Sabtu, 07 Juni 2014

Skripsi IPS: PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 KEC. KERTOSONO KAB. NGANJUK


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  LATAR BELAKANG MASALAH  Belajar  merupakan  pengalaman  hidup  sehari-hari  dalam  bentuk  apapun,  berlangsung seumur hidup, bagi siapa saja, kapan saja dan di mana saja, baik di  sekolah,  maupun  di  luar  sekolah  dalam  waktu  yang  tak  dapat  ditentukan  sebelumnya.  Sehingga  definisi  “belajar”  telah  memunculkan  multi  tafsir  di  kalangan para ilmuan dalam merumuskan sesuai dengan latar belakangdan sudut  pandang  masing-masing.  Namun  secara  institusional  (kelembagaan),  belajar  dipandang  sebagai  proses  “validasi”  atau  pengabsahan  terhadap  penguasaan  siswa atas materi-materi yang dipelajari.
 Sekolah  sebagai  lembaga  pendidikan  yang  penting  setelah  keluarga  berfungsi  membantu  keluarga  untuk  mendidik  anak-anak  dalam  mendapatkan  pengetahuan yang tidak mereka dapatkan dalam keluarga. Di sekolah, anak-anak  diserahkan  oleh  orang  tua  kepada  “guru”  sebagai  pendidik  professional  dalam memberikan  ilmu  pengetahuan,  keterampilan,  jiwa  beragama  kepada  anak  dan  sebagainya.  Selain  itu,  lembaga  ini  sangat  berperan  aktif  dalam  mencetak  generasi baru yang militan, yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan  kehidupan  di  masyarakat.  Dengan  demikian,  hasil  belajar  tampak  merupakan  sebagai  wujud  terjadinya  perubahan  tingkah  laku  pada  diri  siswa  yang dapat  diamati dan diukur dalam bentuk perubahan sikap dan keterampilan.

 Untuk  mencapai  tujuan  kegiatan  belajar  mengajar  (KBM)  yang  efektif  dan efisien, salah satu komponen penentu dalam kegiatan ini adalah guru.  Guru  harus mampu memberikan stimulus, motivasi dan metode pengajaran yang tepat  sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya  pencapaian  tujuan  pendidikan  itu  amat  bergantung  pada  proses  belajar  yang  dialami  siswa,  baik  ketika  ia  berada  di  sekolah   maupun  di  lingkungan  rumah  atau keluarganya.
 Di  sekolah,  setiap  siswa  pada  prinsipnya  berhak  memperoleh  peluang untuk  mencapai  prestasi  akademik  yang  memuaskan.  Namun  dari  kenyataan  sehari-hari  tampak  jelas  bahwa  siswa  itu  memiliki  perbedaan,  baik  perbedaan  dalam  hal  kemampuan  intelektual,  kemampuan  fisik,  latar  belakang  keluarga,  kebiasaan  dan  pendekatan  belajar  yang  terkadang  sangat  mencolok  antara  seorang siswa dengan siswa lainnya, yang mengakibatkan kemajuan dan prestasi  belajar  siswa  dalam  satu  kelas  hasilnya  tidak  sama.  Ada  siswa  yang  cepat  menangkap materi, ada yang sedang, juga ada yang lambat.
 Dalam proses pembelajaran di sekolah, sering ditemukan beberapa siswa  yang mengalami hambatan belajar, sulit meraih prestasi dasar di sekolah, padahal  telah  mengikuti  pelajaran  dengan  sungguh-sungguh.  Bahkan  ditambah  belajar  tambahan  di  rumah,  tapi  hasilnya  tetap  kurang  memuaskan.  Sehingga  siswa  terkesan  lambat  melakukan  tugas  yang  berhubungan  dengan  kegiatan  belajar.
 Akibatnya,  siswa  yang  mengalami  kesulitan  belajar  mereka  tampak  cemas,  pemalas,  mudah  putus  asa,  acuh  tak  acuh,  terkadang  disertai  sikap  menentang  orang tua, guru, atau siapa saja yang mengarahkan pada proses belajar.
  Fenomena kesulitan belajar yang dialami siswa biasanya tampak jelasdari  menurunnya prestasi akademik atau prestasi belajarnya. Selain prestasi akademik,  kesulitan belajar juga dapat dilihat dari perilakunya, diantarnyaseperti pemalas,  mudah putus asa dan lain sebagainya. Ada dua sumber utama siswa mengalami  kesulitan belajar, yaitu berasal dari dirinya sendiri dan dari luar diri siswa. Dari  dalam  diri  siswa  bisa  berupa  gangguan  otak,  gangguan  panca  indra,  cacat  fisik  dan  gangguan  psikis.  Sedangkan  penyebab  dari  luar  siswa  berupa  keadaan  keluarga, sarana dan prasarana sekolah, dan kondisi sosial masyarakat.
  Untuk  mencegah  dan  mengatasi  sebab-sebab  kesulitan  belajar  siswa,  perlu kerjasama antara siswa, orang tua dan sekolah. Bagi guru, banyak alternatif  yang  dapat  diambil  dalam  mengatasi  kesulitan  belajar  siswanya,  seperti  mengadakan  remedial  teaching (pengajaran  perbaikan).  Pengajaran  remedial  bertujuan  untuk  memperbaiki  sebagaian  atau  seluruh  kesulitan  belajar  yang  dialami  siswa  melalui  perbaiakan  keseluruhan  proses  pembelajaran  dan  kepribadian siswa. Dengan demikian, gejala sekecil apapun dicari solusinya yang  tepat.  Sehingga.,  penyebab  kesulitan  belajar  siswa  bisa  ditelusuri  oleh  guru  hingga kemudian dilakukan perbaikan.
   Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan(Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1990), hal. 60    Muhibbib  Syah,  Psikologi  Pedidikan  Dengan  Pendekatan  Baru (Bandung:  PT.  Remaja  Rosdakarya, 2000), hal. 174  Di  SMA  Negeri  1  Kec.  Kertosono  Kab.  Nganjuk,  proses  belajar  setiap  individu  tidak  dapat  selalu  berlangsung  secara  wajar,  kadang  individu  belajar  secara  lancar,  kadang  tidak.  Siswa  mengalami  hambatan  belajar,  adakalanya  siswa  dapat  belajar  dengan  cepat  dan  menangkap  apa  yang  akan  dipelajari,  kadang terasa amat sulit. Sehingga siswa sulit meraih prestasi dasar di sekolah,  padahal  telah  mengikuti  pelajaran  dengan  sungguh-sungguh.  Bahkan  ditambah  belajar tambahan di rumah, tapi hasilnya tetap kurang memuaskan.
 Berdasarkan  paparan  latar  belakang  diatas,  maka  penulis  akan  mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pengajaran Remedial Dalam  Mengatasi  Kesulitan  Belajar  Siswa  di  SMA  Negeri  1  Kec.  Kertosono  Kab.
 Nganjuk.”  B.  RUMUSAN MASALAH  Dari  ulasan  latar  belakang  masalah  tersebut  di  atas,  penulis  mengambil  beberapa rumusan masalah sebagai berikut:  1.  Bagaimana  proses  pembelajaran  di  SMA  Negeri  1  Kec.  Kertosono  Kab.
 Nganjuk?  2.  Apa  kesulitan  belajar  yang  dihadapi  oleh  siswa  SMA  Negeri  1  Kec.
 Kertosono Kab. Nganjuk ?  3.  Bagaimana  penerapan  pengajaran  remedial  di  SMA  Negeri  1  Kec.
 Kertosono Kab. Nganjuk dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa?
C.  TUJUAN PENELITIAN  1.  Untuk  mengetahui  proses  pembelajaran  yang  dihadapi  siswa-siswi  SMA  Negeri 1, Kec.Kertosono Kab. Nganjuk  2.  Untuk  mengetahui  apa  saja  kesulitan  belajar  yang  dihadapi  oleh  siswasiswi di SMA Negeri 1, Kec.Kertosono Kab.
 3.  Untuk  mengetahui  bagaimana  penerapan  pengajaran  remedial  di  SMA  Negeri 1 Kec Kertosono Kab. Nganjuk dalam upaya mengatasi kesulitan  belajar siswa.
 D.  KEGUNAAN PENELITIAN  a.  Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan  yang  berkaitan  dengan  judul  tersebut  dalam  rangka  meningkatkan kualitas pendidikan.
 b.  Bagi  akademis,  hasil  penelitian  ini  dapat  digunakan  sebagai  pedoman  dalam   upaya  meningkatkan  mutu  pendidikan  pada  proses  belajar  yang  dialami  siswa,baik  seketika  ia  berada  disekolah   maupun  dilingkungan  rumah  atau  keluarganya,sehingga  pencapaian  tujuan  pendidikan  dalam  segi  pengelolaan  maupun  dari  segi  proses  pendidikan  dapat  diarahkan  secara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar.
 c.  Bagi  peneliti,  peneliti  sedikit  demi  sedikit  mengetahui  strategi,media  ataupun metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi  dasar  pembelajaran,selain  itu  juga  diperlukan  reatafitas  yang tinggi  sehingga  apa  yang  diterapkan  sesuai  dengan  tingkat  kemampuan  siswa yang sedang belajar.
 E.  BATASAN MASALAH PENELITIAN  Agar  pembahasan  dalam  penulisan  skripsi  ini  lebih  terarah  dan  menghindari terjadinya penyimpangan terhadap pembahasan, maka pembahasan  dalam  penulisan  ini  dibatasi  pada  masalah  penerapan  program  pengajaran  remedial  sebagai  upaya  dalam  mengatasi  kesulitan  belajar  dan  faktor-faktor  pendudung dan penghambat dalam penerapan program pengajaran remedial.
 F.  SISTEMATIKA PEMBAHASAN  Sistematika  pembahasan  ini  menunjukkan  mata  rantai  pembahasan  dari  awal hingga akhir, terdiri  dari enam bagian  yang kami susun secara  sistematis  dengan perincian bab demi bab sehingga lebih mudah untuk dipahami.
 BAB I Pendahuluan  yang  berisi  latar  belakang,  rumusan  masalah,  tujuan  penelitian,  kegunaan  penelitian,batasan  masalah  penelitian,dan  sistematika pembahasan.
 BAB II  Merupakan  landasan  teori  yang  menguraikan  teori-teori  yang  sesuai  dengan topik penelitian. Di mana teori diambil dari berbagai literatur  yang berhubungan dengan konsep belajar, yang meliputi; pengertian  pembelajaran,  kesulitan  belajar,pengertian  pengajaran  remedial,serta metode-metode pelaksanaan pengajaran remedial.
 BAB III  Metodologi  penelitian  yang  berisikan  tentang  lokasi  penelitian,  jenis  dan  pendekatan  penelitian,  sumber  data,  kehadiran  peneliti,teknik  pengumpulan data, analisis data serta pengecekan keabsahan data.
 BAB IV Laporan hasil penelitian berisi tentang gambaran umum lokasi obyek  penelitian dan penyajian data hasil penelitian.
 BAB V  Merupakan  pembahasan  hasil  penelitian.  Bab  ini  berisi  tentang  gagasan  peneliti,  serta  penafsiran  dan  penjelasan  dari  temuan  atau  teori yang diungkap dari lapangan.
 BAB VI  Penutup  yang  memuat  kesimpulan  dari  seluruh  pembahasan  dan  dijadikan  dasar  untuk  memberikan  saran  bagi  sekolah.  Sekaligus  sebagai  temuan  pokok  atau  kesimpulan,  implikasi  dan  tindak  lanjut  penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang diajukan.
 BAB II  KAJIAN PUSTAKA  A.  KAJIAN TENTANG PROSES PEMBELAJARAN  1.  Pengertian Pembelajaran  Pembelajaran adalah serangkaian suatu kombinasi yang tersusun meliputi  unsur-unsur  manusiawi,  material,  fasilitas,  perlengkapan  dan  prosedur  yang  saling  mempengaruhi  dalam  mencapai  tujuan  pembelajaran.  Unsur  manusiawi  yang  terlibat  dalam  sistem  pembelajaran  terdiri  dari  siswa,  guru,  dan  tenaga  lainnya. Unsur material meliputi buku-buku, papan dan kapur tulis, film, audio.
 Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual.
 Sedangkan prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik,  belajar, ujian dan sebagainya.
  Tujuan  pembelajaran   merupakan  rangkaian  suatu  komponen  sistem  pembelajaran  yang  menjadi  titik  tolak  dalam  merancang  sistem  yang  efektif  mengenai  hasil-hasil  pendidikan  yang  diinginkan,  baik  dalam  rangka  perencanaan,  pelaksanaan  maupun  penilaian.  Dengan  demikian,  setidaknya  tujuan pembelajaran tersebut memenuhi berbagai macam kriteria, yang meliputi  penyediaan  situasi  atau  kondisi  untuk  belajar  dan  merubah  tingkah  laku  siswa  dalam bentuk yang dapat diukur dan dipahami.
 Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan  yang  berfungsi menyediakan  lingkungan yang dibutuhkan bagi perkembangan tingkah laku siswa, antara laian   Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran(Jakarta; Bumi Aksara, 2005), hal. 57  menyiapkan  program  belajar,  bahan  pelajaran,  metode  mengajar,  alat  bantu  belajar  dan  lain-lain.  Dalam  proses  pembelajaran,  penyampaian  pengetahuan  dilaksanakan  dengan  menggunakan  metode  imposisi,  dengan  cara  menuangkan  pengetahuan  kepada  siswa.  Sehingga  tujuan  pembelajaran  merupakan  sejumlah  hasil  belajar  yang  menunjukkan  bahwa  siswa  telah  melakukan  proses  belajar  yang  meliputi  pengetahuan,  keterampilan  dan  sikap-sikap  yang  baru,  yang  diharapkan tercapai oleh siswa.
 Guru  merupakan  salah  satu  komponen  penting  dan  utama  dalam  proses  pembelajaran.  Guru  harus  menguasai  prinsip-prinsip  pembelajaran,  pemilihan  dan  penggunaan  media  pembelajaran,  pemilihan  dan  penggunaan  metode  mengajar,  keterampilan  menilai  hasil-hasil  belajar  siswa,  serta  menggunkan  strategi atau pendekatan pembelajaran. Sehingga kompetensi-kompetensi tersebut  merupakan  bagian  integral  bagi  guru  sebagai  tenaga  profesional,  yang  hanya  dapat  dikuasai  dengan  baik  melalui  pengalaman,  penguasaan  teori  maupun  praktik yang intensif.
 Di  sekolah,  setiap  siswa  pada  prinsipnya  berhak  memperoleh  peluang untuk  mencapai  prestasi  akademik  yang  memuaskan.  Namun,  dari  kenyataan  sehari-hari  tampak  jelas  bahwa  siswa  itu  memiliki  perbedaan,  baik  perbedaan  dalam  hal  kemampuan  intelektual,  kemampuan  fisik,  latar  belakang  keluarga,  kebiasaan  dan  pendekatan  belajar  yang  terkadang  sangat  mencolok  antara  seorang  siswa  dengan  siswa  lainnya,  ada  siswa  yang  cepat  menangkap  materi,  ada  yang  sedang,  juga  ada  yang  lambat.  Selain  itu,  siswa  memiliki  berbagai  potensi  yang  siap  untuk  berkembang,  misalnya  kebutuhan,  minat,  tujuan,  kemampuan,  dan  lainnya.  Sehingga  tiap  siswa  secara  individu  mampu  berkembang menurut pola dan caranya sendiri.
 Oleh  karena  itu,  faktor  peserta  didik  dianggap  sebagai  sesuatu  yang  menentukan  pelaksanaan  dan  keberhasilan  proses  pembelajaran.  Dengan  demikian,  guru  bertanggung  jawab  melaksanakan  sistem  pembelajaran  agar  berhasil  dengan  baik.  Keberhasilan  ini  bergantung  pada  upaya  guru  membangkitkan motivasi belajar siswa. Sehingga pembelajaran yang bermotivasi  menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh  mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan motivasi belajar  siswa.
 2.  Istilah-Istilah dalam Pembelajaran  Ada beberapa istilah dalam pembelajaran diantaranya adalah:  a.  Metode (method)  Metode  merupakan  upaya  untuk  mengimplementasikan  rencana  yang  sudah  disusun  dalam  kegiatan  nyata  agar  tujuan  yang  telah  disusun  tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi  yang telah ditetapkan.Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk  mencapai  sesuatu,  sedangkan  metode  adalah  cara  yang  dapat  digunakan  untuk melaksanakan strategi.
 b.  Pendekatan (approach)  Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses  pembelajaran.  Strategi  dan  metode  pembelajaran  yang  digunakan  dapat  bersumber  dari  pendekatan  tertentu.  Misalnya  pendekatan  dalam  pembelajaran  yaitu pendidikan yang berpusat pada guru dan pendekatan  yang  berpusat  pada  siswa.  Pendekatan  yang  berpusat  pada  guru  menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelajaran  ekspositori.  Sedangkan  pendekatan  yang  berpusat  pada  siswa  menurunkan  strategi  pembelajaran  discovery  dan  inkuiri  serta strategi pembelajaran induktif 


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi