Senin, 09 Juni 2014

Skripsi IPS: PERAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL

BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah Usaha  Kecil  Menengah  (UKM)  menjadi  pembahasan  berbagai  pihak  bahkan dianggap sebagai penyelamat perekonomian Indonesia di masa krisis  pada  periode  1998-2000.  Ciri-ciri  UKM  sangatlah  khas  yaitu  modal  yang  kecil,  resiko  yang  sedikit  tinggi  tetapi  return  juga  tinggi,  dan  membawa  kewirausahawan  bagi  pemiliknya.  UKM  menjadi  perhatian  Pemerintah  dengan  dibuatnya  sebuah  kementrian  dan  digabung  dengan  koperasi  yang  selama  ini  diperjuangkan,  sehingga  bisa  hidup  sesuai  cita-cita  yang  telah  diinginkan.

 Dalam  pembangunan  ekonomi  di  Indonesia  UKM  selalu  digambarkan  sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar  jumlah penduduknya berpenghasilan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha  kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut  menjadi  bagian  yang  diutamakan  dalam  setiap  perencanaan  tahapan  pembangunan  yang  dikelola  oleh  dua  departemen,  yaitu  (1)  Departemen  Perindustrian dan Perdagangan; (2) Depertemen Koperasi dan UKM. Namun  demikian,  usaha  pengembangan  yang  telah  dilaksanakan  masih  belum  memuaskan hasilnya, karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil  dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha  besar. Pelaksanaan   Adler Haymans Manurung. Wanita berbisnis UKM Makanan (Jakarta: Penerbit Buku Kompas,  2007), hlm. ix  kebijaksanaan  UKM  oleh  pemerintah  selama  orde  baru,  sedikit  saja  yang  dilaksanakan,  lebih  banyak  hanya  merupakan  semboyan  saja  sehingga  hasilnya sangat tidak memuaskan.  Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha  besar  hampir  pada  semua  sektor,  antara  lain  perdagangan,  perbankan,  kehutanan, pertanian, dan industri.
 Krisis  ekonomi  yang  melanda  Indonesia  akibat  pengaruh  melemahnya  nilai rupiah tidak dapat terlepas dari kesalahan konsepsi pembangunan masa  lalu. Kebijakan yang berorientasi pada pengembangan usaha skala besar justru  semakin melemahkan tatanan ekonomi nasional. Ketergantungan usaha besar pada komponen impor dan modal asing menyebabkan mereka rentan tehadap  flukstuasi nilai tukar.  Usaha besar yang ketika itu dibangga-banggakan justru  sebagian besar bangkrut atau gulung tikar dan memberikan  beban berat bagi  negara dan bangsa, sebaliknya usaha kecil yang selama ini dipandang sebelah  mata mampu bertahan, bahkan berkembang. Di sinilah suatu pandangan masa  lalu yang mengatakan bahwa usaha kecil penuh dengan resiko tidak terbukti  kebenarannya. Apa yang membuat ekonomi nasional sulit justru usaha besar.
Ini juga membuktikan suatu tesis bahwa yang besar tidak mesti kuat dan yang  kecil  tidak  mesti  lemah.  Buktinya,  secara  umum,  meskipun  tidak  dapat  dipukul  rata,  usaha  kecil  justru  mampu   bertahan.
 Namun  demikian,  walau  usaha  kecil  mempunyai  semangat  luar  biasa  untuk  bertahan  hidup  dan  berkembang,  perlu  juga  diberikan  lingkungan  berusaha  dan  dukungandukungan lain untuk meningkatkan daya saing dan daya tumbuhnya.
 Tiktik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/ Menengah dan  Koperasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hlm.
 Sutrisno Iwantono. Kiat Sukses Berwirausaha, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm. ix  Usaha  kecil  mampu  bertahan  di  tengah  krisis  karena  mereka  tidak  bergantung pada komponen impor. Semakin besar suatu skala usaha, semakin  besar  pula  komponen  impornya.  Sebaliknya  semakin  kecil  sektor  usaha, komponen impornya semakin kecil, bahkan mungkin tidak ada. Kemampuan  usaha  kecil  untuk  bertahan  juga  karena  usaha  kecil  berbasis  pada  kewirausahaan  yang  asli.  Hal  ini  memudahkan  mereka  untuk  mengalihkan  usaha ketika mengalami kesulitan. Masalah kewirausahaan (entrepreneurship)  merupakan  persoalan  paling  penting  di  dalam  perekonomian  suatu  bangsa  yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa  sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan.
Jika  suatu  bangsa  tidak  memiliki  modal  manusia  ini,  jangan  berharap  ada  kemajuan yang berarti pada bangsa tersebut. Sebaliknya, kemajuan yang telah  terjadi pada suatu bangsa dapat dilihat dari keberadaan dan peranan kelompok  wirausahawan.
 Kondisi  krisis  ekonomi  yang  tak  kunjung  membaik,  menimbulkan  bertambahnya PHK dan pengangguran, karena krisis ekonomi, suami sebagai  kepala  rumah  tangga  menjadi  pengangguran  tak  kentara.  Kebutuhan  rumah  tangga,  pendidikan  anak  dan  kesehatan,  memaksa  para  istri  yan g  semula  hanya  sebagai  ibu  rumah  tangga  mulai  berperan  di  berbagai  bidang  usaha.
Kemampuan  wanita  yang  secara  kuantitatif  melebihi  separuh  penduduk  Indonesia berpotensi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif untuk  membantu  ekonomi  keluarga  secara  khusus  dan  ekonomi  nasional  secara   Ibid., hlm. xiv    umum,  apalagi  potensi  tersebut  menyebar  dalam  berbagai  bidang  dan  sektor  yang dapat dikembangkan melalui usaha kecil dan rumah tangga, khususnya  perdagangan.  Wanita  sebagai  individu  juga  mempunyai  keinginan  berbisnis,  walaupun secara tradisional diharapkan mendidik anak dan mengurusi rumah  tangga.  Sudah  bukan  zamannya  lagi  wanita  mengikuti  kebiasaan  tradisional  seperti  itu,  tetapi  bergerak  maju,  terlihat  dengan  banyaknya  wanita  yang  memimpin bisnis besar dan juga professional.
Dalam  kondisi  demikian,  “Peran  Ibu  Rumah  Tangga  dalam  Pengembangan  Usaha  Kecil”,  relevan  untuk  dibicarakan,  khususnya  dalam  upaya pemulihan ekonomi serta meningkatkan kemandirian dan kemampuan  wanita. Masalah selanjutnya adalah bagaimana agar potensi kuantitatif dapat  ditingkatkan kualitas dan profesionalismenya dengan peningkatan kemampuan  dan  keterampilannya.  Siapa  yang  dimaksud  dengan  pengusaha  kecil  dalam  penelitian ini, pengusaha kecil disini adalah para pedagang wanita (ibu rumah  tangga)  yang  biasa  menjual  barang  secara  langsung  kepada  konsumen  (pedagang kelontong) di Pasar Pesantren Kota Kediri.
Penelitian  ini  dilakukan  kepada  ibu-ibu  rumah  tangga  yang  mengelola  usaha  dagang  kelontong  di  Pasar  Pesantren  Kota  Kediri.  Pasar  Pesantren  adalah sebuah pasar yang terletak di Desa Pesantren Kota Kediri. Ketika sinar  matahari pukul 06.00 baru menerobos sudut-sudut gelap pasar, aktivitas pasar  ini  sudah  dimulai.  Para  pedagang  di  Pasar  Pesantren,  sebagian  besar  adalah  wanita. Berbisnis atau mengembangkan usaha bukan sesuatu  yang baru bagi  mereka  dan  banyak  diantara  mereka  menjadi  tulang  punggung  ekonomi  keluarga. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana usaha seorang  ibu  rumah  tangga  di  Pasar  Pesantren  Kota  Kediri  untuk  berperan  dalam  memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Dari  latar  belakang  di  atas,  maka  dilakukan  penelitian  tentang  peran  ibu  rumah tangga dalam pengembangan usaha kecil untuk memperoleh gambaran  secara  tepat  kemampuan  dan  peran  ibu  rumah  tangga  dalam  kegiatan  pengembangan usaha, dengan rumusan masalah sebagai berikut:
B.  Rumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan  rumusan  masalah  sebagai  berikut:  “Bagaimanakah  peran  ibu  rumah  tangga  sebagai  pedagang  kelontong  dalam  pengembangan  usaha  kecil  di  Pasar  Pesantren Kota Kediri?”
C.  Tujuan Penelitian Penelitian  kualitatif  berusaha  melihat  kenyataan  dari  sudut  pandang  pelaku,  mendeskripsikan,  menganalisis,  dan  menginterprestasikan  fokus  penelitian,  sehingga  penelitian  ini  bertujuan  untuk  mencari  jawaban  atas  rumusan  masalah  di  atas,  yaitu  untuk  mengetahui  peran  ibu  rumah  tangga  sebagai  pedagang kelontong dalam pengembangan usaha kecil di Pasar Pesantren Kota  Kediri.
D.  Manfaat Penelitian 1.  Bagi Peneliti  Merupakan  sarana  dalam   menerapkan  dan  mengembangkan  ilmu  yang  telah dipelajari di bangku perkuliahan, khususnya memberikan tambahan  ilmu pengetahuan tentang usaha kecil perdagangan.
2.  Bagi Kalangan Akademisi  Merupakan  wahana  informasi  pemikiran  dan  sumber  tambahan  untuk  mengembangkan penelitian  lebih lanjut dengan tema yang sama.
3.  Bagi Universitas Merupakan  salah  satu  wujud  kepedulian  tentang  ekonomi  kerakyatan  sebagai  aplikasi  Tri  Dharma  Perguruan  Tinggi  yaitu  pengabdian  kepada  masyarakat.
4.  Bagi Ibu-ibu Rumah Tangga Bahwa  dengan  penelitian  ini,  mampu  diketahui  kelemahan-kelemahan  yang nantinya digunakan dalam menganalisis penyelesaian, sehingga bisa  bertahan dan mengembangkan usahanya.
5.  Bagi Pemerintah Daerah Memperoleh  alternatif  peningkatan  kemampuan  dan  peran  ibu  rumah  tangga dalam pengembangan usaha kecil khususnya perdagangan.
E.  Ruang Lingkup Penelitian Adapun penelitian ini memfokuskan pada peran ibu rumah tangga sebagai  pedagang kelontong dalam pengembangan usaha kecil di Pasar Pesantren Kota  Kediri.  Ruang  lingkup  atau  pembatasan  penelitian  sangat  penting,  karena  memiliki  tujuan  agar  penelitian  dapat  dilakukan  secara  mendalam  dan  tidak  melebar.  Secara  rinci  ruang  lingkup  dan  batasan  pada  penelitian  ini  adalah  mengetahui  peran  ibu  rumah  tangga  sebagai  pedagang  kelontong  dalam  pengembangan usaha kecil  yang dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam  mengembangkan usahanya.
F.  Sistematika Pembahasan Untuk  memperoleh  gambaran  secara  jelas  mengenai  pokok-pokok  pembahasan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:  1.  Bagian Depan atau Awal Pada  bagian  ini  memuat  sampul  atau  cover  depan,  halaman  judul,  dan  halaman pengesahan.

2.  Bagian Isi Bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi: BAB I   :  Pendahuluan  yang  meliputi:  latar  belakang  masalah,  rumusan  masalah,  tujuan  penelitian,  manfaat  penelitian,  ruang lingkup penelitian,  sistematika pembahasan.

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi