BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan
secara psikologis merupakan
suatu proses belajar yang dilakukan secara
sadar pada setiap
individu atau kelompok
untuk merubah prilaku
dan pola pemikiran
dengan menggunakan metode,
strategi dan instrumen tertentu. Sedangkan proses belajar
mengajar adalah suatu kegiatan yang di
dalamnya terjadi proses
siswa belajar dan
guru mengajar dalam konteks interaktif,
dan terjadi interaksi
edukatif antara guru
dan siswa, sehingga
terdapat perubahan dalam
diri siswa baik
perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau
sikap.
Pendidikan
pada dasarnya suatu
proses untuk membantu
manusia dalam mengembangkan
dirinya, sehingga mampu
menghadapi segala perubahan
dan permasalahan dengan
sikap terbuka serta
pendekatanpendekatan yang kreatif
tanpa harus kehilangan
identitas dirinya. Sekolah merupakan
bagian dari sistem
pendidikan formal yang mempunyai aturanaturan
jelas atau lebih
dikenal dengan GBPP
(Garis-garis Besar Program Pengajaran)
sebagai acuan proses
pembelajaran dan guru
sebagai fasilitator Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (
Bandung:Bumi Aksara, 2001), hlm. 48 22 yang
berperan dalam keberhasilan
seorang siswa, sehingga
guru harus tepat dalam
memilih metode pembelajaran yang akan digunakan.
Namun
kenyataan yang ada
di lapangan, masih
banyak praktek pengajaran
yang terpusat pada
guru (teacher oriented).
Dimana pikiran seorang
anak dianggap sebagai
kertas kosong yang
putih bersih dan
siap menunggu coretan-coretan gurunya.
Dengan kata lain
otak anak dianggap sebagai
botol kosong yang
siap diisi dengan
segala ilmu pengetahuan
dan kebijaksanaan mahaguru.
Banyak guru dan
dosen menganggap praktek mengajar
terpusat pada guru
ini sebagai satu-satunya
alternatif. Mereka mengajar dengan metode ceramah dengan
mengharapkan siswa duduk, Diam, Dengar, Catat,
dan Hafal (3DCH)
serta mengadu siswa satu
dengan siswa lain.
Salah
satunya adalah di
SMPN 4 Malang
tempat penelitian ini dilaksanakan, pembelajaran
pendidikan ekonomi juga
masih cenderung berorientasi
pada transfer pengetahuan.
Metode yang digunakan masih monoton yaitu
terpaku pada metode
ceramah dan tanya jawab
dan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar masih
terpaku pada buku-buku pelajaran dalam
suasana formal di sekolah. Sehingga siswapun
merasa bosan dan tidak mempunyai
gairah untuk memperhatikan. Hal ini didukung dengan wawancara guru
bidang studi ekonomi
di kelas VII
E bahwa metode
yang sering digunakan
dalam mengajar adalah
metode ceramah dan
Tanya jawab. selain Irfa Razak, Model Pembelajaran Kontekstual,
(http://www5.shoutmix.com, diakses 19 Mei 2010) Anita
lie, Cooperative Learning(Jakarta,PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007) hlm.
2-3 23 itu berdasarkan observasi yang peneliti
lakukan pada saat pelaksanaan proses pembelajaran dapat
dilihat dari perilaku
siswa yang pada waktu
pelaksanaan proses pembelajaran
guru menjelaskan materi di depan kelas siswa dibelakang ada yang
ngomongsendiri, tidak memperhatikan dan bermalas-malasan untuk mencatat
keterangan dari guru. sehingga menyebabkankurang minatnyasiswa dalam
mengikuti pelajaran dan
akan berpengaruh juga terhadap
prestasi belajarnya. Dengan
situasi pembelajaran semacam itu, siswa tidak mempunyai kesempatan
atau tidak bisa
mengembangkan kreativitasnya guna
untuk mengaktualisasikan potensi
dirinya untuk berinovasi.
Menanggapi permasalahan diatas
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan nampaknya merupakan
jawaban atas permasalahan tentang
rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran di SMPN 4 Malang pada umumnya dan di kelas VII E pada mata pelajaran
ekonomi khususnya. Dengan menerapkan model
pembelajaran ini diharapkan
mutu atau kualitas pembelajaran
akan lebih meningkat,
sebab pada model pembelajaran ini keaktifan siswa
lebih diutamakan. Dengan
melibatkan mereka secara aktif, maka
mereka akan mengalami
dan mencari sendiri
sehingga akan tercipta inovasi
serta kreativitas siswa.
Dengan demikian maka
terciptalah pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan.
Untuk mencapai
kualitas pembelajaran tersebut,
maka keterampilan guru maupun
calon guru dalam
proses pembelajaran harus
ditingkatkan.
Keterampilan guru
dalam proses pelaksanaan
pembelajaran antara lain mencakup: keterampilan
merencanakan, keterampilan mengorganisasikan, 24 keterampilan melaksanakan
dan keterampilan melaksanakan
evaluasi proses pembelajaran yang akan, sedang maupun yang
sudah dilaksanakan.
Terkait dengan
upaya peningkatan kualitas
pembelajaran, salah satu solusinya adalah
pemilihan metode pembelajaran
yang tepat. Yaitu
metode yang mampu
membuat seluruh siswa
terlibat dalam suasana
pembelajaran.
Metode mengajar
merupakan salah satu
cara yang dipergunakan
guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pembelajaran.
Oleh karena
itu, peranan metode
mengajar sebagai alat
untuk menciptakan proses belajar mengajar sangatlah penting.
Sebagaimana
telah disebutkan bahwa
metode mengajar adalah
suatu pengetahuan tentang
cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau
instruktur. Pengertian lain
ialah tehnik penyajian
yang dikuasai oleh seorang
guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam
kelas, baik secara
individual atau secara
kelompok/ klasikal, agar pelajaran itu
dapat diserap, dipahami
dan dimanfaatkan oleh
siswa dengan baik.
Selain itu, pendekatan pembelajarannya
seharusnya juga diubah. Yang sebelumnya menggunakan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru
(teacher oriented) harus diubah menjadi pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student oriented).
Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar
Disekolah(Jakarta: Rinaka Cipta, 2002), hal. 56 Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetyo, strategi
Belajar Mengajar(Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), hal: 52 25 Berangkat
dari pentingnya perubahan suatu metode dalam pelaksanaan proses
pembelajaran dan perubahan
pendekatan pembelajaran dalam peningkatan prestasi
siswa di kelas
VII E pada
mata pelajaran ekonomi di SMPN 4
Malang, maka penelitian
pembelajaran model strategi
PAIKEM dengan menggunakan metode
STAD (student Tiem echivement development) dan
Everyone Is teacher
here segera akan
dilaksanakan. Sebab, berdasarkan observasi
yang peneliti lakukan,
pada umumnya respon
siswa kelas VII E terhadap
mata pelajaran ekonomi
sebagian besar masih
rendah. Beberapa indikator
yang tampak pada
model pembelajaran konvensional
(guru menjelaskan materi
dengan metode ceramah
dan tanya jawab
dan siswa mendengar sambil mencatat) hal ini menunjukkan
siswa kurang antusias dan sebagian besar
skor tes mereka kurang memuaskan.
Metode STAD
ini adalah metode
kelompok yang dipilih secara heterogen,
berdasarkan tingkat prestasi,
jenis kelamin dan
suku. dengan pengelompokan secara heterogen seperti ini
diharapkan siswa yang prestasinya baik bisa
membantu temannya yang
kemampuannya masih kurang. Hal
ini didukung dengan
pernyataan, bahwa pada
dasarnya manusia senang berkumpul
dengan yang sepadan
dan membuat jarak
yang berbeda. Namun, pengelompokan
dengan orang lain
yang sepadan dan
serupa bisa menghilangkan
kesempatan anggota kelompok
untuk memperluas wawasan dan memperkaya diri, karena dalam kelompok
homogen tidak terdapat banyak perbedaan yang bisa mengasah proses berfikir,
bernegosiasi, berargumentasi, dan
berkembang. Jadi, pengelompokkan siswa secara campur atau heterogen 26 lebih efektif
karena mereka bisa
saling mengajar dan
mendukung , dapat meningkatkan
relasi antar siswa, serta dapat mempermudah dalam pengelolaan kelas.
Dari
hasil penelitian yang
pernah dilakukan oleh
Antonilamini dengan judul
Peningkatan Interaksi pembelajaran
dengan tehnik pembelajaran Everyone Is teacher here dalam pembelajaran
ekonomi di kelas XII IPS YKP Monamas kota
Bontang. Hasil dari
penelitian ini adalah
kecenderungan perubahan hasil
belajar secara kuantitatif
pada setiap siklus
yang dilalui.
Siklus I
sebesar 72,53, sedang
pada siklus II
rata-rata nilai yang
diperoleh 72,69. jumlah
siswa yang memperoleh
nilai di atas
rata-rata pada siklus
I mencapai 65,63%,
sedang pada siklus
II mencapai 68,75%.
Berdasarkan pencapaian nilai
rata-rata pada setiap siklus telahmenggambarkan bahwa hasil yang
diperoleh dari pembelajaran
aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAKEM) dengan lembar tugas siswa kreatif telah
mencapai kualifikasi baik.
Penelitian Adelia
Kusumaningrum tentang Pembelajaran
Matematika dengan menggunakan
metode Everyone Is teacher here untuk meningkatkan keaktifan
belajar matematika. Hasil
penelitian itu adalah
: 1) kemampuan siswa mengerjakan soal matematika sebelum
diadakan tindakan sebesar 11,36 % dan sesudah tindakan mencapai 34,09 %, 2)
kemampuan siswa memberikan tanggapan sebelum
adanya tindakan sebesar
18,18 % dan
sesudah tindakan mencapai
40,91 %, 3)
kemampuan siswa dalam
mengajukan ide sebelum tindakan
sebesar 15,91 %
dan sesudah tindakan
mencapai 29,55 %. 4) Anita lie,op. cit., hlm. 6 27 kemampuan siswa
dalam membuat kesimpulan
materi sebelum tindakan sebesar
20,45 % dan
sesudah tindakan mencapai
43,18 %. 5) kemampuan siswa dalam memanfaatkan sumber belajar yang
ada sebelum tindakan sebesar 34,09 %
dan sesudah tindakan
mencapai 54,55 %.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan strategi
pembelajaranaktif tipe everyone is a
teacher heredalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa.
Dengan
demikian, maka peneliti
tertarik untuk mengambil
judul penelitian: “penerapan
strategi pembelajaran model
PAIKEM dengan menggunakan
metode STAD (student
team achievement development) dan Everyone
Is teacher here
ini diharapkan dapat
meningkatkan prestasi siswa kelas
VII E pada mata pelajaran ekonomi di SMPN 4 Malang.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang masalah
diatas, maka permasalahan
yang hendak dikaji dapat
dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana
proses perencanaan pembelajaran
model strategi PAIKEM dengan
menggunakan metode STAD
(student team achievement development) dan Everyone
Is teacher here
dalam meningkatkan prestasi siswa di kelas VII E pada mata pelajaran
ekonomi diSMPN 4 Malang? Kusumaningrum,
Adelia (2009) Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Everyone IsA Teacher Here Untuk Meningkatkan Keaktivan
Belajar MatematikA ( PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mondokan Sragen).Skripsi thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
28 2.
Bagaimana proses pelaksanaan
pembelajaran model strategi
PAIKEM dengan menggunakan
metode STAD (student
team achievement development)
dan Everyone Is
teacher here dalam
meningkatkan prestasi siswa di kelas VII E pada mata pelajaran
ekonomi diSMPN 4 Malang? 3. Bagaimana
proses dan hasil
penilaian pembelajaran model
strategi PAIKEM dengan
menggunakan metode STAD (student team
achievement development) dan Everyone
Is teacher here
dalam meningkatkan prestasi siswa di kelas VII E pada mata pelajaran
ekonomi diSMPN 4 Malang?
C.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan
masalah yang hendak
di kaji tersebut, maka peneliti
ini bertujuan untuk : 1.
Proses perencanaan pembelajaran
model strategi PAIKEM
dengan menggunakan metode
STAD (student team achievement
development)dan Everyone Is teacher here
dalam meningkatkan prestasi siswa di kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi di SMPN 4 Malang.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi