,  yang  selanjutnya  dipahami sebagai bauran pemasaran.
Pengertian  bauran  pemasaran  menurut  Kotler  &  Armstrong  adalah  seperangkat  alat  pemasaran  taktis  dan  terkontrol  yang  dipadukan  oleh  perusahaan  untuk  menghasilkan  respon  yang  diinginkan  pasar  sasaran.
 Kombinasi  dari  strategi  produk,  harga,  promosi,  dan  distribusi  dalam   Philip kotler dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip pemasaran, (Jakarta; Erlangga.2005)  hlm   Ibid., hlm 71  mencapai tujuan pemasaran dinamakan “Marketing Mix” yang dikenal dengan  strategi  4P  (Product,  Price,  Promotion,  and  Placement)  dalam  pemasaran  merupakan alat bagi produsen untuk mempengaruhi konsumen.
Menurut  Rismiati  dan  Suratno  dalam  bukunya  Pemasaran  Barang  dan  Jasa  disebutkan  tentang  pengertian  marketing  mix  adalah  sebagai  kombinasi  dari  empat  kegiatan  perusahaan,  yakni  produk,  struktur  harga,  system distribusi, dan kegiatan promosi.
 Dalam menentukan kualitas produk atas tingkatan atau hierarki nilai  pelanggan.  Secara  umum  ada  lima  hierarki  tingkatan  produk  yaitu  tingkat  yang  paling  mendasar  adalah  manfaat  inti,  produk  dasar,  produk  yang  diharapkan, produk yang ditingkatkan, calon produk. Tingkatan dasar dalam  hierarki nilai pelanggan dalam menilai suatu produk adalah manfaat inti ( core  benefit) ialah layanan atau manfaatyangsesungguhnya secara mendasar dibeli  oleh  konsumen  dalam  hal  ini  pemasar  bertindak  sebagai  penyedia  manfa at.
Pada tingkat  kedua ,  pemasar harus  mengubah manfaat  inti menjadi  produk  dasar  (basic  product).  Pada  tingkat  ketiga  pemasar  harus  dapat  menyiapkan  produk  yang  diharapkan  (expected  product),  hingga  dapat  meningkatkkan  produk menjadi seperti keinginan pelangan (augmented product).
 Beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  mengenai  strategi  peningkatan  produk,  karena  dalam  proses  peningkatan  produk  ini  maka  akan  menimbulkan  peningkatan  biaya. Sama halnya dengan meningkatnya manfaat yang diperoleh konsumen,   E. Catur Rismiati – Ig. Bomdan Suratno. Pemasaran Barang dan Jasa,  (Yogyakarta;Kanisius.2006), hlm 1  Philip kotler dan Kevin lane keller. Manajemen pemasaran ,( Jakarta; Indeks.2007)  hlm 4-5  karena  konsumen  semakin  mempunyai  banyak  pilihan  produk  sehingga  pemasar harus mengoptimalkan biaya produksi dengan hasilnya.
Pada tingkat kelima terdapat calon produk (potential product) yang  meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan  dialami produk atau tawaran tersebut pada masa yang akan datang.
 Disinilah  peran  penting  perusahan  untuk  tetap  dapat  merebut  hati  konsumen  dengan  berbagai cara baru untuk memuaskan konsumen dengan berbagai perbedaan  daya tawarnya.
Hampir  setiap  individu  bisnis  memahami  bahwa  ada  siklus  yang  sama pada setiap jenis usaha sebagai berikut: Keterangan siklus: 1: Masa lahir  Ibid., hlm 5  2: Masa Tumbuh dan Berkembang  3: Masa Puncak dan menurun.
Begitu  juga  dengan  Bisnis  Warnet,  bisnis  warnet  saat  ini  sudah  mencapai  puncak  dan  pelaku  bisnis  harus  bersiap  menuju  posisi  menurun.
Adapun perkembangan warnet saat ini harus disikapi dengan hati-hati, sebab  ada  perbedaan  antara  pertumbuhan  bisnis  dan  pertumbuhan  pelaku  bisnis.
yang saat ini tumbuh adalah (jumlah) pelaku bisnis, bisnisnya sendiri boleh  dikatakan tidak tumbuh dan berkembang.
Bisa ditanyakan kepada pelaku bisnis dilapangan, berapa banyak dari  mereka  yang  berhasil  menambah  jumlah  warnet.  Sangat  jarang  terdengar,  yang sering saya dapatkan adalah menurunnya jumlah warnet pelaku ataupun  berhentinya seorang pelaku bisnis warnet dikarenakan habisnya masa kontrak  tempat  berusaha  mereka.  Hal  ini  bisa  dimaklumi  jika  melihat  dari  model  bisnis warnet yang sejak akhir 90-an hingga saat ini yang tidak berubah yaitu  jasa  jual  kembali  akses  internet .  Boleh  dikatakan,  tidak  ada  inovasi  yang  berarti dari para pelaku bisnis warnet dalam memanfaatkan kelebihan mereka  yaitu dengan internet + Komputer.
Ada 2 faktor utama munculnya bisnis warnet: 1.  Mahalnya harga bandwidth 2.  Mahalnya harga perangkat akses (PC)  Saat  ini  kedua  faktor  tersebut  di  atas  mulai  goyah.  Akses  Telkom  Speedy yang murah adalah salah satu penyebab utama. Telkom speedy, selain  memberikan  harga  yang  terjangkau,  juga  menyebabkan  tumbuhnya  warnetwarnet  seperti  jamur  dimusim  hujan  tanpa  memperhitungkan  pasar  yang  tersedia  sehingga  menyebabkan  kelebihan  suplai  dan  menyebabkan  persaingan tinggi yang berujung kepada persaingan harga.
Harga perangkat  PC memang masih (terhitung) mahal, namun perlu  dicermati  adalah:  para  pelanggan  warnet  adalah  kalangan  yang  (mulai)  mampu  membeli  perangkat  pc/notebook.  Fakta-fakta  inilah  yang  ikut  menekan para pelaku bisnis warnet yang kadang masih tidak mau mengakui  bahwa bisnis mereka berada pada titik menurun.
Sebagian  dari  warnet-warnet  akhirnya  mencoba  bertahan  hidup  dengan  beralih  atau menyediakan  konten  game  baik  offline maupun  online.
Inipun  menurut  analisa  saya  bukanlah  sebuah  penyelesaian  masalah,  sebab  game  komputer  baik  offline  maupun  online  umumnya  menuntut  spesifikasi  komputer yang lebih tinggi dengan harga jual lebih rendah.
Siklus 3 dapat dicegah dengan inovasi-inovasi yang baru yang belum  dilakukan  oleh  pesaing  bisnis  lain,  seperti  pemberian  discount  pada pelanggan  tetap  atau  pengadaan  system  paket  bagi  mereka  yang  mau  melakukan akses internet dalam waktu yang lama.
Mudah-mudahan kesadaran ini segera muncul dan kita akan melihat  sebuah perubahan dalam model bisnis warnet dan siklus ke -3 bisa berbentuk  seperti di bawah: Tujuan  utama  dari  suatu  usaha  pada  umumnya  adalah memperoleh  keuntungan  atau  laba.  Karena  itu,  penentuan  layak  tidaknya  suatu  rencana  usaha  akan  ditentukan   oleh   perhitungan-perhitungan   dalam   analisis  ekonomis.  Apabila   analisis   kelayakan   dilakukan   dengan   benar   dan  hasilnya menunjukkan layak  untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya  jarang mengalami kegagalan. Kecuali analisis kelayakan usaha    dilakukan  dengan  data   yang  tidak  benar  dan  atau  karena  adanya  faktor  yang  tidak  terkontrol misalnya terjadi bencana alam.
Hal  yang  menarik  untuk  menyebutkan  eksistensi  warnet  adalah  seperti  yang  ada  di  Cina.  Di  Cina  Pengusaha  internet  tidak  selalu  berha sil.
Namun  dengan  melirik  lapangan  bermain  Internet  yang  bisa  sukses  tanpa  tenggelam  dalam  budaya  lokal,  maka  cina  banyak  berperan  dalam  dunia  bisnis  ini.  Perusahaan-perusahaan  asing  menemukan  bahwa  rencana  bisnis  yang telah bekerja di Barat bisa gagal karena spektakuler warnet yang ada di  Cina. Hal tersebut karena adanya penyaringan pengalaman serta pembelajaran  dan penerapan menejemen yang bagus di Cina.
Di  Indonesia,  keberadaaan  warnet  pada  akhir  ini  pun  banyak  ditemukan, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dari  pesaing  tersebut  usaha  ini memang menjadi hambata n, tapi menjadi proses kedewasaan dari usaha,  sehingga  mampu  diketahui  bagaimana  strategi  yang  digunakan  demi  keberhasilan usaha seperti yang terdapat di Cina.
Dalam  penelitian  ini  peneliti  juga  melandaskan  penelitiannya  terhadap pandangan Islam mengenai perdagangan seperti yang tertuang dalam  hadits  Nabi  Muhammad  SAW  yang  artinya,  Hendaklah  kamu  berdagang,  karena di  dalamnya terdapat  90 %  pintu rezeki  (H.R.Ahmad).
 Seperti  yang  juga tertuang dalam QS.Al-Baqarah ayat 16: Artinya : Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka  tidaklah  beruntung  perniagaan  mere ka  dan  tidaklah  mereka  mendapat  petunjuk.
 Dari  kedua  landasan  yang  telah  dipaparkan  tersebut  maka  dimaksudkan dalam melakukan sebuah akad jual beli tidak merugikan salah   Agustianto, Perdagangan dalam Al-quran (www.niriah.com//Agustianto Weblog.htm,diakses 31  Januari 2010)  Alquran dan Terjemahannya (Bandung, Syaamil Cipta Media 2005)hlm 3  satu  pihak.  Karena  nabi  Muhammad  sendiri  telah  menyatakan  bahwa  90%  pintu rezeki berawal dari jual beri atau wirausaha.
Dalam  Islam  juga  dikenal  perdagangan  dengan  menngunakan  strategi  bauran  pemasaran  yang  menggunakan  syariah  marketing  meliputi  rabbaniyah,  akhlaqi’iyyah,  al-waqi”iyah,  dan  insaniayah.
 Melihat  dari  pemasaran sebagai sebuah  strategi yang diharapkan dapat meningkatkan laba  maka  peneliti  berniat  melakukan  penelitian  pada  warung  internet  Masmiar  untuk  mengobservasi  dan  mengidentifikasi  apa  saja  yang  menyebabkan  keberhasilan warnet Masmiar.
Berdasarkan  dari  latar  belakang  tersebut  maka  peneliti  mengambil  judul  "IDENTIFIKASI  KEBERHASILAN  USAHA  WARUNG  INTERNET (WARNET) MASMIAR  SUMBERSARI NO 91 MALANG" Karena  melihat  keberhasilan  yang  telah  dicapai  warung  internet  Masmiar  meskipun banyak memperoleh saingan usaha.
B.  Rumusan Masalah Mengacu  pada  latar  belakang  masalah  yang  ada  di  atas,  maka  masalah penelitian ini  secara  umum  dirumuskan  sebagai berikut  “Apa  faktor  yang melatarbelakangi  keberhasilan usaha warung internet (warnet) Masmiar  Sumbersari no 91 Malang?”  Hermawan  kartajaya  &  Muhammad  Syakir  Sula.  Syariah  Marketing.(Bandung:PT  Mizan  Pustaka,2006), hlm.28  Secara khusus, rumusan masalah ini dirinci sebagaiberikut: 1.  Apa  faktor  yang  melatarbelakangi  keberhasilan  usaha  warung  internet  (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 Malang? 2.  Apa saja peluang dan tantangan  usaha  warung internet (warnet) Masmiar  Sumbersari no 91 Malang?
C.  Tujuan Dan Kegunaan Penelitian  Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian  ini secara umum  adalah  dapat mendeskripsikan  faktor yang melatarbelakangi  keberhasilan usaha jasa warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91  Malang



Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi